Liana1,
2
Mahasiswa Alumni Prodi D-III Kebidanan
ABSTRAK
Pada saat ini Keluarga Berencana telah dikenal hampir di seluruh dunia. Di
negara-negara maju Keluarga Berencana bukan lagi merupakan suatu program
atau gagasan, tetapi telah merupakan falsafah hidup masyarakatnya. Sedangkan di
negara-negara berkembang Keluarga Berencana masih merupakan program yang
pelaksanaannya harus terus ditingkatkan. Pada tahun 2001 KB pria hanya 1,1%
pencapaian akseptor Kb pria jauh dari harapan. Target akseptor Kb pria dalam
propernas seharusnya 8% tetapi hanya tercapai 1,3%.
Penelitian ini bertujun untuk memperoleh gambaran pengetahuan suami tentang
metode coitus interuptus (senggama terputus). Jenis penelitian ini bersifat
deskriptif, pengambilan sampel secara total sampling dengan menggunakan
kuesioner yang berjumlah 20 soal. Pengolahan data melalui proses editing,
coding, dan tabulating.
Dari hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa pengetahuan suami tentang
metode coitus interuptus (senggama terputus) mayoritas berpengetahuan kurang
sebanyak 24 responden (60%). Berdasarkan umur mayoritas berumur 20-35 tahun
sebanyak 14 responden (35%). Berdasarkan pendidikan mayoritas suami
berpendidikan SMA sebanyak 10 responden (25%). Berdasarkan pekerjaan
mayoritas suami bekerja sebagai wiraswasta sebanyak 11 responden (27,5%).
Setelah dilakukan penelitian pengetahuan suami tentang metode coitus interuptus
(senggama terputus) adalah kurang sehingga perlu dilakukan kerja sama yang baik
antara para suami dengan petugas kesehatan, agar suami mengetahui manfaat dan
kekurangan dari coitus interuptus (senggama terputus) dan dapat membantu
menurunkan angka kelahiran penduduk.
1
2
Pada Tabel 5.2 diatas dapat Berdasarkan tabel 5.4 dapat dilihat
dilihat bahwa dari 56 Pasangan Usia bahwa pengetahuan dari 56 Pasangan
Subur (PUS) Di Desa Pucok Alue Usia Subur (PUS) Di Desa Pucok
Barat Kecamatan Simpang Ulim Alue Barat Kecamatan Simpang
Kabupaten Aceh Timur mayoritas Ulim Kabupaten Aceh Timur
pengetahuan Pasangan Usia Subur mayoritas pengetahuan Pasangan
(PUS) tentang kontrasepsi PUS Usia Subur (PUS) tentang
berpengetahuan cukup sebanyak 40 keuntungan kontrasepsi PUS
orang (71,4%). berpengetahuan cukup sebanyak 33
orang (58,9%).
Tabel 3. Distribusi Frekuensi
Pengetahuan Pasangan Usia Subur
(PUS) Tentang Alat Kontrasepsi Tabel 5. Distribusi Frekuensi
PUS Tentang Jenis Kontrasepsi Pengetahuan Pasangan Usia Subur
PUS Di Desa Gampong Pucok (PUS) Tentang Efek Samping
Alue Barat Kecamatan Simpang Kontrasepsi PUS Di Desa Pucok
Ulim Kabupaten Aceh Timur Alue Barat Kecamatan Simpang
No Kategori Frekuensi (%) Ulim Kabupaten
Aceh Timur
1. Baik 6 10,7
2. Cukup 40 71,4
3. Kurang 10 17,9 No Kategori Frekuensi (%)
Jumlah 56 100 1. Baik 18 32,1
2. Cukup 30 53,6
Berdasarkan tabel 5.3 dapat 3. Kurang 8 14,3
dilihat bahwa pengetahuan dari 56 Jumlah 56 100
Pasangan Usia Subur (PUS) Di Desa
6
. (2007). Promosi
Kesehatan dan Ilmu
Perilaku. Jakarta : Rineka
Cipta.