Garuda 902260
Garuda 902260
Laporan Riset
Radakng sebagai Pusat Kebudayaan Suku Dayak di Kalimantan Barat
Poltak Johansen*
Balai Pelestarian Nilai Budaya Kalimantan Barat
Barat
nilai-nilai budaya yang hidup dan berkembang di dalam Mereka hidup secara komunal dan tinggal di rumah
masyarakat Dayak sebelumnya. panjang. Tinggal dan hidup di rumah panjang
memudahkan setiap warga masyarakatnya mengenal
satu sama lain secara lebih dekat dan terbuka. Bahkan
I. Masyarakat Dayak
dalam satu rumah panjang masih memiliki hubungan
Sebutan Dayak adalah suatu sebutan untuk menjelaskan kerabat antara satu dengan yang lainnya.
suku bangsa yang disepakati sebagai penduduk asli yang
berdiam di Pulau Kalimantan. Kehidupan keluarga orang
Persepsi Suku Dayak tentang rumah panjang tercakup
Dayak berwujud keluarga batih dan berwujud pada
keluarga luas yang pada awalnya hidup dalam satu dalam beberapa aspek penting dari rumah panjang itu
kesatuan wilayah teritorial. Sehinga dalam satu kesatuan sendiri, yaitu aspek penghunian, aspek hukum, aspek
wilayah teritorial merasa dirinya satu pertalian ekonomi dan aspek perlindungan serta keamanan. Di
kekerabatan dan menimbulkan kohesi sosial yang amat tempat inilah proses kehidupan masyarakat Dayak mulai
kuat [1]. dari awal hingga akhir terjadi.
Mereka hidup dengan sistem sosial, institusi, kebiasaan
dan hukum adat tersendiri. Ketentuan-ketentuan yang Satu hal yang perlu diperhatikan tentang kebersamaan
merupakan pedoman hidup bagi warga, ada yang dan keseimbangan hidup dalam masyarakat Dayak, ini
mengandung sanksi dan ada yang tidak. Bagi masyarakat terbukti bahwa dalam kehidupan mereka tidak mengenal
Dayak adat merupakan pencerminan kepribadian dan
adanya strata sosial ataupun kasta sehingga setiap
penjelmaan dari jiwa mereka secara turun temurun.
Solidaritas yang dimiliki masyarakat Dayak dalam anggota masyarakat memiliki hak, kedudukan dan
kehidupan sehari-hari juga tidak terlepas dan berpusat tanggung jawab yang sama. Hal ini terlihat jelas dalam
pada “hubungan darah” (geneologis) sebab ada anggapan aktifitas mereka sehari-hari baik dalam upacara-upacara
bahwa pada awalnya mereka mendiami suatu desa masih maupun kegiatan lain, semuanya diperlakukan sama
merupakan satu hubungan darah dan satu dengan yang terlebih dalam melaksanakan hukum adat.
lainnya masih merupakan kerabat.
Ikatan geneologis ini yang mewujudkan rasa hormat Bagi komunitas adat Dayak pelanggaran terhadap hukum
antar kelompok masyarakat dan di antara satu adat merupakan fungsi dan peranan keluarga ataupun
kepercayaan dengan lainnya, yang merupakan anggota masyarakat dalam menjaga keseimbangan hidup.
pendukung dan penopang solidaritas sosial. Hal ini telah Pada umumnya, sebagai akibat dari pelanggaran hukum
mereka lakukan secara turun temurun bahkan adat atau norma-norma yang berlaku bukan saja si
merupakan kebiasaan baku yang terus dipelihara pelanggar atau keluarganya yang mendapat bencana
kelestariannya. Nilai budaya yang kokoh dan luhur telah tetapi bisa berakibat pada seluruh warga. Terlebih bagi
menjadi pedoman hidup mereka dan mengikat setiap warga yang masih tinggal di rumah panjang yang pada
warga masyarakat. Nilai-nilai itu tampak dalam norma- umumnya masih memegang teguh tradisi adat.
norma, kebiasaan ataupun hukum-hukum adatnya
sebagai tata tertib yang menjamin kehidupan bersama
yang sesuai dengan kepercayaan merekai. II. Rumah Panjang sebagai Bentuk Pemukiman dan
Pusat Kebudayaan
Mereka terikat dengan adat istiadat, yang merupakan
1. Rumah panjang (Radakng) sebagai Bentuk
sember daripada norma-norma ataupun aturan-aturan Pemukiman Suku Dayak
dan tata hukum dalam kehidupan masyarakat. Hal ini
Rumah panjang adalah rumah adat khas
erat juga hubungannya dengan struktur religi mereka
Kalimantan yang terdapat di berbagai penjuru
maupun sistem kepercayaan mereka yang bersifat Kalimantan, terutama di daerah hulu sungai yang
religius magis. biasanya menjadi pusat pemukiman suku Dayak.
Rumah panjang mempunyai ciri-ciri yaitu: bentuk
Hubungan dengan struktur religi ini terdapat pada panggung, memanjang. Pada suku Dayak tertentu,
aktifitas-aktifitas upacara tradisional yang hingga kini pembuatan rumah panjang haruslah memenuhi
masih terus dilaksanakan seperti; ucapara-upacara dalam beberapa persyaratan berikut: bagian hulunya
sistem perladangan, dimulai dari pembukaan hutan haruslah searah dengan matahari terbit dan
untuk dijadikan ladang hingga panen, upacara kelahiran, sebelah hilirnya ke arah matahari terbenam. Hal
perkawinan, kematian dan sebagainya. ini dianggap sebagai simbol dari kerja keras untuk
bertahan hidup mulai dari matahari terbit hingga
terbenam [2].
Meskipun sangat sederhana dan jauh dari kesan Bagi masyarakat dapat mempertahankan rumah
mewah rumah panjang tetaplah sebagai rumah panjang tentu masih memiliki naluri untuk selalu
hunian yang bernilai tinggi dan banyak hidup bersama serta berdampingan dengan warga
mengandung makna bagi masyarakat Dayak. masyarakat lainnya. Mereka suka hidup damai
dalam komunitas yang harmonis sehingga
Dengan mendiami rumah panjang dan menjalani
berusaha terus bertahan dengan rumah panjang
segala proses kehidupan di tempat tersebut,
mereka.
menunjukkan bahwa mereka juga memiliki naluri
untuk selalu hidup bersama dan berdampingan Harapan ini didukung oleh kesadaran setiap
dengan warga masyarakat lainnya. individu untuk menyelaraskan kepentingannya
dengan kepentingan bersama. Kesadaran tersebut
Mereka mencintai kedamaian komunitas yang
dilandasi oleh alam pikiran religius-magis, yang
harmonis sehingga mereka berusaha keras untuk
menganggap bahwa setiap warga mempunyai
mempertahankan tradisi rumah panjang. Harapan
nilai dan kedudukan serta hak hidup yang sama
ini didukung oleh kesadaran setiap individu untuk
dalam lingkungan masyarakatnya. Hal ini dapat
menyelaraskan setiap kepentingannya dengan
diwujudkan dengan menaati sistem norma, aturan
kepentingan bersama.
dan hukum adat yang berlaku.
Kesadaran tersebut dilandasi oleh alam pikiran
Adat merupakan ladasan ideal dan structural
religio-magis, yang menganggap bahwa setiap
dalam kehidupan masyarakat masyarakat rumah
warga mempunyai nilai kedudukan serta hak yang
panjang dengan memuat aturan dan larangan.
sama dalam lingkungan masyarakatnyaii. Ini
Pelanggaran hukum adat merupakan penolakan
tercermin dalam kegiatan yang terdapat di rumah
fungsi dan peranan keluarga dalam menjaga
panjang itu sendiri.
keseimbangan hidup. Sebagai akibat dari
Dalam perkembangan dewasa ini di mana rumah pelanggaran maka Jubata akan marah yang
panjang semakin berkurang membuat ciri berdampak pada munculnya bencana bagi
kehidupan masyarakat juga turut berubah, sebab penghuni [3].
kehidupan masyarakat yang mulai tinggal dalam
Pola pemukiman rumah panjang erat
rumah tunggal. Walaupun sebenarnya pola
hubungannya dengan sumber-sumber makanan
pemukiman rumah panjang hingga saat ini masih
yang disediakan oleh alam sekitarnya, seperti
relevan dengan perilaku adat istiadat dan pola
lahan untuk berladang, sungai yang banyak ikan
kehidupan masyarakat suku Dayak.
dan hutan-hutan yang dihuni binatang buruan. Hal
Oleh karenanya penghuni rumah panjang ini tidak terlepas di mana kehidupan masyarakat
memiliki ikatan keluarga yang kuat, karena antara Dayak yang erat kaitannya dengan lingkungan
satu keluarga dengan yang lain masih memiliki alam sekitarnya yang memberikan kehidupan bagi
hubungan kekerabatan baik dari garis ayah mereka.
maupun garis ibu.
Selain itu lingkungan alam bagi masyarakat masih
Mudiyono (1994:212) mengatakan bahwa pada dianggap sakral karena berdiamnya para roh
hakikatnya seluruh penghuni rumah panjang leluhur oleh karenanya menuntut banyak upacara
merupakan komunitas yang terikat oleh kesadaran sebagai wujud penyerahan diri yang umumnya di
wilayah dan terbentuk berdasarkan geneologis. lakukan dalam rumah panjang [3] [4]..
Tradisi adat menjadi acuan baku bagi masyarakat
Selain itu bagi masyarakat Dayak, makna hidup
penghuni rumah panjang dalam berperilaku agar
tidak hanya terletak apada kesejahteraan, realitas
dapat hidup dengan baik.
atau objektivitas seperti dipahami oleh manusia
Penghuni rumah panjang memiliki naluri untuk modern, tetapi mereka juga senantiasa tetap
hidup bersama secara berdampingan, dengan menjaga keseimbangan kosmos.
harapan hidup dalam suasana damai dengan
Menurut mereka kehidupan itu baik apabila
diilhami oleh semangat kolektivitas yang
kosmos tetap berada dalam keseimbangan dan
harmonis sehingga terus bertahan. Kehidupan
keserasian hidup manusia. Oleh sebab itu setiap
dalam rumah panjang juga sebagai suatu upaya
bagian dari kosmos termasuk manusia dan
melestarikan tradisi budaya yang telah mereka
makhluk lainnya mempunyai kewajiban
miliki secara turun-temurun.
memelihara keseimbangan alam semesta.
Dalam rumah panjang juga menggambarkan
Ini juga menunjukan bahwa hidup mereka adalah
keakraban hubungan kekerabatan dalam keluarga
menyatu dengan alam dan alam merupakan
maupun masyarakat. Ini dapat dilihat dalam
baigan dari hidup mereka. Ini dapat dilihat pada
berbagai bentuk aktifitas kehidupan yang
konsep adat mereka yang melarang warga
melibatkan penghuni rumah panjang, seperti
membuat ladang di gunung-gunung, daerah aliran
balale (gotong royong) di mana penghuninya
sungai dan “tembawang” (tembawang adalah
masih menunjukkan rasa solidaritasnya.
sebidang tanah yang pada awalnya bekas wilayah Rumah panjang sebagai pusat kebudayaaan dapat
perkampungan mereka yang telah ditinggalkan). digunakan sebagai sarana berinteraksi. Di mana
rumah panjang digunakan untuk kegiatan-
Larangan ini umumnya di sertai dengan sanksi-
kegiatan seperti rapat atau pertemuan-pertemuan,
sanksi, sebab dalam konsep kehidupan mereka
musyawarah adat dalam menetapkan sanksi adat.
dan berdasarkan pengalaman yang di jalani
mereka mengetahui bahwa keseimbangan alam Penanaman nilai-nilai/norma-norma sebagai
harus selalu dijaga dan dipelihara demi pedoman hidup yang mengikat bagi warga serta
terciptanya keharmonisan hubungan manusia rumah panjang juga digunakan untuk upacara-
dengan alam itu sendiri seperti citra 1 [3]. upacara adat atau ritus-ritus yang ada dalam
masyarakat Dayak.
Upacara-upacara adat selalu berdimensi
transenden, karena menurut keyakinan mereka,
kehidupan di dunia ini berhubungan sebab akibat
dengan alam baka. Demikian juga dalam upacara
mereka menunjukkan kedekatan mereka dengan
leluhur maupun sang Pencipta.
Sehingga untuk pelaksanaan suatu upacara adat
Citra 1. Keharmonisan ala komunitas ala rumah radankng. dituntut suatu kerja sama, saling membantu
dengan hati yang tulus agar dicapai keberhasilan.
Dalam hal ini dapat kita lihat bagaimana
2. Rumah panjang sebagai Pusat Kebudayaan masyarakat melaksanakan upacara yang
berakaitan dengan lingkungan maupun upacara
Rumah adalah tempat hunian ideal bagi manusia daur hidup (life cycle).
pada umumnya. Di negara Indonesia yang multi-
etnis ini, rumah juga kerapkali dijadikan sebagai Dalam upacara adat tampaklah peranan penting
simbol representatif dari suku-suku tertentu. rumah panjang. Apalagi dalam upacara demikian
selalu ditampilkan aneka seni tradisional seperti
Bagi masyarakat Dayak, rumah panjang tidak tarian, seni tutur, seni ukir atau permainan-
hanya sekedar hunian tetapi menjadi simbol permainan yang sarat dengan nilai-nilai sakral.
representatif kebudayaan sukunya. Lebih dari itu, Melalui aneka seni budaya itu masyarakat
rumah panjang juga merupakan salah satu nondayak dibantu untuk memahami lebih dalam
karakteristik kebudayaan Dayak. adat istiadat mereka.
Dengan memasang terminologi “karakteristik” Oleh karenanya apabila diamati secara lebih
sebenarnya dimaksudkan bahwa rumah panjang seksama, kegiatan di rumah panjang menyerupai
tidak hanya sekedar tempat tinggal layaknya suatu proses pendidikan tradisional yang bersifat
tempat penampungan yang “biasa-biasa” saja. nonformal. Rumah panjang menjadi tempat dan
Meskipun bentuk, bahan bangunan dan isi yang sekaligus menjadi sarana yang efektif bagi
ada di dalamnya tidak semewah yang kita masyarakat Dayak membina keakraban satu sama
bayangkan, namun bagi orang Dayak rumah lainnya.
panjang itu sarat makna.
Di tempat inilah mereka mulai berbincang-
Rumah panjang yang merupakan sarana penting bincang untuk saling bertukar pikiran mengenai
untuk menjalani kehidupan bermasyarakat, dalam berbagai pengalaman, pengetahuan dan
membina dan mempertahankan warisan budaya keterampilan. Pengalaman, pengetahuan dan
serta adat-istiadat yang merupakan nilai-nilai keterampilan tersebut diwariskan secara lisan
luhur yang ditaati dan dihormati secara turun kepada generasi penerus.
menurun. Rumah panjang telah membentuk
mempersatukan mereka dalam komunitas, dan Hal seperti itu bukanlah sesuatu yang sukar untuk
berperanan penting dalam pelaksanaan upacara- dilakukan, meskipun pada malam hari atau
upacara adat. bahkan pada saat cuaca buruk sekalipun, sebab
mereka berada di bawah satu atap. Demikianlah
Rumah panjang bagi masyarkat Dayak tidak pengalaman, pengetahuan dan keterampilan
hanya digunakan sebagai tempat tinggal saja, diwariskan secara lisan kepada generasi penerus.
tetapi dapat juga dikatakan sebagai pusat
kebudayaan. Sebagasi pusat kebudayaan tentu Dalam suasana kehidupan rumah panjang, setiap
memiliki fungsi dalam kehidupan masyarakat dan warga selalu dengan sukarela dan terbuka
memberikan makna tersendiri bagi penghuninya, terhadap warga lainnya dalam memberikan
karena hampir seluruh kegiatan hidup mereka petunjuk dan bimbingan dalam mengerjakan
berlangsung di sana. sesuatu. Kesempatan seperti itu juga terbuka bagi
kelompok dari luar rumah panjang [3].
Rumah panjang sebagai karya budaya masyarakat solidaritas dan dialog demi kepentingan bersama pada
Dayak kini telah ditetapkan menjadi Warisan akhirnya menjadi milik bangsa Indonesia.
Budaya Indonesia oleh Mentri Pendidikan dan
Kebudayaan melalui No Reg:
Namun pada saat ini tidak dapat dipungkiri suatu
192868/MPK.F/DO/2013, pada tanggal 16
Desember 2013. perubahan yang terjadi dan dialami oleh suatu
masyarakat, nyaris tak satu kelompok masyarakat yang
Penetapan Rumah Panjang sebagai Warisan dapat membendungnya. Bahkan gelombang modernisasi
Budaya Indonesia bersamaan dengan beberapa
pada saat ini membuat runtuhnya komunitas rumah
karya budaya lainnya yang dimiliki komunitas-
komunitas lainnya. panjang yang keberadaannya semakin berkurang.
Sebagai Wujud Warisan dan Pewarisan Budaya. [18] R. Dove, Michael. 1985. Peranan Kebudayaan
Makalah”. Disampaikan pada Kongres Kebudayaan Tradisional Indonesia dalam Modernisasi.Yayasan
Indonesia. Yogyakarta. Obor Indonesia.
[7] Poltak, Johansen. 2012. “Arsitektur Rumah Betang [19] Frans L, S. Jacobus E., Kanyan, Concordius. 2015.
(Radakng) Kampung Sahapm”. Jurnal Sejarah dan “Rumah Panjang sebagai Pusat Kebudayaan Dayak”.
Budaya PATANJALA, ISSN. 2085 - 9937. Hal. 461 - https://borneocultureindonesia.wordpress.com/2011/0
474. akreditasi: No. 426/AU/P2MI-LIPI/04/2012. 1/03/rumah-panjang-sebagai-pusat-kebudayaan-
Volume 3, Nomor 6 september 2014. Dayak/ Diunduh Selasa, 17 Nopember 2015.