Makalah Senam Hamil
Makalah Senam Hamil
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Senam hamil adalah terapi latihan gerak untuk mempersiapkan ibu hamil, secara fisik
ataupun mental, untuk menghadapi persalinan yang cepat, aman dan spontan.. Senam
hamil biasanya dimulai sejak usia dini, namun biasanya di lakukan saat kehamilan
memasuki trisemester ketiga, yaitu sekitar usia 28-30 minggu kehamilan. Selain untuk
menjaga kebugaran, senam hamil juga diperlukan untuk meningkatkan kesiapan fisik dan
mental calon ibu selama proses persalinan.
Menjaga kesehatan ibu dan bayi dalam kandungan merupakan prioritas pertama dari
setiap pasangan. Selain untuk menjaga kebugaran fisik dari calon ibu, senam hamil
ternyata juga bisa membantu kelancaran proses persalinan. Sebelum membicarakan lebih
lanjut mengenai senam hamil, ada baiknya kita sedikit mempelajari tentang pengertian
senam hamil. Senam hamil merupakan salah satu olah raga khusus yang dilakukan oleh
ibu hamil. Gerakan-gerakan dari senam hamil telah disesuaikan untuk kenyamanan dan
keamanan ibu hamil, sehingga tidak beresiko menimbulkan masalah pada ibu maupun
calon bayi di dalam kandungan. Dapat disimpulkan bahwa senam hamil adalah latihan
fisik ringan sesuai dengan indikasi kehamilan yang bertujuan untuk relaksasi dan
persiapan saat persalinan
Senam hamil adalah terapi latihan gerak yang diberikan kepada ibu hamil untuk
mempersiapkan dirinya, baik persiapan fisik maupun mental untuk mengahadapi dan
mempersiapkan persalinan yang cepat, aman dan spontan (Huliana, 2001).
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas dapat dirumuskan permaslahan sebagai berikut
1. Apa pengertian dari senam kehamilan?
2. Apa tujuan dari senam hamil?
3. Apa manfaat senam hamil?
4. Apa saja syarat melakukan senam hamil?
5. Kontraindikasi dari senam hamil?
6. Bagaimana tanda dan gejala senam hamil harus dihentikan?
7. Tempat melakukan senam hamil?
8. Bagaimana gerakan senam hamil?
9. Bagaimana gerakan khusus senam kehamilan?
10. Bagaimana asuhan keperawatan pada kehamilan.
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas tujuan yang dicapai adalah
1. Untuk mengetahui apa pengertian dari senam kehamilan.
2. Untuk mengetahui apa tujuan dari senam hamil.
3. Untuk mengetahui apa manfaat senam hamil.
4. Untuk mengetahui apa saja syarat melakukan senam hamil.
5. Untuk mengetahui kontraindikasi dari senam hamil.
6. Untuk mengetahui tanda dan gejala senam hamil harus dihentikan.
7. Untuk mengetahui tempat melakukan senam hamil.
8. Untuk mengetahui bagaimana gerakan senam hamil.
9. Untuk mengtahui bagaimana gerakan khusus senam kehamilan
10. Untuk mengetahui proses asuhan keperawatan.
BAB 11
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Definisi
Senam hamil adalah latihan fisik berupa beberapa gerakan tertentu yang
dilakukan khusus untuk meningkatkan kesehatan ibu hamil. (Mandriwati, 2008).
Senam hamil adalah terapi latihan gerak yang diberikan kepada ibu hamil untuk
mempersiapkan dirinya, baik persiapan fisik maupun mental untuk mengahadapi dan
mempersiapkan persalinan yang cepat, aman dan spontan (Huliana, 2001).
Senam hamil adalah sebuah program berupa latihan fisik yang sangat penting bagi
calon ibu untuk mempersiapkan saat persalinannya (Indiarti, 2008).
Dapat disimpulkan bahwa senam hamil adalah latihan fisik ringan sesuai dengan
indikasi kehamilan yang bertujuan untuk relaksasi dan persiapan saat persalinan
2.2 Tujuan
Menurut Mandriawati (2008) tujuan senam hamil adalah :
1. Memperkuat dan mempertahankan elastisitas otot-otot dinding perut, ligamen-ligamen,
otot dasar panggul yang berhubungan dengan proses pesalinan.
2. Membentuk sikap tubuh. Sikap tubuh yang baik selama kelahiran dan persalinan dapat
mengatasi keluhan-keluhan umum pada wanita hamil, mengharapkan letak janin normal,
mengurangi sesak nafas akibat bertambah besarnya perut.
3. Menguasaai teknik-teknik pernafasan yang mempunyai peranan penting dalam persalinan
dan selama hamil untuk mempercepat relaksasi tubuh yang diatasi dengan napas dalam,
selain itu juga untuk mengatasi rasa nyeri pada saat his.
4. Menguatkan otot -otot tungkai, mengingat tungkai akan menopang berat tubuh ibu yang
makin lama makin berat seiring dengan bertambahnya usia kehamilan.
5. Mencegah varises, yaitu pelebaran pembuluh darah balik (vena) secara segmental yang
tak jarang terjadi pada ibu hamil.
6. Memperpanjang nafas, karena seiring bertambah besarnya janin maka dia akan mendesak
isi perut ke arah dada. hal ini akan membuat rongga dada lebih sempit dan nafas ibu
tidak bisa optimal. dengan senam hamil maka ibu akan dapat berlatih agar nafasnya lebih
panjang dan tetap relaks.
7. Latihan pernafasan khusus yang disebut panting quick breathing terutama dilakukan
setiap saat perut terasa kencang.
8. Latihan mengejan latihan ini khusus utuk menghadapi persalinan, agar mengejan secara
benar sehingga bayi dapat lancar keluar dan tidak tertahan di jalan lahir.
9. Mendukung ketenagan fisik
2.3 Manfaat Senam Hamil
Menurut Mandriawati (2008) manfaat senam hamil adalah :
1. Mengatasi sembelit (konstipasi), kram dan nyeri punggung.
2. Memperbaiki sirkulasi darah
3. Membuat tubuh segar dan kuat dalam aktivitas sehari-hari.
4. Tidur lebih nyenyak.
5. Mengurangi resiko kelahiran prematur.
6. Mengurangi stress.
7. Membantu mengembalikan bentuk tubuh lebih cepat setelah melahirkan.
8. Tubuh lebih siap dan kuat di saat proses persalinan.
9. Bertemu dengan calon ibu lain bila ibu melakukannya kelas senam hamil.
2.4 Syarat Melakukan Senam Hamil
Menurut Mandriawati (2008) syarat yang harus dipenuhi dalam melakukan senam hamil
adalah :
1. Kehamilan berjalan normal
2. Diutamakan pada kehamilan pertama atau kehamilan berikutnya yang mengalami
kesulitan persalinan.
3. Telah dilakukan pemeriksaan kesehatan dan kehamilan oleh dokter atau bidan.
4. Latihan dilakukan secara teratur dan disiplin, dalam batas kemampuan fisik ibu.
5. Jangan membiarkan tubuh ibu kepanasan dalam jangka waktu panjang. istirahatlah
sejenak.
6. Gunakan bra yang cukup baik untuk olah raga dan semacam decker yang bisa
menyokong kaki.
7. Minum cukup air
8. Perhatikan keseimbangan tubuh (kehamilan mengubah keseimbangan tubuh Ibu)
9. Lakukan olahraga sesuai porsi dan jangan berlebihan. Jika terasa pusing, kram, lelah atau
terlalu panas, istirahat saja.
2.5 Kontraindikasi Senam Hamil
Menurut Mandriawati (2008) kontraindikasi senam hamil adalah :
1. Kelainan jantung
2. Tromboplebitis
3. Emboli Paru
4. Perdarahan pervaginam
5. Ada tanda kelainan pada janin
6. Plasenta previa
2.6 Tanda dan Gejala Senam hamil harus dihentikan
Menurut Hening (1992) ada beberapa tanda dan gejala senam hamil harus dihentikan antara
lain
1. Timbul rasa nyeri , terutama nyeri dada, nyeri kepala dan nyeri persendian
2. kontraksi rahim yang lebih sering (interval <20menit)
3. Pendarahan pervaginam, keluarnya cairan ketuban
4. Nafas pendek yang berlebihan
5. Denyut jantung yang meningkat
6. Mual dan muntah yang menetap
7. Kesulitan jalan
8. Pembengkakan yang menyeluruh
9. Aktifitas janin yang berkurang
2.7 Tempat Melakukan Senan Hamil
Untuk menjamin dilakukanya senam hamil dengan aman dan benar dibutuhkan
tuntunan yang jelas atau instruktur yang berpengetahuan dan terampil. Oleh karena itu,
dianjurkan agar ibu hamil melakukan senam hamil bersama ibu hamil yang lain di Rumah
Sakit atau Rumah Bersalin yang akan digunakan untuk bersalin. Karena ditempat tersebut
akan ada saling tukar pengalaman, bertambah semangat juga akan ada penambahan wawasan
bisa diberikan oleh petugas medis yang merangkap sebagai instruktur. (Kushartanti, 2004)
Namun jika tidak sempat atau jarak rumah terlalu jauh dari Rumah Sakit atau Klinik,
bisa juga dilaksanakan dirumah dengan dibantu instruktur atau ibu sudah pernah mengikuti
senam hamil dan sudah mengerti bagaiman cara melakukannya misalnya diteras atau diruang
keluarga. (Musbikin, 2005)
2.8 Gerakan Senam Hamil
1. Latihan Pernafasan Dada
Ibu telentang dengan lutut ditekuk dan tangan terjalin di atas dada. Tiupkan nafas dari
mulut sepanjang mungkin sambil kedua tangan menekan dada pada hitungan 5-6-7-8.
Kemudian tarik nafas dalam dengan mengembungkan dada pada hitungan 1-2-3-4. Ulangi
sampai 8 X 8 hitungan.
2. Latihan Pernafasan Diafragma
Posisi seperti di atas dan tangan di atas perut, lakukan hal yang sama dan dimulai
pada hitungan yang sama. Ulangi sampai 8 X 8 hitungan.
3. Latihan Penguatan Dan Perlemasan Otot Dasar Panggul
Ibu telentang dengan lutut ditekuk dan tangan di samping badan. Kerutkan otot-otot
yang ada dikedua paha hingga dengan sendirinya pantat terlepas dari alat tidur. Jangan
melakukan gerakan mengangkat paha dengan sengaja agar latihan ini efektif. Kemudian
lepaskan kerutan pelan-pelan sehingga pantat kembali menyentuh alas tidur (1-2). Ulangi
sampai 8 X 8 hitungan.
Gerakan Khusus 1
Gerakan Khusus 2
Infra merah
Meratakan kurva tulang belakang 4 X 5
1. Duduk bersila kedua tumit bertemu sedekat mungkin dengan selangkangan. Dengan
bantuan berat badan tekan kedua lutut dengan telapak tanagan 4 X 8 hitungan.
2. Berpegangan pada sesuatu yang berat (meja, dll) kemudian berjongkok samapi ke
tumit tanpa mengangkat tumit kemudian kembali ke posisi berdiri, lakukan 4 X 8
hitungan.
3. Latihan nafas saat mulai terjadi pembukaan jalan lahir (mulas-mulas) diulangi lagi
(panting quick breathing) 4 X 8 hitungan.
4. Latihan meneran/ mengejan (valsava).
o Ibu tidur telentang dengan bantal agar tinggi. Sebelum melakukan gerakan
mengejan tarik nafas dulu, ditahan di daerah dada, diikuti lutut ditekuk dibuka
ke samping dan kedua tangan memegang pergelangan kaki, angkat kepala
dengan mendorong kepala ke arah jalan lahir. Gerakan ini dipertahankan
samapi tidak kuat lagi. Kemudian nafas dikeluarkan lewat mulut secara tiba-
tiba.
5. Memassage payudara 1 X sehari.
6. Kurangi nyeri punggung bawah dengan kompres hangat.
2.10 Contoh Gambar Senam Hamil
2.11 ASUHAN KEPERAWATAN
1. Pengkajian
Proses pengkajian dilakukan selama periode prenatal yang meliputi wawancara, pemeriksaan
fisik, dan pemeriksaan laboratorium. Data yang perlu dikumpulkan pada saat pengkajian
adalah interpretasi subyektif pasien tentang status kesehatan dan kehamilannya dan observasi
afek pasien, postur, bahasa tubuh, warna kulit, tanda fisik dan keadaan emosional (Klien,
2000). Saat wawancara tanyakan riwayat kesehatan komprehensif yang menekankan pada:
h. Kehamilan saat ini: alasan mencari perawatan, keluhan utama atau keluhan yang dirasakan
selama hamil, hamil keberapa, usia kehamilan sekarang, tanggal perkiraan melahirkan,
kebutuhan selama kehamilan, persiapan persalinan dan persiapan awal menjadi ibu, harapan
yang diinginkan tentang cara kelahiran, jenis kelamin bayi, status nutrisi, pola berkemih.
i. Kehamilan sebelumnya: jumlah anak saat ini, riwayat kehamilan dan pengalaman
persalinan sebelumnya, riwayat kehilangan (abortus) janin, dan riwayat medis yang meliputi:
riwayat pembedahan, penggunaan obat, penyakit yang menyertai, riwayat menstruasi.
j. Riwayat psikososialdan budaya: pekerjaan wanita dan pasangan, pendidikan, status
pekawinan, latar belakang budaya dan etnik, status sosial ekonomi, persepsi tentang
kehamilan saat ini (apakah kehamilan ini diinginkan, direncanakan, apakah wanita dan
pasangan senang, apakah wanita menerima kehamilan), masalah yang timbul akibat
kehamilan (finansial, karier/pekerjaan, tempat tinggal), perubahan pola seksual.
k. Keadaan keluarga: kaji sistem dukungan keluarga, hubungan ibu hamil dengan suami,
keluarga ayah, ibu, dan saudara, hubungan dengan keluarga suami, riwayat cacat dan
kelainan genetik Riwayat keluarga memberi informasi tentang keluarga pasien, orang tua,
saudara kandung, anak, Hal ini membantu mengidentifikasi gangguan genetik, familial dan
kondisi yang dapat mempengaruhi status kesehatan wanita atau janin.
l. Pengkajian fisik: pemeriksaan fisik difokuskan pada pemeriksaan ginekologi, payudara,
abdomen, pemeriksaan panggul, inspeksi luar, pemeriksaan dalam, palpasi luar, dan
pemeriksaan yang menyangkut keluhan utama dan riwayat kesehatan atau penyakit yang
pernah diderita pasien.
m. Tes kesehatan atau laboratorium yang pernah dilakukan selama hamil: pemeriksaan darah
(kadar Hb, Ht, sel darah putih, glukosa,), tekanan darah, tinggi badan, berat badan, urin
(protein, sel darah putih, pH), USG, VDRL, hepatitis, EKG, titer rubela, toxo, pap smear.
n. Pengkajian semua faktor resiko yang mungkin ada: Hipertensi, jantung, diabetes, cacat
bawaan.
Dalam memberikan asuhan keperawatan keluarga perlu dilakukan pengkajian yang berkaitan
dengan tugas perawatan kesehatan keluarga, yaitu:
a. Untuk mengetahui kemampuan keluarga mengenal masalah kesehatan
Hal yang perlu dikaji adalah
· Pengetahuan pasien dan keluarga tentang fakta dari masalah yang meliputi pengertian, tanda
kehamilan, gejala kehamilan normal dan penyimpangan dari normal
· Persepsi keluarga terhadap kehamilan
b. Untuk mengetahui kemampuan keluarga mengambil keputusan mengenai tindakan
kesehatan yang tepat
Hal yang perlu dikaji:
· Apakah kehamilan yang dialami dianggap suatu masalah
· Apakah keluarga takut dengan akibat perubahan yang terjadi akibat kehamilan
· Apakah keluarga mempunyai sikap negatif terhadap anggota keluarga yang sedang hamil
dan kehamilannya
· Apakah keluarga dapat menjangkau fasilitas kesehatan yang ada
· Apakah keluarga percaya terhadap petugas kesehatan yang ada
c. Untuk mengetahui sejauh mana kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit
Hal yang perlu dikaji adalah:
· Sejauh mana keluarga mengetahui kehamilannya: kebutuhan, perubahan dan perawatan
· Sejauh mana keluarga mengetahui kebutuhan dan perkembangan perawatan yang
diperlukan
· Sejauh mana keluarga mengetahui sumber sumber yang ada dalam keluarga (penanggung
jawab, sumber keuangan, fasilitas fusik, psikososial, dukungan keluarga)
· Bagaimana sikap keluarga terhadap anggota keluarga yang sedang hamil
d. Untuk mengetahui sejauhmana kemampuan keluarga memelihara lingkungan rumah yang
sehat
Hal yang perlu dikaji
· Sejauhmana keluarga mengetahui sumber sumber yang dimiliki
· Sejauhmana keluarga melihat keuntungan/manfaat pemeliharaan lingkungan
· Sejauhmana keluarga mengetahui pentingnya higiene sanitasi
· Sejauhmana keluarga mengetahui upaya pencegahan
· Sejauhmana kekompakan antar anggota keluarga
e. Untuk mengetahui sejauhmana kemampuan keluarga menggunakan fasilitas/pelayanan
kesehatan di masyarakat.
Hal yang perlu dikaji adalah
· Sejauh mana keluarga tahu keberadaan fasilitas kesehatan yang dapat digunakan untuk
perawatan wanita hamil
· Sejauhmana keluarga mengetahui keuntungan yang dapat diperoleh dari fasilitas kesehatan
· Sejauhmana keluarga mempercayai petugas dan fasilitas kesehatan
· Apakah keluarga mempunyai pengalaman yang kurang baik dengan petugas kesehatan
· Apakah fasilitas kesehatan yang ada terjangkau oleh keluarga
2. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa ditegakkan berdasarkan data yang didapat selama pengkajian. Diagnosa yang
mungkin muncul adalah
3. Tujuan
Tujuan utama intervensi yang akan dilakukan pada asuhan keperawatan yang diberikan pada
masa kehamilan adalah:
a. Wanita akan menunjukan pengetahuan yang benar tentang adaptasi yang dialami tubuh
seorang ibu hamil terhadap perkembangan janin sebagai dasar untuk memahami rasional dan
pentingnya perawatan, koping yang digunakan dan menjalankan perannya.
b. Wanita akan menggunakan pengetahuan tentang kebutuhan nutrisi, kebutuhan seksual,
aktivitas sehari hari, rasa tidak nyaman akibat kehamilan, dan perawatan diri.
c. Wanita akan mengenali gejala gejala yang menunjukan deviasi/penyimpangan dari
kehamilan normal dan melaporkan hal hal tersebut untuk dapat segera diatasi.
d. Wanita dan keluarganya akan berpartisipasi secara aktif dalam perawatannya selama
kehamilan.
4. Intervensi
Dari beberapa masalah keperawatan yang muncul, perawat dapat melakukan intervensi yang
berkaitan dengan kebutuhan selama kehamilan diantaranya adalah:
a. Ciptakan hubungan perawat-pasien-keluarga yang saling percaya. Hal ini penting untuk
menentukan intensitas, kualitas hubungan dan keberhasilan intervensi yang direncanakan
bersama
b. Kaji keluhan selama hamil: mual, muntah, pusing, perubahan pola seksual, sering kencing
dan pengalaman kehamilan dan persalinan sebelumnya.
c. Berikan informasi adequat tentang kehamilan: perubahan fisik, perubahan emosi,
psikologis dan perubahan peran serta tanda tanda dari masalah kehamilan yang tidak normal.
d. Beri kesempatan pasien, pasangan, anggota keluarga, atau anak untuk mengutarakan
perasaan terhadap kehamilan yang dijalani, harapan dan masalah yang mungkin ada terkait
kehamilan anggota keluarganya.
e. Libatkan pasien, pasangan, anggota keluarga, atau anak dalam kelompok yang sama untuk
berbagi pengalaman, pendapat dan perasaan
f. Diskusikan bersama pasien, pasangan atau anggota keluarga yang lain tentang kebutuhan
selama hamil, harapan terhadap kehamilan sekarang, dan rencana persalinan.
g. Ajarkan teknik persiapan yang diperlukan untuk proses persalinan dan persiapan menjadi
ibu: latihan nafas, senam hamil, teknik mengejan yang benar, cara perawatan payudara, cara
menyusui.
h. Berikan alternatif /pilihan penyelesain terhadap masalah yang dirasakan
i. Berikan dukungan secara adequat dan anjurkan pada keluarga untuk melakukan hal yang
sama terhadap perubahan yang tejadi selama kehamilan
j. Jelaskan cara senggama yang aman untuk wanita hamil, perawatan diri yang diperlukan
terkait perubahan selama kehamilan (payudara, personal higiene,kulit)
k. Anjurkan keluarga ikut berperan pada perawatan ibu
l. Beri informasi pada pasien dan anggota keluarga untuk mengakses sumber informasi terkait
kehamilan: buku, internet, konsultasi dengan dokter kandungan.
m. Motivasi pasien untuk melakukan pemeriksaan kehamilan secara teratur termasuk
pemeriksaan darah, dan ginekologi.
n. Diskusikan dengan ibu dan atau anggota keluarga yang lain tentang jadwal kunjungan dan
pemeriksaan kehamilan.
BAB 111
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Senam hamil sangat diperlukan bagi ibu yang sedang hamil kaena mempunyai
manfaat yang sangat banyak. Menjaga kesehatan ibu dan bayi dalam kandungan
merupakan prioritas pertama dari setiap pasangan. Selain untuk menjaga kebugaran fisik
dari calon ibu, senam hamil ternyata juga bisa membantu kelancaran proses persalinan.
Sebelum membicarakan lebih lanjut mengenai senam hamil, ada baiknya kita sedikit
mempelajari tentang pengertian senam hamil. Senam hamil merupakan salah satu olah
raga khusus yang dilakukan oleh ibu hamil. Gerakan-gerakan dari senam hamil telah
disesuaikan untuk kenyamanan dan keamanan ibu hamil, sehingga tidak beresiko
menimbulkan masalah pada ibu maupun calon bayi di dalam kandungan. Dapat
disimpulkan bahwa senam hamil adalah latihan fisik ringan sesuai dengan indikasi
kehamilan yang bertujuan untuk relaksasi dan persiapan saat persalinan
3.2 Saran
Huliana, Mellyna. (2006). Panduan Menjalani Kehamilan Sehat. Puspa Swara. Jakarta.
Indriatai, MT. (2008). Senam Hamil dan Balita. Cemerlang Publishing. Yogyakarta
Mandriati, G.A. (2008). Panduan Belajar Asuhan Kebidanan Ibu Hamil. EGC. Jakarta.
http://asuhan-kebidanan-keperawatan.blogspot.co.id/2010/01/panduan-senam-hamil.html
Diakses tanggal 25 nov 2016 jam 22.15 WIB
http://ciri-oranghamil.blogspot.co.id/2014/06/gambar-senam-ibu-hamil.html Diakses
tanggal 25 november 2016 jam 23.15 WIB