Anda di halaman 1dari 3

1. Apakah konsumen akan selalu mencari harga terendah? Jelaskan!

Jawaban :
Tidak semua konsumen condong pada faktor harga terendah. Harga memiliki dampak
psikologis berupa persepsi kualitas maupun manfaat emosional. Berbagai penelitan
membuktikan bahwa semakin tinggi harga semakin tinggi kualitas produk. Ada
pepatah yang mengatakan “ harga tidak pernah berbohong”. Artinya produk berharga
murah juga memiliki kualitas rendah. Dengan begitu konsumen yang condong pada
kualitas tidak tertarik pada harga rendah. Konsumen juga dapat memandang bahwa
perusahaan melakukan penurunan harga dikarenakan produk tersebut tidak laku
dipasaran. Dari segi manfaat emosional, semakin tinggi harga, semakin terbatas
konsumen yang mampu mebeli, sehingga semakin bangga pula konsumen terhadap
produk yang dibelinya.
Terdapat juga konsumen yang tidak peduli pada harga. Terkadang konsumen tertarik
bukan karena harga yang murah melainkan ia menemukan solusi pada
produk/layanan. Ketika solusi tersebut didapat, harga yang lebih mahal pun akan tetap
dibayarkan konsumen. Jadi,strategi harga yang murah sekali lagi tidak dapat
mengalahkan kualitas layanan, kebutuhan dan kepuasan pelanggan.
2. Jelaskan alasan produsen menetapkan harga tinggi /premium!
Jawaban :
Premium Pricing
Menurut pengertiannya, premium pricing adalah praktik penetapan harga lebih tinggi
dari harga pasar, dengan harapan pelanggan akan membeli karena berasumsi bahwa
produk tersebut memiliki kualitas yang lebih tinggi. Alasan produsen menetapkan
harga tinggi/ premium yaitu :
- Pertama untuk membangun citra bahwa produk tersebut berkualitas tinggi. Harga
tinggi tersebut menjadikan adanya hambatan masuk (entry-barrier) yang tinggi
untuk pesaing Jika sebuah perusahaan banyak berinvestasi dalam merk
premiumnya, maka akan sulit bagi pesaing untuk menawarkan produk serupa
dengan titik harga yang sama tanpa melakukan investasi besar dalam hal
pemasaran.
- Kedua, produsen menetapkan harga tinggi biasanya saat peluncuran produk baru
(strategi skimming pricing) pada tahap perkenalan. Harga tinggi perlu untuk
menutup biaya riset serta pengembangan produk secepatnya . Dengan harga tinggi
produsen dapat berjaga – jaga terhadap kemungkinan kekeliruan penetapan harga.
Strategi skimming pricing baru berjalan baik bila konsumen tidak sensitif terhadap
harga, akan tetapi lebih memperhatikan keunikan – keunikan produk yang terkait
dengan kualitas, brand image, personil maupun layanan tambahan.
- Ketiga, adapun situasi kenaikan harga oleh produsen dikarenakan adanya Inflasi
dan melemahnya nilai tukar mata uang Rupiah yang berdampak pada
meningkatnya biaya produksi. Sering juga penigkatan harga didorong motif
mencari keuntungan, misalkan karena permintaan yang terlalu tinggi atau karena
konsumen tidak punya pilihan lain seperti di situasi monopoli.
Strategi premium pricing akan berjalan dengan baik apabila:
- Ada pengenalan awal yang baik di tengah-tengah masyarakat mengenai produk
premium pricing
- Produk memiliki keunikan, bahkan jika produk dibuat di tempat yang sama. Anda
dapat membedakan produk Anda dengan mengemasnya lebih baik dan memberi
citra kulitas tinggi pada produk tersebut.
- Ada persepsi di antara konsumen bahwa produk tersebut merupakan produk
“mewah” atau memiliki kualitas tinggi dengan desain terbaik.
- Ada faktor-faktor seperti pengeluaran pemasaran yang besar guna menarik
perhatian konsumen, yang disertai operasi layanan lapangan yang besar untuk
mendukung produk, garansi daya tahan produk, atau reputasi sebagai “fashion
forward”.
- Jumlah produk yang dijual terbatas, sehingga mengesankan aura eksklusifitas.
- Produk dilindungi oleh hak paten, dan perusahaan secara agresif mempertahankan
haknya di bawah lisensi paten tersebut. Jika ada pelanggaran hak paten dari pihak
luar, maka perusahaan dapat mengambil tindakan hukum.
- Perusahaan memberi hambatan bagi pesaing untuk masuk dalam model bisnis ini.
Salah satu cara yang bisa ditempuh adalah dengan membuat pesaing bekerja
ekstra keras dan mengeluarkan dana besar untuk memposisikan produk mereka di
kelas yang sama.

Contoh penetapan harga tinggi oleh produsen jam tangan terkenal “ROLEX”
Jika konsumen ingin sebuah jam tangan biasa yang dapat menujukkan waktu dengan tepat,
maka bisa membeli jam tangan di pasaran dengan harga Rp. 150-500 ribu. Dengan harga
tersebut, konsumen bahkan bisa mendapatkan fitur lebih banyak dari pada yang diberikan
oleh Rolex.
Namun nyatanya ada konsumen yang rela membayar Rp. 150 juta untuk membeli Rolex
karena mereka menganggap bahwa produk tersebut berkualitas sangat tinggi. Dan hal
tersebut merupakan jaminan status sosial yang tinggi pula

Anda mungkin juga menyukai