Anda di halaman 1dari 2

Amir Manulana Dahlan (XI IPS 3) absen 4

Bintang di kelas

Kalian bisa memanggilku dengan nama Egi dan jangan pernah bertanya aku kelas
berapa.

Di sekolahku sendiri aku termasuk anak yang terkenal. Ini bukan termasuk
menyombongkan diri ya teman-teman. Aku ini terkenal karena memang sikapku
yang baik hati dan juga tampan.

Di sekolah aku juga punya beberapa sahabat setia dan kami juga membuat geng
dengan sebutan star in the class. Geng kami selalu bersama dalam hal kebaikan.

dari segi prestasi jangan pernah tanya ya, kami selalu mengikuti event dan selalu
menang.

Kami suka dengan keributan tetapi bukan orang yang suka ngeributin sehingga
banyak orang yang tidak suka dengan kami.

Kami selalu ingat dengan kata pak guru, murid yang ribut pasti pintar. Tetapi lihat
dulu bentuk keributannya.

Oh iya, nama teman-teman dalam gengku adalah Doni, Eko, Feri, Taufik dan juga
Anang. Kami dipertemukan dalam klub voli di sekolah.

Semua guru dan juga teman-teman yang lain pasti senang ketika kami tampil.
Meskipun kami bukan anak-anak yang pintar, apalagi jenius, tetapi kami punya
prinsip pintar dalam bidang yang berbeda-beda.

Aku sendiri dibina langsung oleh guru favorit kami. Namanya pak Handy. Tanpa
beliau mungkin kami hanya sekelompok anak-anak yang malas sekolah, nakal dan
juga perokok.

Kami masih ingat dengan apa yang dikatakan oleh pak Handy. Beliau berkata:
“Prestasi itu tidak harus rangking di kelas.

Orang tidak suka matematika juga bisa sukses dengan cara melakukan apa yang
disukai dengan sepenuh hati dan berhenti melakukan kejahatan.”
Kami terus menerus dimotivasi oleh pak Handy walaupun mood kami suka naik
turun. Kami akan selalu mengingat pak handy.

Karena beliaulah kami bisa menjadi star in the class dan sekolah pun menjadi
terkenal karena keberadaan kami di tim voli.

Inilah cerita tentang kehidupan dan perjalanan sekolahku. Kita bisa berteman
dengan siapapun tetapi harus tetap menjadi diri sendiri.

Anda mungkin juga menyukai