Anda di halaman 1dari 5

MIKROBIOLOGI INDUSTRI

Nama : Oktariananda
NPM : E1G020085
Prodi : Teknologi industri pertanian
Kelas : A
Tugas : Mikrobiologi Industri

Tugas 1

Monosakarida mudah difermentasi oleh mikroorganisme melalui 5 jalur utama.

Sebutkan dan jelaskan ke 5 jalur tersebut, serta mikroba apa saja yang bisa menggunakan tiap

jalur tersebut.

Jawaban :

1. Jalur Entner-Doudoroff (ED)

Hanya ditemukan pada beberapa bakteri spt. Zymomonas,Pseudomonas.

Jalur ED adalah jalur metabolisme yang relatif sedikit digunakan oleh mikroorganisme yang tidak
memiliki EMP jalur. Kebanyakan bakteri Gram-negatif, termasuk spesies Azotobacter,
Pseudomonas, Rhizobium, Xanthomonas dan Zymomonas, tapi jarang dalam jamur. Jalur dimulai
dengan pembentukan 6-phosphogluconate, seperti di jalur PP. Meskipun kemudian mengalami
dehidrasi, bukan teroksidasi, untuk membentuk 2-okso-3-deoksi-6- phosphogluconate. Molekul
enam-karbon dipecah oleh Aldolase untuk membentuk dua senyawa C3, piruvat dan GAP, dan
terakhir juga dapat dikonversi menjadi piruvat. Secara keseluruhan, dari glukosa setiap molekul
dimetabolisme, pada jalur yang dapat menghasilkan dua molekul piruvat, satu ATP, satu NADH
dan satu NADPH, yang merupakan hasil energi yang lebih rendah daripada jalur EMP (Waiter,
Michel J. At all, 2001).

2. Jalur Heksosamonofosfat ( HMF)

Ditemukan pada berbagai organisme. Jalur HMF penting dalam metabolisme mikroba untuk
menghasilkan pentosa yang diperlukan untuk sintesis asam nukleat, beberapa asam amino
aromatik dan vitamin serta sebagai sumber NADP+H+ yang diperlukan untuk reaksi biosintesis.
Jalur ini disebut juga siklus pentosa, dimana tidak dihasilkan energi secara langsung, tetapi NADP +
H+ yang dibentuk merupakan sumber energi potensial jika masuk ke dalam sistem transpor
elektron. Enzim yang berperan dalam jalur HMF adalah transaldolase dan transketolase.

Reaksi keseluruhan dapat dituliskan sebagai berikut :


Glukosa + 12 NADP+ + ATP à 6 CO2 + (NADPH + H+) + ADP + Pi

3. Jalur Embden-Meyehoff-Parnas (EMP)

Jalur EMP atau glikolisis ditemukan pada fungi, kebanyakan bakteri dan manusia. Terdiri dari
beberapa tahap, masing -masing dikatalis oleh enzim tertentu. Jalur tersebut ditandai dengan
pembentukan fruktosa disfosfat, dilanjutkan dengan pemecahan fruktosa difosfat menjadi dua
molekul gliseraldehida fosfat. Reaksi ini dikatalis oleh enzim aldolase. Kemudian terjadi reaksi
dehidrogenasi gliseraldehida fosfat (fosfogliseraldehida) yang merupakan reaksi oksidasi yang
menghasilkan energi dalam bentuk ATP. Reaksi ini dikatalis oleh enzimgli seraldehida fosfat
dehidrogenase, hidrogen yang terlepas akan ditangkap oleh nikotinamida-adenin-dinukleotida
(NAD), membentuk NADH2. Proses fermentasi dapat berlangsung terus jika NADH2 dapat
dioksidasi kembali pada tahap kedua fermentasi sehingga melepaskan atom hidrogen kembali.
Jadi NAD berfungsi sebagai pembawa hidrogen dalam proses fermentasi.

Energi yang dilepaskan selama oksidasi gliseraldehida fosfat cukup untuk membentuk dua molekul
ATP. Karena satu molekul glukosa menghasilkan dua molekul gliseraldehida fosfat, maka
seluruhnya dibentuk empat molekul ATP, tetapi karena dua molekul ATP dibutuhkan untuk
mengubah glukosa menjadi fruktosa difosfat, hanya tinggal dua molekul ATP yang dapat
digunakan untuk pertumbuhan setiap molekul glukosa yang dipecah.

Reaksi keseluruhannya adalah sebagai berikut : Glukosa + 2 (ADP + 2 NAD+ + Pi) à 2 piruvat + 2
ATP + 2 (NADH + H+ )

Jalur Embden - Meyerhof - Parnas (EMP)


4. Jalur Pentosa Fosfat
Jalur pentosa fosfat merupakan proses pengubahan glukosa menjadi gula berkarbon 5 (gula
pentosa) dengan juga menghasilkan NADPH. Jalur ini juga disebut dengan nama Jalur
Fosfoglukonat dan Jalur Heksosa Monofosfat. Sel-sel yang aktif membelah seperti kulit dan
sumsum tulang menggunakan jalur ini untuk menghasilkan pentosa sebagai bahan baku DNA,
RNA, ATP, dan koenzim-A. Hasil lain jalur in berupa NADPH sangat penting bagi proses
reduksi untuk menangkal bahaya dari radikal bebas oksigen. Sel-sel yang selalu bersentuhan
dengan oksigen seperti eritrosit dan lensa mata, memiliki resiko tinggi terhadap proses
oksidasi oleh oksigen. NADPH akan menangkal proses oksidasi ini sehingga mencegah
terjadinya kerusakan sel dan jaringan.

Fase oksidatif jalur pentosa fosfat

Fase oksidatif dalam jalur pentosa fosfat merupakan proses pengubahan glukosa menjadi
gula pentosa dalam bentuk ribosa 5-fosfat. Gula pentosa tersebut digunakan sebagai
bahan baku dalam pembentukan DNA, RNA, ATP, dan koenzim A. Fase ini terjadi pada
jaringan yang aktif membelah menghasilkan sel-sel baru seperti kulit, sum-sum tulang, dan
membran dalam usus.

Tahapan fase oksidatif jalur pentose fosfat adalah sebagai berikut.

 Glukosa difosforilasi sehingga menjadi glukosa 6-fosfat, dikatalisis enzim heksokinase.

 Pengubahan glukosa 6-fosfat menjadi 6 fosfo glukono-lakton yang dikatalisis enzim


glukosa 6-fosfat dehidrogenase. Pada tahap ini juga menghasilkan molekul NADPH.

 Pengubahan 6 fosfo glukono-lakton menjadi 6 fosfoglukonat, dikatalisis oleh enzim


laktonase.

 Pengubahan 6 fosfoglukonat menjadi ribulosa 5-fosfat yang dikatalisis oleh


enzim 6 fosfoglukonat dehidrogenase. Pada tahap in menghasilkan NADPH dan
melepaskan CO2.

 Dan pengubahan ribulosa 5-fosfat menjadi ribosa 5-fosfat (gula berkarbon 5 atau
pentosa) oleh enzim fosfopentosa isomerase.

Persamaan reaksi untuk jalur ini adalah :


Glukosa 6-fosfat + 2NADP+ + H2O à ribosa 5-fosfat + CO2 + 2NADPH + 2H+

5. Jalur Fosfoketolase ( FK)

Hanya ditemukan pada bakteri yang tergolong lactobacilli heterofermentatif. Jalur FK


hanya terjadi pada group bakteri yang tergolong lactobacilli heterofermentatif. Jalur ini
merupakan percabangan dari jalur HMF karena bakteri ini tidak mempunyai enzim aldolase
yang dapat memecah fruktosa 1,6 -difosfat dan triosefosfat , dan tidak mempunyai enzim
transaldolase dan transketolase yang penting dalam jalur HMF . Kelompok mikroba yang
mempunyai peranan penting dalam fermentasi karbohidrat yaitu khamir, kapan dan bakteri
serta beberapa spesies actinomycetes. Pada jalur ini terlihat bahwa jika asetil-fosfat diubah
menjadi asetat, ikatan energi tinggi akan disimpan dan reaksi keseluruhan menghasilkan dua
mol ATP sebagai berikut :

Glukosa + 2 NADP+ + 2 ADP + Pi à piruvat + asetat + CO2 + NADH2

+ 2 NADPH2 + 2 ATP

Glukosa + NAD+ + 2 NADP+ + 2 A

Jika asetil-fosfat diubah menjadi etanol, ikatan energi tinggi akan hilang dan hasil keseluruhan
adalah satu mol ATP per mol glukosa sebagai berikut :
Glukosa + NAD+ + ADP + Pi piruvat + etanol + CO2 + NADH2 + ATP5

Anda mungkin juga menyukai