Anda di halaman 1dari 45

BUKU PANDUAN PRAKTIKUM

KELAS XII

i |P r a k t i k u m K i m i a / K e l a s X I I I P A
BUKU PANDUAN PRAKTIKUM
KELAS XII

BUKU PANDUAN PELAKSAAN PRAKTIKUM

PROGRAM PEMINATAN IPA – KIMIA KELAS XII

Tim Penyusun:

HMJ Kimia, Pendidikan Kimia 2019, UIN Walisongo Semarang

Octavina Indriyanti (1908076022)

Hanik Nurul Inayah (1908076026)

Ladun Hikmah Jimat Hapsari (1908076029)

Sukma Yulia Dwi Cahyani (1908076036)

Lutfi Sahitta Dewi (1908076037)

LABORATORIUM KIMIA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UIN WALISONGO

SEMARANG

2020

ii |Praktikum Kimia - Kelas XII IPA


BUKU PANDUAN PRAKTIKUM
KELAS XII

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah, kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala


limpahan rahmat dan karuania-Nya, sehingga buku paduan praktikum
Kelas XII ini dapat disusun dengan baik dan selesai tepat waktu.
Sebagai media pembantu proses pemahaman kepada siswa dalam
pelaksanaan praktikum kelas XII ini, maka kami menyajikan suatu buku
paduan pelaksanaan praktikum yang pada dasarnya merupakan hasil
rangkuman dari berbagai referensi sebagai tuntunan praktikan dalam
melaksanakan proses praktikum. Dilengkapi dengan instruksi-instruksi
dan metode-metode praktis untuk memudahkan dalam pengambilan
data-data Praktikum kelas XII.

Besar harapan bahwa buku paduan praktikum Kelas XII ini dapat
bermanfaat bagi praktikan dan berbagai pihak yang membutuhkan. Dan
juga, kami, memberikan kesempatan bagi seluruh pihak untuk
memberikan saran-saran, ataupun kritikan yang membangun tentang
kekurangan-kekurangan yang terdapat pada buku paduan praktikum
Kelas XII ini.

Kami sampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada


pihak-pihak yang secara langsung telah membantu dalam menyelesaikan
buku ini. Semoga Bermanfaat.

Semarang, November 2020

Tim Penyusun

iii |Praktikum Kimia - Kelas XII IPA


BUKU PANDUAN PRAKTIKUM
KELAS XII

DAFTAR ISI

COVER…………………………………………………………………………………………………………………i

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………………………ii

DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………………………iv

PERATURAN PRAKTIKUM……………………………………………………………………………1

KESELAMATAN KERJA…………………………………………………………………………………3

LAMBANG-LAMBANG BAHAYA…………………………………………………………………5

PETUNJUK PENYUSUNAN LAPORAN PRAKTIKUM……………………………12

Percobaan 1 – Penetapan Derajat Ionisasi Asam Asetat………………………14

Percobaan 2 – Penentuan Kekuatan Pereduksi Berdasarkan Urutan Daya


Desak Logam……………………………………………………………………………………………………18

Percobaan 3 – Uji Sel Volta…………………………………………………………………………22

Percobaan 4 – Penyepuhan Benda Dari Logam…………………………………………26

Percobaan 5 – Analisis Sifat Amfoter Pada Aluminium (Al)…………………32

Percobaan 6 – Uji Halogen……………………………………………………………………………36

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………………………41

iv |Praktikum Kimia - Kelas XII IPA


BUKU PANDUAN PRAKTIKUM
KELAS XII

PERATURAN PRAKTIKUM

1. Praktikan sudah siap di Laboratorium 15 menit sebelum


praktikum dimulai
2. Praktikan memakai jas lab, masker dan sepatu tertutup selama
pelaksanaan praktikum
3. Praktikan diwajibkan bertanya kepada laboran apabila tidak
mengerti
4. Praktikan diwajibkan melakukan praktikum dengan tenang dan
tertib
5. Praktikan dilarang merokok selama praktikum
6. Praktikan dilarang keluar masuk ruangan selama praktikum tanpa
izin dari laboran
7. Praktikan dilarang menggunakan fasilitas internet selama
praktikum tanpa pengetahuan laboran
8. Selama dan setelah praktikum, kebersihan meja dan ruangan
harus tetap dijaga, sampah padat sebaiknya dibuang di tempat
sampah, bukan di wastafel.
9. Pemanasan regensia dilakukan di meja porselen, dengan jendela
terbuka
10. Semua hasil pengamatan ditulis dalam selembar kertas untuk
laporan sementara dan langsung dikumpulkan setelah praktikum
selesai
11. Setelah praktikum selesai, alat-alat gelas dan botol-botol
regensia dibersihkan, dicek kelengkapannya dan dikembalikan
kepada laboran
12. Praktikan wajib mengganti setiap kerusakan yang dilakukan
selama pelaksanaan praktikum, dan melaporkan kerusakan
tersebut kepada laboran.
13. Praktikan diwajibkan membuat laporan praktikum dan
dikumpulkan maksimal seminggu setelah praktikum dilaksanakan
14. Penilaian materi percobaan meliputi :
a. Laporan sementara
b. Kesiapan dan kerja selama praktikum
c. Laporan praktikum

1 |P r a k t i k u m K i m i a / K e l a s X I I I P A
BUKU PANDUAN PRAKTIKUM
KELAS XII

15. Praktikan yang tidak manaati peraturan yang ditetapkan dapat


dikeluarkan dan tidak diperbolehkan mengikuti praktikum
16. Jika sakit atau ada keperluan hal lain segera izin kepada laboran

2 |Praktikum Kimia - Kelas XII IPA


BUKU PANDUAN PRAKTIKUM
KELAS XII

KESELAMATAN KERJA

Bekerja di laboratorium melibatkan berbagai macam pelarut,


molekul organik, asamasam, dan basa-basa yang dapat berbahaya
apabila terjadi kontak langung. Petunjuk berikut wajib diikuti tanpa
perkecualian:

1. Ketahui letak pintu masuk, pintu keluar, kotak pertolongan


pertama pada kecelakaan (P3K), perlengkapan darurat dan
pengaman, dan alat pemadam kebakaran.
2. Selalu gunakan kacamata pengaman (safety glasses) selama
bekerja di laboratorium.
3. Gunakan jas laboratorium dengan benar (semua kancing baju
tertutup) selama bekerja di laboratorium.
4. Gunakan pelindung lengan, tangan dan jari. Sarung tangan yang
mudah dikenakan dan dilepas merupakan persyarakat
perlindungan tangan dan jari dari panas, bahan kimia dan bahaya
lain.
5. Gunakan masker dan sepatu tertutup selama bekerja di
laboratorium. Jangan menggunakan sandal, sepatu terbuka, dan
sepatu hak tinggi. Praktikan yang menggunakan atribut tersebut
akan dikeluarkan dari laboratorium untuk mengganti.
6. Jangan menggunakan kaos, rok pendek, pakaian dengan lengan
pendek. Praktikan dengan atribut tersebut akan dikeluarkan dari
laboratorium untuk mengganti.
7. Dilarang makan dan minum di dalam laboratorium.
8. Dilarang bersenda gurau di dalam laboratorium.
9. Perangkat telepon selular diseting senyap/silent selama di
laboratorium.
10. Tidak diijinkan mendengarkan musik dengan headphone selama di
laboratorium.
11. Jangan meninggalkan reaksi tanpa pengawasan.
12. Buang limbah percobaan pada tempat yang telah disediakan.
Jangan buang limbah di wastafel.

3 |Praktikum Kimia - Kelas XII IPA


BUKU PANDUAN PRAKTIKUM
KELAS XII

13. Selalu waspada terhadap resiko bahaya dan keadaan darurat.


Apabila tidak yakin dengan keselamatan dan keamanan, tanyakan
asisten atau pembina.

4 |Praktikum Kimia - Kelas XII IPA


BUKU PANDUAN PRAKTIKUM
KELAS XII

LAMBANG-LAMBANG BAHAYA

Simbol Keterangan

Nama: Irritant Lambang: Xi

Arti: Bahan yang dapat menyebabkan iritasi, gatal-


gatal dan dapat menyebabkan luka bakar pada kulit.

Tindakan: Hindari kontak langsung dengan kulit.

Nama: Harmful Lambang: Xn

Arti: Bahan yang dapat merusak kesehatan tubuh


bila kontak langsung dengan tubuh atau melalui
inhalasi. Tindakan: Jangan dihirup, jangan ditelan
dan hindari kontak langsung dengan kulit.

Nama:Toxic Lambang: T

Arti : Bahan yang bersifat beracun, dapat


menyebabkan sakit serius bahkan kematian bila
tertelan atau terhirup.

Tindakan : Jangan ditelan dan jangan dihirup,


hindari kontak langsung dengan kulit.

Nama: Very Toxic Lambang: T+

Arti: Bahan yang bersifat sangat beracun dan lebih


sangat berbahaya bagi kesehatan yang juga dapat
menyebabkan sakit kronis bahkan kematian.

Tindakan: Hindari kontak langsung dengan tubuh


dan sistem pernapasan.

5 |Praktikum Kimia - Kelas XII IPA


BUKU PANDUAN PRAKTIKUM
KELAS XII

Nama: Corrosive Lambang: C

Arti: Bahan yang bersifat korosif, dapat merusak


jaringan hidup, dapat menyebabkan iritasi pada
kulit, gatal-gatal dan dapat membuat kulit
mengelupas.

Tindakan: Hindari kontak langsung dengan kulit dan


hindari dari benda-benda yang bersifat logam.

Nama: Flammable

Arti: Bahan kimia yang mempunyai titik nyala


rendah, mudah terbakar dengan api bunsen,
permukaan metal panas atau loncatan bunga api.

Tindakan: Jauhkan dari benda-benda yang


berpotensi mengeluarkan api.

6 |Praktikum Kimia - Kelas XII IPA


BUKU PANDUAN PRAKTIKUM
KELAS XII

Nama : Highly Flammable Lambang : F

Arti: Mudah terbakar di bawah kondisi atmosferik


biasa atau mempunyai titik nyala rendah (di bawah
21°C) dan mudah terbakar di bawah pengaruh
kelembapan.

Tindakan: Hindari dari sumber api, api terbuka dan


loncatan api, serta hindari pengaruh pada
kelembaban tertentu.

Nama: Extremely Flammable Lambang: F+

Arti: Bahan yang amat sangat mudah terbakar.


Berupa gas dan udara yang membentuk suatu
campuran yang bersifat mudah meledak di bawah
kondisi normal.

Tindakan: Jauhkan dari campuran udara dan sumber


api.

Nama: Explosive Lambang: E

Arti: Bahan kimia yang mudah meledak dengan


adanya panas atau percikan bunga api, gesekan atau
benturan.

Tindakan: Hindari pukulan/benturan, gesekan,


pemanasan, api dan sumber nyala lain bahkan tanpa
oksigen atmosferik.

7 |Praktikum Kimia - Kelas XII IPA


BUKU PANDUAN PRAKTIKUM
KELAS XII

Nama: Oxidizing Lambang: O

Arti: Bahan kimia bersifat pengoksidasi, dapat


menyebabkan kebakaran dengan menghasilkan panas
saat kontak dengan bahan organik dan bahan
pereduksi. Tindakan: Hindarkan dari panas dan
reduktor.

Nama: Dengerous For the Environment Lambang: N

Arti: Bahan kimia yang berbahaya bagi satu atau


beberapa komponen lingkungan. Dapat menyebabkan
kerusakan ekosistem.

Tindakan: Hindari kontak atau bercampur dengan


lingkungan yang dapat membahayakan makhluk
hidup.

Nama: Flammable Solid

Arti: Padatan yang mudah terbakar.

Tindakan: Hindari panas atau bahan mudah terbakar


dan reduktor, serta hindari kontak dengan air
apabila bereaksi dengan air dan menimbulkan panas
serta api.

Nama: Flammable Liquid

Arti: Cairan yang mudah terbakar.

Tindakan: Hindari kontak dengan benda yang


berpotensi mengeluarkan panas atau api.

8 |Praktikum Kimia - Kelas XII IPA


BUKU PANDUAN PRAKTIKUM
KELAS XII

Nama: Flammable Gas

Arti: Simbol pengaman yang digunakan pada tempat


penyimpanan material gas yang mudah terbakar.

Tindakan: Jauhkan dari panas atau percikan api.

Nama: Spontaneously Combustible Substances Arti:


Material yang dapat secara spontan mudah
terbakar. Tindakan: Simpan di tempat yang jauh
dari sumber panas atau sumber api.

Nama: Dengerous When Wet

Arti: Material yang bereaksi cukup keras dengan


air. Tindakan: Jauhkan dari air dan simpan di
tempat yang kering/ tidak lembab.

Nama: Oxidizer

Arti: Material yang mudah menimbulkan api ketika


kontak dengan material lain yang mudah terbakar
dan dapat menimbulkan ledakan.

Nama: Organic Peroxide

Arti: Merupakan simbol keamanan bahan kimia yang


digunakan dalam transportasi dan penyimpanan
peroksida organik.

9 |Praktikum Kimia - Kelas XII IPA


BUKU PANDUAN PRAKTIKUM
KELAS XII

Nama: Non Flammable Gas

Arti: Simbol pengaman yang digunakan pada


transportasi dan penyimpanan material gas yang
tidak mudah terbakar.

Nama: Poison

Arti: Simbol yang digunakan pada transportasi dan


penyimpanan bahan-bahan yang beracun (belum
tentu gas).

Contoh: Cyanohydrin, Calcium cyanide, Carbon


tetrachloride.

Nama: Poison Gas

Arti: Simbol yang digunakan pada transportasi dan


penyimpanan material gas yang beracun.

Tindakan: Jauhkan dari pernapasan kita.

Nama: Harmful

Arti: Bahan-bahan yang berbahaya bagi tubuh.


Tindakan : Jauhkan dari makanan atau minuman.

Nama: Inhalation Hazard

Arti: Bahan-bahan yang dapat merusak sistem


inhalasi atau pernapasan.

Tindakan: Jangan dihirup.

10 |Praktikum Kimia - Kelas XII IPA


BUKU PANDUAN PRAKTIKUM
KELAS XII

Nama : Infection Substance

Arti : Bahan yang mengandung organism penyebab


penyakit.

Nama: Radioactive

Arti : Bahan yang mengandung material atau


kombinasi dari material lain yang dapat
memancarkan radiasi secara spontan

11 |Praktikum Kimia - Kelas XII IPA


BUKU PANDUAN PRAKTIKUM
KELAS XII
PETUNJUK PENYUSUNAN LAPORAN PRAKTIKUM

Laporan Praktikum ditulis tangan pada kertas folio bergaris ukuran F4


dengan format sebagai berikut :

1. Halaman Cover
Memuat :
a. Judul Acara Praktikum
b. Nama Guru Pembimbing
c. Logo sekolah
d. Nama, Kelas dan Kelompok Praktikan
e. Tempat dilaksanakannya Praktikum (Nama Sekolah dan Tahun
Ajaran)

2. Halaman Isi
Memuat :
Judul Praktikum
A. Tujuan
Rumusan tujuan sesuai dengan judul
B. Dasar Teori
Uraikan teori-teori yang mendasari dan mendukung
percobaan, dengan menyebutkan sumber pustakanya. Dasar
teori tidak perlu terlalu banyak tetapi harus sesuai dengan
percobaan yang dilakukan.
C. Alat dan Bahan
Sebutkan alat dan bahan yang digunakan dalam percobaan :
1. Alat
2. Bahan
3. Analisis Sifat Bahan (MSDS)
Alat dan bahan yang digunakan berbentuk tabel dan ditulis
dengan spesifikasinya.

12 |Praktikum Kimia - Kelas XII IPA


BUKU PANDUAN PRAKTIKUM
KELAS XII

D. Prosedur Kerja
Disusun dalam bentuk diagram alir dan kalimat pasif supaya
lebih mudah dipahami.
E. Hasil Pengamatan
Catat hasil dari percobaan beserta gejala-gejala yang
menyertainya, selain itu apabila percobaan bersifat
kuantitatif, perhitungan juga dimasukkan.
1. Pengamatan
2. Perhitungan
F. Pembahasan
Bahaslah hasil percobaan yang dilakukan dengan mengacu
pada dasar teori. Hal yang perlu dibahas adalah :
a. Jalannya percobaan
b. Fungsi penambahan zat/ fungsi perlakuan terhadap sistem
c. Reaksi-reaksi yang terjadi
d. Kesesuaian teori dengan praktik dan sebab-sebabnya
e. Jawaban dari pertanyaan
G. Kesimpulan
Tulis kesimpulan dari hasil percobaan yang dilakukan,
mengacu pada tujuan percobaan.
H. Daftar Pustaka
Uraikan buku, jurnal atau sumber lain yang diacu untuk
membuat laporan. Penulisan daftar pustaka mengikuti
petunjuk sebagai berikut :
Penulis. Tahun Penerbitan. Judul Buku. Jilid. Edisi. Kota
Penerbit: Nama Penerbit, halaman yang diacu.
Jumlah buku atau jurnal yang diacu minimal 3, tidak termasuk
buku petunjuk praktikum ini.
I. Lampiran
Lampiran berisi Laporan Sementara yang telah dibuat siswa
setelah selesai praktikum.

13 |Praktikum Kimia - Kelas XII IPA


BUKU PANDUAN PRAKTIKUM
KELAS XII

P
1 PERCOBAAN

A. Tujuan
Menentukan besarnya Derajat Ionisasi Asam Asetat

B. Dasar Teori
Derajat Ionisasi adalah besaran yang digunakan untuk
menentukan kekuatan elektrolit. Biasa dilambangkan dengan
symbol alfa ( atau bisa juga disebut sebagai besaran yang
menyatakan banyaknya molekul yang telah terionisasi atau
banyaknya zat yang dapat terionisasi dibagi dengan zat mula-
mula (Chang, 1998).
Menurut Archenius asam didefinisikan sebagai suatu
senyawa yang apabila dilarutkan dalam air akan membebaskan ion
hidrogen (H+) sedangkan basa adalah melepaskan ion hidroksida
(OH-). Namun reaksi ini hanya berlaku pada pelarut air tidak
pada yang bukan pada pelarut air. Sebagai contoh reaksi yang
berlangsung pada larutan dengan amonia cair sebagai pelarut:

NH4Cl + NaNH2 NaCl + 2NH3

Dengan reaksi ion :

NH4+ + NH2 2NH3

Asam secara paling sederhana dapat didefinisikan sebagai


zat yang dilarutkan dalam air akan mengalami disosiasi yang
menghasilkan ion hidrogen sebagai satu-satunya ion positif.
Beberapa asam dan hasil disosiasinya adalah sebagai berikut :

HCl H+ + Cl-

14 |Praktikum Kimia - Kelas XII IPA


BUKU PANDUAN PRAKTIKUM
KELAS XII

HNO3 H+ + NO3-

Disosiasi suatu asam merupakan proses reversible untuk


itu hukum kekekalan massa dapat diterapkan, misalnya disosiasi
asam asetat menghasilkan ion hydrogen dan asetat
(Anonym,2011) :

CH3COOH H+ + CH3COO-

Asam Asetat merupakan asam karboksilat terpenting, dan


termasuk elektrolit lemah karena konduktivitas molarnya normal
pada konsentrasi normal nol. Tetapi turunan tajam sampai nilai
rendah pada saat konsentrasi mendekati nol. Tetapi turunan
tajam sampai nilai rendah pada saat konsentrasi bertambah
(Hiskia, 1983:182).

Asam Asetat (CH3COOH) adalah asam lemah, maka


sebagian kecil atau sedikit molekulnya terurai menjadi ion H+ dan
ion CH3COO-, karena hanya sedikit terurai menjadi ion-ion, maka
terjadilah reaksi kesetimbangan:

CH3COOH CH3COO- + H+

konstanta kesetimbangan untuk ionisasi asam ini, yang kita


namakan konstanta ionisasi asam.

Ka =

Semakin besar Ka, semakin kuat asamnya artinya, semakin


tinggi konsentrasi ion H+ pada kesetimbangan karena ionisasinya.
Karena ionisasi asam lemah tidak pernah sempurna, semua spesi
(asam yang tidak terionisasi, ion H+, dan ion A- ) berada pada
kesetimbangan (Raymond Chang, 2004).

15 |Praktikum Kimia - Kelas XII IPA


BUKU PANDUAN PRAKTIKUM
KELAS XII

C. Alat dan Bahan


1. Alat

No. Nama Alat Jumlah

1. Gelas Ukur 3 buah


2. Gelas Kimia 3 buah
3. Pembakar spirtus 3 buah
4. Termometer 3 buah
5. Kaki Tiga 3 buah

2. Bahan

No. Bahan Konsentrasi

1. Aquades -
2. Larutan Asam Asetat 0,1 M
3. Larutan NaCl 0,1 M
4. Larutan Urea 0,1 M

D. Prosedur Kerja
1. Masukkan 100 ml Aquades kedalam gelas kimia A, larutan
NaCl pada gelas kimia B, larutan Asam Asetat pada gelas
kimia C, dan larutan Urea pada gelas kimia D.
2. Didihkanlah aquades yang telah dimasukkan kedalam gelas
kimia dengan menggunakan pembakar spirtus.
3. Catatlah suhu larutan pada saat mendidih
4. Hitunglah sesuai rumus mencari derajat ionisasi

16 |Praktikum Kimia - Kelas XII IPA


BUKU PANDUAN PRAKTIKUM
KELAS XII

E. Hasil Pengamatan

Zat Titik Didih


Akuades .....
Larutan NaCl 0,1 M .....
Larutan CH3COOH 0,1 M .....
Larutan urea 0,1 M .....

F. Pertanyaan
1. Apakah yang dimaksud dengan derajat ionisasi?
2. Apa perbedaan derajat ionisasi larutan elektrolit dan larutan
non elektrolit?
3. Bagaimanakah cara memperoleh hasil derajat ionisasi?

G. Kesimpulan
.....................................................................
.....................................................................
.....................................................................

H. Daftar Pustaka
Ahmad, Hiskia. 1999. Kimia Fisika. Jakarta : Depdikbud.
Anonim. 2011. Tuntunan Praktikum Kimia Klinik. Universitas
Muslim Indonesia: Makassar.
Chang, Raymond, 1998. Chemistry Fifth Edition. New York.
McGraw-Hill.
Chang, Raymond. 2004. Kimia Dasar Konsep-Konsep Inti, Jilid 1
edisi 3, Jakarta: Erlangga.
Dogra, S dan Dogra, Sk. 2009. Kimia Fisik dan Soal-soal.
Penerbit: UI Press.

17 |Praktikum Kimia - Kelas XII IPA


BUKU PANDUAN PRAKTIKUM
KELAS XII

P
2 PERCOBAAN

A. Tujuan
1. Menyelidiki reaksi redoks yang dapat berlangsung spontan
dan tidak dapat berlangsung spontan.
2. Menyelidiki daya desak dan urutan daya reduksi beberapa
jenis logam.

B. Dasar Teori
Sel elektrokimia adalah suatu alat yang menghasilkan arus
listrik dari energi yang dihasilkan oleh reaksi di dalam selnya,
yaitu reaksi oksidasi dan reaksi reduksi (reaksi redoks). Reaksi
setengah-sel yang melibatkan hilangnya elektron disebut reaksi
oksidasi (Oxidation reaction). Sedangkan, Reaksi setengah-sel
yang melibatkan penangkapan elektron disebut reaksi oksidasi
(Reduction reaction). (Raymond Chang, 2004: 100).
Daya desak logam atau sering disebut kereaktifan logam
adalah kemampuan suatu logam untuk bereaksi melepaskan
elektron, dan mengalami reaksi oksidasi. Disebut demikian
karena satu ion atau atom dalam reaksi digantikan oleh ion (atau
atom) lainnya dari unsur yang lain. Dalam reaksi logam-HCl, ion
H+ digantikan oleh ion logam. (Raymond Chang, 2004: 103).
Reaksi pergantian adalah merupakan reaksi redoks yang
paling umum. Sebuah logam dalam senyawa dapat juga digantikan
oleh logam lainnya yang berada dalam keadaan bebas. Sebagai
contoh, ketika logam seng ditambahkan ke dalam larutanyang
mengandung tembaga sulfat (CuSO4), seng menggantikan ion-ion
Cu2+ dari larutannya. (Raymond Chang, 2004: 103).

18 |Praktikum Kimia - Kelas XII IPA


BUKU PANDUAN PRAKTIKUM
KELAS XII

Zn(s) + CuSO4(aq)  ZnSO4(aq) + Cu(s)


0 +2 +2 0

Persamaan ionik totalnya adalah


Zn(s) + Cu2+(aq)  Zn2+(aq) + Cu(s)
0 +2 +2 0
Daya desak logam berkaitan erat dengan deret volta. Suatu
logam bisa mendesak logam-logam lain yang berada di sebelah
kanannya.
Urutan logam-loga reduktor terlemah dari deret volta sebagai
berikut. (Erna Tri Wulandari, 2018: 39)
Li – K – Ba – Ca – Na – Mg – Al – Mn – Zn – Cr – Fe – Cd – Co –
Ni – Sn – Pb – (H) – Sb – Bi – Cu – Hg – Ag – Pt – Au

C. Alat Dan Bahan


1. Alat
No. Alat Jumlah
1. Tabung reaksi 4 buah
2. Ampelas 1 lembar
3. Gunting 1 buah
4. Rak Tabung 1 buah
5. Pinset 1 Buah

2. Bahan
No. Bahan Konsentrasi

1. Logam Cu -
2. Logam Mg -
3. Logam Pb -
4. Larutan CuSO4 1M
5. Larutan MgSO4 1M
6. Larutan PbSO4 1M
7. Larutan ZnSO4 1M

19 |Praktikum Kimia - Kelas XII IPA


BUKU PANDUAN PRAKTIKUM
KELAS XII

D. Prosedur Kerja
1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
2. Siapkan logam Cu lalu ampelas hingga bersih, kemudian
gunting menjadi 4 potongan kecil dengan ukuran 3 mm.
3. Siapkan 4 tabung reaksi dan isikan tabung satu dengan
larutan CuSO4, tabung dua dengan larutan MgSO4, tabung
tiga dengan larutan PbSO4, dan tabung empat dengan larutan
ZnSO4.
4. Masukkan logam Cu yang telah diampelas ke dalam setiap
tabung reaksi dengan menggunakan pinset, kemudiaan amati
perubahan yang terjadi.
5. Lakukan percobaan yang sama untuk logam-logam yang lain.

E. Hasil Pengamatan

Logam/Ion CuSO4 MgSO4 PbSO4 ZnSO4

Cu ..... ..... ..... .....

Pb ..... ..... ..... .....

Mg ..... ..... ..... .....

F. Pertanyaan
1. Pada praktikum ini, bagaimana cara melihat terjadi atau
tidaknya pendesakan ion logam?
2. Apa tujuan sebenarnya dari pengamplasan logam?
3. Pada proses pendesakan oleh logam, reaksi apakah yang
terjadi terhadap logam dan terhadap ion logam? Tuliskan
reaksi yang terjadi pada praktikum ini.
4. Berdasarkan praktikum ini, tunjukkan urutan kekuatan logam
sebagai reduktor!

20 |Praktikum Kimia - Kelas XII IPA


BUKU PANDUAN PRAKTIKUM
KELAS XII

5. Bandingkan hasil praktikum anda dengan data potensial


reduksi standar di dalam buku!

G. Kesimpulan
.................................................................
.................................................................
.................................................................

H. Daftar Pustaka

Chang, Raymond. 2004. Kimia Dasar Konsep-Konsep Inti, Jilid 1


edisi 3, Jakarta: Erlangga.
Wulandari, Erna Tri, dkk. 2018. Kimia SMA. Yogyakarta: PT
Intan Pariwara.

21 |Praktikum Kimia - Kelas XII IPA


BUKU PANDUAN PRAKTIKUM
KELAS XII

P
3 PERCOBAAN

A. Tujuan
Menguji sel volta yang mempunyai daya hantar listrik pada buah

B. Dasar Teori
Sel volta adalah sel elektrokimia yang beroprasi secara
spontan dan dapat mengubah energi kimia menjadi energi listrik
yang dapat digunakan untuk melakukan kerja (Oxtoby, 2001:
379). Sel elektrokimia adalah alat khusus yang dapat membuat
interaksi antara energi kimia (reaksi kimia) dengan energi listrik
(Syukri S, 1999: 514). Sel volta terdiri atas dua elektroda yaitu
(katoda dan anoda) dan zat elektrolit (Hiskia Achmad, 2001: 43).
Di dalam sel volta anoda adalah tempat terjadinya reaksi
oksidasi diberi tanda (-) sedangkan katoda adalah tempat
terjadinya reaksi reduksi dan diberi tanda (+) (Hiskia Achmad,
2001:45). Elektrolit adalah zat yang dapat menghantarkan arus
listrik, dapat bersifat asam, basa, dan garam. Elektron akan
bergerak dari elektroda negatif (anoda) menuju ke elektroda
positif (katoda) (Hiskia Achmad, 2001: 46).
Potensial standar sel adalah nilai gaya gerak listrik sel
yang besarnya sama dengan selisih potensial reduksi standar
elektroda yang mengalami oksidasi. Nilai potensial standar
dinyatakan dalam satuan volt (V).

Zat elektrolit adalah zat yang dapat menghantarkan arus


listrik (Hiskia Achmad, 2001:45). Penggunaan zat elektrolit juga
dapat diganti dengan bahan disekitar yang lebih alami, karena

22 |Praktikum Kimia - Kelas XII IPA


BUKU PANDUAN PRAKTIKUM
KELAS XII

mudah di dapatkan, praktis, ekonomis, ramah lingkungan dan


tidak mengganggu kesehatan manusia karena tidak mengandung
bahan kimia yang berbahaya. Zat elektrolit alami adalah zat
elektrolit yang di peroleh dari bahan alam misalnya seperti
bersumber dari buah-buahan. Buah-buahan yang dapat
menghantarkan arus listrik salah satu cirinya adalah memiliki
kandungan senyawa asam dan mineral (Dharmawan, 2017).

C. Alat dan Bahan


1. Alat

No. Alat Jumlah

1. Penjepit buaya 6 buah


2. Kabel 3 buah
3. Gunting 1 buah
4. Lampu LED 3 buah
5. Paku 9 buah
6. Uang koin (500) 9 buah
kuning
7. Penjepit kertas 1 buah
8. Selotip 1 buah
9. Cutter 1 buah

2. Bahan

No. Bahan Jumlah

1. Jeruk nipis 3 buah


2. Belimbing Wuluh 3 buah
3. Lemon 1 buah

23 |Praktikum Kimia - Kelas XII IPA


BUKU PANDUAN PRAKTIKUM
KELAS XII

D. Prosedur Kerja
1. Siapkan alat dan bahan
2. Pisahkan kabel positif dan negatif
3. Kupas kabel agar diperoleh tembaga
4. Lilitkan tembaga kabel pada penjepit buaya
5. Jepit kaki lampu LED dengan jepitan buaya tadi
6. Tancapkan 1 paku dan 1 uang koin pada setiap jeruk nipis
7. Sambungkan paku dan logam pada jeruk nipis lain dengan
menggunakan kabel
8. Tempelkan selotip atau dengan menggunakan penjepit kertas
9. Sambungkan kabel pada jeruk dengan kabel lampu
10. Lakukan cara yang sama pada buah belimbing wuluh dan lemon
11. Amati nyala lampu pada jeruk nipis, belimbing wuluh dan
lemon

E. Hasil Pengamatan

Dengan Tembaga dan


Zat Elektrolit Koin Daya hantar
Nyala lampu listrik
Jeruk nipis ..... .....
Belimbing wuluh ..... .....
Lemon ..... .....

F. Pertanyaan
1. Tuliskan persamaan reaksi yang terjadi!
2. Dari percobaan yang telah dilakukan manakah yang bertindak
sebagai katoda dan anoda?
3. Tuliskan persamaan reaksi yang terjadi pada katoda dan
anoda!
4. Tuliskan notasi sel volta dari persamaan katoda dan anoda!

24 |Praktikum Kimia - Kelas XII IPA


BUKU PANDUAN PRAKTIKUM
KELAS XII

5. Bagaimana hasil uji dari percobaan sel volta yang memiliki


daya hantar listrik terhadap buah jeruk nipis, belimbing
wuluh dan lemon? Sertakan alasannya!

G. Kesimpulan
.....................................................................
.....................................................................
.....................................................................

H. Daftar Pustaka

Dharmawan, Arya.2017. Sumber Elektrolit Alami. Jakarta:


Erlangga.
Hiskia, Achmad. 2001. Elektrokimia dan Kinetika Kimia. Bandung:
PT. Citra Aditya Bakti.
Oxtoby, et al. 2001. Prinsip-Prinsip Kimia Modern Edisi Keempat
Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Syukri, S. 1999. Kimia Dasar. Bandung: ITB.

25 |Praktikum Kimia - Kelas XII IPA


BUKU PANDUAN PRAKTIKUM
KELAS XII

P
4 PERCOBAAN

A. Tujuan
1. Mengetahui proses elektrolisis pada penyepuhan logam
2. Membuktikan dan mengetahui berat tembaga (logam) yang
melapisi koin 1000 dari percobaan elektrolisis

B. Dasar Teori
Elektrolisis merupakan proses kimia yang mengubah energi
listrik menjadi energi kimia. Komponen yang terpenting dari
proses elektrolisis ini adalah elektroda dan elektrolit. Elektroda
yang digunakan dalam proses elektrolisis dapat digolongkan
menjadi dua, yaitu: Elektroda inert, seperti kalsium (Ca),
potassium, grafit (C), Platina (Pt), dan emas (Au).
Elektroda aktif, seperti seng (Zn), tembaga (Cu), dan
perak (Ag). Elektrolitnya dapat berupa larutan berupa asam,
basa, atau garam, dapat pula leburan garam halide atau oksida.
Kombinasi antara elektrolit dan elektroda menghasilkan tiga
kategori penting elektrolisis yaitu:
a. Elektrolisis larutan dengan elektroda inert
b. Elektrolisis larutan dengan elektroda aktif
c. Elektrolisis leburan dengan elektroda inert
Pada elektrolisis, katoda merupakan kutub negative dan
anoda merupakan kutub positif. Pada katoda akan terjadi reaksi
reduksi, sedangkan pada anoda akan terjadi reaksi oksidasi
(Imala, 2018).
Faktor yang memperngaruhi proses elektrolisis yaitu jenis
elektroda yang digunakan, kedudukan ion dalam elektrokimia, dan
kepekatan ion.

26 |Praktikum Kimia - Kelas XII IPA


BUKU PANDUAN PRAKTIKUM
KELAS XII

Proses penyepuhan yaitu proses perubahan energi listrik


menjadi energi kimia. Proses ini melibatkan elektroda (logam-
logam yang dihubungkan dengan sumber listrik) dan elektrolit
(cairan tempat logam-logam dicelupkan). Penyepuhan berguna
untuk melapisi logam untuk perhiasan, atau juga pencegahan
karat/korosi, seperti pada pipa ayau besi, yang dilapisi oleh
campuran besi (Fe) dan seng (Zn) yang disebut proses
galvanisasi. Elektrolisis ini adalah kebalikan dari proses yang
terjadi pada baterai atau aki, dimana pada sumber listrik itu
terjadi proses perubahan dari energi kimia menjadi energi
listrik. (Fikri Sundara, 2011).

C. Alat dan Bahan


1. Alat

No. Alat Jumlah

1. Gelas beaker 200 mL 2 buah


2. Kabel listrik 2 buah
3. Power Supply 1 buah
4. Baterai 9 V 1 buah
5. Gelas ukur 100 mL 1 buah
6. Penjepit buaya dan kabel 1 buah

2. Bahan

No. Bahan Jumlah

1. Larutan CuSO4 0,1 M 50 mL


2. Lempeng logam tembaga 1 buah
3. Benda logam yang disepuh 1 buah
(paku)
4. pH paper 1 buah
5. Koin Rp.500 warna kuning 1 buah
6. Koin Rp.1000 1 buah

27 |Praktikum Kimia - Kelas XII IPA


BUKU PANDUAN PRAKTIKUM
KELAS XII

D. Prosedur Kerja
a. Elektrolisis pada penyepuhan logam (paku)
1. Diisi gelas beaker dengan larutan CuSO4 sebanyak 50 ml
2. Ditempelkan salah satu kabel listrik pada ujung benda
yang ingin disepuh (paku), sedangkan ujung kabel listrik
lainnya ditempelkan pada lempeng logam tembaga.
3. Dimasukkan paku dan lempeng logam tembaga kedalam
gelas beaker berisi larutan CuSO4
4. Dihubungkan kabel pada paku dengan terminal negative
baterai yang telah disusun seri (sebagai katode),
sedangkan ujung kabel dari lempeng logam tembaga
dihubungkan dengan terminal positif baterai (sebagai
anode). (Bisa juga menggunakan power supply)
5. Jika menggunakan power supply, ditekan tombol ON pada
saklar dan dilakukan elektrolisis selama 2 menit
6. Setelah 2 menit, diamati apa yang terjadi pada paku dan
elektroda Cu serta diukur juga pH larutan setelah
dielektrolisis dengan pH paper

b. Percobaan berat tembaga (logam) yang melapisi koin 1000


dari percobaan elektrolisis
1. Disambung kabel pada penjepit buaya
2. Dihubungkan baterai pada penjepit buaya
3. Ditimbang koin untuk mengetahui massa awal
4. Dijepit koin pada penjepit buaya
5. Dicelupkan koin yang telah dijepit kedalam larutan CuSO4
6. Diamati perubahan yang terjadi

28 |Praktikum Kimia - Kelas XII IPA


BUKU PANDUAN PRAKTIKUM
KELAS XII

E. Hasil Pengamatan
1. Elektrolisis pada penyepuhan logam (paku)

Keadaan
Nama Sebelum Sesudah

Paku ..... .....

Lempeng Tembaga ..... .....

Reaksi yang terjadi pada paku selama elektrolisis


berlangsung:

Reaksi yang terjadi pada elektroda Cu selama elektrolisis


berlangsung:

PH larutan =
Jumlah Cu yang diendapkan dikatoda:

pH=

[H+] =

V = .. mL = … L

Mol = [H+] . V = … mol

mol [H+] = mol e- (mol e- di Cu) = … mol

Maka, mol e- di Cu juga 5 x 10-4, sehingga:

mol Cu = … mol

W Cu = mol Cu . Ar Cu = … gram

Perhitungan jumlah arus yang dipakai selama elektrolisis


berlangsung:

F = mol e- = …

29 |Praktikum Kimia - Kelas XII IPA


BUKU PANDUAN PRAKTIKUM
KELAS XII

t = 2 menit = 120 detik

Pada percobaan ini terjadi perubahan pada paku yang semula


tekstur sedikit kasar dan berwarna millennium menjadi
………... Sedangkan pada lempeng tembaga yang semula
berwarna kekuningan menjadi ………..

2. Percobaan berat tembaga (logam) yang melapisi koin 1000


dari percobaan elektrolisis

Logam Logam Massa Massa Massa Massa


Penyepuh yang awal koin akhir awal koin akhir
Disepuh 1000 koin 500 koin 500
1000
Koin 500 Koin 1000
Anoda Katoda (-) ..... ..... ..... .....
(+)

Sebelum Pengamatan Sesudah Pengamatan


Koin 1000 Koin 500 Koin 1000 Koin 500

..... ..... ..... .....

F. Pertanyaan
1. Gejala apa yang terjadi pada paku dan elektroda Cu?
2. Bagaimanakah reaksi yang terjadi pada paku selama
elektolisis berlangsung?
3. Bagaimanakah reaksi yang terjadi pada elektroda Cu selama
elektolisis berlangsung?
4. Tentukan elektroda mana yang bertindak sebagai anoda dan
katoda?

30 |Praktikum Kimia - Kelas XII IPA


BUKU PANDUAN PRAKTIKUM
KELAS XII

5. Hitunglah jumlah Cu yang diendapkan dikatoda dan jumlah


arus yang dipakai selama elektrolisis berlangsung!

G. Kesimpulan
.....................................................................
.....................................................................
.....................................................................

H. Daftar Pustaka

Imala. 2018. Elektrolisis Pada Penyepuhan Logam. Jakarta:


Erlangga.
Sundara, Fikri. 2011. Praktikum Kimia Dua Elektrolisis,
Penyepuhan Logam, dan Korosi Besi. Jakarta: Erlangga.

31 |Praktikum Kimia - Kelas XII IPA


BUKU PANDUAN PRAKTIKUM
KELAS XII

P
5 PERCOBAAN

A. Tujuan
Mengetahui sifat amfoter pada Aluminium (Al3+)

B. Dasar Teori
Aluminium merupakan unsur logam abu-abu mangkilat,
lembek, dan kurang kuat tetapi ringan. Logam ini reaktif dan
segera bereaksi dengan oksigen di udara membentuk lapisan
oksidanya yang membungkus badan logam sehingga menghalangi
oksidasi selanjutnya dan logam menjadi tahan karat.
Campurannya dengan logam-logam seperti Ni, Cu, Zn, Si, dsb,
menghasilkan alloy yang ringan dengan kegunaan yang luas,
misalnya untuk pesawat terbang, kapal, blok mesin, alat-alat
rumah tangga, kerangka bangunan, dll (Mulyono, 2007).
Aluminium adalah logam putih yang liat dan dapat ditempa,
melebur pada 659 . Bila terkena udara, objek-objek aluminium
teroksidasi pada permukaannya, tetapi lapisan oksida ini
melindungi objek dari oksida lebih lanjut. Asam klorida encer
dengan mudah melarutkan logam ini, pelarutan lebih lambat
dalam asam sulfat encer atau asam nitrat encer (Svehla, 1990).
Logam aluminium dapat bereaksi dengan asam klorida dan
asam sulfat, baik yang encer maupun yang pekat menghasilkan
garamnya. Dengan asam nitrat, logam aluminium tidak bereaksi
karena permukaan menjadi pasif, tetapi dalam keadaan tidak
murni akan bereaksi dengan asam nitrat dalam sembarang
kepekatan. Larutan alkali kaustik panas bereaksi dengan
aluminium membentuk aluminat dan gas hidrogen (Mohsin, 2006).

32 |Praktikum Kimia - Kelas XII IPA


BUKU PANDUAN PRAKTIKUM
KELAS XII

C. Alat dan Bahan


1. Alat

No. Nama Alat Jumlah

1. Tabung reaksi 8 buah


2. Rak tabung reaksi 1 buah
3. Pipet tetes 6 buah
4. Batang pengaduk 1 buah
5. Kertas Saring 1 buah

2. Bahan

No. Nama Bahan Jumlah

1. Padatan (AlCl3) 2 ml
2. Larutan (NaOH) 2M
3. Larutan (HCl) 2 tetes
4. Larutan metil violet -
5. Larutan NH4OH 2-3 tetes

D. Prosedur Kerja
1. Masukkan 2 mL garam aluminium (AlCl3) ke dalam tabung
reaksi dan tambahkan beberapa tetes NH4OH. Amati apa
yang terjadi!
2. Tambahkan NH4OH hingga berlebih dan amati perubahan!
3. Memasukkan 2 mL garam aluminium (AlCl3) ke dalam tabung
reaksi yang lain dan tambahkan beberapa tetes larutan
NaOH.
4. Endapan yang terbentuk dibagi menjadi dua bagian. Bagian
pertama diteruskan penambahan NaOH hingga berlebih,
bagian kedua ditambahkan asam klorida. Amati perubahan
yang terjadi!

33 |Praktikum Kimia - Kelas XII IPA


BUKU PANDUAN PRAKTIKUM
KELAS XII

5. Saringlah endapan putih Al(OH)3 yang terbentuk. Endapan


pada kertas saring dicuci dengan air dingin selanjutnya
dengan metil violet.
6. Mengamati apa yang terjadi.

E. Hasil Pengamatan

No. Perlakuan Hasil


1. 2 mL AlCl3 + NH4OH .....
beberapa tetes
2. 2 mL AlCl3 + NH4OH berlebih .....
3. 2 mL AlCl3 + NaOH .....
4. Endapan putih + NaOH .....
berlebih
5. Endapan putih + HCl .....
6. Endapan yang telah disaring + .....
metil violet

F. Pertanyaan
1. Bagaimana karakteristik sifar aluminium?
2. Jelaskan pengertian amfoter!
3. Bagaimana cara menganalisis sifat amfoter pada aluminium?
4. Analisislah bahan – bahan yang digunakan dalam percobaan!
5. Pada percampuran endapan putih + HCl apa yang akan terjadi?
Jelaskan mengapa itu terjadi!

G. Kesimpulan
.....................................................................
.....................................................................
.....................................................................

34 |Praktikum Kimia - Kelas XII IPA


BUKU PANDUAN PRAKTIKUM
KELAS XII

H. Daftar Pustaka
Mohsin, Yulianto. 2006. Aluminium dan Senyawanya. Bandung :
Sinar Baru Algensindo.
Mulyono. 2007. Kamus Kimia. Jakarta: Bumi Aksara.
Svehla, G. 1990. Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro
dan Semi Mikro Bagian I. Jakarta: PT Kalman Media
Pustaka.

35 |Praktikum Kimia - Kelas XII IPA


BUKU PANDUAN PRAKTIKUM
KELAS XII

P
6 PERCOBAAN

A. Tujuan
1. Mengetahui pembentukan garam halida dari unsur-unsur
golongan halogen
2. Mengetahui sifat fisik dan kimia unsur golongan utama
(halogen, alkali dan alkali tanah)

B. Dasar Teori
Golongan VII A atau golongan halogen merupakan golongan
yang reaktif, semakin kebawah tingkat kereaktifannya semakin
berkurang. Golongan ini dapat digunakan sebagai oksidator yang
kuat karena mudah menangkap elektron. Golongan halogen bisa
terdapat dalam bentuk molekul diatomik. Pembuatan dapat
dilakukan dengan mengoksidasi senyawa halida dengan MnO4 atau
KMnO4 dalam asam sulfat pekat (Satria, 2008:44).
Kenaikan titik leleh dan titik didih berdasarkan pada
bertambahnya nomor atom, dijelaskan dengan fakta bahwa
molekul-molekul yang lebih besar mempunyai daya tarik-menarik
yang lebih besar juga (Keenan, 1984:228). Halogen memiliki
energi ionisasi yang tinggi dan afinitas elektron yang positif
besar. Fakta ini menyarankan bahwa unsur golongan halogen akan
lebih mudah membentuk anion dengan jenis X-. Anion yang
diturunkan dari unsur halogen disebut dengan halida. Kebanyakan
halida logam alkali dan alkali tanah adalah senyawa ionik (Chang,
2005:251).
Semua unsur halogen merupakan zat pengoksidasi atau
oksidator. Kekuatan oksidasi halogen menurun dari F2 ke I2.
Flourin merupakan zat pengoksidasi kuat yang dibuat hanya

36 |Praktikum Kimia - Kelas XII IPA


BUKU PANDUAN PRAKTIKUM
KELAS XII

melalui elektrolisis. Klorin dibuat melalui elektrolisis natrium


klorida cair. Bromin dapat diperoleh dari air laut melalui oksidasi
ion bromida dalam larutan oleh klorin (Sunarya, 2012: 430).

C. Alat dan Bahan


1. Alat

No. Alat Jumlah

1. Penangas listrik 1 buah


2. Gelas kimia 250 ml dan 100 1 buah
ml
3. Tabung reaksi 6 buah
4. Pipet tetes 1 buah
5. Pinset 1 buah
6. Rak tabung 1 buah
7. Tisu 1 bungkus

2. Bahan

No. Bahan Jumlah

1. Akuades 250 ml
2. Fluoresein -
3. Fluoresein-KBr -
4. Larutan KI 2 ml, 2 tetes
5. Kertas saring 2 buah
6. Larutan NaBr 2 ml, 2 tetes
7. Larutan NaCl 2 ml, 2 tetes
8. Larutan AgNO3 3 ml
9. Larutan Pb(NO3)2 3 ml

37 |Praktikum Kimia - Kelas XII IPA


BUKU PANDUAN PRAKTIKUM
KELAS XII

D. Prosedur Kerja
a. Uji Garam Halida
1. Memipet larutan NaCl dan AgNO3 sebanyak 1 ml dan
dimasukkan pada tabung reaksi A
2. Memipet larutan NaCl dan Pb(NO3)2 sebanyak 1 ml
kemudian dimasukkan pada tabung reaksi B dan dipanaskan
3. Memipet larutan NaBr dan AgNO3 sebanyak 1 ml dan
dimasukkan pada tabung reaksi C
4. Memipet larutan NaBr dan Pb(NO3)2 sebanyak 1 ml dan
dimasukkan pada tabung reaksi D
5. Memipet larutan KI dan AgNO3 sebanyak 1 ml dan
dimasukkan pada tabung reaksi E
6. Memipet larutan KI dan Pb(NO3)2 sebanyak 1 ml dan
dimasukkan pada tabung reaksi F
7. Mengamati perubahan pada setiap tabung reaksi

b. Uji Halogen Bebas


1. Menggunting kertas saring membentuk pola segi empat
sebanyak 3 buah
2. Merendam dua kertas saring dalam larutan fluoresein dan
1 kertas saring dalam larutan fluoresein-KBr
3. Mengeringkan kertas saring fluoresein tersebut diatas
tisu
4. Meneteskan 2 tetes larutan NaBr pada kertas saring yang
direndam pada fluoresein
5. Meneteskan 2 tetes larutan KI pada kertas saring yang
direndam pada fluoresein
6. Meneteskan 2 tetes larutan NaCl pada kertas saring yang
direndam pada larutan fluoresein-KBr
7. Mengamati perubahan warna yang terjadi pada kertas
saring

38 |Praktikum Kimia - Kelas XII IPA


BUKU PANDUAN PRAKTIKUM
KELAS XII

E. Hasil Pengamatan
1. Uji Pembentukan Garam Halida

No. Perlakuan Keterangan


1. NaCl + AgNO3 .....
2. NaCl + Pb(NO3)2 + dipanaskan .....
3. NaBr + AgNO3 .....
4. NaBr + Pb(NO3)2 .....
5. KI + AgNO3 .....
6. KI + Pb(NO3)2 .....

2. Uji Halogen Bebas

No. Perlakuan Keterangan


1. Kertas Fluoresein + KI .....
2. Kertas Fluoresein + NaBr .....
3. Kertas Fluoresein-KBr + NaCl .....

F. Pertanyaan
1. Tuliskan reaksi yang terjadi pada uji pembentukan garam
halida!
2. Jelaskan sifat fisik dan kimia dari golongan utama (halogen,
alkali dan alkali tanah)!
3. Jelaskan hasil yang anda peroleh dari percobaan uji
pembentukan garam halida beserta alasannya!
4. Jelaskan hasil yang anda peroleh dari percobaan uji halogen
bebas beserta alasannya!

G. Kesimpulan
.....................................................................
.....................................................................
.....................................................................

39 |Praktikum Kimia - Kelas XII IPA


BUKU PANDUAN PRAKTIKUM
KELAS XII

H. Daftar Pustaka
Chang, Raymond. 2005. Kimia Dasar. Jakarta: Erlangga.
Keenan, Charles.1984. General Collage Chemistry. Jakarta:
Erlangga.
Satria, Vani. 2008. Uraian Lengkap Sistem Periodik Unsur Kimia.
Jakarta: Erlangga.
Sunarya, Yayan. 2012. Kimia Dasar 2. Bandung: Yrama Widya.

40 |Praktikum Kimia - Kelas XII IPA


BUKU PANDUAN PRAKTIKUM
KELAS XII

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, Hiskia. 1999. Kimia Fisika. Jakarta : Depdikbud.


Anonim. 2011. Tuntunan Praktikum Kimia Klinik. Universitas Muslim
Indonesia: Makassar.
Chang, Raymond. 1998. Chemistry Fifth Edition. New York. McGraw-
Hill.
Chang, Raymond. 2004. Kimia Dasar Konsep-Konsep Inti, Jilid 1 edisi 3,
Jakarta: Erlangga.
Chang, Raymond. 2005. Kimia Dasar. Jakarta: Erlangga.
Dharmawan, Arya. 2017. Sumber Elektrolit Alami. Jakarta: Erlangga.
Dogra, S dan Dogra, Sk. 2009. Kimia Fisik dan Soal-soal. Penerbit: UI
Press
Hiskia, Achmad. 2001. Elektrokimia dan Kinetika Kimia.Bandung: PT.
Citra Aditya Bakti.
Imala. 2018. Elektrolisis Pada Penyepuhan Logam. Jakarta:
Erlangga.
Mohsin, Yulianto. 2006. Aluminium dan Senyawanya. Bandung : Sinar
Baru Algensindo.
Mulyono. 2007. Kamus Kimia. Jakarta: Bumi Aksara.
Keenan, Charles.1984. General Collage Chemistry. Jakarta: Erlangga.
Oxtoby, et al. 2001. Prinsip-Prinsip Kimia Modern Edisi Keempat Jilid 1.
Jakarta: Erlangga.
Satria, Vani. 2008. Uraian Lengkap Sistem Periodik Unsur Kimia.
Jakarta: Erlangga.
Sunarya, Yayan. 2012. Kimia Dasar 2. Bandung: Yrama Widya.
Sundara, Fikri. 2011. Praktikum Kimia Dua Elektrolisis, Penyepuhan
Logam, dan Korosi Besi. Jakarta: Erlangga.
Svehla, G. 1990. Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan
Semi Mikro Bagian I. Jakarta: PT Kalman Media Pustaka.
Syukri, S.1999.Kimia Dasar.Bandung: ITB.
Wulandari, Erna Tri, dkk. 2018. Kimia SMA. Yogyakarta: PT Intan
Pariwara.

41 |Praktikum Kimia - Kelas XII IPA

Anda mungkin juga menyukai