Anda di halaman 1dari 4

Karya Tulis Ilmiah tentang Pentingnya Program KB

Pendahuluan

Keluarga Berencana (KB) adalah salah satu usaha untuk mencapai


kesejahteraan dengan jalan memberikan nasehat perkawinan, pengobatan
kemandulan dan penjarangan kehamilan. Pencapaian program KB dan
penggunaan metode kontrasepsi di Indonesia sejauh ini telah cukup baik
(BKKBN, 2007). Sasaran KB nasional adalah Pasangan Usia Subur (PUS) dan
paritas rendah, generasi muda, pelaksana dan pengelola KB, dan sasaran
wilayah dengan laju pertumbuhan penduduk tinggi dan wilayah khusus seperti
sentra industri, pemukiman padat, daerah kumuh, daerah pantai, dan daerah
terpencil (Sarwono, 2007).

Terdapat beberapa metode KB atau alat kontrasepsi yang tersedia, untuk


memilih  kontrasepsi atau KB yang cocok sebaiknya mengetahui kebaikan dan
kekurangan dari metode KB. Metode KB tersebut diantaranya metode
perlindungan dengan menggunakan kondom, metode hormonal dengan
meminum pil KB, kemudian suntikan dan implant atau susuk, Intra Uterine
Devices (IUD), natural atau alamiah yang biasa disebut juga sebagai sistem
kalender atau pantang berkala.

Pemilihan alat kontrasepsi implan tidak mungkin terjadi tanpa didasari


pengetahuan yang baik tentang alat kontrasepsi implan. Pengetahuan dapat
mempengaruhi seseorang secara ilmiah dan mendasari dalam mengambil
keputusan rasional dan efektif dalam menerima perilaku baru yang akan
menghasilkan persepsi yang positif dan negatif (Nursalam, 2003).Implan
merupakan salah satu alat kontrasepsi hormonal. Implant (susuk KB) merupakan
alat kontrasepsi jangka panjang bagi wanita, yang disusupkan di bawah kulit
lengan atas. Implant merupakan alat kontrasepsi yang memiliki efektifitas sangat
tinggi yaitu 0,2 – 1 terjadi kehamilan per 100 perempuan (Sulistyawati, 2011).

Untuk menekan pertumbuhan penduduk dengan penggunaan alat kontrasepsi


sesuai dengan kebijakan pemerintah yang mengarah pada pengguna metode
kontrasepsi efektif terpilih. Alat Kontrasepsi implant sebagai alat kontrasepsi
efektif dan mempunyai angka kegagalan yang rendah yaitu 0,2-1 kehamilan per
100 perempuan yang dapat menekan jumlah kelahiran sehingga mempengaruhi
jumlah penduduk. Namun tidak semua orang memilih alat kontrasepsi implant
sebagai alat kontrasepsi karena kurangnya pemahaman serta kesadaran
masyarakat untuk menggunakannya. Berdasarkan Human Development Report
tahun 2006 masih rendahnya angka cakupan alat kontrsepsi implant dikarenakan
masih sangat rendahnya tingkat pengetahuan akseptor tentang metode
kontrasepsi didasarkan atas pertimbangan karakteristik ditunjang oleh
pengetahuan (BKKBN, 2003).

Animo masyarakat untuk menjadi akseptor KB implant lebih rendah dibandingkan


akseptor KB suntik dan pil. Hal tersebut dikarenakan kebanyakan akseptor KB
takut dengan proses awal pemasangan KB implant yang ditanamkan ke dalam
kulit dan beberapa efek samping KB implant lainnya seperti: tidak haid, bercak-
bercak, kemungkinan infeksi pada bekas luka pemasangan, perdarahan, siklus
menstruasi lebih panjang, rambut rontok, gairah seksual turun, jerawat dan
depresi (Hartanto, 2004).

Dalam pemilihan alat kontrasepsi pengetahuan sangat penting, karena jika


pengetahuan nya baik maka akseptor akan memilih alat kontrasepsi yang sesuai
dengan kondisi ibu.

Berbagai jenis alat kontrasepsi :

 Pil KB
 Kondom Pria
 Suntik KB
 Implan
 IUD
 Kondom Wanita
 Spermisida
 Diafragma

Tujuan Program KB:


1. Tujuan umum Meningkatkan kesejahteraan ibu, anak dalam rangka
mewujudkan NKKBS (Normal Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera) yang menjadi
dasar terwujudnya masyarakat yang sejahtera dengan mengendalikan
kelahiran sekaligus menjamin terkendalinya pertambahan penduduk.

2. Tujuan khusus Meningkatkan jumlah penduduk untuk menggunakan alat


kontrasepsi. Menurunnya jumlah angka kelahiran bayi. Meningkatnya
kesehatan keluarga berencana dengan cara penjarangan kelahiran.
Siklus Perkembangan Embrio

Siklus Fertilisasi

Anda mungkin juga menyukai