Anda di halaman 1dari 2

DIFERENSIASI PARSIAL

disarikan dari buku “Matematka untuk Teknik oleh K.A. Stroud (alih bahasa Erwin sucipto) terbitan Erlangga)

Volume V suatu silender berjri-jari r dengan ketinggian


h dinyatakan oleh: V = 𝜋𝑟 2 ℎ

Yakni v bergantung kepada dua besaran ,yaitu r dan h.

Jika r dijaga tetap (konstan) dan h kita tambah, maka


volume V akan bertambah. Dalam hal ini dapat dicari
koefisien diferensial V terhadap h – tetapi hanta jika r
dijaga konstan, yaitu:
𝑑𝑉 𝜕𝑉
dan dapat ditulis sebagai: 𝜕ℎ
𝑑ℎ 𝑟 𝑘𝑜𝑛𝑠𝑡𝑎𝑛

𝝏𝑽
Perhatikan simbuldelta yang baru , disebut koefisien diferensial parsial v terhadap h, dimana r
𝝏𝒉
dijaga konstan.
𝜕𝑉
Untuk memperoleh kita mendiferensiasikan persamaan yang diberikan V = 𝜋𝑟 2 ℎ terhadap h
𝜕ℎ
𝝏𝑽
dengan menganggap semua simbul kecuali V dan h konstan, sehingga; , 𝝏𝒉 = 𝜋𝑟 2 . 1 = 𝜋𝑟 2 .

𝜕𝑉
Begitu pula jika akan meninjau persoalan dengan h dijaga tetap (konstan), yakni: : 𝜕𝑟 berarti
mendiferensiasikan V = 𝜋𝑟 2 ℎ terhadap r dengan menganggap semua symbol kecuali V dan r
𝜕𝑉
konstan, sehingga: = 𝜋2𝑟ℎ = 2𝜋ℎ.
𝜕𝑟

Dalam pernyataan V = 𝜋𝑟 2 ℎ, V dinyatakan sebagai fungsi dari dua variable r dan h, karenaitu
kita mempunyai dua koefisien diferensial parsial,yitu: satu terhadap r dan satu yang lain terhadap
h.

Diferensiasi parsial ini tidak terbatas hanya pada besaran silender saja, tetpi sama berlaku untuk
sembarang fungsi dengan dua variable bebas.
𝜕𝑧 𝜕𝑧
Misalnya, z = x2 y3 , karena z merupakan fungsi dari x dan y, maka dapat dicari dan ., yakni;
𝜕𝑥 𝜕𝑦
𝜕𝑧 𝜕𝑧
= 2𝑥. 𝑦 3 dan 𝜕𝑦 = 𝑥 2 . 3𝑦 2 = 3𝑥 2 𝑦 2
𝜕𝑥

Contoh ;

Diferensiasikanlah u = x2 + xy + y2
Penyelesaiannya;
𝜕𝑢
a). 𝜕𝑥 = 2x + 1.y + 0 = 2x +y

𝜕𝑢
b). 𝜕𝑦 = 0 + x.1 + 2y = x + 2y

Anda mungkin juga menyukai