MODUL 1
ETIKA, HUKUM, TUJUAN ETIKA, FUNGSI ETIKA DAN ETIKET
DISUSUN OLEH
SISWATI, A.MdPerKes, SKM, MKM
Setelah mempelajari bagian pertama modul ini yang berisi visi misi Universitas
Esa Unggul dan rincian perkuliahan dengan kuis serta tugas yang harus
dikerjakan sebagai latihan mandiri, diharapkan mahasiswa mampu :
B. Uraian
1. Visi dan Misi
Universitas Esa Unggul mempunyai visi menjadi perguruan tinggi kelas
dunia berbasis intelektualitas, kreatifitas dan kewirausahaan, yang unggul
dalam mutu pengelolaan dan hasil pelaksanaan Tridarma Perguruan
Tinggi.
Untuk mewujudkan visi tersebut, maka Universitas Esa Unggul
menetapkan misi sebagai berikut :
a. Menyelenggarakan pendidikan tinggi yang bermutu dan relevan
b. Menciptakan suasana akademik yang kondusif
c. Memberikan pelayanan prima kepada seluruh pemangku kepentingan
2. Topik Perkuliahan
Dengan semakin bertambahnya jenis pelayanan kesehatan di Indonesia
dan semakin sadarnya masyarakat sebagai pengguna fasilitas pelayanan
kesehatan, dibutuhkan pelayanan dari tenaga kesehatan maupun
fasilitas pelayanan kesehatan sesuai dengan etika profesi, dan standar
profesi. Etika dan standar profesi menjadi acuan bagi penyedia
pelayanan kesehatan maupun masyarakat sebagai pengguna jasa
Untuk topik perkuliahan sesudah UTS yang akan disampaikan antara lain :
Topik 8 : Aspek hukum rekam medis, isi dan kegunaannya
Topik 9 : Rahasia kedokteran dan pemberian data pasien
Topik 10: Persetujuan tindakan kedokteran
Topik 11: Visum et Repertum (VeR)
Topik 12: Hak dan kewajiban pasien. hak dan kewajiban rumah sakit
Topik 13: Korupsi dan pendidikan anti korupsi
Topik 14: Akar korupsi dan penyebab korupsi
Untuk mencapai tujuan tersebut, mata kuliah etika profesi, hukum kesehatan
dan pendidikan anti korupsi menggunakan berbagai buku referensi tentang
etika profesi, hukum kesehatan, dan pendidikan anti korupsi. Selain membaca
peraturan dan perundangan terkait dengan hukum dalam pelayanan kesehatan,
juga ada beberapa buku yang direkomendasikan untuk dipelajari, yakni :
1. Asyhadie, Zaeni H. 2017. Aspek-Aspek Hukum Kesehatan di Indonesia.
Depok: PT Rajagrafindo Persada.
2. Indriyanti Dewi, Alexandra. 2008.Etika dan Hukum Kesehatan. Yogyakarta:
Pustaka Book Publisher.
3. Mardani. 2017. Etika Profesi Hukum. Depok: PT Rajagrafindo Persada.
4. Notoatmodjo, Soekidjo. 2010.Etika dan Hukum Kesehatan. Jakarta: Rineka
Cipta.
5. Sadi Is, Muhamad. 2015.Etika dan Hukum Kesehatan. Jakarta: Kencana.
6. Ummul Firdaus, Sunny. 2008. Rekam Medis Dalam Sorotan Hukum dan
Etika. Surakarta: LPP UNS dan UNS Press.
7. Gerardus Gegen dan Aris prio Agus. 2019. Etika profesi Keperawatan dan
Hukum Kesehatan. Jakarta: CV.Trans Info Media.
8. Masrudi Muchtar.2016.Etika profesi dan Hukum Kesehatan Perspektif
Profesi Bidan Dalam Pelayanan kebidanan di Indonesia.Yogyakarta.
Pustaka Baru Press
Untuk penilaian akhir, komponen nilai yang digunakan terdiri dari UTS, UAS,
kuis on-line, tugas on-line dan kehadiran. Dalam kuliah online komponen
kehadiran diperhitungkan dengan aktivitas penugasan dan kuis.
Adapun proporsi penilaiannya sebagai berikut :
a. UTS = 35 %
b. UAS = 35 %
c. Kuiz on-line = 10 %
d. Tugas on-line = 10 %
e. Kehadiran = 10 %
D. Kunci Jawaban
a. Visi Universitas Esa Unggul adalah menjadi perguruan tinggi kelas dunia
berbasis intelektualitas, kreatifitas dan kewirausahaan, yang unggul dalam
mutu pengelolaan dan hasil pelaksanaan Tridarma Perguruan Tinggi
b. Topik perkuliahan etika profesi, hukum kesehatan dan pendidikan anti
korupsi terdiri dari pengertian etika, etiket, tujuan etika dan fungsi etika
c. Buku referensi yang digunakan dalam perkuliahan ini adalah Undang-
Undang Republik Indonesia tentang kesehatan, etika profesi dan hukum
kesehatan serta pendidikan anti korupsi
d. Komponen penilaian mata kuliah etika profesi, hukum kesehatan, dan
pendidikan anti korupsi adalah UTS, UAS, tugas on-line, kuis on-line dan
kehadiran.
B. Uraian
1. Etika
Kata etika sudah tidak asing lagi bagi masyarakat, yang berarti sikap dan
perilaku seseorang. Ajaran-ajaran etika telah ditanamkan sejak masih
anak-anak dengan harapan seseorang akan tumbuh menjadi manusia
yang beretika, dan berperilaku baik dalam bermasyarakat di kemudian
hari. Masyarakat ingin hidup teratur, aman, tenteram dan tertib baik di
lingkungan keluarga maupun di masyarakat. Sikap yang baik, sopan
santun, saling menghormati, baik dalam keluarga, maupun di lingkungan
sekitarnya menjadi dasar seseorang bisa bermasyarakat dengan baik.
Hukum dan etika sama sama mengatur manusia menjadi manusia yang
lebih baik. Hukum dibuat oleh lembaga negara, sedangkan etika disusun
oleh kelompok organisasi profesi. Sanksi yang diberikan ada perbedaan,
jika pelanggaran hukum sanksi diberikan oleh negara, sedangkan
pelanggaran etika sanksi diberikan oleh organisasi profesi.
Dalam tulisannya Notoatmodjo, Soekidjo, 2010 mengatakan bahwa etika
berasal dari bahasa Yunani “etos” yang berarti adat, kebiasaan, ahlak,
watak perasaan, sikap atau cara berpikir. Dalam bahasa latin etika sama
dengan moral yang berasal dari kata “mos” (tunggal) atau “mores”
(jamak), yang berarti kebiasaan, adat, norma, etik yang berlaku. Baik etika
maupun moral dapat diartikan adat kebiasaan orang atau manusia dalam
konteks sosialnya. Etika adalah aturan bertindak ditentukan oleh setiap
kelompok masyarakat, dan biasanya bersifat turun temurun dari generasi
2. Hukum
Dalam kehidupan manusia, ada yang disebut dengan aturan, pedoman
atau panduan. Baik aturan dalam keluarga, aturan bertetangga,
bermasyarakat, aturan dalam bekerja dan sebagainya. Aturan aturan ini
ada yang tertulis ada pula yang tidak tertulis, namun harus diikuti oleh
setiap orang. Sejak masih anak-anak sudah diberlakukan aturan keluarga,
mana yang boleh dilakukan dan mana yang tidak boleh dilakukan. Pada
hakekatnya setiap manusia memiliki keinginan atau hasrat agar hidupnya
teratur, aman, nyaman dan tenteram.
Sebagai manusia sering mendapat wejangan, ajaran ajaran agama atau
ajaran moral yang diberikan oleh orang tua dengan tujuan menjadi
manusia yang baik dan menyempurnakan hidup manusia. Hukum yang
berisi aturan kaidah hukum terbentuk dari beberapa kaidah yang
melandasi kaidah hukum. Kaidah-kaidah yang mengatur hubungan antar
manusia melalui keserasian antara ketertiban dan landasan hukum.
Kaidah hukum dapat diartikan sebagai peraturan yang dibuat secara
resmi oleh pemegang kekuasaan dan mengikat setiap orang dan
pemberlakuannya merupakan paksaan yang harus ditaati, bila terjadi
pelanggaran akan dikenakan sanksi tertentu.
Dalam bukunya etika dan hukum kesehatan, 2008, Indriyanti, Dewi
mengatakan bahwa kaidah hukum berasal dari kekuasaan yang formal,
a. Kaidah agama
Kaidah agama bersumber dari ajaran agama dan kitab suci dengan
tujuan untuk menyempurnakan hidup manusia. Setiap individu
mempunyai keyakinan dan kepercayaan, oleh karena itu, agama
menjadi dasar dan landasan setiap keyakinan masing masing. Sanksi
hukum yang terjadi merupakan sanksi hukum sebab dan akibat,
artinya perbuatan seseorang yang baik akan menghasilkan kebaikan.
Sebaliknya perbuatan yang buruk menghasilkan sesuatu yang tidak
menyenangkan atau kecelakaan.
b. Kaidah kesusilaan
Sebagai individu yang berhubungan dengan manusia lain, ada
ketentuan yang mengatur yaitu ketentuan moral dan nilai. Tujuan dari
kaidah ini adalah membentuk kebaikan ahlak pribadi guna
penyempurnaan manusia dan melarang manusia melakukan
perbuatan yang jahat. Pelanggarannya berupa penyesalan, rasa takut,
rasa bersalah dan rasa malu.
c. Kaidah sopan santun
Kaidah ini sering disebut adat istiadat yang terkait dengan kaidah
moral. Kaidah sopan santun ditujukan pada sikap lahir manusia,
karena penilaian tentang baik buruknya yang dilakukan oleh
masyarakat dan bukan oleh badan yang formal. Sanksi pada kaidah
ini biasanya berupa cemoohan, celaan, pengucilan, dan lain lain yang
dilakukan masyarakat.
Ketiga kaidah ini memberikan landasan yang kuat untuk timbul dan
lahirnya kaidah hukum. Kaidah agama memberikan landasan spiritual
pada kaidah hukum, sedangkan kaidah kesusilaan dan adat istiadat
memberikan landasan moral.
Kaidah hukum berfungsi melindungi kepentingan manusia, baik yang
sudah diatur dan ditata dalam kaidah agama, kesusilaan dan sopan
3. Tujuan Etika
Mengapa seseorang perlu memelajari etika, tentu ada tujuannya antara
lain agar manusia dalam bermasyarakat dapat berbuat baik, mana
dianggap benar dan mana yang dianggap salah dan mana yang dapat
diterima oleh lingkungannya. Pada prinsipnya etika adalah aturan
bertindak dalam kehidupan bermasyarakat yang dianut atau yang
dijalankan, meskipun tidak secara tertulis.
Menurut Mardani dalam Etika Profesi Hukum, 2017 memberikan 3(tiga)
alasan memelajari etika, yaitu:
a. Dalam hidup bermasyarakat selalu harus berbuat baik untuk
mengambil keputusan menurut cara yang dianggap benar. Terkadang
cara yang dilakukan dianggap salah, bila dibandingkan dengan norma
4. Fungsi Etika
Etika sebagai aturan seseorang bertingkah laku harus dipenuhi dalam
bermasyarakat, termasuk dalam kelompok masyarakat profesi Perekam
Medis dan Informasi Kesehatan. Sebagai anggota masyarakat dimanapun
berada selalu terikat oleh etika umum yang mengatur hak dan kewajiban
setiap anggota kelompok atau masyarakat tersebut.
Menurut Mardani dalam Etika Profesi Hukum, 2017 ada 2(dua) fungsi
etika, yaitu:
a. Fungsi etika dalam tingkah laku:
Dari uraian di atas bahwa etika dan hukum sama sama mengatur manusia
untuk berbuat baik, bertingkah laku sesuai ajaran etika dalam
bermasyarakat agar hidup aman, tenteram dan damai.
Lebih lanjut diuraikan bahwa etika sebagai ilmu tingkah laku etis atau
moral mempunyai 2(dua) pendekatan yaitu:
a. Etika diskriptif
Etika diskriptif adalah suatu kajian etika yang bertujuan
menggambarkan tingkah laku moral yaitu tentang baik buruk, tentang
tindakan yang boleh dan tidak boleh dari suatu kelompok masyarakat
atau komunitas tanpa memberikan penilaian. Contohnya, tata cara
yang berlaku pada masing-masing kelompok suku bangsa di Indonesia
terkait dengan upacara perkawinan atau kematian. Etika ini
bermanfaat untuk mengembangkan pemahaman budaya satu
terhadap yang lain dalam rangka membangun toleransi dan
kebersamaan.
b. Etika normatif
Etika normatif menggambarkan etika dari masing-masing kelompok
komunitas, dan memberikan penilaian terhadap etika-etika yang
berlaku dengan menggunakan kriteria etis dan tidak etis untuk
menentukan benar atau etis dan tidak benar atau tidak etis. Misalnya
kawin kontrak, sunat pada anak perempuan di kelompok masyarakat
tertentu. Etika normatif ini bertujuan untuk merumuskan prinsip-prinsip
etis yang dapat dipertanggungjawabkan secara rasional.
Menurut Soekidjo, 2010 etika normatif dibedakan menjadi:
1) Etika umum
Etika umum adalah suatu aturan tingkah laku masyarakat yang
harus dipenuhi untuk menjaga dan melestarikan kehidupan. Etika
umum mengatur hak dan kewajiban setiap orang dalam kelompok
Dari uraian di atas jelas bahwa etika dan etiket sama-sama mengatur
perilaku manusia, hanya penggunaannya yang berbeda. Jika etika dapat
dilihat dari niat seseorang (batiniah) untuk berperilaku atau bersikap. Ada
orang atau tidak ada orang lain etika berlaku. Etiket digunakan dalam
pergaulan terkait dengan hubungan antar manusia dan hanya melihat dari
lahiriah atau dari luar.
C. Tugas
2. Jelaskan secara singkat apa perbedaan hukum dan etika dan apa
persamaannya ?
3. Jelaskan apa tujuan dan fungsi etika bagi seseorang dalam bermasyarakat ?
5. Upaya apa yang Saudara lakukan untuk menjadi manusia yang beretika
dalam kehidupan bermasyarakat ?
D. Kuis
Kerjkan kuis tanpa melihat kunci jawaban terlebih dahulu
A. Kaidah hukum
B. Kaidah kesusilaan
C. Kaidah sopan santun
3. Hukum dan etika sama sama mengatur manusia menjadi manusia yang
lebih baik. Siapa yang menyusun aturan hukum ?
A. Lembaga negara
B. Organisasi profesi
C. Kelompok masyarakat
A. Undang-Undang Kesehatan
B. Undang-Undang Rumah Sakit
C. Undang-Undang Tenaga Kesehatan
A. Kaidah agama
B. Kaidah kesusilaan
C. Kaidah sopan santun
9. Ummul Firdaus, Sunny. 2008. Rekam Medis Dalam Sorotan Hukum dan
Etika. Surakarta: LPP UNS dan UNS Press.
10. Gerardus Gegen dan Aris prio Agus. 2019. Etika profesi Keperawatan dan
Hukum Kesehatan. Jakarta: CV.Trans Info Media.
Link:
https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_pendidikan_dir/03b7efe3b657eb67d4d28815d4e5c
abb.pdf
https://repository.penerbitwidina.com/media/314615-etika-profesi-aspek-hukum-
bidang-kesehat-2f831d1c.pdf