Sumber : http://jurnal-politik.co.cc/siapakah-yang-benar-palestina-atau-israel/
REASONING
Jika diterapkan pada analisis jurnal maka berpikir dengan menggunakan reasoning
and critical thinking terlebih dahulu harus melihat fakta yang ada. Jadi kita tidak
diperbolehkan hanya melihat satu sisi saja. Seperti contoh yang terdapat dalam jurnal ini “
siapakah yang benar: israel apa palestina ?” maka untuk menjawab pertanyaan tersebut kita
harus mengetahui argumen dan premis yang digunakan penulis dalam jurnal tersebut. Penulis
mencoba untuk menyajikan sebuah fakta tentang konflik antara Israel dan Palestina. Ada
beberapa argumen yang dikemukakan oleh penulis namun penulis juga membangun suatu
pemikiran bahwa konflik ini haruslah dikaji secara lebih spesifik tanpa adanya keberpihakan
kepada salah satu negara. Penulis bermaksud untuk memperluas wawasan kita dalam
menganalisa suatu kasus, tidak hanya melihat suatu permasalahan secara subjektif tetapi
selebihnya harus dikaji secara objektif.
Dalam jurnal ini kita diajarkan untuk berpikir secara logis, sebuah jurnal dikatakan
logis jika premis premis didalamnya itu benar dan mendukung kesimpulanya. Artinya, jurnal
ini memuat suatu fakta yang berimbang. Bisa juga diartikan bahwa pernyataan tersebut tidak
diragukan lagi kebenaranya. Jadi kita mampu mengetahui bahwa jurnal ini terpercaya.
Contoh
Premis 1
Premis 2
kesimpulan
Argumen yang kuat adalah premis premis yang sangat mendukung kesimpulan dari satu
jurnal dengan kata lain premis itu benar jika mengandung kebenaran yang dapat dipercaya
dan menyatakan bahwa kesimpulan itu benar. Jadi jika kita ingin mengetahui kesimpulan itu
benar, maka kita harus mengetahui bahwa argumen tersebut kuat dan premis premis itu benar.
Argumen yang mempunyai logika yang kuat dan premisnya itu benar itu disebut oleh sound
argumen. Contohnya “Israel didirikan pada tahun 1948 dan diakui Inggris.
Sebelumnya, sudah ada gerakan Yahudi yang terkelompok yang disebut Zionis.
Gerakan tersebut didirikan oleh Theodor Herlz pada tahun 1917. Ini
menunjukkan Palestina telah ada sebelum tahun itu”
Critical Thinking
Berpikir kritis adalah menggunakan akal budi untuk menelaah sesuatu dengan
hati-hati. Berpikir kritis didefinisikan sebagai ketetapan yang hati-hati dan tidak
tergesa-gesa untuk apakah kita sebaiknya menerima, menolak atau
menangguhkan penilaian terhadap suatu pernyataan dan tingkat kepercayaan
dengan mana kita menerima atau menolaknya.
Jika di kaitkan dengan jurnal yang kami ambil maka untuk menjawab pertanyaan
diatas menurut kami adalah sebagai berikut
Apa topiknya?
Topik yang diangkat dalam jurnal adalah konflik antar duan negara yaitu israel
dan palestina
Kesimpulan apa yang diambil oleh pengarang tentang topik tersebut?
Jurnal ini mengkaji perseteruan antara israel dan palestina dari sudut pandang
yang berbeda beda. Mereka yang pro israel akan disajikan konsep bahwa israel
itu adalah pihak yang ter-dzolimi karena mereka adalah kaum minoritas .
kemudian pihak yang pro dengan palestine akan disajikan bahwa Palestina yang
terzolimi karena Israel merebut kedaulatan, tanah, dan hak asasi mereka. Jadi
penulis menghindari subjektifitas dalam menulis jurnal karena jurnal yang baik
adalah jurnal yang bersifat objektif
Karena dalam jurnal ini penulis berusaha menyajikan konsep yang berbeda beda
tentang siapa pen-dzolim dan yang ter-dzolomi dalam kasus ini. Dari sini penulis
menguraikan beberapa fakta . lalu untuk mempercayai jurnal ini kita harus
memandang objektif.
Penulis dalam jurnal tersebut menggunakan kata kata netral karena dalam jurnal
ini penulis memandang konflik antara dua negara tersebut dari beberapa
konsep. Namun penulis tidak terlalu memasukkan opininya untuk menghindari
subjektifitas dalam menulis sebuah jurnal