Anda di halaman 1dari 21

MODUL

PRAKTIKUM

EVIDENCE-BASED DALAM
PRAKTIK KEBIDANAN
RIRIN ARIYANTI, S.SIT., M.KEB
S1 KEBIDANAN YUNI RETNOWATI, S.ST., M.KEB
FAKULTAS ILMU KESEHATAN GUSRIANI, S.ST., M.KEB
UNIVERSITAS BORNEO TARAKAN

1
MODUL PRAKTIKUM
EVIDENCE BASED DALAM PRAKTIK KEBIDANAN

Biodata Mahasiswa
Nama :
NPM :
Angkatan :
Kelas :

2
VISI MISI
A. Visi
Menjadi Pusat Pengembangan Bidan Profesional Guna Mendukung Pembangunan
Kesehatan Wilayah Perbatasan Pada Tahun 2025

B. Misi
1. Menyelenggarakan pendidikan yang menghasilkan bidan profesional yang
unggul
2. Mengembangkan penelitian yang bermanfaat bagi pembangunan
kesehatan di wilayah perbatasan dan pesisir
3. Mengembangkan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dalam upaya
meningkatkan derajat kesehatan Ibu dan Anak
4. Melakukan kerja sama dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi di bidang kesehatan ibu dan anak
C. Tujuan
1. Terlaksananya kurikulum program profesi bidan melalui pengembangan
strategi pembelajaran metode mutakhir untuk pencapaian kompetensi
kebidanan dan kompetensi spesifik unggulan di bidang kegawatdaruratan
daerah pesisir
2. Dihasilkan lulusan bidan yang unggul dan memiliki kemampuan profesional
dengan keunggulan di bidang kegawatdaruratan daerah pesisir
3. Tersedianya sarana prasarana yang terus menerus di moderenisasi untuk
mendukung suasana akademik yang kondusif
4. Terlaksananya penelitian secara berkesinambungan untuk perkembangan
IPTEK di bidang profesi kebidanan
5. Terlaksananya pengembangan dan pelaksanaan pengabdian masyarakat di
bidang kesehatan
6. Terwujudnya jejaring kerjasama dengan berbagai pihak dalam negeri
maupun luar negeri dalam rangka memperkuat jati diri program studi
profesi bidan fakultas ilmu kesehatan universitas borneo tarakan

3
Prakata

Alhamdulillah segala puji kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan modul
praktikum Evidance Based dalam praktik untuk mahasiswa semester III Program Studi S1
Pendidikan Bidan dan Profesi Bidan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Borneo Tarakan
tahun 2020/2021.
Panduan praktikum ini digunakan sebagai acuan bagi mahasiswa, pembimbing
dan semua pihak untuk kelancaran pelaksanaan kegiatan praktikum sehingga diperoleh
kesatuan persepsi dan langkah untuk mencapai kompetensi dalam mata kuliah Evidance
Based dalam praktik kebidanan.
Panduan praktikum Evidance Based dalam praktik kebidanan disusun atas
bantuan dan kerja sama semua pihak, oleh karena itu kami mengucapkan terima kasih
bagi semua pihak yang telah membantu. Semoga Allah SWT membalas semua bantuan
dan kerjasama tersebut dengan kebaikan pula. Amin.

Tim Penyusun

4
Kegiatan Praktikum
Evidence Based Dalam Praktik
Kebidanan
A. Deskripsi Mata Kuliah
Mata kuliah ini memberikan kemampuan kepada mahasiswa untuk melakukan
telaah jurnal dan melakukan pemilihan asuhan kebidanan berdasarkan evidance
based: Metode Penelitian, Evidence Based Midwifery Practice, Aplikasi Penelitian
Pada Praktik, Asuhan Berpusat Pada Pasien, Kepakaran Klinis (Clinical Expertise)

B. Capaian Pembelajaran Lulusan Program Studi


1. Sikap (S)
a. Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap
religius
b. Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan praktik
kebidanan berdasarakan agama, moral, dan filosofi, kode etik profesi serta
standar praktik kebidanan.
c. Berkontibusi dalam peningkatan mutu kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, bernegara, dan kemajuan peradaban berdasarkan Pancasila
d. Berperan sebagai warga Negara yang bangga dan cinta tanah air, memiliki
nasionalisme serta rasa tanggung jawab pada Negara dan bangsa.
e. Menghargai martabat perempuan sebagai individu yang unik, memiliki
hak-hak, potensi, dan privasi.
f. Taat hukum dan disiplin dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara
serta dalam kehidupan berprofesi
g. Menginternalisasi nilai, norma dan etika akademik
h. Menunjukkan sikap bertanggung jawab atas pekerjaannya

5
2. Pengetahuan
a. Menguasai konsep teoritis ilmu kebidanan, manajemen asuhan
kebidanan, keputusan klinis, model praktik kebidanan, dan etika profesi
secara mendalam
b. Menguasai konsep teoritis ekologi manusia secara umum dan konsep
teoritis psikologi perkembangan dan ilmu perilaku secara mendalam
terkait asuhan kebidanan sepanjang siklus reproduksi perempuan dan
proses adaptasi menjadi orang tua
c. Menguasai konsep teoritis komunikasi efektif, pendidikan kesehatan,
promosi kesehatan dan konseling serta penggunaan teknologi dan system
infermasi dalam pelayanan kebidanan secara mendalam
d. Menguasai konsep teoritis penelitian dan evidence based practice dalam
praktik kebidanan
3. Keterampilan
a. Mampu membuat keputusan yang independen dalam menjalankan
pekerjaan profesi bidan berdasarkan pemikiran logis, kritis, sistematis dan
kreatif.
b. Mampu mengkomunikasikan pemikiran/argument atau karya inovasi yang
bermanfaat bagi pengembangan profesi dan kewirausahaan yang dapat
dipertanggungjawabkan secara ilmiyah dan etika profesi, kepada
masyarakat terutama masyarakat profrsinya.
c. Mampu meningkatkan mutu sumber daya untuk pengembangan program
strategis organisasi
d. Mampu mengembangkan dan memelihara jaringan kerja dengan
masyarakat profesi dan kliennya
e. Mampu meningkatkan kapasitas pembelajaran secara mandiri

C. Capaian Mata Kuliah


Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran Evidence-Based Dalam Praktik
Kebidanan, mahasiswa mampu untuk melaksanakan melakukan analisis terhadap
asuhan kebidanan terkini yang berdasarkan dengan penelitian kebidanan

6
D. Materi Praktikum
1. Menentukan kata kunci (PICO)
2. Penelusuran Jurnal melalui mesin pencarian ( Search Engine)
3. Melakukan telaah kritis (Critical Aprasial)
4. Refleksi

E. Tata Tertib
1. Mahasiswa diwajibkan berpakaian seragam, dan menggunakan jas
praktikum.
2. Mengikuti seluruh rangkaian kegiatan praktikum secara aktif sesuai jadwal
yang telah ditetapkan.
3. Mahasiswa harus hadir diruang praktikum 10 menit sebelum praktikum
dimulai.
4. Mahasiswa meminjam dan mengembalikan alat pada petugas
laboratorium.
5. Menjaga kebersihan dan kerapihan ruangan selama praktikum.
6. Mahasiswa berhati-hati dalam menggunkana alat diruang parktikum dan
mengganti apabila menghilangkan/merusak alat.
7. Mengikuti pre/post test yang dilaksanakan pada setiap praktikum.
8. Bagi mahasiswa yang tidak bisa mengikuti praktikum sesuai jadwal diharap
menghubungi koordinator mata kuliah sebelum pelaksanaan kegiatan
praktikum.
9. Ujian praktikum dilaksanakan diakhir pembelajaran.
10. Bagi mahasiswa yang tidak lulus ujian praktikum diberikan kesempatan inhal
dengan waktu yang disepakati oleh dosen pembimbing.
11. Syarat mengikuti ujian praktikum adalah kehadiran 100%.
F. Penilaian
1. Bobot nilai praktikum 25% terhadap nilai akhir mata kuliah komunikasi
efektif dalam praktik kebidanan
2. Penilaian praktikum meliputi komponen penampilan, sikap, dan keaktifan, nilai
pre/post test, dan ujian praktikum.

7
3. Bagi mahasiswa yang mengikuti inhal ujian praktikum, maksimal nilai ujian
praktikum yang diberikan adalah 80%.
4. Petunjuk pengisian ceklist adalah sebagai berikut:
Nilai 0 : Tidak dilakukan
Nilai 1 : Dilakukan tidak sempurna
Nilai 2 : Dilakukan dengan sempurna

Nilai : Nilai yang didapat x 100% Jumlah aspek yang dinilai


Nilai batas kelulusan :75%

8
BAB I
MENENTUKAN KATA KUNCI (PICO)

A. Pengantar
Secara prinsip yang menjadi dasar praktik evidence based health care
adalah bahwa setiap perilaku atau tindakan medis harus dilandasi suatu bukti
ilmiah yang telah diuji kebenaran dan tingkat kemanfaatannya untuk pasien. Bagi
bidan, segala tindakan yang dilakukan kepada pasien dalam pemberian asuhan
harus didasarkan bukti ilmiah yang sudah valid, terkini dan bermanfaat.
Dengan kemajuan di bidang teknologi informasi saat ini, internet dapat
digunakan untuk memperbaharui segala informasi yang diinginkan. Penelaahan
lebih jauh diperlukan sebelum mempercayai informasi baru tentang asuhan. Tidak
semua informasi yang didapatkan bisa dipercaya dan digunakan sebagai bahan
pertimbangan dalam menentukan asuhan untuk pasien. Keterampilan
memperoleh informasi dengan cepat dan tepat melalui internet akan sangat
menunjang tugas dan tanggung jawab bidan dalam praktik profesionalismenya.
Informasi dapat diperoleh darimana saja, baik internet, jurnal publikasi ilmiah,
buku terbaru, cerita tenaga kesehatan lain, maupun seminar kesehatan yang
diselenggarakan.
Meskipun banyak keuntungan, EBM memiliki beberapa keterbatasan:
1. Tidak cukup data untuk menjawab pertanyaan klinis tertentu
2. Tidak mudah mengaplikasikan hasil penelitian ke masyarakat umum
3. Keterbatasan akses ke sumber informasi
4. keterbatasan waktu

9
Untuk mengatasi keterbatasan tersebut, diperlukan beberapa sarana untuk
membantu terselenggaranya EBM dengan baik:
1. Artikel jurnal evidence based
2. Sytematical review atau kumpulan guideline
3. Kemampuan menilai validitas dan relevansi literatur dengan melakukan
critical appraisal
4. Sistem informasi teknologi yang memudahkan akses sumber informasi
5. Kemauan bidan sebagai long live learner dan semangat untuk memperbaiki
kondisi klinis pasien
Untuk mendapatkan informasi yang terbaru dan valid sesuai kebutuhan,
bidan dituntut untuk menerapkan strategi EBM dalam penelusuran literatur.
Prinsip EBM dalam pencarian pustaka adalah sebagai berikut:
1. Merumuskan problem atau permasalahan klinis dengan susunan PICO
(patients, intervention, comparative, outcome)
2. Menentukan kata kunci (key words) yang diambil dari permasalahan klinis
sebagai dasar pencarian literatur
3. Menentukan sumber informasi (literature) yang akan digunakan sesuai
permasalahan klinis yang dihadapi
4. Menilai validitas literatur dengan melakukan crtitical appraisal terhadap
literature yang ditemukan
5. Menentukan apakah literatur tersebut dapat memecahkan permasalahan
klinis dengan memperhatikan nilai-nilai dan pilihan pasien.
6. Evaluasi hasil implementasi pemecahan permasalahan klinis

10
Pasien Pilih problem klinis atau pertanyaan muncul saat
mengobati pasien
Pertanyaan Ciptakan pertanyaan klinis sesuai problem (PICO) dan
tentukan kata kunci
Sumber informasi Lakukan pencarian dan pilih sumber informasi
Penilaian sumber Evaluasi sumber informasi yang valid dan sesuai
informasi
Pasien Kembali ke pasien, gabungkan evidence dengan
keahlian klinis dan pilihan pasien
Evaluasi Evaluasi kembali hasil dengan kondisi pasien

Dalam merumuskan permasalahan klinis dikenal dengan istilah PICO,


singkatan dari:
P : Patients
I : Intervention
C : Comparative
O : Outcome
PICO adalah komponen yang terdapat dalam permasalahan klinis yang
dirumuskan oleh bidan terkait masalah kesehatan yang dihadapi pasien. Setelah
PICO ditentukan, pertanyaan klinis dapat disusun. Pertanyaan ini yang akan dicari
jawabannya dengan menggunakan sumber informasi dan selanjutnya sebagai
pertimbangan pemilihan asuhan.
Pertanyaan-pertanyaan yang dibuat hanya terumuskan sebagian, yang
membuat pencarian jawaban dalam dunia medis menjadi suatu tantangan.
Menganalisis suatu pertanyaan menjadi beberapa bagian/komponen dan
menyusunnya kembali sehingga mudah untuk menemukan jawaban yang tepat
11
merupakan langkah penting EBM. Sebagian pertanyaan di bagi dalam 4
komponen yaitu :
Populasi dan masalah klinis (P) Menunjukkan siapa oramg yang
berhubungan dengan masalah klinis
Intervensi atau indikator (I) Menunjukkan strategi manajemen,
penjelasan atau uji yang ingin di temukan
sehhubungan dengan permasalahan klinis.
Misal :
 Sebuah prosedur, seperti pengobatan,
operasi / diet (Intervensi)
 Penjelasan mengenai lingkungan kimia
atau bahaya yang lain, kondisi fisik
(misal: kelebihan berat badan) atau
sebuah faktor yang dapat
mempengaruhi kesehatan (Indikator)
 Uji diagnosis, seperti tes darah (Test
Index)
Comparator/Kontrol (C) Menunjukkan sebuah strategi alternatif
atau pengendalian, paparan atau uji
komparasi dengan sesuatu yang kita uji
Outcome (O) Menunjukkan
 Outcome yang menjadi perhatian, baik
itu berupa suatu kejadian atau sesuatu
yang tidak lagi terjadi

12
 Apa yang paling di pedulikan / di
inginkan pasien

Untuk memudahkan pencarian sumber informasi, pertanyaan klinis dapat


dikelompokkan menjadi beberapa tipe, berdasarkan isi dan formatnya.
Pertanyaan Jenis Uraian
Pertanyaan
Apa yang harus saya Intervensi Sejauh ini pertanyaan klinis yang
lakukan terhadap paling umum adalah bagaimana
kondisi atau menangani sebuah penyakit atau
masalah ini keadaan atau mengurangi masalah
masalah kesehatan lain. Yang biasa di
sebut Intervensi
Apa penyebab Etiologi dan Kita sering tahu penyebab dari
masalah tersebut faktor resiko masalah-masalah kesehatan seperti
anemia apakah menyebabkan
perdarahan atau hipertensi
menyebabkan eklamsi
Apakah orang ini Diagnosis Untuk mengobati seseorang, hal
memiliki kondisi penting yang harus dilakukan pertama
atau masalah kali adalah menentukandengan tepat
tersebut kondisi dan masalah kesehatan yang
dialami. Karena sebagian besar
metode deteksi tidak akurat 100%
maka pertanyaan pertanyaan tentang

13
diagnosis sering muncul, sehubungan
dengan keakuratan uji yang ada
Siapa yang akan Prognosis dan Sebelum terapi dilakukan yang perlu
mengalami kondisi Prediksi diketahui adalah kemungkinan
atau masalah seseorang akan menderita suatu
tersebut ? masalah atau keadaan tertentu,
sehingga perlu di lakukan tindakan
pencegahan. Sebagai contoh resiko
eklamsi pada seorang pasien
Seberapa umum Frekuensi dan Seringkali sangat penting untuk
atau sering masalah angka mengetahui prevalensi atau isidensi
tersebut muncul sebuah masalah kesehatan dalam
suatu populasi. Sebagai contoh
frekuensi cacat bawaan dari ibu
dengan usia atau latar belakang
genetik tertentu atau isidensi sebuah
penyakit infeksi selama musim panas
atau dingin
Apakah jenis Fenomena atau Pada akhirnya beberapa pertnyaan
masalahnya pemikiran akan berhubungan dengan isu isu
umum, seperti kepedulian orang tua
terhadap vaksinasi untuk anak-anak
mereka, atau hambatan untuk
perubahan gaya hidup seperti pola
makan yang sehat

14
Pertanyaan klinis akan membantu dalam menentukan sumber informasi
yang digunakan untuk menjawab. Untuk pertanyaan tentang bagaimana asuhan
pada ibu hamil dengan anemia, berdasarkan isinya merupakan pertanyaan tipe
terapi. Artinya bidan ingin mengetahui terapi terbaik untuk asuhan. Saat kita
melakukan penelusuran sumber pustaka, pertanyaan terapi dapat dijawab
dengan mencari penelitian RCT dengan confidence level tertinggi diikuti dengan
cohort, case control, dan case series sebagai pilihan terakhir.

15
Contoh Menentukan Kata Kunci
Kata kunci diperoleh dari PICO dan good clinical question (pertanyaan
permasalahan klinis) yang telah disusun. Untuk dapat menentukan kata kunci
yang tepat diperlukan latihan. Berikut contoh permasalahan klinis diikuti dengan
perumusan PICO dan penentuan kata kunci.
Kasus
Seorang perempuan umur 45 tahun datang ke Klinik bersama suaminya untuk
mendiskusikan masalah vasektomi. Dia mendengar bahwa vasektomi dapat
meningkatkan kemungkinan kanker testikuler di kemudian hari. Sebagai bidan
anda tahu resikonya kecil tetapi ingin memberikan jawaban yang lebih tepat
Penyelesaian
1. Menyusun PICO
Problem klinis untuk kasus tersebut adalah Laki laki dewasa (P)
Vasektomi, ini merupakan intervensi yang ingin diberikan (I)
comparative atau pembanding tanpa vasektomi (C)
Hasil yang diinginkan adalah Kanker Testikuler (O)
Dari permasalahan yang dialami pasien, didapatkan PICO sebagai berikut:
P: Laki laki dewasa
I : Vasektomi
C: Tanpa Vasektomi
O: Kanker Testikuler
2. Menyusun suatu pertanyaan klinis yang tepat atau good clinical practice
Pertanyaan klinis untuk pertanyaan tersebut:
Bagi seorang laki-laki, apakah vasektomi (di bandingkan dengan yang tidak
vasektomi), meningkatkan resiko kanker testikuler di kemudian hari?

16
3. Menentukan tipe pertanyaan
Tipe pertanyaaan: prognosis
4. Menentukan kata kunci untuk mencari sumber informasi berdasarkan PICO
Kata kunci yang digunakan adalah vasektomi, tanpa vasektomi, kanker
testikuler
5. Mengganti kata kunci dalam bahasa Inggris untuk dimasukkan dalam database
literatur
Vasektomi : Vasectomy
Tanpa vasektomi : Without Vasectomy
Kanker Testikuler : Testicular Cancer

B. Petunjuk Bagi Mahasiswa


Agar proses praktikum untuk materi PICO dapat berjalan dengan lebih
lancar maka mahasiswa harus
1. Membaca materi tentang membuat pertanyaan dengan metode PICO
secara seksama
2. Membaca buku referensi lainnya yang berasal dari buku-buku referensi
maupun dari mengunduh laman-laman (situs) Internet yang tersedia.
3. lkuti dan laksanakan praktikum dengan benar.

C. Petunjuk Bagi Dosen Pengajar/Fasilitator


1. Memahami capaian pembelajaran dalam Bab 1 Praktik ini.
2. Memotivasi mahasiswa untuk membaca dengan seksama materi yang
disampaikan dan berikan penjelasan untuk hal-hal yang dianggap sulit.
3. Memotivasi mahasiswa untuk melaksanakan praktikum sesuai petunjuk.

17
4. Mengidentifikasi kesulitan mahasiswa dalam mempelajari materi
terutama materi-materi yang dianggap penting dan dalam melaksanakan
praktikum.

18
Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti praktikum ini anda diharapkan dapat membuat pertanyaan
dengan menggunakan prinsip PICO

Persiapan
Sebelum melaksanakan praktikum mahasiswa harus mempersiapkan alat dan
bahan yang diperlukan, kasus untuk PICO, jaringan internet yang memadai,
laptop.

Pelaksanaan Praktikum
Alat dan bahan:
1. Alat Tulis
2. Lembar PICO

Petunjuk Pelaksanaan Praktikum


1. Lihat kasus pada modul praktikum
2. Telaah kasus yang diberikan
3. Buat pertanyaan dengan menggunakan prinsip PICO
4. Buatlah laporan sesuai dengan petunjuk penulisan laporan
5. Pelaksanaan praktik akan dinilai oleh dosen pembimbing

Petunjuk Penulisan Laporan Praktikum


1. Penulisan laporan praktikum
Laporan praktikum dibuat dalam bentuk makalah dengan sistematika sebagai
berikut.
a. Pendahuluan; memuat latar belakang dan tujuan praktikum
b. Tinjauan pustaka; memuat teori praktikum
c. Hasil dan pembahasan; berisikan hasil observasi yang diperoleh,
kesesuaian dengan peraturan dan hambatan yang ditemukan.
d. Kesimpulan.
e. Daftar pustaka.

2. Penyerahan laporan
Laporan dikumpulkan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan oleh
dosen/laboran

19
Kasus Praktikum 1
1. Seorang perempuan umur 35 tahun G3P2A0 hamil 14 minggu datang ke PMB. Hasil
anamnesis pasien tersebut ingin menurunkan tekanan darahnya dengan
mengkonsumsi bawang putih karena mengalami hipertensi kronik. Pasien berharap
bawang putih dapat menggantikan obat (diuretik) yang selama ini digunakan untuk
mengontrol tekanan darahnya
2. Seorang perempuan umur 37 tahun hamil G2P1A0 hamil 4 minggu datang ke RS,
melahirkan pertama kali ketika berusia 34 tahun dan menjalani amniosintesis untuk
mengetahui apakah bayinya menderita down syndrom. Walaupun hasilnya negatif
tapi ini bukan merupakan pengalaman yang baik, karena iya baru mendapatkan
hasilnya setelah usia kehamilan 18 minggu. Di kehamilan kedua ini dia bertanya
apakah bisa menjalani test dengan hasil yang lebih cepat. Rumah sakit menawarkan
serum biokimia ditambah dengan nuchal translucency ultrasound screening sebagai
test skrining pertama down syndrome. Sebagai bidan anda bertanya tanya apakah
kombinasi test ini dapat diandalkan seperti amniosentesis konevsional.
3. Di PMB EM Ngemplak Simongan Semarang Barat pada bulan Januari sampai dengan
Juni 2020 didapatkan71 persalinan normal dimana terdapat 50 (70,42%) ibu bersalin
mengalami ruptur perineum. Berat badan bayi baru lahir pada ibu yang mengalami
rupture perineum, 22 ibu berat lahir bayinya 2500 sampai 3000 gram, 27 ibu berat
lahir bayinya 3000-4000 gram dan 1 ibu berat lahir bayinya 2300gram. Antisipasi yang
dilakukan untuk mencegah komplikasi pada ibu dengan cara melakukan asuhan
sayang ibu dimana dilakukan pertolongan persalinan APN dengan benar diharapkan
dapat mencegah terjadinya rupture perineum
4. Seorang perempuan umur 26 tahun G1P0A0 hamil 35 minggu datang ke PMB. Hasil
anamnesis pasien tersebut sulit tidur karena cemas dalam menghadapi persalinannya

20
yang pertama, dia bertanya apa yang harus dilakukan untuk mengatasi masalahnya
tersebut.
5. Seorang perempuan umur 30 tahun G2P0A0 hamil 20 minggu datang ke PMB. Hasil
pemeriksaan ibu fisik konjungtiva tampak anemis dan Hb 9 gr%. Ibu mengatakan tidak
menyukai tablet besi yang diberikan bidan karena selalu mual setiap kali habis
meminumnya dan dia bertanya apakah ada alternatif makanan lain untuk mengatasi
anemianya
6. Analisis pengaruh praktik Kebidanan pada pasien dismenore dengan intervensi Aroma
Terapi dan Kompres Hangat terhadap penurunan nyeri haid

21

Anda mungkin juga menyukai