Anda di halaman 1dari 10

GAMBARAN PENGETAHUAN PASANGAN USIA SUBUR (PUS)

TENTANG KONTRASEPSI COITUS INTERUPTUS DI DESA


GAMPONG ALUE BARAT KECAMATAN SIMPANG ULIM
KABUPATEN ACEH TIMUR

Liana1,
2
Mahasiswa Alumni Prodi D-III Kebidanan

ABSTRAK

Pada saat ini Keluarga Berencana telah dikenal hampir di seluruh dunia. Di
negara-negara maju Keluarga Berencana bukan lagi merupakan suatu program
atau gagasan, tetapi telah merupakan falsafah hidup masyarakatnya. Sedangkan di
negara-negara berkembang Keluarga Berencana masih merupakan program yang
pelaksanaannya harus terus ditingkatkan. Pada tahun 2001 KB pria hanya 1,1%
pencapaian akseptor Kb pria jauh dari harapan. Target akseptor Kb pria dalam
propernas seharusnya 8% tetapi hanya tercapai 1,3%.
Penelitian ini bertujun untuk memperoleh gambaran pengetahuan suami tentang
metode coitus interuptus (senggama terputus). Jenis penelitian ini bersifat
deskriptif, pengambilan sampel secara total sampling dengan menggunakan
kuesioner yang berjumlah 20 soal. Pengolahan data melalui proses editing,
coding, dan tabulating.
Dari hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa pengetahuan suami tentang
metode coitus interuptus (senggama terputus) mayoritas berpengetahuan kurang
sebanyak 24 responden (60%). Berdasarkan umur mayoritas berumur 20-35 tahun
sebanyak 14 responden (35%). Berdasarkan pendidikan mayoritas suami
berpendidikan SMA sebanyak 10 responden (25%). Berdasarkan pekerjaan
mayoritas suami bekerja sebagai wiraswasta sebanyak 11 responden (27,5%).
Setelah dilakukan penelitian pengetahuan suami tentang metode coitus interuptus
(senggama terputus) adalah kurang sehingga perlu dilakukan kerja sama yang baik
antara para suami dengan petugas kesehatan, agar suami mengetahui manfaat dan
kekurangan dari coitus interuptus (senggama terputus) dan dapat membantu
menurunkan angka kelahiran penduduk.

Kata Kunci : Kontrasepsi Coitus Interuptus

PENDAHULUAN termasuk hak setiap orang untuk


Akses terhadap pelayanan memperoleh informasi dan akses
keluarga berencana yang bermutu terhadap berbagai metode
merupakan suatu unsur penting kontrasepsi yang aman, efektif,
dalam upaya mencapai pelayanan terjangkau dan akseptabel,
kesehatan reproduksi sementara itu peran dan tanggung
sebagaimana tercantum dalam jawab pria dalam keluarga
program aksi dari International berencana perlu ditingkatkan
Conference On Population and (Prawirahardjo, 2003).
Development, Kairo, 1994.
Secara khusus dalam hal ini

1
2

Partisipasi pria dalam coitus interuptus merupakan


program keluarga berencana pilihan cara KB yang sangat
(KB) khususnya dalam populer. Pada tahun 1960 tercatat
penggunaan alat kontrasepsi 45.000 warga Amerika telah
masih sangat kecil dan kurang, melakukan coitus interuptus
namun kontrol terhadap wanita untuk keperluan KB dan mulai
dalam hal memutuskan untuk tahun 1970 diperkirakan 750.000
ber-KB sangatlah dominan. pria menjalani per tahunnya.
Karena adanya anggapan bahwa Pada tahun 1999 Di Indonesia
KB adalah urusan wanita karena peserta coitus interuptus masih
kodrat perempuan untuk hamil tergolong rendah yaitu 0,4% bila
dan melahirkan. Wanita menjadi dibandingkan dengan negara-
sasaran pembatasan jumlah negara lainnya seperti Pakistan se
kelahiran, lepas dari kenyataan coitus interuptus besar 5,2%,
bahwa kehamilan dapat terjadi Bangladesh sebesar 13,9% dan
karena adanya sperma pria dan Malaysia sebesar 16,8%, kurang
sel telur wanita. Terkadang diminati oleh kaum pria adalah
pengambilan keputusan dalam karena selama ini kaum pria
kehamilan dan persalinan tidak merasa takut bila daerah
melibatkan perempuan tetapi kemaluan mereka mendapat
hanya melibatkan keputusan cedera/luka (Masrun, 2000).
suami yang harus dilakukan
sehingga kesehatan reproduksi Pada tahun 2003 di
wanita terabaikan (Admin, 2011). Indonesia menunjukkan pria atau
suami peserta KB dari tahun
Pria sebagai suami cukup ketahun tak kunjung naik, peserta
berperan dalam mengatur KB pria hanya 1,3% dari total
kelahiran anak dengan akseptor. Pencapaian akseptor
menggunakan metode KB pria jauh dari harapan
kontrasepsi tanpa alat, yaitu (Sumarji, 2002).
dengan metode senggama
terputus, maupun metode Kontrasepsi untuk pria
kontrasepsi dengan alat seperti dapat berupa kondom, vasektomi
kondom dan vasektomi. Oleh dan senggama terputus, kondom
karena itu, perlu kiranya ada merupakan selubung atau sarung
peningkatan komunikasi, karet yang dipasang pada penis
informasi dan edukasi (KIE) dan saat hubungan seksual,
meningkatkan pengetahuan pria kontrasepsi mantan pria atau
untuk menggunakan alat vasektomi merupakan suatu
kontrasepsi sehingga bisa kontrasepsi operatif pada pria
meningkatkan pemakaian yang sangat aman, sangat efektif
terhadap alat kontrasepsi dan dan kontrasepsi pria dapat berupa
secara tidak langsung akan senggama terputus dengan cara
meningkatkan partisipasi pria menarik penis dari vagina
(suami) dalam menggunakan alat sebelum terjadi ejakulasi
kontrasepsi (Admin, 2011). (Hartanto, 2004).

Di negara-negara maju Peran serta pria dalam


seperti Amerika. Kontrasepsi menyukseskan program keluarga
3

berencana (KB) di Nanggroe Subur (PUS) Tentang


Aceh Darussalam relatif kecil, Kontrasepsi coitus interuptus Di
yakni 9.012 orang atau 1,77 Desa Gampong Pucok Alue
persen dari seluruh akseptor KB. Barat Kecamatan Simpang Ulim
Pria yang ber-KB antara lain Kabupaten Aceh Timur”.
dengan menjalani coitus
interuptus tercatat 2.517 orang Tujuan Penelitian
(0,50 persen) (Asrijal, 2009). 1. Tujuan Umum
Tujuan umum dari
Data dari Dinas penelitian ini adalah untuk
Kesehatan kabupaten Aceh mengetahui bagaimana
Timur Tahun 2010 peserta KB gambaran pengetahuan
aktif pria yang menggunakan pasangan usia subur (PUS)
kontrasepsi pria sebesar 2,6% tentang kontrasepsi coitus
(Profil Dinkes Aceh Timur, interuptus Di Desa Gampong
2010). Pucok Alue Barat Kecamatan
Simpang Ulim Kabupaten
Data dari Di Desa Aceh Timur.
Gampong Pucok Alue Barat 2. Tujuan Khusus
Kecamatan Simpang Ulim a. Untuk mengetahui
Kabupaten Aceh Timur gambaran pengetahuan
didapatkan PUS (PUS) sebanyak pasangan usia subur
56 orang, dengan melakukan (PUS) tentang pengertian
wawancara terhadap 8 Pasangan kontrasepsi coitus
usia subur (PUS) diketahui interuptus .
bahwa mereka mengatakan b. Untuk mengetahui
belum memahami tentang gambaran pengetahuan
pengertian, kelebihan dan efek pasangan usia subur
samping kontrasepsi coitus (PUS) tentang
interuptus. keuntungan kontrasepsi
coitus interuptus.
Berdasarkan latar
c. Untuk mengetahui
belakang diatas, penulis merasa
gambaran pengetahuan
tertarik melakukan penelitian
pasangan usia subur
dengan judul Gambaran
(PUS) tentang efek
pengetahuan Pasangan Usia
samping kontrasepsi
Subur (PUS) Tentang
coitus interuptus .
Kontrasepsi coitus interuptus Di
Manfaat Penelitian
Desa Gampong Pucok Alue
Barat Kecamatan Simpang Ulim 1. Bagi Peneliti
Kabupaten Aceh Timur . Dapat mengembangkan
ilmu yang telah didapat
Rumusan masalah
serta dapat membandingkan
Berdasarkan latar dengan teori-teori yang telah
belakang masalah diatas, maka didapatkan dibangku kuliah
rumusan permasalahan dalam dengan pengalaman yang
penelitian ini adalah didapat dilapangan
“Bagaimanakah Gambaran 2. Bagi Institusi pendidikan
Pengetahuan Pasangan Usia
4

Sebagai bahan masukan Kecamatan Simpang Ulim


informasi dan referensi Kabupaten Aceh Timur yang
kepustakaan institusi berjumlah 56 orang.
pendidikan Akademi
Kebidanan, serta dapat HASIL DAN PEMBAHASAN
menjadi sumber informasi Berdasarkan hasil penelitian
untuk melakukan penelitian yang peneliti lakukan pada tanggal
lebih lanjut yang 19-31 Des 2011 mengenai Gambaran
berhubungan dengan penulis pengetahuan pasangan usia subur
yang dilakukan peneliti (PUS) tentang kontrasepsi coitus
selanjutnya. interuptus Di Desa Pucok Alue Barat
3. Bagi Responden Kecamatan Simpang Ulim
Sebagai bahan masukan dan Kabupaten Aceh Timur, dengan
informasi bagi pengetahuan jumlah sampel 56 responden, maka
Pasangan usia subur (PUS) didapatkan hasil penelitian secara
agar lebih meningkatkan keseluruhan yang dapat disajikan
pengetahuan tentang dalam bentuk Tabel Distribusi
kontrasepsi coitus Frekuensi sebagai berikut:
interuptus.
4. Bagi Bidan Tabel 1. Distribusi Frekuensi
Agar dapat meningkatkan Responden Berdasarkan
pengetahuan Pasangan usia Karakteristik Data Demografi Di
subur (PUS) tentang
Desa Pucok Alue Barat
kontrasepsi pria sehingga
diharapkan Pasangan usia Kecamatan Simpang Ulim
subur (PUS) akan Kabupaten Aceh Timur
menggunakan kontrasepsi Karakteristik Frekuensi (%)
coitus interuptus
Umur
5 8,9
METODE PENELITIAN < 20 tahun 25 44,6
Jenis penelitian ini adalah
26 46,5
penelitian deskriptif dengan metode 20-35 tahun
survey dan desain crossectional. > 35 tahun
Penelitian ini dilakukan Di Desa
Gampong Pucok Alue Barat Pendidikan
Kecamatan Simpang Ulim DI, DII, DIII, S1 8 14,3
Kabupaten Aceh Timur. Populasi 24 42,9
dalam penelitian ini adalah Seluruh SMU/Sederajat 17 30,3
Pasangan usia subur (PUS) Di Desa 7 12,5
gampong Pucok Alue Barat SMP/Sederajat
Kecamatan Simpang Ulim Tidak Tamat/SD
Kabupaten Aceh Timur yang
berjumlah 56 orang. Sampel yang
diambil dalam penelitian ini adalah
total populasi yaitu seluruh populasi
dijadikan sampel dimana seluruh
Pasangan usia subur (PUS) Di Desa
Gampong Pucok Alue Barat
5

Dari Tabel 5.1 dapat Pucok Alue Barat Kecamatan


diketahui bahwa dari 56 responden Simpang Ulim Kabupaten Aceh
mayoritas responden berumur >35 Timur mayoritas pengetahuan
tahun sebanyak 26 orang (46,5%), Pasangan Usia Subur (PUS) tentang
dan mayoritas responden jenis kontrasepsi PUS
berpendidikan SMU atau sederajat berpengetahuan cukup sebanyak 28
sebanyak 24 orang (42,9%). orang (50%).

Tabel 2. Distribusi Frekuensi Tabel 4. Distribusi Frekuensi


Pengetahuan Pasangan Usia Subur Pengetahuan Pasangan Usia Subur
(PUS) Tentang Alat Kontrasepsi (PUS) Tentang Keuntungan
PUS Di Desa Pucok Alue Barat Kontrasepsi PUS Di Desa Pucok
Kecamatan Simpang Ulim Alue Barat Kecamatan Simpang
Kabupaten Aceh Timur Ulim Kabupaten Aceh Timur
No Kategori Frekuensi (%) No Kategori Frekuensi (%)
1. Baik 6 10,7 1. Baik 14 25,0
2. Cukup 40 71,4 2. Cukup 33 58,9
3. Kurang 10 17,9 3. Kurang 9 16,1
Jumlah 56 100 Jumlah 56 100

Pada Tabel 5.2 diatas dapat Berdasarkan tabel 5.4 dapat dilihat
dilihat bahwa dari 56 Pasangan Usia bahwa pengetahuan dari 56 Pasangan
Subur (PUS) Di Desa Pucok Alue Usia Subur (PUS) Di Desa Pucok
Barat Kecamatan Simpang Ulim Alue Barat Kecamatan Simpang
Kabupaten Aceh Timur mayoritas Ulim Kabupaten Aceh Timur
pengetahuan Pasangan Usia Subur mayoritas pengetahuan Pasangan
(PUS) tentang kontrasepsi PUS Usia Subur (PUS) tentang
berpengetahuan cukup sebanyak 40 keuntungan kontrasepsi PUS
orang (71,4%). berpengetahuan cukup sebanyak 33
orang (58,9%).
Tabel 3. Distribusi Frekuensi
Pengetahuan Pasangan Usia Subur
(PUS) Tentang Alat Kontrasepsi Tabel 5. Distribusi Frekuensi
PUS Tentang Jenis Kontrasepsi Pengetahuan Pasangan Usia Subur
PUS Di Desa Gampong Pucok (PUS) Tentang Efek Samping
Alue Barat Kecamatan Simpang Kontrasepsi PUS Di Desa Pucok
Ulim Kabupaten Aceh Timur Alue Barat Kecamatan Simpang
No Kategori Frekuensi (%) Ulim Kabupaten
Aceh Timur
1. Baik 6 10,7
2. Cukup 40 71,4
3. Kurang 10 17,9 No Kategori Frekuensi (%)
Jumlah 56 100 1. Baik 18 32,1
2. Cukup 30 53,6
Berdasarkan tabel 5.3 dapat 3. Kurang 8 14,3
dilihat bahwa pengetahuan dari 56 Jumlah 56 100
Pasangan Usia Subur (PUS) Di Desa
6

Berdasarkan tabel 5.5 dapat memperoleh informasi dan


dilihat bahwa pengetahuan dari 56 pengetahuan merupakan faktor
Pasangan Usia Subur (PUS) Di Desa dimana yang sangat penting untuk
Pucok Alue Barat Kecamatan membentuknya tindakan
Simpang Ulim Kabupaten Aceh seseorang. Pengetahuan perlu
Timur mayoritas pengetahuan sebagai dorongan psikis dalam
Pasangan Usia Subur (PUS) tentang menumbuhkan rasa percaya diri
efek samping kontrasepsi PUS maupun dorongan sikap dan
berpengetahuan cukup sebanyak 30 perilaku dikatakan bahwa
orang (53,6%). pengetahuan merupakan simulasi
tindakan seseorang.
1. Data Demografi
Hal ini dapat dilihat dari sub-sub
Dari Tabel 5.1 dapat diketahui variabelnya mulai dari jenis,
bahwa dari 56 responden keuntungan, efek samping
mayoritas responden berumur >35 kontrasepsi PUS, dapat dikatakan
tahun sebanyak 26 orang (46,5%), mayoritas Pasangan Usia Subur
dan mayoritas responden (PUS) berpengetahuan cukup
berpendidikan SMU atau tentang kontrasepsi PUS. Hal ini
sederajat sebanyak 24 orang menunjukkan bahwa responden
(42,9%). berpengetahuan cukup mengenai
kontrasepsi PUS. Pasangan Usia
2. Pengetahuan Subur (PUS) mendapatkan
informasi selain dari tenaga
Berdasarkan hasil penelitian
kesehatan, juga mendapatkan
pengetahuan Pasangan Usia Subur
informasi dari berbagai media
(PUS) tentang jenis kontrasepsi
seperti media cetak atau visual
PUS Di Desa Gampong Pucok
yang sering membahas yang
Alue Barat Kecamatan Simpang
merupakan suatu cara untuk
Ulim paten Aceh Timur Tahun
mencegah terjadinya kehamilan
2011 diketahui bahwa dari 56
dengan melalui kontrasepsi PUS
Pasangan Usia Subur (PUS)
yang kerjanya efektif,
mayoritas pengetahuan responden
pemakaiannya yang praktis,
tentang jenis kontrasepsi PUS
harganya relatif murah dan aman.
berpengetahuan cukup sebanyak
sehingga paling tidak Pasangan
28 orang (50%), keuntungan
Usia Subur (PUS) mengerti apa
kontrasepsi PUS berpengetahuan
itu jenis, keuntungan dan efek
cukup sebanyak 33 orang
samping kontrasepsi PUS.
(58,9%), tentang efek samping
kontrasepsi PUS berpengetahuan Hal ini sesuai dengan penelitian
cukup sebanyak 30 orang Mahmudah (2008) mayoritas
(53,6%). Pasangan Usia Subur (PUS)
berpengetahuan cukup sebanyak
Menurut Notoadmodjo (2007)
25 orang (76%), mengingatkan
Pengetahuan merupakan hasil
bahwa faktor pengetahuan
tahu dan ini terjadi setelah
memegang peranan penting
seseorang melakukan pengindraan
terhadap penggunaan kontrasepsi
terhadap suatu objek tertentu yang
Pasangan Usia Subur (PUS) dari
salah satu tujuan untuk
factor pengetahuan ini dapat
7

diketahui sejauh mana vasektomi dan senggama terputus,


pemahaman Pasangan Usia Subur kondom merupakan selubung atau
(PUS) tentang kontrasepsi PUS, sarung karet yang dipasang pada
penggunaan kontrasepsi Pasangan penis saat hubungan seksual,
Usia Subur (PUS) memiliki kontrasepsi mantan PUS atau
peranan penting dalam upaya vasektomi merupakan suatu
menurunkan angka kelahiran dan kontrasepsi operatif pada PUS
membentuk keluarga yang yang sangat aman, sangat efektif
sejahtera dan bahagia. dan kontrasepsi PUS dapat berupa
senggama terputus dengan cara
Menurut asumsi penulis menarik penis dari vagina
pengetahuan responden mayoritas sebelum terjadi ejakulasi
berpengetahuan cukup, hal ini (Hartanto, 2004).
dikarenakan informasi yang
diperoleh responden tentang Hal ini sesuai dengan penelitian
kontrasepsi Pasangan Usia Subur Etarawati (2007) didapatkan
(PUS) terbatas, hal ini berkaitan mayoritas pengetahuan Pasangan
terhadap peningkatan Pasangan Usia Subur (PUS) tentang
Usia Subur (PUS) menggunakan kontrasepsi PUS tentang jenis
kontrasespsi PUS sehingga dapat kontrasepsi suntik adalah cukup
menurunkan angka kelahiran sebanyak 21 (53%).
sehingga perlu meningkatkan Menurut asumsi penulis yang
pengetahuan lebih baik tentang menyatakan bahwa ada pengaruh
kontrasepsi PUS karena semakin pengetahuan Pasangan Usia Subur
banyak Pasangan Usia Subur (PUS) tentang kontrasepsi PUS
(PUS) mendapatkan informasi tentang jenis kontrasepsi PUS
tentang kontrasepsi PUS maka terhadap penggunaan kontrasepsi
meningkatlah pengetahuan PUS, hal ini didasari responden
Pasangan Usia Subur (PUS) yang memiliki keinginan untuk
tentang kontrasepsi PUS yang mengerti dan memahami terhadap
mempunyai tujuan agar jenis kontrasepsi PUS dengan
membentuk keluarga kecil, semakin banyak informasi yang
bahagia dan sejahtera. Pasangan Usia Subur (PUS)
tentang kontrasepsi PUS dapat
3. Jenis Kontrasepsi PUS maka semakin banyak pula
pengetahuan dan informasi yang
Berdasarkan hasil penelitian dapat
didapatnya serta Pasangan Usia
dilihat bahwa pengetahuan dari 56
Subur (PUS) tentang kontrasepsi
Pasangan Usia Subur (PUS) Di
PUS dapat mengetahui macam-
Desa Pucok Alue Barat
macam jenis kontrasepsi PUS.
Kecamatan Simpang Ulim
Kabupaten Aceh Timur mayoritas
4. Keuntungan Kontrasepsi PUS
pengetahuan Pasangan Usia Subur
(PUS) tentang jenis kontrasepsi Berdasarkan hasil penelitian dapat
PUS berpengetahuan cukup dilihat bahwa pengetahuan dari 56
sebanyak 28 orang (50%). Pasangan Usia Subur (PUS) Di
Desa Pucok Alue Barat
Jenis kontrasepsi Kontrasepsi
Kecamatan Simpang Ulim
untuk PUS dapat berupa kondom,
Kabupaten Aceh Timur mayoritas
8

pengetahuan Pasangan Usia Subur juga mendapatkan informasi dari


(PUS) tentang keuntungan berbagai media seperti media
kontrasepsi PUS berpengetahuan cetak atau visual yang sering
cukup sebanyak 33 orang membahas tentang kelebihan
(58,9%). kontrasepsi PUS yang merupakan
suatu cara untuk mencegah
PUS sebagai suami cukup terjadinya kehamilan dengan
berperan dalam mengatur melalui kontrasepsi PUS yang
kelahiran anak dengan kerjanya efektif, pemakaiannya
menggunakan metode kontrasepsi yang praktis, harganya relatif
tanpa alat, yaitu dengan metode murah dan aman.
senggama terputus, maupun
metode kontrasepsi dengan alat 5. Efek Samping Kontrasepsi
seperti kondom dan vasektomi. PUS
Oleh karena itu, perlu kiranya ada
peningkatan komunikasi, Berdasarkan hasil penelitian dapat
informasi dan edukasi (KIE) dan dilihat bahwa pengetahuan dari 56
meningkatkan pengetahuan PUS Pasangan Usia Subur (PUS) Di
untuk menggunakan alat Desa Pucok Alue Barat
kontrasepsi sehingga bisa Kecamatan Simpang Ulim
meningkatkan pemakaian Kabupaten Aceh Timur mayoritas
terhadap alat kontrasepsi dan pengetahuan Pasangan Usia Subur
secara tidak langsung akan (PUS) tentang keuntungan
meningkatkan partisipasi PUS kontrasepsi PUS berpengetahuan
(suami) dalam menggunakan alat cukup sebanyak 33 orang
kontrasepsi (Admin, 2011). (58,9%).

Hal ini sesuai penelitian Hal ini sesuai dengan penelitian


Mahmudah (2007) didapatkan Mahmudah (2008) mayoritas
mayoritas pengetahuan Pasangan Pasangan Usia Subur (PUS)
Usia Subur (PUS) tentang berpengetahuan cukup tentang
kontrasepsi PUS ibu tentang efek samping kontrasepsi PUS
keuntungan kontrasepsi PUS sebanyak 27 orang (78%), dan
adalah kurang sebanyak 21 berdasarkan penelitian Marina
(67%). Hal ini didasari karena (2007) didapatkan hasil penelitian
kurangnya pengetahuan ibu yang berbeda mayoritas
tentang kelebihan kontrasepsi pengetahuan Pasangan Usia Subur
suntik sehingga menyebabkan (PUS) tentang efek samping
kurangnya peningkatan kontrasepsi PUS adalah baik
penggunaan kontrasepsi suntik. sebanyak 18 (67%). Hal ini
didasari karena banyaknya
Menurut asumsi penulis yang informasi yang diperoleh
menyatakan bahwa ada pengaruh Pasangan Usia Subur (PUS)
pengetahuan Pasangan Usia Subur tentang efek samping kontrasepsi
(PUS) tentang keuntungan PUS sehingga menyebabkan
kontrasepsi PUS terhadap peningkatan penggunaan
penggunaan kontrasepsi suntik, kontrasepsi PUS.
hal ini didasari informasi yang
didapatkan dari tenaga kesehatan
9

Menurut asumsi penulis yang


menyatakan bahwa ada pengaruh
pengetahuan Pasangan Usia Subur
(PUS) tentang efek samping SARAN
kontrasepsi PUS terhadap 1.Kepada tenaga kesehatan
penggunaan kontrasepsi PUS, khususnya bidan agar lebih
mayoritas responden meningkatkan penyuluhan tentang
berpengetahuan cukup karena kontrasepsi PUS agar dapat
responden tidak begitu tahu dan meningkatkan Pasangan Usia
mengerti apa efek samping yang Subur (PUS) menggunakan
ditimbulkan dari pemakaian alat kontrasepsi PUS.
kontrasepsi PUS sehingga efek
samping yang dirasakan menjadi 2. Bagi Institusi pendidikan agar
masalah yang berat, sehingga dapat dijadikan sebagai bahan
banyak kasus terpaksa masukan atau informasi dan
menghentikan pemakaiannya referensi kepustakaan institusi
tetapi hal itu bisa dihindari pendidikan.
apabila ibu mengetahui efek
3. Bagi Pasangan Usia Subur (PUS)
samping dari kontrasepsi PUS
untuk lebih meningkatkan
sehingga sangat diperlukan
pengetahuan tentang kontrasepsi
pengetahuan Pasangan Usia Subur
PUS, dimana informasi tersebut
(PUS) tentang efek samping
bisa didapatkan dari tenaga
kontrasepsi PUS.
kesehatan, berbagai media, baik
itu dari media cetak mapun media
KESIMPULAN
elektronik sehingga Pasangan
Secara umum pengetahuan Pasangan
Usia Subur (PUS) akan lebih
Usia Subur (PUS) tentang
mengetahui jenis, keuntungan dan
kontrasepsi PUS Di Desa Gampong
efek samping kontrasepsi PUS.
Pucok Alue Barat Kecamatan
Simpang Ulim Kabupaten Aceh
Timur dengan rincian sebagai DAFTAR PUSTAKA
berikut : Admin. (2011). Persepsi Dan
Partisipasi Pria Dalam
1. Mayoritas pengetahuan Pasangan Penggunaan Kontrasepsi.
Usia Subur (PUS) tentang jenis http://www.Google.com.
kontrasepsi PUS berpengetahuan (Diakses 6 November
cukup yaitu 28 responden (50%). 2011).

2. Mayoritas pengetahuan Pasangan Budiarto. (2002). Biostatistika Untuk


Usia Subur (PUS) tentang Kedokteran Dan Kesehatan
keuntungan kontrasepsi PUS Masyarakat. Jakarta : EGC.
berpengetahuan cukup yaitu 33
responden (58,9%). Hartanto, H. (2004). Keluarga
Berencana (KB) dan
3. Mayoritas pengetahuan Pasangan Kontrasepsi. Cetakan Ke V.
Usia Subur (PUS) tentang efek Jakarta : Pustaka Sinar
samping kontrasepsi PUS Harapan.
berpengetahuan cukup yaitu 30
responden (53,6%)
10

Irianto. (2004). Struktur dan Fungsi Penelitian Ilmu


Tubuh Manusia. Cetakan Keperawatan. Edisi Kedua.
Ke IV. Jakarta : CV. Irama Cetakan Kedua. Jakarta :
Widya. Salemba Medika.
Lutfi, A. (2009). Di Aceh Yang Prawirohardjo, S. (2003). Acuan
Menggunakan Alat Nasional Pelayanan
Kontrasepsi. Kesehatan Maternal dan
http:///www.wordpress.com Neonatal. Jakarta : Yayasan
(Diakses 20 Novemeber Bina Pustaka.
2011).
Masrun, G. (2000). Peran Suami Prawirohardjo, S. (2006). Ilmu
Dalam Pernikahan Dan Kebidanan, Cetakan
Proses Penyatuan. Ketujuh, Edisi Ketiga.
http://www.Wordpress.com Jakarta : Yayasan Bina
(Diakses 5 Desember Pustaka.
2011).
Saifuddin. (2006). Panduan Praktis
Mochtar, R. (1998). Sinopsis Pelayanan Kontrasepsi,
Obstetri, Jilid 1, Edisi Cetakan II. Jakarta :
Kedua. Jakarta : EGC. Yayasan Bina Pustaka.

Mahfoedz. (2010). Metodologi Siswosudarmo. (2001). Teknologi


Penelitian Bidang Kontrasepsi. Yogyakarta :
Kesehatan, Keperawatan, Gajah Mada University
dan Kebidanan, Yogyakarta Press.
Fitramaya.
Sumarji, R. (2002). Pandai-
Niken, M. (2010). Pelayanan Pandailah Memilih Alat
Keluarga Berencana, Kontrasepsi.
Yogyakarta : Fitramaya. http:///www.wordpress.
com. (Diakses 3
Notoatmodjo, S. (2003). Ilmu Desember 2011).
Kesehatan Masyarakat,
Jakarta : Rineka Cipta.

. (2007). Promosi
Kesehatan dan Ilmu
Perilaku. Jakarta : Rineka
Cipta.

Notodiharjo. (2002). Reproduksi,


Kontrasepsi, dan Keluarga
Berencana. Yogyakarta :
Kanisius.

Nursalam. (2008). Konsep dan


Penerapan Metodologi

Anda mungkin juga menyukai