Anda di halaman 1dari 18

Makalah Geodesi Satelit

MAKALAH SISTEM ORBIT II JENIS ORBIT, JEJAK


SATELIT, DAN PASTURBASI GERAKAN SATELIT
(Disusun untuk memenuhi prasyarat Mata Kuliah Geodesi Satelit)

Disusun oleh:
Kelompok 12-B
Rosyita Dewi Khoirunnisa NIM. 21110119130073
Jay She Syaharini NIM. 21110119130095
Awliya Adhi Prasojo NIM. 21110119130106
M. Haidar Ulin Naja NIM. 21110119130107
Wiratnasari Bintang NIM. 21110119140121

Dosen Pengampu:
Abdi Sukmono S.T.,M.T.

DEPARTEMEN TEKNIK GEODESI FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS DIPONEGORO
Jl. Prof. Sudarto SH, Tembalang Semarang Telp. (024) 76480785, 76480788
email: geodesi@ft.undip.ac.id
2021

Kelompok 12B –Teknik Geodesi 2021 i


Makalah Geodesi Satelit

DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ........................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 4
I.1 Latar Belakang ......................................................................................... 4
I.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 5
I.3 Tujuan ....................................................................................................... 5
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................ 6
II.1 Jenis-Jenis Orbit Satelit ............................................................................ 6
II.1.1 Orbit Prograde dan Retrograde ......................................................... 6
II.1.2 Orbit Polar ......................................................................................... 6
II.1.3 Orbit Geostationer ............................................................................. 7
II.1.4 Orbit Sun-Synchronous ..................................................................... 9
II.2 Jejak Satelit............................................................................................. 10
II.3 Perturbasi Gerakan Satelit ...................................................................... 11
II.3.1 Efek Ketidaksimetrisan Bumi ......................................................... 12
II.3.2 Gaya Gravitasi Bulan Dan Matahari ............................................... 13
II.3.3 Pasang Surut Bumi dan Laut ........................................................... 14
II.3.4 Atmospheric Drag ........................................................................... 14
II.3.5 Tekanan Radiasi Matahari (Solar Radiation Pressure) .................. 15
II.3.6 Gaya Perturbasi Lainnya ................................................................. 16
BAB III PENUTUP .............................................................................................. 17
III.1.1 Kesimpulan ..................................................................................... 17
III.1.2 Saran ................................................................................................ 17
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 18

Kelompok 12B- Teknik Geodesi 2021 ii


Makalah Geodesi Satelit

KATA PENGANTAR
Tiada kata yang lebih mulia selain memanjatkan puja dan puji syukur
kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan rahmat, taufik, hidayah serta
inayah-Nya peneliti dapat menyelesaikan Makalah Geodesi Satelit Sistem Orbit II
ini tanpa menemui hambatan yang berarti dan tepat waktu. Tidak lupa pula peneliti
ucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Dr. Yudo Prasetyo, S.T., M.T. selaku Ketua Departemen Teknik
Geodesi Fakultas Teknik Universitas Diponegoro.
2. Bapak Abdi Sukmono, S.T., M.T. selaku dosen pengampu mata kuliah
Geodesi Satelit.
3. Seluruh pihak yang telah membantu kami dalam menyusun Makalah
Geodesi Satelit Sistem Orbit II yang tidak dapat kami sebutkan namanya
satu persatu.
Kami sadar bahwa makalah yang peneliti susun masih sangat jauh dari
sempurna, oleh karena itu masukan dan kritikan yang bersifat membangun sangat
kami harapkan sebagai acuan agar menjadi lebih baik lagi.

Semarang, 27 Agustus 2021

Penyusun

Kelompok 12B- Teknik Geodesi 2021 iii


Makalah Geodesi Satelit

BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Geodesi satelit merupakan salah satu sub bidang ilmu geodesi yang
menggunakan bantuan satelit alam maupun buatan manusia untuk menyelesaikan
permasalahan geodesi (Abiddin, 2001). Satelit berasal dari kata satelles yang mana
satelit adalah benda angkasa yang berputar mengelilingi atau mengitari benda
dalam jalur atau sering disebut dengan orbit.satelit merupakan suatu benda yang
mengorbit benda lain dengan revolusi maupun rotasi tertentu (Saraswati, Mardijah,
& Kamiran, 2017). Satelit terbagi menjadi satelit alam seperti bulan serta buatan
seperti benda luar angkasa yang dibuat oleh manusia yang mana dalam proses
pembuatannya memiliki spesifikasi,visi,misi,maupun tujuan tertentu.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1993) orbit merupakan jalan atau
jalur yang dilalui oleh benda langit diperedarannya mengeilingi benda langit lain
yang memiliki gravitasi lebih besar. Secara umum orbit merupakan jenis tempat
dari beredarnya satelit mengelilingi permukaan bumi (Saraswati, Mardijah, &
Kamiran, 2017). Bumi berada pada kondisi yang terjerat suatu jaringan dari orbit
satelit. Satelit yang beredar mengelilingi bumi berada pada kondisi atau letak orbit
yang berbeda, karena tidak semua satelit mengitari bumi dengan arah yang sama
(utara ke selatan ataupun dari timur ke barat) (Nasution, 2001). Arah perputaran ini
bergantung pada tujuan yang ditelah ditentukan pada suatu satelit.
Orbit pada dasarnya memiliki jenis maupun klasifikasi tertentu. Orbit
tersebut ada dan memiliki kapasitas maupun klasifikasi maisng-masing. Selain orbit
dalam hal ini juga memiliki jejak satelit. Jejak (track) satelit dipermukaan bumi
meerupakan hal yang penting karena merupakan garis yang saling menghubungkan
titik-titik sub-satelit,yaitu antara titik-titik potong garis hubung satelit dan pusat
bumi dengan permukaan bumi. Tidak hanya mengetahui antara jejak satelit maupun
jenis jenis orbit saja namun mengetahui, memahami maupun memperhitungkan
pergerakan satelit secara lebih detail perlu dilakukan untuk mengetahui bagaimana
proses perhitungan maupun pergerakan dari suatu satelit.

Kelompok 12B –Teknik Geodesi 2021 4


Makalah Geodesi Satelit

I.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah pada Makalah Sistem Orbit II ini adalah sebagai
berikut :
1. Sebut dan Jelaskan jenis – jenis orbit satelit ?
2. Apa yang dimaksud dengan jejak satelit ?
3. Sebut dan jelaskan apa yang dimaksud dengan perturbasi gerakan satelit
dan sebutkan factor yang mempengaruhi perturbasi tersebut ?
I.3 Tujuan
Adapun tujuan dari rumusan masalah pada Makalah Sistem Orbit II ini dalah
sebagai berikut :
1. Mengetahui jenis orbit satelit beserta penjelasannya.
2. Mengetahui pengertian serta penjelasan mengenai jejak satelit.
3. Mengetahui penjelasan mengenai perturbasi gerakan satelit.

Kelompok 12B- Teknik Geodesi 2021 5


Makalah Geodesi Satelit

BAB II
PEMBAHASAN
II.1 Jenis-Jenis Orbit Satelit
Karakteristik geometri orbit memiliki pergerakan yang berbeda sehingga
dalam hal ini terdapat beberapa jenis orbit. Pada bidang Geodesi Satelit memiliki
beberapa jenis orbit yang relevan.
II.1.1 Orbit Prograde dan Retrograde
Orbit prograde merupakan orbit yang inklinasi orbitnya (i) lebih kecil dari
90º atau 0º< i < 180º (Abiddin, 2001). Orbit prograde juga dapat diartikan sebagai
orbit satelit yang searah dengan gerak rotasi bumi (i<90º) dan orbit retrograde
adalah orbit satelit yang berlawanan dengan gerak rotasi bumi (i>90º) (Ahmad,
2010).

Gambar II-1 Orbit Prograde dan Retrograde


(Abiddin, 2001)
Dari gambar II-1 orbit prograde memiliki arah gerakan satelit searah dengan
arah rotasi bumi. Arah rotasi bumi apabila dilihat dari atas kutub utara memiliki
arah berlawanan dengan arah jarum jam. Pada gambar sisi kanan atau orbit
retrograde dapat dilihat bahwa arah prgerakan satelit berlawanan dengan arah rotasi
bumi. Pada hal ini memiliki orbit ekuatorial atau memiliki orbit inklinasinya 0º atau
180º, dan dinamakan orbit polar apabila memiliki inklinasi atau i = 90º (Abiddin,
2001).
II.1.2 Orbit Polar
Satelit berorbit polar digunakan untuk mengamati permukaan bumi. Satelit
ini digunakan untuk mengamati permukaan bumi dikarenakan mengorbit dalam
arah utara ke selatan dan bumi berputar dalam arah timur ke barat, sehingga satelit
berorbit polar pada akhirnya akan mendapatkan seluruh permukaan bumi (Abiddin,

Kelompok 12B- Teknik Geodesi 2021 6


Makalah Geodesi Satelit

2001). Satelit berorbit polar memiliki inklinasi 90º terhadap ruang ekuator yang
digunakan untuk mencakup wilayah kutub utara dan kutub selatan. Pada dasarnya
orbit ini diam dan bumi berjalan atau berotasi dibawahnya sehingga mampu
menangkap ataupun mencangkup semua permukaan bumi.

Gambar II-2 Satelit Berorbit Polar


(Abiddin, 2001)
System yang menggunakan tipe orbit adalah system search dan resque
dilautan COSPAS-SARSAT yang mana menggunakan delapan satelit dalam
delapan orbit mendekati polar. Empat satelit SARSAT bergerak dengan orbit 860
km dan diinklinasikan pada 99 derajat yang membuat sun-synchronous serta empat
satelit COSPAS bergerak pada orbit 1000 km dan diinklinasikan 80º (Kusmaryanto,
2013) selain itu orbit polar juga sering kali digunakan dalam memetakan muka
bumi, observasi muka bumi, satelit pengintai, dan beberapa satelit cuaca (Aryani,
2013).
II.1.3 Orbit Geostationer
Satelit dengan orbit geostationer merupakan satelit yang mengelilingi bumi
dengan kecepatan dan arah yang sama dengan kecepatan dan arah rotasi bumi
(Abiddin, 2001). Periode satelit sama dengan periode rotasi bumi dalam ruang
inersia selama 23 jam 56 menit 4,09 detik. Sedangkan sumbu panjang(a) yang
dimiliki orbit berdasarkan Hukum Kepler III sebagai berikut:
1
𝐺𝑀
a = (4𝜋2 𝑇 2 )3 ≈ 42164 km

Dengan jari-jari bumi sekitar 6378 km, maka orbit geostationer memiliki
ketinggian (h) sekitar 35787 di atas permukaan bumi.

Kelompok 12B- Teknik Geodesi 2021 7


Makalah Geodesi Satelit

Gambar II-3 Orbit Geostationer Dilihat Dari Atas Permukaan Bumi


(Abiddin, 2001)
Orbit ekuatorial merupakan orbit yang bisa menjadi orbit geostationer, serta
untuk mendapatkan kecepatan satelit yang seragam orbit harus berbentuk lingkaran
(e = 0) hal ini dikarenakan kecepatan dan arah pergerakannya sama dengan
kecepatan dan arah rotasi bumi. Maka satelit geostationer dalam hal ini nampak
diam apabila dilihat dari suatu titik dipermukaan bumi.Posisi yang relative diam di
atas suatu wilayah permukaan bumi tersebut membuat orbit ini banyak digunakan
untuk satelit komunikasi, selain itu adaya orbit yang relative tinggi maka foot print
satelit geostationer sangat luas sehingga banyak digunakan dalam proses
mempelajari fenomena berskala luas seperti hurricane dan cyclone.

Gambar II-4 Orbit Geostationer


(GISGeography, 2021)
Orbit geostationer sendiri memiliki kelemahan berupa satelit yang terletak
relatif jauh dari permukaan bumi maka resolusi pengamatannya yang relatif rendah.
Selain itu, satelit dengan menggunkan orbit geostationer ini secara umum tidak
dapat mencakup pada wilayah kutub sehingga tidak dapat digunakan untuk

Kelompok 12B- Teknik Geodesi 2021 8


Makalah Geodesi Satelit

memantau fenomena atau aktivitas yang terjadi pada sekitar kutubOrbit Sun-
synchronous (Abiddin, 2001).
II.1.4 Orbit Sun-Synchronous
Menurut (Abidin, 2001) orbit sun-synchronous merupakan orbit satelit yang
menyinkronkan pergerakan satelit dalam orbit, presesi bidang orbit, dan pergerakan
bumi mengelilingi matahari, sedemikian rupa sehingga satelit tersebut akan
melewati lokasi tertentu pada permukaan bumi selalu pada waktu lokal yang sama
setiap kalinya.

Gambar II-5 Orbit Satelit Yang Berpresesi Dan Tidak Berpresesi


(Abidin, 2001)
Bumi mengalami revolusi atau mengelilingi matahari dalam setahun,
sehingga orbit satelit harus berpresesi terhadap sumbu rotasi bumi sebesar 360º
per-tahun atau dalam hal ini dapat di formulakan sebagai berikut :
𝑟 𝛺×(1−𝑒 2 ) 2
i = arcos [ [ ]3.5 × ]………(1)
𝑎𝑒 −9,95

Orbit sun-synchronous kecepatan presesi orbitnya adalah


Ω = 360º/tahun = 0,986º/hari………..(2)
Dari persamaan diatas maka dapat disubstitusikan sehingga didapatkan
formula untuk orbit sun-synchronous adalah sebagai berikut :
𝑟
i = arcos [ -0.09910 × (1-e2)2 ×( )3.5 ]…….(3)
6378

Kelompok 12B- Teknik Geodesi 2021 9


Makalah Geodesi Satelit

Gambar II-6 Contoh Orbit Inklinasi


Persamaan diatas membuktikan bahwa suatu orbit dapat dibuat sun-
synchronous dengan memilih inklinasi dan eksentrisitas orbit yang sesuai dn
disesuaikan dengan ketinggian orbitnya diatas permukaan bumi. Dari persamaan
diatas juga membuktikan bahwa orbit sun-synchronous tidak mungkin beriknlinasi
tepat 90º dan dar persamaan dua memberikan arti bahwa nilai inklinasi dan altitude
yang menhasilkan orbit sun-synchronous berbentuk lingkaran atau e = 0 (Abidin,
2001). Menurut (Abiddin, 2001) berikut merupakan tabel orbit satelit inderaja yang
sun-synchronous :
Tabel II-1 orbit satelit inderaja yang sun-synchronous
LANDSAT 1-3 LANDSAT 4-5 IKONOS
Tinggi Orbit 920 km 705 km 681 km
Inklinasi 99,1 - 99,2 deg 98,2 deg 98,1 deg
Waktu 8:50 – 9:30 a.m 9:45 a.m 10:30 a.m
melewati
ekuator
Dari tabel diatas dapat dismpulkan bahwa orbit sun-synchronous digunakan
oleh system satelit inderaja dan satelit cuaca.
II.2 Jejak Satelit
Jejak (track) satelit dipermukaan bumi merupakan garis yang
menghubungkan titik-titik sub-satelit,yaitu titik-titik potong garis hubung satelit
dan pusat bumi dengan permukaan bumi (Abiddin, 2001).

Kelompok 12B- Teknik Geodesi 2021 10


Makalah Geodesi Satelit

Gambar II-7 Jejak Satelit di Permukaan Bumi


(Seeber, 1993)
Plot tersebut memiliki manfaat untuk mengetahui lokasi satelit dari waktu ke
waktu diatas permukaan bumi dapat diketahui dan dipekirakan, selain itu wilayah
permukaan bumi yang tercakup oleh satelit dapat terlihat, dapat mengetahui
beberapa parameter dari orbit satelit seperti inklinasi dan periode orbit. Inklinasi
dari orbit satelit adalah sama dengan lintang maksimum dari jejak satelit yang
langsung dapat diestimasi dari plot jejak satelit yang bersangkutan. Satelit
geostationary memiliki inklinasi nol dan periode orbit sama dengan periode rotasi
bumi, sehingga dalam hal ini maka jejaknya merupakan titik yang tetap
dipermukaan bumi.

Gambar II-8 Pergerakan Jejak Satelit


(Abiddin, 2001)
II.3 Perturbasi Gerakan Satelit
Perturbasi gerakan satelit pada umumnya digunakan untuk mengetahui,
memahami maupun memperhitungkan pergerakan satelit secara lebih detail.
Beberapa gaya perturbasi mempengaruh pergerakan satelit mengelilingi bumi,
diantaranya sebagai berikut :

Kelompok 12B- Teknik Geodesi 2021 11


Makalah Geodesi Satelit

1. Adanya percepatan yang disebabkan oleh ketidaksimentrisan bentuk


bumi dan ketidakhomogenan massa didalam bumi ( r”E )
2. Adanya percepatan yang disebabkan oleh tarikan benda langit lainnya
(bulan, matahari, dan planet-planet) terutama pengaruh bulan dan
matahari (r”s dan s”m)
3. Adanya percepatan yang disebabkan oleh pasang surut bumi dan laut (r”e
dan r”o )
4. Adanya percepatan yang disebabkan oleh tarikan atmosfer (atmospheric
drag) r”D .
5. Adanya percepatan yang disebabkan oleh tekanan radiasi matahari (solar
radiation pressure), baik langsung maupun yang dipantulkan dulu oleh
bumi (albedo), r”SP dan r”A
Efek gaya perturbasi pada pergerakan satelit yang mengelilingi bumi
bergantung pada beberapa factor seperti ketinggian orbit diatas permukaan bumi.
Sebagai contoh efek dari beberapa gaya perturbasi sebagai fungsi dari tinggi orbit
(Abidin, 2001) :

Gambar II-9 Efek dari beberapa gaya perturbasi


(Abiddin, 2001)
II.3.1 Efek Ketidaksimetrisan Bumi
Ketidaksimetrisan bumi memiliki efek yang besar terhadap pergerakan
satelitberorbit rendah. Efek yang dihasilkan dinamakan efek J2 – term menyebabkan
orbit satelit berpresisi (berputar) terhadap sumbu rotasi bumi dan tertarik kearah
ekuator.

Kelompok 12B- Teknik Geodesi 2021 12


Makalah Geodesi Satelit

Gambar II-10 Efek Ketidaksimetrisan Bumi Terhadap Orbit Satelit


(Abiddin, 2001)
Dari gambar diatas maka dapat dijelaskan bahw presesi orbit menyebabkan
pergerakan titik nodal kea rah barat untuk orbit prograde ataupun kea rah timur
untuk orbit retrograde, sehingga akan menimbulkan perubahan nilai asensio rekta
(Ω) dari titik nodal dengan waktu. Tertariknya orbit menuju ekuator menyebabkan
terotasinya titik perigee dalam orbit atau nilau augment of perigee akan berubah
dengan waktu (Abiddin, 2001).

Gambar II-11 Efek Ketidaksimetrisan Bumi Terhadap Lokasi Titik Nodal dan Titik
Perigee (Abiddin, 2001)
Semakin rendah tinggi orbit, maka akan sebesar nilai dΩ/dt dan dω/dt; atau
dengan kata lain efek ketidaksimetrisan Bumi akan semakin besar, dan sebaliknya,
semakin bidang orbit mendekati bidang equator maka pergeseran titik nodal dan
rotasi titik perigee semakin besar. Dari gambar menunjukan bahwa efek
ketidaksimetrisan Bumi pada rotasi titik perigee secara umum lebih besar daripada
efek pergerakan titik nodal.
II.3.2 Gaya Gravitasi Bulan Dan Matahari
Gaya gravitasi merupakan salah satu gaya yang mempengaruhi pergerakan
satelit selain dari benda-benda langit. Pergerakan gravitasi bulan terhadap

Kelompok 12B- Teknik Geodesi 2021 13


Makalah Geodesi Satelit

pergerakan satelit relative lebih besar dibandingkan gaya gravitasi matahari. efek
gravitasi matahari dan bulan dituliskan dengan formula :
r”m = G.mm . { (rm –r)-3 . (rm . -r) –rm -3 . rm }…..(1)
r”s = G.m8 . { (r8 –r)-3 . (r8 . -r) –r8 -3 . r8 }………(2)
II.3.3 Pasang Surut Bumi dan Laut
Pasang surut menyebabkan adanya perubahan yang terjadi pada potensial
gravitasi bumi, apabila potensial gravitasi bumi mengalami perubahan makan akan
mempengaruhi pergerakan satelit yang mengelilingi bumi. Efek dari padang surut
air laut terhadap pergerakan satelit relative sulit untuk dimodelkan karena adanya
bentuk garis pantai yang relative tidak teratur. Pasang surut bumi dapat dituliskan
dengan rumus

II.3.4 Atmospheric Drag


Adanya interaksi antara partikel dengan satelit menimbulkan gaya yang
mempengaruhi pergerakan satelit salah satunya yaitu atmospheric drag yang
arahnya berlawanan dengan arah gerak satelit. Efek dari atmospheric drag cukup
signifikan pada satelit berorrbit rendahkarena densitas atmosphere yang relative
mengecil dengan ketinggian dan sebaliknya. Atmospheric drag ini dapat disebut
dengan gaya parturbasi non gravitasional. Gaya aerodenamik yang bekerja pada
permukaan tubuh satelit bergantung pada beberapa factor seperti geometri
(bentuk,besar,konfigurasi) serta masa satelit, kemudian kecepatan satelit, orientasi
satelit terhadap aliran udara serta densitas, temperature, komposisi gas di atmosfer.

Gambar II-12 Atmospheric Drag


(Abiddin, 2001)
Densitas atmosfer tidak bergantung pada ketinggian saja tetapi terdapat
factor lain seperti lokasi geografis, musim, waktu, aktivitas matahari dan

Kelompok 12B- Teknik Geodesi 2021 14


Makalah Geodesi Satelit

geomagnetic. Pada gambar dibawah dijelaskan bahwa densitas atmosfer menurun


karena meningkatnya ketinggian sehingga memberikan pengaruh pada atmospheric
drag akan menurun secara drastic dengan meningkatnya ketinggian. Semakin tinggi
kecepatan satelit maka semakin besar efek dari atmospheric drag pada satelit.

Gambar II-13 Densitas Atmosfer


(Abiddin, 2001)
II.3.5 Tekanan Radiasi Matahari (Solar Radiation Pressure)
Tekanan radiasi matahari memiliki pengaruh terhadap pergerakan satelit.
Tekanan radiasi memiliki dua sifat yaitu langsung dan tak langsung. Efek langsung
(albedo) radiasi matahari dipantulkan terlebih dahulu oleh bumi sebelum mengenai
satelit. Tekanan radiasi ini dipengaruhi oleh tingkat aktivitas matahari, masa satelit,
reaktivitas permukaan satelit, geometri satelt, dan posisi relative terhadap matahari
(Abiddin, 2001).

Gambar II-14 Tekanan Radiasi Matahari


(Abiddin, 2001)
Efek dari tekanan radiasi matahari dapat diformulasikan dengan rumus
sebagai berikut :
r”SP = u.Ps.Cr.(A/m).(AU)2.|r-ra|-3.(r-rs)

Kelompok 12B- Teknik Geodesi 2021 15


Makalah Geodesi Satelit

Eksentrisitas dari orbit bumi menyebabkan jarak antara satelit yang sedang
mengorbit dengan matahari memiliki variasi antara 147.106 km dan 152.106 km
sepanjang tahun sehingga menimbulkan bariasi tahunan 3,3% pada tekanan radiaso
matahari, karena fluks radiasi matahari (solar flux) akan berkurang dengan factor
kuadrat (r2) dari matahari.
Pengaruh tekanan radiasi sangat berpengaruh pada arah pergerakan satelit.
Efek matahari tak langsung (Albedo) lebih kecil 10%. Selain itu karena adanya
distribusi yang variatif dari tanah, air, awan, yang ada di permukaan bumi, serta
efek albedo umumnya cukup sulit untuk dimodelkan secara baik.
II.3.6 Gaya Perturbasi Lainnya
Beberapa gaya perturbasi lainnya yang perlu diperhitungkan karena memiliki
kontribusi percepatan lebih kecil dari 10-9 m/s2. terdapat beberapa contoh seperti :
1. Friksi karena adanya partikel bermuatan dilapisan atmosfer bagian atas.
2. Efek perbedaan pemanasan pada daerah batas bayangan bumi.
3. Interaksi elektromagnetik pada medan geomagnetic.
4. Radiasi termal dari satelit.
5. Maneuver untuk pengontrolan dan pengendalian satelit.
6. Efek relativisik.

Gambar II-15 Efek Gaya Perturbasi Pada Orbit Satelit Gps

Kelompok 12B- Teknik Geodesi 2021 16


Makalah Geodesi Satelit

BAB III
PENUTUP
III.1.1 Kesimpulan
Geodesi satelit merupakan salah satu sub bidang ilmu geodesi yang
menggunakan bantuan satelit alam maupun buatan manusia untuk menyelesaikan
permasalahan geodesi. Pada dasarnya orbit terbagi menjadi empat yaitu orbit
prograde dan retrograde, orbit polar, orbit geostationer serta orbit sun-synchronous.
Orbit-orbit tersebut memiliki klasifikasinya masing-masing. Jejak (track) satelit
dipermukaan bumi merupakan garis yang menghubungkan titik-titik sub-
satelit,yaitu titik-titik potong garis hubung satelit dan pusat bumi dengan
permukaan bumi dan memiliki manfaat untuk mengetahui lokasi satelit dari waktu
ke waktu diatas permukaan bumi dapat diketahui dan dipekirakan, selain itu
wilayah permukaan bumi yang tercakup oleh satelit dapat terlihat, dapat
mengetahui beberapa parameter dari orbit satelit seperti inklinasi dan periode orbit.
Sedangkan perturbasi gerakan satelit digunakan untuk mengetahui, memahami
maupun memperhitungkan pergerakan satelit secara lebih detail. Perturbasi tersebut
dipengaruhi oleh beberapa factor seperti adanya efek ketidaksimetrisan bumi, gaya
gravitasi bulan dan matahari, pasang surut bumi dan laut, atmospheric drag, tekanan
radiasi matahari, dan gaya peturbasi lainnya.
III.1.2 Saran
Adapun saran yang terdapat dalam makalah tersebut adalah pentingnya
untuk mepelajari,memahami,serta mengetahui bagaimana benda benda langit
dalam melakukan proses mekanisme pergerakan serta mengetahui, mempelajari
dan memahami jenis jenis dalam suatu system orbit serta efek maupun proses
perhitungan.

Kelompok 12B- Teknik Geodesi 2021 17


Makalah Geodesi Satelit

DAFTAR PUSTAKA
Abiddin, H. Z. (2001). Geodesi Satelit. Jakarta: PT Pradnya Paramita.
Ahmad, N. (2010). Analisis Alternatif Penempatan Satelit Lapan A2 Di Orbit.
Jurnal Sains Dirgantara Vol.7 No.2, 132 - 145.
Aryani, D. I. (2013). Pembuatan Peta Potensi Curah Hujan dengan Menggunakan
Citra Satelit MTSAT di Pulau Jawa Tengah. Semarang: Universitas
Diponegoro.
GISGeography. (2021, Juni). Remote Sensing. Retrieved from Polar Orbit vs Sun
SynchronousOrbit: https://gisgeography.com/polar-orbit-sun-synchronous-
orbit/
Kusmaryanto, S. (2013, Desember 1). Orbit Satelit. Retrieved from
sigitkus.lecture.ub.ac.id: http://sigitkus.lecture.ub.ac.id/?p=1691
Nasution, H. (2001). Orbit Satelit dan Ketinggiannya. Berita Dirgantara Vol.2, No.
1, 28 - 30.
Saraswati, P., Mardijah, & Kamiran. (2017). Analisis dan Kontrol Optimal Sistem
Gerak Satelit Menggunakan Prinsip Minimum Pontrygin. Jurnal Sains dan
Seni ITS Vol.6, No.2, 45 - 50.
Seeber, G. (1993). Satellite Geodesy, Foundations, Methods, And Application.
Walter de Gruyter.

Kelompok 12B- Teknik Geodesi 2021 18

Anda mungkin juga menyukai