Anda di halaman 1dari 9

BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA

ASURANSI

Oleh :

Ni Komang Wiwik Kristina Kusumayanti ;2107021016 ;2021

Kelas :

1A

Prodi / Jurusan :

D3 Akuntansi / Ekonomi dan Akuntansi

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA


SINGARAJA
2021
ASURANSI

Pengertian Asuransi

Terdapat beberapa ahli yang berpendapat mengenai definisi dari asuransi, yang diantaranya
sebagai berikut :

1. Asuransi merupakan sebuah mekanisme perlindungan terhadap pihak yang


tertanggung apabila mengalami yang namanya resiko dimasa yang akan datang yang
dimana pihak tertanggung akan membayarkan premi guna untuk mendapatkan ganti
rugi dari pihak penanggung (M. Nur Rianto 2012;212).
2. Asuransi merupakan sebagai suatu perjanjian yang dimana terdapat pihak yang
tertanggung membanyar premi kepada pihak penanggung guna untuk mendapatkan
penggantian karena suatu keinginan, kehilangan keuntungan bahkan juga kerusakan
yang telah diharapkan dan kemungkinannya tidak pasti akan terjadi dimasa yang akan
datang (Julius R. Latumaerissa 2011:447).
3. Asuransi merupakan permintaan yang diamana satu pihak memiliki intensif untuk
mentransfer resiko dengan membayarkan sejumlah dana untuk menjauhkan dari
resiko yang berupa kehilangan sejumlah harta yang dimiliki (Ketut Silvanita
2009:40).
Dari definisi asuransi yang diungkapkan oleh para ahli tersebut, maka dapat disimpulkan
bahwa aruransi merupakan perjanjian antara kedua belah pihak atau bahkan lebih untuk
melakukan mekanisme yang berupa perlindungan terhadap harta yang dimiliki, yang
didalamnya terdapat pihak yang tertanggung membayarkan sejumlah biaya atau dana kepada
pihak yang menanggung guna mendapatkan pergantian kerugian atas resiko yang
kemingkinan akan terjadi dimasa depan atau dimasa yang akan datang.

Manfaat Asuransi
Secara umum asuransi memiliki manfaat yang sangat banyak untuk kelangsungan hidup
seseorang di masa yang akan datang akan terhindar dari segala resiko yang memungkinkan
untuk terjadi, khususnya untuk yang sedang menjalankan bisnisnya yang tentu saja penuh
dengan resiko kedepannya. Berikut ini merupakan beberapa manfaat dari asuransi yaitu
sebagai berikut :
1. Memberikan rasa aman dan perlindungan
Didalam asuransi ada yang namanya polis asuransi yang dimiliki oleh tertanggung,
dan akan memberikan rasa aman dari kemungkinan-kemungkinan resiko atau
kerugian yang akan dihadapi dimasa yang akan datang. Apabila resiko tersebut
memang benar-benar terjadi, maka pihak tertanggung berhak mendapatkan sebuah
penggantian berupa dana kerugian sebesar polis yang telah disepakati dan ditentukan
sebelumnya.
2. Asuransi dapat berfungsi sebagai sebuah tabungan dan juga sebagai sumber
pendapatan atau investasi.
3. Membantu meminimalisir dari adanya kerugian dari kejadian yang tidak terduga yang
kemungkinan akan terjadi dimasa depan, seperti bencana kebakaran, kecelakaan dan
lain sebagainya.
4. Membantu mengatur keuangan, adanya asuransi dapat membantu kita untuk
mengurangi dari yang namanya pengeluaran yang tak terduga, dengan asuransi anda
juga tidak perlu untuk membayarkan biaya penuh atas kerugian yang dialami,
mengapa demikian ? ini karena pihak penyedia layanan jasa asuransi akan
membayarkan kerugian yang diakibatkan.
Manfaat asuransi juga dapat dibedakan berdasarkan jenis dari asuransi itu sendiri, berikut
saya uraikan manfaat asuransi sesuai dengan jenis yang banyak ditemui di Indonesia yaitu
antara lain:
1. Asuransi kesehatan
Jenis asuransi ini secara khusus memberikan sebuah manfaat kepada pemegang polis
ayas jaminan biaya kesehatan. Manfaat utama dari asuransi jenis ini adalah menjamin
ketersediaan dana yang akan dibutuhkan untuk membiayai kebutuhan kesehatan
kepada pemegang polis.
2. Asuransi jiwa
Asuransi jenis ini bermaanfaat untuk mengganti program Jaring Pengaman Sosial
(JPS) pemerintah kepada masyarakat pemegang polis karena turut membantu menjaga
stabilitas masyarakat, dan menjadi salah satu sumber keuangan. Asuransi ini
diperuntukkan kepada orang yang menanggung kerugian finansial yang tidak terduga
yang disebabkan oleh resiko kematian atau bahkan resiko hidup terlalu lama.
3. Asuransi Jaminan Hari Tua
Manfaat dari asuransi jenis ini yaitu memberikan sebuah kepastian dalam pendapatan
pemegang polis ketika telah menjalani masa pension. Selain itu, asuransi jenis ini juga
bermanfaat untuk membantu penggunanya untuk mewujudkan impian setelah
memasuki masa tua. Dana tersebut dapat digunakan untuk berbagai macam keperluan
untuk pemegang polis dimasa yang akan datang.
4. Asuransi Pendidikan
Manfaat asuransi jenis ini yaitu sebagai alternatif tabungan Pendidikan bagi anak
yang telah dan akan direncanakan menjalani masa sekolah dari tingkat sekolah dasar
hingga melanjutkan Pendidikan ke perguruan tinggi.
5. Asuransi Properti
Msnfaat yang dimiliki yaitu, anda akan mendapatkan sebuah jaminan dari pihak
asuransi apabila terjadi sebuah musibah yang mengakibatkan kerusakan pada asset
berharga seperti rumah, kantor, ataupun gedung yang dinilai membutuhkan proteksi
lebih.

Resiko dan Ketidakpastian

Tidak hanya manfaat dari asuransi saja yang perlu diketahui dan dipahami, tetapi juga resiko
dan ketidakpastian dalam asuransi. Setelah memahami mengenai manfaat dari asuransi maka
berikut ini saya akan memberikan pemahaman mengenai apa itu resiko dan ketidakpastian
serta jenis-jenis resiko.

Resiko adalah kemungkinan-kemungkinan yang terjadi atau adanya situasi yang tidak pasti
(ketidakpastian) yang berupa kerugian finansial dimasa yang akan datang. Sesuatu yang
mengalami sebuah kerugian tersebutlah yang dinamakan suatu resiko.

Adapun jenis-jenis resiko yaitu sebagai berikut ;

1. Resiko Murni
Merupakan sebuah resiko yang apabila benar-benar terjadi akan menimbulkan dan
memberikan kerugian. Sebaliknya apabila tidak terjadi, maka tidak akan
menimbulkan kerugian dan juga tidak memberikan keuntungan.
2. Resiko Spekulatif
Merupakan resiko yang dapat menimbulkan dua kemungkinan, kemungkinan-
kemungkinan tersebut yaitu kemungkinan untuk mendapatkan keuntungan dan juga
kemungkinan untuk mendapatkan sebuah kerugian.
3. Resiko Individu
Merupakan resiko yang kemungkinannya sering anda/kita alami dalam kehidupan
sehari-hari. Ada tiga jenis dari resiko individu ini yaitu personal risk (resiko pribadi)
yang merupakan resiko yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk
memperoleh manfaat dari ekonomi, resiko harta (property risk) merupakan resiko
yang ditanggungkan atas harta yang dimilikinya rusak, hilang ataupun dicuri. Resiko
tanggung gugat (liability risk) yang merupakan derita yang berupa tanggung jawab
dari akibat kerugian pihak lain.

Prinsip Asuransi
Terdapat beberapa prinsip asuransi yang telah dikemukakan oleh M. Nur Rianto (2012:226)
yaitu sebagai berikut :
1. Insurable Interest
Prinsip insurable interest merupakan hak yang berdasarkan hukum untuk
mempertanggungjawabkan resiko yang berkaitan dengan keuangan dan diakui sah
secara hukum diantara tertanggung dan penanggung.
2. Utmost Good Faith
Definisi dari prinsip ini yaitu mengatur bahwa baik dari pihak tertanggung ataupun
pihak penanggung telah melakukan sebuah perikatan asuransi yang berdasarkan
dengan itikad yang terbaik.
3. Indemnity
Prinsip indemnity yaitu menjamin tertanggung untuk menerima sebuah pembayaran
klaim yang secara fair dan berdasarkan pada kaidah asuransi yang benar.
4. Proximate cause
Yang dimaksud prinsip proximate cause adalah suatu sebab yang aktif dan efisien
serta mengedepankan penyebab yang terdekat dalam menyelesaikan suatu klaim yang
terjadi.
5. Subrogation
Pada prinsipnya Subrogation adalah hak penanggung yang telah memberikan sebuah
ganti rugi kepada pihak tertanggung untuk menuntut dari pihak lain yang menjadi
akibat dari kepentingan asuransinya mengalami sebuah kerugian.
6. Contribution
Prinsip ini merupakan salah satu akibat dari kewajaran prinsip indemnity yang dimana
bahwa tertanggung berhak mengajak penanggung-penanggung lain yang memiliki
suatu kepentingan sama untuk ikut berpartisipasi membayar ganti rugi kepada seorang
tertanggung walaupun jumlah tanggungannya belum tentu sama.
Polis Asuransi
Definisi polis asuransi yaitu merupakan sebuah bukti perjanjian yang tertulis dan dilakukan
oleh pihak penanggung dengan nasabah tertanggung, isi dari polis asuransi ini yaitu segala
hak dan kewajiban diantara kedua belah pihak. Polis asuransi ini akan menjadi sebagi bukti
tertulis yang sah dalam perjanjian yang dilakukan oleh pihak penanggumg dan pihak
tertanggung.
Polis asuransi ini merupakan suatu hal yang sangat penting dalam layanan asuransi karena
polis asuransi akan melindungi setiap hak dan kewajiban yang dimiliki nasabah dan pihak
penanggung.

Premi, Penggolongan Asuransi


Sebelumnya saya akan menjelaskan apa itu definisi dari premi, premi merupakan uang yang
ditetapkan oleh penanggung untuk dibayarkan berdasarkan pada perjanjian asuransi atau
reasuransi ataupun juga berdasarkan dengan Undang-Undang untuk memperoleh manfaat
dari asuransi.
Berikut merupakan penggolongan dari asuransi yang dapat dibedakan menjadi 3, yaitu
diantaranya sebagai berikut :
1. Menurut sifat pelaksanaanya
Menurut sifat pelaksanaanya dapat dibedakan kembali menjadi dua yaitu asuransi
sukarela yang pada prinsipnya yaitu dilakukan dengan cara sukarela dan dilakukan
atas dasar kesadaran seseorang akan kemungkinan dari terjadinya resiko kerugian atas
sesuatu yang perlu dipertanggungkan, berikutnya yaitu asuransi wajib yang sifatnya
wajib dilakukan oleh pihak-pihak terkait yang pelaksanaanya dilakukan berdasarkan
ketentuan dari perundang-undangan.
2. Menurut jenis usaha
Jenis usaha perasurasian dibagi menjadi dua yaitu menurut Undang-Undang No.2
tahun 1992. Kedua jeni usaha tersebut yaitu Asuransi kerugian (non life insurance)
yang berupa asuransi kebakaran, asuransi aneka dan juga asuransi pengakunan. Usaha
yang kedua yaitu asuransi jiwa (life insurance) yaitu berupa ordinary life insurance,
group life insurance, industrial life insurance.
3. Reasuransi
Merupakan suatu sistem pertanggungjawaban ulang atau pertanggungjawaban yang
dipertanggungkan atau asuransi dari asuransi. Reasuransi adalah sistem penyebaran
resiko yang dimana penanggung menyebarkan seluruh atau bahkan sebagian dari
pertanggungan yang telah ditutupkan kepada penanggung yang lainnya.

Pengatur Perasuransian di Indonesia


Peraturan perundang-undangan yang mengatur dasar acuan pembinaan dan pengawasan atas
usaha dari perasuransian di Indonesia yaitu sebagai berikut :
1. UU no. 2 tahun 1992 tentang Usaha Peransuransian.
2. Peraturan Pemerintah no. 73 tahun 1992 tentang Usaha Perasuransian.
3. Keputusan Menteri Keuangan, masing masing:
o No. 223/KMK.017/1993 tanggal 26 Februari 1993 tentang perizinan
perusahaan asuransi dan perusahaan reasuransi.
o No. 224/KMK.017/1993 tanggal 26 Februari 1993 tentang kesehatan
keuangan perusahaan asuransi dan perusahaan reasuransi.
o No. 225/KMK.017/1993 tanggal 26 Februari 1993 tentang penyelenggaraan
o No. 226/KMK.017/1993 tanggal 26 Februari 1993 tentang perizinan dan
penyelenggaraan kegiatan usaha perusahaan penunjang usaha asuransi.

Perizinan pendirian perusahaan asuransi


Setiap pihak yang melakukan atau memulai yang Namanya usaha tentu saja akan
membutuhkan perizinan usaha, begitu juga dengan perasuransian yang tentu saja juga wajib
mendapatkan izin usaha dari Menteri Keuangan, kecuali bagi perusahaan yang
menyelenggarakan Program Asuransi Sosial.
1. Menurut PP no. 73 tahun 1992, Pemberian izin oleh Menteri Keuangan bagi
perusahaan perasuransian yaitu dilakukan dalam dua tahap sebagai berikut:
a. Persetujuan prinsip, yaitu merupakan suatu persetujuan yang diberikan untuk
melakukan sebuah persiapan yang berupa pendirian suatu perusahaan yang
bergerak di bidang perasuransian. Batas waktu persetujuan prinsip dibatasi
selama-lamanya 1 tahun.
b. Izin usaha, yaitu merupakan sebuah izin yang telah diberikan untuk melakukan
usaha setelah segala persiapan pendirian telah selesai. Izin usaha diberikan setelah
semua persyaratan izin telah dipenuhi.
2. Menteri Keuangan merupakan sebagai seorang penetap dari modal yang disetor oleh
perusahaan perasuransian.
Asuransi Kredit
Merupakan asuransi yang memberikan perlindungan dan menjamin pihak tertanggung
sebagai penerima kredit ataupun debitur apabila meninggal dunia yang disebabkan oleh
kecelakaan, karena sakit dan lain sebagainya sehingga tidak dapat melanjutkan kewajibannya
kepada pihak pemberi kredit, maka terhadap resiko-resiko tersebut perusahaan asuransi
sebagai bertanggung jawab atas pinjaman ataupun kewajiban yang tertanggung. Lebih
simpelnya lagi asuransi kredit dapat didefinisikan sebagai proteksi yang telah diberikan oleh
pihak asuransi kepada Lembaga pembiayaan keuangan atas resiko kegagalan debitur dalam
melunasi kredit atau pinjaman yang diberikan oleh pihak bank.
DAFTAR PUSTAKA

Amron. (2018). Prinsip Asuransi dan Strategi Pemasaran Hubungan. Semarang: Pustaka
Magister.
Saharuddin, D. (2014). Asuransi Syariah Dalam Praktik. Bisnis dan Manajemen, 123-136.

Anda mungkin juga menyukai