Anda di halaman 1dari 27

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah bagian dari sistem pendidikan tinggi
yang menempatkan mahasiswa di luar kampus dan hidup di tengah-tengah
masyarakat untuk membantu dan mendampingi masyarakat dalam
memanfaatkan potensi sumber daya yang ada untuk mengatasi permasalahan
masyarakat dalam kurun waktu tertentu. Mengingat potensi dan permasalahan
di masyarakat sangat kompleks dan dinamis, maka perlu dilakukan kegiatan
KKN yang berbasis pada masyarakat. Hal ini perlu dilakukan agar
menghasilkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) atau Human
Development Index (HDI) yang tinggi, sehingga masyarakat diharapkan
mampu melanjutkan kegiatan pembangunan dengan lebih terarah.
KKN yang dikembangkan Universitas Pekalongan (UNIKAL) adalah
KKN Vokasi pengentasan kemiskinan. KKN Vokasi ini diharapkan sebagai
kegiatan problem solving sederhana yang dialami oleh masyarakat setempat,
sehingga masyarakat mampu mengatasi masalah sehari-harinya secara
mandiri.
Kegiatan KKN pengentasakan kemiskinan dilaksanakan secara ilmiah dan
sistematis dengan menempatkan masyarakat sebagai titik sentral
pembangunan yang berkesinambungan. Selanjutnya, KKN ini diarahkan
dengan tujuan mengembangkan potensi untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat.
B. Tujuan KKN Pengentasan Kemisikinan
Tujuan diselenggarakannya KKN Universitas Pekalongan (UNIKAL)
adalah sebagai berikut:
a. Tujuan Umum
1) Melaksanakan misi Tri Dharma Perguruan Tinggi di bidang
pengabdian kepada masyarakat.

1
2) Membentuk insan yang peka terhadap berbagai permasalahan yang
dihadapi oleh masyarakat dan mampu belajar memecahkan
permasalahan yang kompleks secara pragmatis dan interdisipliner
b. Tujuan Khusus
1) Sebagai sarana pendewasaan dan pembelajaran bagi mahasiswa
dalam berpikir, bersikap, dan berperilaku secara realistis dan
akademis yang dilandasi dengan semangat dan komitmen yang
tinggi untuk melaksankan pengabdian kepada masyarakat
2) Ikut berpartisipasi dan bekerjasama dengan Pemerintah Daerah
untuk membantu program pemerintah di bidang pengentasan
kemiskinan di masyarakat.
C. Manfaat KKN Pengentasan Kemiskinan
Manfaat yang dapat dicapai dari program KKN pengentasan kemiskinan
ini antara lain sebagai berikut :
a. Bagi Masyarakat
1) Masyarakat memperoleh bantuan tenaga, pikiran dan ketrampilan,
sehingga dapat mengembangkan potensi sumber daya dan
selanjutnya masyarakat dapat berkembang secara mandiri.
2) Terbentuknya kemampuan, partisipasi, dan kemandirian dalam
masalah pemberdayaan, sehingga upaya meningkatkan derajat
kehidupan bagi masyarakat kurang mampu dapat diwujudkan.
b. Bagi Pemerintah
1) Membantu mempercepat proses pembangunan pemberdayaan
2) Membuka akses kemitraan dan komunikasi timbal balik antara
perguruan tinggi dengan pemerintah dalam program KKN
pengentasakan kemiskinan.
c. Bagi Mahasiswa
1) Lebih mendewasakan cara berpikir, bersikap, dan bertindak serta
meningkatkan daya penalaran mahasiswa dalam melakukan
pengkajian, perumusan, dan pemecahan masalah secara praktis,
sistematis, dan terpadu.

2
2) Melatih dan membiasakan mahasiswa menghadapi dan
menyelesaikan permasalahan melalui kerjasama antar bidang
keahlian.
3) Meningkatkan penghayatan dan pengetahuan mahasiswa terhadap
berbagai masalah dalam masyarakat yang sedang melakukan
pembangunan.
d. Bagi Universitas Pekalongan (UNIKAL)
1) Mendapatkan informasi dari masyarakat yang sangat bermanfaat
bagi peningkatan, penyelenggaraan dan pengembangan pendidikan/
pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat
2) Meningkatkan partisipasi dan peran UNIKAL dalam melaksanakan
pembangunan di bidang kesehatan, ekonomi, pendidikan, dan
lingkungan.
3) Meningkatkan kerjasama antara UNIKAL dengan Pemerintah
Daerah, dan instansi yang terkait.

3
BAB II
GAMBARAN UMUM DESA

A. Keadaan Geografis
Desa Tegalsari Timur merupakan salah satu desa di Kecamatan
Ampelgading Kabupaten Pemalang yang mempunyai jumlah penduduk
mencapai 9171 jiwa dengan luas wilayahnya 795,200 ha yang terdiri atas luas
tanah sawah 583,94 ha, luas tanah kering 10,26 ha dan luas fasilitas umum
41,00 ha. Desa Tegalsari Timur termasuk daerah dataran rendah dengan
ketinggian tanah dari permukaan laut ± 18 meter. Desa Tegalsari Timur

mempunyai 6 dukuh yang terdiri dari dukuh Dampit, Kalilongkrang,


Kedungnyom, Kendangsari, Sawahrejo Selatan dan Sawahrejo Utara.
Desa Tegalsari Timur secara astronomi terletak antara 109° 28 ' 22 '' Bujur
Timur dan 6°58' 05'' Lintang Selatan dan Desa Tegalsari Timur berbatasan
langsung dengan beberapa desa yang berada disekitarnya. Batas-batas
wilayah desa Tegalsari Timur antara lain sebagai berikut:
1. Sebelah Utara : Kendal Sari
2. Sebelah Selatan : Sokawati
3. Sebelah Barat : Tegalsari Barat
4. Sebelah Timur : Karangbrai
Dilihat dari kondisi geografis, desa Tegalsari Timur merupakan salah satu
desa yang sangat menguntungkan untuk pembangunan sektor ekonomi dan
sosiokulturnya.
Adapun tabel orbitasi (Jarak dari pemerintahan desa/ kecamatan) desa
Tegalsari Timur sebagai berikut:

No Keterangan Jarak
1 Jarak ke ibu kota kecamatan 9 km
Lama jarak tempuh ke ibu kota kecamatan dengan
2 1 jam
kendaraan bermotor
Lama jarak tempuh ke ibu kota kecamatan dengan
3 2 jam
berjalan kaki atau non motor
4 Jarak ke ibu kota kabupaten / kota 15 km

4
Lama jarak tempuh ke ibu kota kabupaten dengan
5 1 jam
kendaraan bermotor
Lama jarak tempuh ke ibu kota kabupaten dengan
6 3 jam
berjalan kaki atau non motor
7 Jarak ke ibu kota provinsi 130 km
Lama jarak tempuh ke ibu kota provinsi dengan
8 4 jam
berkendara bermotor
Lama jarak tempuh ke ibu kota provinsi dengan berjalan
9 12 jam
kaki atau non bermotor

B. Kondisi Umum Desa


Secara umum kondisi Dusun Sawahrejo Selatan, Desa Tegalsari Timur
tergolong desa yang maju, baik dari ekonomi maupun dari segi infrastruktur.
Desa Tegalsari Timur terdiri dari 6 dusun yaitu dusun Dampit, Kalilongkrang,
Kedungnyong, Kendal Sari, Sawahrejo Selatan dan Sawahrejo Utara; desa
Tegalsari Timur memiliki 45 rukun tetangga (RT) dan 8 rukun warga (RW).
Lembaga pendidikan yang berada di desa Tegalsari Timur antara lain, SDN
01 Tegalsari Timur yang berada di dusun Kendangsari, SDN 03 Tegalsari
Timur berada di dusun Dampit, SDN 05 Tegalsari Timur berada di dusun
Sawahrejo Utara dan SDN 06 Tegalsari Timur yang berada dusun Sawahrejo
Selatan. Dari sisi pendidikan nonformal, ada beberapa pendidikan seperti
taman Pendidikan Alqu,an (TPQ) Al-amin dan Madrasah Al-Amin di dusun
Sawahrejo Selatan.
Dalam hal pendapatan, desa Tegalsari Timur sebagian besar
mengandalkan dari sektor pertanian dan sektor perdagangan. Untuk sektor
pertanian yaitu sebesar 400 orang, sedangkan buruh tani sebanyak 603 orang
dan untuk pedagang yaitu sebesar 1.101 orang. Sisanya antara lain PNS 33
orang, pegawai swasta 53, tukang batu 126 orang.
Adapun jumlah penduduk menurut berbagai golongan di desa Tegalsari
Timur sebagai berikut:
1. Kependudukan

Kewarganegaraan Laki–laki Perempuan


Warga Negara Indonesia 4627 orang 4578 orang
Warga Negara Asing 0 0
5
Dwi Kewarganegaraan 0 0
Total 4627 orang 4578 orang
Total Keseluruhan 905 orang

2. Jumlah penduduk menurut kepercayaan

Agama Laki–laki Perempuan


Islam 4479 orang 4473 orang
Kristen 82 orang 51 orang
Katholik 0 0
Hindu 0 0
Budha 0 0
Konghucu 0 0
Kepercayaan kepada tuhan YME 66 orang 54 orang
Total 4627 orang 4578 orang
Total Keseluruhan 905 orang

3. Jumlah Penduduk menurut usia


a. Jumlah penduduk berdasarkan tingkat pendidikan

Tingkat pendidikan Laki-laki Perempuan


Usia 3-6 tahun yang belum masuk
437 orang 403 orang
tk
Usia 3-6 tahun yang di TK/
67 orang 67 orang
Playgrup
Usia 7-18 tahun yang tidak pernah
290 orang 336 orang
sekolah
Usia 18 – 56 tahun yang pernah
438 orang 419 orang
sekolah SD tetapi tidak tamat
Usia 18 – 56 tahun yang tidak tamat
37 orang 36 orang
SLTA
Tamat SMP/ sederajat 1109 orang 1092 orang
Tamat SMA / sederajat 437 orang 403 orang
Tamat D-2/ sederajat 27 orang 23 orang
Tamat D-3/sederajat 26 orang 21 orang
Tamat SLB C 0 1
JumlahTotal 5669 orang

b. Jumlah penduduk berdasarkan usia

6
Usia Laki–laki Perempuan
0 bulan – 12 bulan 63 orang 65 orang
1 tahun – 10 tahun 538 orang 609 orang
11 tahun – 20 tahun 622 orang 612 orang
21 tahun – 30 tahun 761 orang 699 orang
31 tahun – 40 tahun 749 orang 767 orang
41 tahun – 50 tahun 805 orang 843 orang
51 tahun – 60 tahun 630 orang 608 orang
61 tahun – 70 tahun 311 orang 272 orang
71 tahun – 75 tahun 125 orang 117 orang
75 tahun lebih 23 orang 24 orang
Jumlah total 4627 orang 4578 orang
Jumlah Total 905 orang

c. Jumlah penduduk berdasarkan mata pencaharian

Mata pecaharian Laki -laki Perempuan


Buruh tani 400 orang 603 orang
Pegawai Negeri Sipil 17 orang 16 orang
Pedagang kelontong 16 orang 21 orang
Peternak 3 orang 21 orang
TNI 2 orang 0
PORLI 2 orang 0
Guru swasta 8 orang 11 orang
Tukang kayu 32 orang 0
Tukang batu 126 orang 0
Dukun tradisonal 2 orang 5 orang
Karyawan perusahaan swasta 27 orang 26 orang
Wiraswasta 636 orang 469 orang
Belum bekerja 825 orang 375 orang
Pelajar 659 orang 644 orang
Perangkat desa 13 orang 0
Buruh harian lepas 1620 orang 1079 orang
Pengusaha hasil bumi 1 orang 3 orang
Pemilik usaha rumah makan 4 orang 3 orang
Sopir 12 orang 0
Jasa penyewaan alat pesta 4 orang 1 orang
Karyawan honorer 8 orang 7 orang
Tukang anyaman 96 orang 44 orang
Tukang cukur 2 orang 0
Tukang las 2 orang 0
Pelaut 17 orang 0
Satpam 7 orang 0
Total 905 orang

7
C. Potensi Sumber Daya
Desa Tegalsari Timur memiliki 2721 KK dengan golongan ekonomi
menengah kebawah, mayoritas masyarakat desa Tegalsari Timur bekerja
sebagai petani, pengrajin, tukang batu, tukang kayu dan buruh harian lepas.
Desa Tegalsari Timur terkenal dengan desa yang menghasilkan produksi batu
bata menjadikan sebagian warga menggantungkan ekonominya dengan
membuat batu bata.
Berdasarkan data dari kelurahan desa Tegalsari Timur bahwa potensi yang
dimiliki masyarakat desa tersebut sebagai berikut:
1. Bidang Pendidikan
a. TPQ/TPA : 2 buah
b. PAUD : 1 buah
c. TK : 2 buah
d. SD/Sederajat : 4 buah
e. SMPN :-
f. SMAN :-
2. Bidang Ekonomi
a. Petani : 400 orang
b. Buruh Tani/Nelayan : 603 orang
c. Pegawai Negri Sipil (PNS) : 33 orang
d. Pegawai Swasta : 53 orang
e. Wiraswasta/Pedagang : 1.105 orang
f. Lain-lain : 126 orang
Selain itu, jumlah penduduk miskin di desa Tegalsari Timur yang tercatat
adalah 1500 orang.

8
BAB III
PELAKSANAAN PROGRAM KERJA KKN
A. Bidang Kesehatan
1. Penyuluhan dan pelatihan PHBS (Pola Hidup Bersih dan Sehat)
Berdasarkan observasi yang mahasiswa KKN lakukan di SDN 06
Tegalsari Timur, tepatnya di dusun Sawahrejo Selatan, desa Tegalsari
Timur kecamatan Ampelgading Kabupaten Pemalang bahwa kesadaran
siswa-siswi Sekolah Dasar untuk cuci tangan pakai sabun masih rendah.
Oleh karena itu perlu adanya penyuluhan mengenai perilaku cuci tangan
yang baik dan benar. Manfaat yang ingin dicapai dari kegiatan ini adalah
siswa menjadi mengerti pentingnya menjaga kesehatan terutama mencuci
tangan sebelum makan.
a. Tujuan Program
Kegiatan penyuluhan dan pelatihan PHBS (Pola Hidup Bersih dan
Sehat) yaitu CTPS (Cuci Tangan Pakai Sabun) bertujuan untuk
menyampaikan materi tentang cuci tangan pakai sabun oleh
Mahasiswa KKN Universitas Pekalongan. Sasaran yang ingin dicapai
adalah siswa-siswi SDN 06 Tegalsari Timur.
b. Waktu dan Tempat Kegiatan
Kegiatan penyuluhan dan pelatihan PHBS (Pola Hidup Bersih dan
Sehat) yaitu CTPS (Cuci Tangan Pakai Sabun) dilaksanakan pada
hari Jumat, 11 januari 2019 di SDN 06 Tegalsari Timur,dusun
Sawahrejo Selatan, desa Tegalsari Timur kecamatan Ampelgading
kabupaten Pemalang.
c. Bentuk Kegiatan
Bentuk kegiatan yang dilaksanakan adalah kegiatan praktik cuci
tangan pakai sabun dengan 6 langkah berurutan sebagai partisipasi
dalam mewujudkan pola hidup bersih dan sehat.
d. Sasaran

9
Sasaran dari kegiatan penyuluhan dan pelatihan PHBS (Pola Hidup
Bersih dan Sehat) yaitu CTPS (Cuci Tangan Pakai Sabun) adalah
seluruh siswa SDN 06 Tegalsari Timur
e. Hambatan/Kendala
Kendala yang dialami pada kegiatan ini yaitu tidak adanya
washtafle sehingga menyullitkan siswa untuk cuci tangan.
2. Senam Sehat
Masyarakat Tegalsari Timur sebagian besar bermata pencaharian
sebagai petani, konveksi, dan wiraswasta. Dengan aktifitas yang padat
dengan dibarengi sebagai ibu rumah tangga sehingga menyita waktu
untuk “me time” hal tersebut menjadikan tidak seimbangnya bagi
kesehatan, karna kurangnya olahraga. Tujuanya supaya olahraga dapat
dilakukan dengan rutin untuk kesehatan.
a. Tujuan Kegiatan Senam Sehat
Demi mendapatkan tubuh yang proporsional maka harus dilakukan
secara rutin dan terus menerus dengan adanya senam bersama-sama
maka akan lebih memudah olahraga disela –sela rutinitas yang padat.
b. Manfaat
Mempunyai tubuh yang sehat adalah impian bagi seorang wanita
karena didalam tubuh yang sehat akan terhindar dari berbagai macam
penyakit yaitu :
a) Mengecilkan perut
b) Mengecilkan otot lengan
c) Mengencangka pantat
d) Memperkuat otot paha
c. Waktu dan tempat kegiatan
Kegiatan dilaksanakan :
Hari, Tanggal : Jumat
Waktu : Pukul 15.00
Tempat : Balai Desa Tegalsari Timur
Penanggung Jawab : Yolandha Rahayu

10
d. Bentuk kegiatan
Senam Zumba dan ABS
e. Sasaran
Ibu – Ibu PKK dan ibu-ibu umum desa Tegalsari Timur
f. Hasil Kegiatan
Dalam hal ini kegiatan senam Zumba dan ABS dapat diterima dan
dipraktekan karena semangat serta kedisiplinan dan kerjasama demi
mencapai tujuan tubuh yang sehat serta lekuk tubuh yang diinginkan.
g. Rincian Biaya
No Kegiatan Keperluan Total
1 Kegiatan senam Zumba 1 Dus Air Rp. 24.000
dan ABS Mineral
Jumlah Rp. 24.000

3. Penyuluhan Gizi Ibu Hamil dan Asi Eksklusif


Kesehatan merupakan hal yang sangat penting bagi masyarakat.
Banyak cara yang dapat dilakukan untuk mewujudkan/ menjaga
kesehatan. Kesehatan yang akan dibahas dalam laporan ini adalah
kesehatan bagi ibu hamil.
hasil observasi dan wawancara pada masyarakat desa Tegalsari
Timur bahwa kondisi keshatan di desa tersebut masih tergolong rendah,
sehingga mahasiswa KKN Universitas Pekalongan membuat program
kerja yang bertemakan “Penyuluhan Gizi Ibu Hamil dan Asi
Eksklusif” bagi masyarakat Tegalsari Timur.
Pada ibu hamil banyak sekali zat gizi yang harus dipenuhi, antara
lain yaitu protein (hewani: daging, ikan, telur dan nabati: kacang-
kacangan), lemak, vitamin (A, B komplek, dll) serta garam mineral.
a. Tujuan kegiatan Penyuluhan Gizi Ibu Hamil dan Asi Eksklusif
Dengan adanya kegiatan penyuluhan gizi ibu hamil dan asi
eksklusif tersebut masyarakat diharapkan dapat meningkatkan
pemahaman akan pentingnya makan-makanan bergizi yang harus
dikonsumsi oleh ibu hamil, serta mengurangi mitos-mitos atau

11
pantangan-pantangan yang tidak boleh dilanggar oleh para ibu hamil,
dalam hal ini adalah makanan. Padahal makanan tersebut baik untuk
dikonsumsi.
b. Waktu dan Tempat kegiatan
Kegiatan penyuluhan gizi ibu hamil dan asi eksklusif ini
dilaksanakan pada hari jumat tanggal 18 Januari 2019 di balai desa
Tegalsari Timur kecamatan Ampilgading kabupaten Pemalang.
c. Bentuk Kegiatan
Kegiatan penyuluhan gizi ibu hamil dan asi eksklusif dilakukan
bersama dengan kegiatan posyandu yang ada di desa. Penyuluhan
yang mahasiswa KKN Universitas Pekalongan lakukan berupa
pendidikan kesehatan kepada ibu hamil supaya ibu memahami gizi
yang diberikan selama hamil dan memahami pemberian ASI
eksklusif setelah melahirkan.
d. Sasaran
Sasaran dari kegiatan penyuluhan gizi ibu hamil dan asi eksklusif
ini adalah para ibu hamil dusun Sawahrejo Selatan desa Tegalsari
Timur kecamatan Ampelgading kabupaten Pemalang.
e. Kendala/Hambatan
Kegiatan tersebut berjalan dengan baik, tanpa ada halangan yang
berarti berkat partisipasi dari tim KKN Universitas Pekalongan
B. Bidang Lingkungan
1. Kerja Bakti
Berdasarkan pengamatan lingkungan di dusun Sawahrejo Selatan
desa Tegalsari Timur kecamatan Ampelgading Kabupaten Pemalang
bahwa kesadaran yang dimiliki masyarakat akan menjaga kebersian
lingkungan sudah cukup baik, tetapi ada sebagian kecil masyarakat yang
bersikap acuh tak acuh terhadap kebersihan lingkungan. Dari hal
tersebut, mahasiswa KKN Universitas Pekalongan (UNIKAL) bersama
kepala dusun berdiskusi mengenai program kerja “Kerja Bakti” , dimana

12
program kerja tersebut bertujuan untuk meningkatkan kesadaran
masyarakat desa Tegalsari Timur akan menjaga kebersihan lingkungan.
Kegiatan kerja bakti merupakan kegiatan bentuk partisipasi dalam
menjaga kebersihan lingkungan. Pada tanggal 4 Januari 2018 mahasiswa
KKN Universitas Pekalongan bersama masyarakat dusun Sawahrejo
Selatan desa Tegalsari Timur Kecamatan Ampelgading kabupaten
Pemalang melaksanakan kegiatan kerja bakti, kegiatan yang dilakukan
antar lain membersihkan sampah yang berada di sekitar badan jalan,
membersihkan selokan dan membersihan halaman masjid.
a. Tujuan Program Kerja Bakti
Kerja bakti yang dilakukan oleh mahasiswa KKN Universitas
Pekalongan bertujuan untuk meningkatkan pola hidup bersih dan
sehat (PHBS) berupa menjaga kebersihan lingkungan sekitar pada
masyarakat dusun Sawahrejo Selatan desa Tegalsari Timur
kecamatan Ampelgading kabupaten Pemalang.
b. Waktu dan Tempat Kegiatan
Kegiatan kerja bakti dilaksanakan pada hari jumat, 4 Januari 2019
di dusun Sawahrejo Selatan, desa Tegalsari Timur kecamatan
Ampelgading kabupaten Pemalang.
c. Bentuk Kegiatan
Bentuk kegiatan yang dilaksanakan adalah kegiatan kerja bakti
sebagai partisipasi dalam mewujudkan pola hidup bersih dan sehat
dalam lingkungan masyarakat.
d. Sasaran Kegiatan Kerja Bakti
Sasaran dari kegiatan ini adalah seluruh mahasiswa KKN
Universitas Pekalongan (UNIKAL) bersama masyarakat dusun
Sawahrejo Selatan desa Tegalsari Timur kecamatan Ampelgading
kabupaten Pemalang.
e. Hambatan/Kendala
Kegiatan tersebut berjalan dengan baik, tanpa ada halangan yang
berarti berkat partisipasi dari tim KKN Universitas Pekalongan.

13
2. Pemanfaatan Botol Bekas
Sampah botol plastik bisa menjadi masalah jika dibuang
sembarangan. Sampah botol plastik ini bisa dimanfaatkan sebagai pot
tanaman. Ada banyak cara pemanfaatan sampah botol plastik ini.
Mahasiswa KKN Universitas Pekalongan mencoba mengumpulkan ide-
ide pemanfaatan sampah botol plastik sebagai pot tanaman. Jika diatur
dan ditata dengan baik, pot-pot yang dibuat dari sampah botol plastik
bekas ini bisa menjadi sangat menarik dan menambah keindahan taman,
jalan kampung, atau halaman rumah kita. Botol plastik juga bisa
dimanfaatkan sebagai pot untuk vertical garden. Bisa juga digunakan
untuk hidroponik maupun aquaponik.
Pot yang dibuat dari botol plastik bekas juga bisa dimanfaatkan
untuk pembibitan sampai tanaman yang sudah produksi, bahkan ada
yang di manfaatkan sebagai tempat untuk menanam sayuran organik.
Media tanam untuk pot dari sampah botol plastik ini bisa memanfaatkan
kompos dari pupuk kandang yang diolah dengan dicampur tanah biasa.
Agar tanaman tumbuh subur dan sehat selain pemberian kompos yang
dibuat dari pupuk kandang, tanaman bisa diberi EM4 sebagai nutrisi
untuk memenuhi kebutuhan tanaman.
a. Tujuan Program Kerja Pemanfaatan Botol Bekas
Pemanfaatan botol bekas merupakan program kerja yang bertujuan
untuk memberikan motivasi kepada siswa untuk meningkatkan
pengetahuan dan kreatifitas anak terhadap lingkungan. Kratifitas
terhadap lingkungan yang dimaksud adalah pemanfaatan sampah
botol plastik yang dijadikan pot tanaman sehingga sampah botol
plastik tersebut memiliki nilai ekonomis. Memberikan pengetahuan
cara pembuataan pot dari botol plastik bekas dan cara penanaman
tanaman sampai dengan cara merawat tanaman tersebut kepada siswa
SD kelas 6 Tegalsari Timur.
b. Waktu dan Tempat

14
Kegiatan Pemanfaatan Botol Bekas ini dilaksanakan pada hari
sabtu, tanggal 12 januari 2019 di SDN 06 Tegalsari Timur, dusun
Sawahrejo Selatan, desa Tegalsari Timur kecamatan Ampelgading
kabupaten Pemalang.
c. Bentuk Kegiatan
Bentuk kegiatan yang dilaksanakan adalah Pemanfaatan Botol
Bekas oleh mahasiswa KKN Unuversitas Pekalongan bersama siswa
kelas 5 SDN 06 Tegalsari Timur di dusun Sawahrejo Selatan desa
Tegalsari Timur. Pemanfaatan Botol Bekas yang dibuat oleh
mahasiswa KKN berupa pembuatan pot tanaman dari botol bekas
yang ditata sehingga tanaman menjadi menarik dan menambah
keindahan taman, jalan kampung, atau halaman rumah kita
d. Sasaran
Sasaran dari kegiatan pemanfaatan botol bekas adalah siswa-siswi
SDN 06 Tegalsari Timur dukuh Sawahrejo Selatan desa Tegalsari
Timur Kecamatan Pemalang Kabupaten Pemalang.
e. Kendala/Hambatan
Kendala dalam kegiatan pemanfaatan botol bekas adalah kurang
pedulinya siswa di SDN 06 Tegalsari Timur terhadap lingkungan
disekitar sekolah dan kurangnya pengetahuan siswa terhadap
pemanfaatan sampah botol plastik tersebut yang sebenarnya masih
memiliki nilai ekonomis.
3. Sosialisasi Pemanfaatan Lahan Sempit untuk Pekarangan dan
Penanaman Sayuran Vertikultur
Menyempitnya lahan-lahan pertanian ternyata bukan suatu
halangan untuk mengusahakan budidaya tanaman sayuran. Sistem
vertikultur adalah jalan keluarnya. Pada awalnya sistem ini hanyalah
pengembangan dari sistem penanaman di dalam pot biasa. Setelah direka
– reka ternyata dengan mengusahakan tanaman dalam pot secara
bertingkat dapat diperoleh populasi tanaman yang jauh lebih banyak.
Selanjutnya berkembanglah sistem penanaman secara bertingkat dengan

15
aneka bentuk dan wadah, serta ragam tanaman. Sistem ini secara umum
disebut vertikultur yang berarti bertanam secara berjenjang atau
bertingkat.
Di desan Tegalsari Timur mayoritas adalah seorang petani padi dan
jagung oleh sebab itu sosialisasi tentang pupuk organic tentu sangat
membantu masyarakat tegalsari timur untuk bisa menjaga kualitas tanah
yang dipakainya untuk bercocok tanam, mengingat bawasanya petani
menggunakan pupuk kimia maka sosialisasi yang dilakukan ini
harapanya mampu untuk memberikan pemahaman yang konkret, dan
masyarakat mampu mengetahui dampak dari pemakaian pupuk kimia.
Dalam sosialisasi tersebut kita mempraktekan pembuatan pupuk
organic (BOKASI) yang mana kita praktekan setelah sosialisasi
dilaksanakan.
a. Waktu dan Tempat Kegiatan
Kegiatan Pemanfaatan Lahan Sempit untuk Pekarangan dan
Penanaman Sayuran Vertikultur dan pupuk organic ini dilaksanakan
pada hari sabtu, tanggal 12 januari 2019 di Balai desa Tegalsari
Timur, kecamatan Ampelgading kabupaten Pemalang.
b. Bentuk Kegiatan
Bentuk kegiatan yang dilaksanakan adalah Pemanfaatan Lahan
Sempit untuk Pekarangan dan Penanaman Sayuran Vertikultur dan
pupuk organic oleh mahasiswa KKN Universitas Pekalongan
bersama Masyarakat Tegalsari Timur. Kegiatan yang dibuat oleh
mahasiswa KKN berupa pembuatan media penanaman secara
vertikulture dan pembuatan pupuk organic (BOKASI)
c. Sasaran
Sasaran dari kegiatan adalah masyarakat Tegalsari Timur
Kecamatan Pemalang Kabupaten Pemalang.
d. Kendala/Hambatan
Adapun beberapa kendala yang dihadapi pada saat kegitan tersebut
antaralain kurangnya penentuan waktu sosialisasi Pemanfaatan Lahan

16
Sempit untuk Pekarangan dan Penanaman Sayuran Vertikultur dan
pupuk organic serta kurangnya komunikasi yang baik.
C. Bidang Pendidikan
1. Pondok Belajar Pintar
Berdasarkan observasi yang mahasiswa KKN lakukan di SDN 06
Tegalsari Timur, tepatnya di dusun Sawahrejo Selatan, desa Tegalsari
Timur kecamatan Ampelgading Kabupaten Pemalang bahwa tingkat
potensi belajar yang dimiliki siswa SD Negeri 06 tersebut sangat tinggi,
namun kesadaran orangtua akan membimbing mereka untuk belajar
masih kurang. Untuk itu mahasiswa KKN berinisiatif untuk membuat
program kerja dimana program kerja tersebut bertujuan untuk
memberikan wadah bagi siswa untuk belajar bersama. Program yang
kami angkat adalah “Pondok Belajar Pintar”.
a. Tujuan Program Kerja Pondok Belajar Pintar
Pondok Belajar Pintar merupakan program belajar yang bertujuan
untuk memberikan motivasi kepada siswa untuk meningkatkan
semangat dan prestasi belajar mereka. Kegiatan Pondok Belajar
Pintar ini dilakukan di Posko mahasiswa KKN Universitas
Pekalongan (UNIKAL).
b. Waktu dan Tempat
Kegiatan Program Kerja Pondok Belajar Pintar ini dilaksanakan
pada setiap hari senin, selasa dan rabu yang diawali pada tanggal 7
Januari 2019 di posko mahasiswa KKN dusun Sawahrejo Selatan,
desa Tegalsari Timur kecamatan Ampelgading kabupaten Pemalang.
c. Bentuk Kegiatan
Kegiatan Pondok Belajar Pintar ini dilaksanakan pada setiap hari
senin s/d rabu pada setiap minggunya. Dimana pelaksanaannya di
bagi menjadi 2 kloter, yaitu kloter A untuk siswa kelas 1, 2 dan 3
pada pukul 18:30-20:00, dan kloter B untuk siswa kelas 5 dan 6 pada
pukul 19:00-21:00.
d. Sasaran Kegiatan Pondok Belajar Pintar

17
Sasaran dari kegiatan ini adalah siswa SD Negeri 06 Tegalsari
Timur kelas 1-6 di dusun Sawahrejo Selatan desa Tegalsari Timur
kecamatan Ampelgading kabupaten Pemalang.
e. Hambatan/Kendala
Karena antusias siswa yang sangat tinggi, dimana siswa yang
datang untuk bimbingan belajar sangat banyak ± 50 anak dengan

tenaga pendidik yang minim, mengakibatkan kegiatan pondok belajar


pintar tersebut kurang maksimal dari segi bimbingan dan pengawasan
yang mahasiswa KKN lakukan.
2. Pembelajaran Baca Tulis Al-Qur’an (BTQ)
Dari wawancara dan observasi yang dilakukan mahasiswa KKN
kepada pengurus madrasah Al-Amien dusun Sawahrejo Selatan desa
Tegalsari Timur kecamatan Ampelgading Kabupaten Pemalang bahwa
kurangnya tenaga mengajar di madrasah Al-Amien membuat proses
belajar mengajar di madrasah tersebut kurang optimal. Selain itu sarana
yang kurang memadai juga, membuat proses pembelajaran juga menjadi
kurang maksimal. Sarana prasarana tersebut antara lain kelas yang hanya
terdapat 3 ruangan saja dengan jumlah santri sekitar 210 santri, hanya
terdapat 3 buah papan tulis untuk belajar mengajar sehingga
ustadz/ustadzah merasa kesulitan.
Dari hal tersebut, mahasiswa KKN Universitas Pekalongan
membuat program yang dapat membantu dan meringankan masalah yang
dihadapi pengurus madrasah di desa Tegalsari tersebut, yaitu program
kerja “Pembelajaran Baca Tulis Al-Qur’an (BTQ)” oleh mahasiswa
KKN.
Pembelajaran Baca Tulis Al-Quran (BTQ) adalah kegiatan yang
dilakukan secara bersama-sama dalam mengajarkan AL-Qur’an kepada
anak-anak di desa Tegalsari Timur dengan tujuan agar anak-anak dapat
memahami dan membaca AL-Qur’an dengan baik dan benar.
a. Tujuan Program Kerja Pembelajaran Baca Tulis Al-Quran

18
Adapun tujuan program kerja Pembelajaran Baca Tulis Al-Quran
adalah untuk membantu pengurus madrasah membimbing dan
mengajar di madrasah Al-Amien sehingga anak-anak di dusun Sawah
rejo Selatan desa Tegalsari Timur dapat memahami dan membaca
Al- Qur’an dengan baik dan benar.
b. Waktu dan tempat kegiatan
Kegiatan program kerja Pembelajaran Baca Tulis Al-Quran
dilaksanakan pada setiap hari senin dan selasa yang diawali pada
tanggal, 7 Januari 2019 di Madrasah Al-Amien dusun Sawahrejo
Selatan, desa Tegalsari Timur kecamatan Ampelgading kabupaten
Pemalang.
c. Bentuk kegiatan
Bentuk kegiatan dari program kerja Pembelajaran Baca Tulis Al-
Quran yaitu membimbing dan mengajar anak-anak untuk dapat
membaca dan menulis Al- Qur’an dengan baik dan benar serta
mengajarkan bagaimana cara menghafal surat-surat pendek dengan
harapan anak-anak bisa mendapatkan ilmu yang lebih dan dapat
bermanfaat.
d. Sasaran
Sasaran dari kegiatan Pembelajaran Baca Tulis Al-Quran adalah
anak-anak dusun Sawahrejo Selatan desa Tegalsari Timur Kecamatan
Ampelgading Kabupaten Pemalang.
e. Kendala/ hambatan
Kegiatan Pembelajaran Baca Tulis Al-Quran antara lain kurangnya
ruangan mengajar sehingga suasana belajar kurang kondusif dan
kurangnya sarana dan prasarana yang membuat proses belajar
mengajar Al-Quran menjadi kurang maksimal.
3. Pembuatan Media Pembelajaran
Media merupakan suatu alat atau sarana atau perangkat yang
berfungsi untuk menyampaikan informasi. Sedangkan media
pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk

19
menyalurkan pesan dari pengirim kepada penerima sehingga dapat
merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat pembelajaran yang
menjurus kearah terjadinya proses belajar. Dalam dunia pendidikan
media sangatlah dibutuhkan, karena media merupakan salah satu sarana
yang dapat meningkatkan mutu kegiatan belajar mengajar. Media tidak
selamanya identik dengan harga yang mahal, karena adapula media
pembelajaran yang sederhana.
Berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu guru di SDN 06
Tegalsari Timur tepatnya di dusun Sawahrejo Selatan desa Tegalsari
Timur kecamatan Ampelgading kabupaten Pemalang pada tanggal 2
Januari 2018 oleh mahasiswa KKN Universitas Pekalongan (UNIKAL)
bahwa dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah tersebut, sebagian
besar guru tidak menggunakan media pembelajaran, sedangkan media
pembelajaran sangatlah penting bagi kratifitas siswa-siswi dalam proses
belajar.
Dari permasalahan diatas, melalui program kerja KKN yang
bertemakan “Vokasi Melalui Program Pengentasan Kemiskinan di
Kabupaten Pemalang” tim KKN Universiats Pekalongan Tahun
2018/2019 mengadakan program kerja yang berkaitan dengan
Pembuatan Media Pembelajaran sebagai sarana menyampaikan materi
pelajaran
a. Tujuan Pembuatan Media Pembelajaran
Adapun tujuan pembuatan media pembelajaran adalah untuk
memudahkan pemahaman siswa dalam menerima pembelajaran yang
disampikan oleh guru dan mengembangkan kratifitas yang dimiliki
siswa.
b. Waktu dan Tempat Kegiatan
Kegiatan pembuatan media pembelajaran dilaksanakan pada hari
sabtu, 12 januari 2019 di SDN 06 Tegalsari Timur, dusun Sawahrejo
Selatan, desa Tegalsari Timur kecamatan Ampelgading kabupaten
Pemalang.

20
c. Bentuk Kegiatan
Bentuk kegiatan yang dilaksanakan adalah pembuatan media
pembelajaran oleh mahasiswa KKN Unuversitas Pekalongan bersama
siswa kelas 6 SDN 06 Tegalsari Timur di dusun Sawahrejo Selatan
desa Tegalsari Timur. Media pembelajaran yang dibuat oleh tim
KKN antara lain alat peraga matematika yaitu “balok ukuran satuan”
dan “jam pintar”: dan alat peraga Bahasa Inggris yaitu “papan
warna”.
d. Sasaran
Sasaran dari kegiatan pembuatan media pembelajaran adalah
siswa-siswi SDN 06 dukuh Sawahrejo Selatan desa Tegalsari Timur
Kecamatan Ampelgading Kabupaten Pemalang.
e. Kendala/Hambatan
Kegiatan tersebut berjalan dengan baik, tanpa ada halangan yang
berarti berkat partisipasi dari tim KKN Universitas Pekalongan
D. Bidang Ekonomi
1. Penyuluhan Kewirausahaan
Kewirausahaan merupakan suatu kegiatan yang berproses
mengidentifikasi, mengembangkan, dan membawa visi kedalam
kehidupan. Visi tersebut bisa berupa ide, inovasi, peluang atau cara yang
lebih baik dalam menjalankan sesuatu. Hasil akhir dari proses tersebut
adalah menciptakan usaha baru yang dibentuk pada kondisi resiko atau
ketidakpastian. Kewirausahaan merupakan suatu hal yang penting dalam
membangun ekonomi, pentingnya berwirausaha dan bekerja berpengaruh
pada kehidupan kedepannya, jika pekerjaan dilakukan dengan baik pasti
akan memberikan hasil yang baik, dan begitu pula sebaliknya, jika
pekerjaan dilakukan dengan tidak baik, pastilah akan berdampak tidak
baik pula. Apabila menginginkan negara Indonesia maju maka dimasa
teknologi ini jiwa berwirausaha sangatlah penting bagi masyarakat,
sehingga negara Indonesia dapat setara dengan negara-negara maju
lainnya.

21
Dengan demikian, untuk membangun jiwa berwirausaha
masyarakat di desa Tegalsari Timur mahasiswa KKN Universitas
Pekalongan membuat program kerja berupa “Penyuluhan
Kewirausahaan” dengan harapan masyarakat di desa Tegalsari Timur
tersebut memiliki jiwa berwirausaha yang baik dan benar.
a. Tujuan Kegiatan Penyuluhan Kewirausahaan
Kegiatan penyuluhan kewirausahaan ini mempunyai tujuan untuk
meningkatkan potensi sumber daya alam (SDA) dan sumber daya
manusia (SDM) di desa Tegalsari Timur sehingga menjadi SDM
yang berkualitas dan memiliki jiwa berwirausaha.
b. Waktu dan Tempat Kegiatan
Kegiatan Penyuluhan Kewirausahaan dilaksanakan pada hari sabtu,
19 Januari 2019 di posko mahasiswa KKN Universitas Pekalongan
tepatnya dusun Kendangsari desa Tegalsari Timur kecamatan
Ampelgading kabupaten Pemalang.
c. Bentuk Kegiatan
Bentuk kegiatan yang dilaksanakan adalah Penyuluhan
Kewirausahaan oleh mahasiswa KKN Universitas Pekalongan yang
dihadiri sekitar 60 orang dan mendatangkan pembicara dari Dosen
Fakultas Ekonomi Universitas Pekalongan. Pembahasan dalam
kegiatan penyuluhan kewirausahaan antara lain pentingnya
berwirausaha, bagaimana cara berwirausaha pada masa sekarang dan
bagaimana posisi ekonomi Indonesia pada saat. Harapan diadakannya
penyuluhan kewirausaahan tersebut adalah untuk meningkatkan
potensi SDA dan SDM di desa Tegalsari Timur sehingga memiliki
kualitas yang baik dan mempunyai jiwa berwiausaha yang tinggi.
d. Sasaran
Sasaran dari kegiatan Penyuluhan Kewirausahaan adalah
masyarakat desa Tegalsari Timur Kecamatan Ampelgading
Kabupaten Pemalang.
e. Kendala/Hambatan

22
Adapun kendala yang dihadapin pada kegiatan penyuluhan
kewirausahaan tersebut antara lain antusias masyarakat menjadi
berkurang dikarenakan pembicara pada penyuluhan kewirausahaan
terlambat hadir dan pemindahan tempat kegiatan yang semula di balai
desa di pindahkan ke posko mahasiswa KKN sehingga konsep yang
semula sudah terencana menjadi berubah sehingga kegiatan
penyuluhan tersebut kurang maksimal.
2. Sosialisasi dan Pelatian Pembuatan Jasuke
Melalui program kerja KKN yang bertemakan “Vokasi Melalui
Program Pengentasan Kemiskinan di Kabupaten Pemalang” mahasiswa
KKN Universiats Pekalongan Tahun 2018/2019 mengadakan program
kerja Sosialisasi dan Pelatihan Pembuatan Jasuke yang berkaitan
dengan cara untuk melatih kewirausahaan dalam pengelolaan jagung.
Jagung (Zea mays L.) merupakan salah satu tanaman pangan dunia
yang terpenting, selain gandum dan padi. Sebagai sumber karbohidrat
utama di Amerika Tengah dan Selatan, jagung juga menjadi alternatif
sumber pangan di Amerika Serikat.
Produk “JASUKE” , adalah sejenis makanan ringan yang terbuat
jadi jagung manis yang direbus dan dicampur dengan susu, keju dan
mentega. Produk ini dibuat karena ingin memberikan inovasi jagung
sebagai makanan ringan, murah, namun bergizi dan bisa dikonsumsi
oleh semua kalangan dan semua umur.
Dari beberapa pasar tradisional sampai dengan supermarket hanya
menemukan jagung kering untuk popcorn. Jagung yang otentik dibuat
dari pipilan jagung kering, pilihan dan besar-besar seperti yang di lihat.
Urab Jagung, jajanan sarapan sederhana nan nikmat. Jagung yang telah
dikukus,baru akan diberi parutan kelapa muda sesaat ketika kita hendak
membelinya.Jadi sangat segar dan gurih sekali rasa kelapa parut dan
ditambahkan keju. Biar terlihat manis di tambahkan dengan susu dan
coklat sebagai Topping.
a. Waktu dan Tempat Kegiatan

23
Kegiatan Sosialisasi dan Pelatihan Pembuatan Jasuke ini
dilaksanakan pada hari sabtu, tanggal 19 januari 2019 di kedai
Mantan Posko KKN Tegalsari Timur, kecamatan Ampelgading
kabupaten Pemalang.
b. Bentuk Kegiatan
Bentuk kegiatan yang dilaksanakan adalah Sosialisasi dan
Pelatihan Pembuatan Jasuke oleh mahasiswa KKN Universitas
Pekalongan bersama Masyarakat Tegalsari Timur. Kegiatan yang
dibuat oleh mahasiswa KKN berupa Sosialisasi dan Pelatihan
Pembuatan Jasuke
c. Sasaran
Sasaran dari kegiatan Sosialisasi dan Pelatihan Pembuatan
Jasuke adalah masyarakat Tegalsari Timur Kecamatan Pemalang
Kabupaten Pemalang.
d. Kendala/Hambatan
Adapun kendala dari kegiatan ini adalah tidak adanya tempat untuk
sosialisasi karena Balai Desa dipakai untuk kegiatan lain, sehingga
menggunakan kedai yang ada di depan posko.

24
BAB IV
PENUTUP
A. Faktor Pendorong dan Penghambat
1. Faktor Pendorog
Ada banyak faktor yang mendukung Pelaksanaan Kuliah Kerja
Nyata (KKN) di dusun Sawahrejo Selatan, desa Tegalsari Timur,
diantaranya adalah tingginya partisipasi warga desa Tegalsari Timur
dalam hal gotong royong; Arahan, bimbingan dan masukan yang
diberikan kepala desa, kepala dusun, seluruh aparatur desa, tokoh
masyarakat, tokoh agama kepada tim KKN demi perjalannya program-
program yang telah direncanakan. Adanya kerja sama dan kekompakan
tim KKN dalam merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi setiap
kegiatan yang dilaksanakan juga merupakan pendukung pelaksanaan
program-program tim KKN yang bertemakan “Vokasi Melalui Program
Pengentasan Kemiskinan di Kabupaten Pemalang”.
2. Faktor Penghambat
Faktor yang menjadi penghambat dalam kegiatan KKN yang
bertemakan “Vokasi Melalui Program Pengentasan Kemiskinan di
Kabupaten Pemalang” Universitas Pekalongan Tahun 2018/2019 di
dusun Sawahrejo Selatan desa Tegalsari Timur adalah dilaksanakannya
kegiatan KKN bersamaan dengan kegiatan perkuliahan efektif di masing-
masing fakultas peserta KKN sehingga pelaksanaan kegiatan KKN
kurang efektif dan terlalu menguras tenaga.
Perbedaan kebijakan dari masing-masing fakultas terhadap
mahasiswa peserta KKN menyebabkab berkurangnya fokus tim KKN
terhadap kegiatan yang akan dilaksanakan.
Kegiatan KKN tergolong sangat singkat yaitu pelaksanaan 9
program dalam waktu 30 hari. Tidak banyak hal yang bisa diperbuat
mahasiswa untuk ikut serta dalam membangun masyarakat. Singkatnya
masa kegiatan juga membuat pelaksanaan program menjadi kurang
optimal. Selain itu minimnya dana juga berpengaruh terhadap

25
optimalisasi pelaksanaan kegiatan yang di programkan. Tingkat kesiapan
mental mahasiswa untuk terjuan di masyarakat juga bervariatif, sehingga
banyak yang kurang cekatan dalam melakukan pekerjaan dan lebih suka
menunda-nunda pekerjaan, selain itu ada beberapa program kerja yang
waktu pelaksanaannya sama.
B. Rekomendasi
1. Kepada Masyarakat
a. Diharapkan kepada masyarakat agar memperhatikan masalah
sosialiasi dan rasa kebersamaan dan gotong royong lebih di
tingkatkan lagi.
b. Meningkatkan kemampuan dan ketrampilan masyarakat dalam
memecahkan masalah pendidikan, ekonomi dan lingkungan yang
dihadapi
c. Kegiatan yang sudah berjalan agar dapat dilaksanakan dan ditindak
lanjuti secara berkesinambungan oleh masyarakat dusun Sawahrejo
Selatan desa Tegalsari Timur.
2. Kepada Universitas Pekalongan
Waktu pelaksanaa Kuliah Kerja Nyata (KKN) cukup singkat yaitu
hanya satu bulan, sehingga kedepannya diperlukan monitoring secara
rutin yang dapat dilakukan dengan cara koordinasi antara perangkat desa
dengan mahasiswa KKN dan juga melalui supervisi secara berkala untuk
memantau berkelanjutan program kerja Vokasi Pengentasan Kemiskinan
yang telah dibuat sebelumnya.

26
LAMPIRAN

KKN VOKASI MELALUI PROGRAM PENGENTASAN


KEMISKINAN DI KABUPATEN PEMALANG
UNIVERSITAS PEKALONGAN TAHUN AKADEMIK
2018/2019
Desa Tegalsari Timur Kec. Ampelgading Kab. Pemalanng

27

Anda mungkin juga menyukai