ID Tanggung Jawab Perusahaan Yang Dinyataka
ID Tanggung Jawab Perusahaan Yang Dinyataka
3/Juli/2013
18
Lex Privatum, Vol.I/No.3/Juli/2013
19
Lex Privatum, Vol.I/No.3/Juli/2013
20
Lex Privatum, Vol.I/No.3/Juli/2013
21
Lex Privatum, Vol.I/No.3/Juli/2013
22
Lex Privatum, Vol.I/No.3/Juli/2013
yang mungkin timbul sebagai akibat pengaturan kepailitan itu sendiri yaitu
ketidakmampuan membayar utang- memberi keadilan kepada semua pihak
utangnya itu. Dalam pemahaman ini yang terkait serta menjamin iklim usaha
sebuah perusahaan yang secara keuangan yang sehat.9
dan manajemen dinilai tidak mampu lagi
melanjutkan kegiatannya, kepailitan adalah 2. Akibat Hukum Bagi Perusahaan Yang
jalan terbaik sehingga perusahaan tidak Dinyatakan Pailit Terhadap Pihak Ketiga
menimbulkan kerugian yang lebih luas lagi, Kepailitan mengakibatkan debitor yang
termasuk kepada iklim berusaha dan dinyatakan pailit kehilangan segala hak
kondisi perekonomian nasional secara perdata untuk menguasai dan mengurus
umum. Apabila masih ada harapan, harta kekayaan yang telah dimasukkan ke
penundaan kewajiban pembayaran utang o u Z Œš ‰ ]o]šX ^W u lµ v_ Z l
dapat menjadi solusi. 6 perdata ini diberlakukan oleh Pasal 22
Penetapan syarat kepailitan yaitu jika Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004
perusahaan sebagai debitor mempunyai tentang Kepailitan dan Penundaan
sedikitnya dua utang yang sudah jatuh Kewajiban Pembayaran Utang terhitung
tempo dan sekurang-kurangnya satu di sejak saat keputusan pernyataan pailit
antaranya tidak terbayar, dengan diucapkan. Sebagai konsekuensi dari
ketentuan cukup dibuktikan dengan ketentuan Pasal 22 Undang-Undang Nomor
pembuktian yang sederhana saja, dapat 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan
menjadi pisau bermata dua. Di satu sisi Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang,
ketentuan ini dapat dimanfaatkan oleh maka semua perikatan antara debitor yang
mitra pesaing untuk mengeliminir dinyatakan pailit dengan pihak ketiga yang
perusahaan bersangkutan dari pasar, sebab dilakukan sesudah pernyataan pailit, tidak
dengan dinyatakan pailit perusahaan itu akan dan tidak dapat dibayar dari harta
pasti akan tutup atau berhenti melakukan pailit, kecuali bila perikatan-perikatan
kegiatan usahanya.7 tersebut mendatangkan keuntungan bagi
Di sisi lain ketentuan itu dapat juga harta pailit.
dimanfaatkan oleh perusahaan debitor Tanggal putusan tersebut dihitung sejak
yang nakal yang tidak ingin membayar pukul 00.00 waktu setempat. Sejak tanggal
utang-utangnya dan lebih beruntung jika putusan pernyataan pailit tersebut
membuka perusahaan baru. Dalam kedua diucapkan, debiitur pailit demi hukum tidak
hal itu, selain menimbulkan kerugian mempunyai kewenangan lagi untuk
kepada kedua belah pihak, pihak ketiga menguasai dan mengurus harta
yaitu buruh atau tenaga kerja menjadi kekayaannya. Namun harus diperhatikan
korban yang paling menderita sebab bahwa debitur pailit tetap cakap dan
mereka kehilangan pekerjaan dan dengan berwenang untuk melakukan perbuatan
demikian otomatis kehilangan mata hukum sepanjang perbuatan hukum
pencaharian.8 tersebut tidak berkaitan baik langsung
Karena itu penetapan perusahaan ataupun tidak langsung dengan harta
debitor pailit harus ditempuh dengan hati- kekayaannya.10
hati untuk tidak menimbulkan dampak Dalam arti, debitur hanya kehilangan
besar. Pegangan pokok dalam memutuskan haknya dalam lapangan hukum harta
perusahaan pailit atau tidak adalah tujuan kekayaan. Seperti debitur pailit masih
6 9
Janus Sidabalok, Op.Cit., hal. 246. Ibid.
7 10
Ibid. Jono, Hukum Kepailitan, Sinar Grafika, Jakarta,
8
Ibid, hal.246-247. 2010, hal. 107-108.
23
Lex Privatum, Vol.I/No.3/Juli/2013
24
Lex Privatum, Vol.I/No.3/Juli/2013
16 19
Ibid, hal.90-91.
17
Ibid. http://asma1981.blogspot.com/2011/12/tanggung-
18
Ibid. jawab-direksi-dalam-perseroan.html
25
Lex Privatum, Vol.I/No.3/Juli/2013
26
Lex Privatum, Vol.I/No.3/Juli/2013
27