RESEP
Resep dalam arti sempit ialah permintaan tertulis dari dokter, dokter hewan
atau dokter gigi kepada apoteker untuk membuatkan obat dalam sediaan tertentu
dan menyerahkannya kepada pasien. Resep harus jelas dan lengkap, apabila resep
tidak dapat dibaca dengan jelas atau tidak lengkap apoteker harus menyanyakan
kepada dokter penulis resep.
Menurut undang-undang yang diperbolehkan menulis resep adalah dokter
umum, dokter hewan, dokter gigi, atau dokter spesialis. Bagi dokter spesialis tidak
ada pembatasan jenis obat yang diberikan kepada pasien.
A. SKRINING RESEP
Skrining resep merupakan suatu pemeriksaan kelengkapan resep yang
dilakukan oleh apoteker sebelum pasien menerima obat. Ada tiga aspek dalam
1|Page
skrining resep yaitu aspek kelengkapan, aspek farmasetis, dan pertimbangan klinis
dalam hal lain interaksi obat.
Resep terdiri dari 6 bagian:
a. Inscriptio
Nama dokter, No. SIP, alamat, tanggal penulisan resep.
b. Invocatio
Permintaan tertulis dokter dalam singkatan latin “R/ = resipe” artinya
ambilah atau berikanlah.
c. Prescriptio atau Ordonatio
Nama obat dan jumlah serta bentuk sediaan yang diinginkan.
d. Signatura
Tanda cara pakai, regimen dosis pemberian.
e. Subscrioptio
Tanda tangan/paraf dokter penulis resep berguna sebagai legalitas dan
keabsahan resep tersebut.
f. Pro (diperuntukkan)
Dicantumkan nama dan tanggal lahir pasien. Teristimewa untuk obat
narkotika juga harus dicantumkan alamat pasien (untuk pelaporan ke Dinas
Kesehatan setempat).
1. Skrining Administratif (Kelengkapan Resep)
Pada Resep
No. Uraian
Ada Tidak Ada
Incription
Identitas Dokter :
1. Nama Dokter
2. SIP Dokter
3. Alamat Dokter
4. Tanggal resep
Invocatio
5. Tanda resep diawal penulisan resep (R/)
Prescriptio/Ordonatio
6. Nama Obat
7. Kekuatan Obat
8. Bentuk Sediaan
2|Page
9. Jumlah Obat
Signature
10. Tanda cara pakai dan regimen dosis
Subscriptio
11. Tanda tangan/paraf dokter
Pro
12. Nama Pasien
13. Usia Pasien
14. Alamat pasien
15. Berat Badan Pasien
Kesimpulan:
Resep tersebut kurang lengkap
Resep tidak lengkap karena tidak mencantumkan informasi mengenai:
- Nama dokter, No SIP, dan tanggal resep
- Kekuatan sediaan dan bentuk sediaan
- Tanda tangan/paraf dokter
- Berat badan pasien
2. Skirining Farmasetis
No. Kriteria Permasalahan Pengatasan
1. Bentuk Sediaan - Sesuai
2. Stabilitas Obat As. Mefenamat Simpan pada suhu
Rentan terhadap kamar, hindari dari
cahaya, udara, dan sinar matahari
kelembaban langsung
3. Inkompatibilitas - Sesuai
4. Cara Pemberian - Sesuai
5. Jumlah dan aturan pakai - Sesuai
Kesimpulan:
Sediaan udah sesuai.
B. SKRINING KLINIS
Tujuan skrining yaitu untuk mendeteksi pasien yang memiliki penyakit
pada tahap awal, ringan, dan tidak bergejala. Kesesuaian klinis meliputi
dosis obat, uraian obat yang berupa indikasi, kontra indikasi, efek
samping, dan mekanisme kerja dari masing-masing obat. Skrining klinis
perlu dilakukan agar apabila resep tidak jelas dapat langsung
menghubungi dokter yang bersangkutan dan memberikan alternatif bila
perlu menggunakan persetujuan setelah pemberitahuan langsung.
1. Dosis
3|Page
Jenis
Obat Kekuatan Dosis Resep
Sediaan
Asam 1g
Tablet 500mg/tab
Mefenamat (2x sehari)
1g
Tablet Mecobalamine 500mg/tab
(2x sehari)
2. Indikasi Obat
3. Kontraindikasi
alergi rhinitis dan urtikaria. Penderita dengan tukak lambung dan usus.
4. Efek Samping
4|Page
trombo cytopenia dan agranilocytopenia. Sistem Syaraf : rasa
5. Mekanisme Kerja
siklooksigenase.
5|Page