Anda di halaman 1dari 25

Sungai Untuk Peradaban

Palembang dan Sekitarnya Sejak Era Sriwijaya sampai Kolonial

Disusun oleh :
1
M. Avaniddin A, ST, M.Si, IAP
Geografi Sungai

Bahasan :
• Definisi & Jenis
• Morfologi
• Pola Aliran
• Daerah Aliran Sungai
(DAS)
• DAS Musi

Sungai Untuk Peradaban Geografi


4
Palembang dan Sekitarnya Sejak Era Sriwijaya sampai Kolonial Sungai
Definisi & Jenis Sungai
Definisi Jenisnya menurut (Stanis, 2011) :
1. Jumlah Air
bagian permukaan
• Permanen
bumi yang letaknya
• Periodik
lebih rendah sebagai
• Intermittent
tempat aliran air
• Ephemeral
tawar menuju ke
2. Genetik / Arah Aliran
reservoir lainnya
• Konsekuen
seperti sungai
• Subsekuen
lainnya, danau, rawa,
• Obsekuen
atau laut
• Insekuen
(Syafruddin et al, 2000)
• Resekuen
Sungai Untuk Peradaban Geografi
5
Palembang dan Sekitarnya Sejak Era Sriwijaya sampai Kolonial Sungai
Morfologi Sungai

Sungai di Bagian
Hulu
Sungai di Bagian Tengah
• Gradien sungai
mengikuti topografi • Relief lebih landai –> arus
• arus relatif tinggi melambat Sungai di Bagian Hilir
• cenderung erosif • Bentuk sungai
menyesuaikan perubahan • pengendapan meander
kecepatan arus / endapan • bentukan sungai menjadi
kasar di dataran banjir “U”
• Jumlah sedimen di daerah • Muatan yang berada pada
dataran banjir bervariasi arus aliran sungai
secara bertahap akibat merupakan bahan –
fluktuasi aliran bahan dengan sifat
menyuburkan

Sungai Untuk Peradaban Geografi


6
Palembang dan Sekitarnya Sejak Era Sriwijaya sampai Kolonial Sungai
Pola Aliran Sungai

Denditrik Radial Rectangular Trellis Centripetal Annular Paralel


• indikasi • hulu dari • lawan dari • morfologi • lereng
• Umum • hulu dari
adanya lereng tipe radial kubah atau yang
• Litologi gunung
sesar curam • mengisi intrusi curam
batuan berapi
• cabang • cabang danau loccolith • Cabang
relatif
sungai relatif ephemeral • Arah aliran sungai
homogen
bersudut tegak lurus • danau menyebar sangat
• cabang
tumpul • sungai kaya secara radial sedikit
seperti
• terkonsent utama garam dan akan • indikasi
pohon
rasi pada lurus bersatu adanya
• ketahanan
batuan kembali di patahan
geologis
lunak hilir
Sungai Untuk Peradaban Geografi
8
Palembang dan Sekitarnya Sejak Era Sriwijaya sampai Kolonial Sungai
Daerah Aliran Sungai (DAS)
DAS : aliran sungai
baik utama maupun
cabang-cabangnya
yangmembentuk satu
kesatuan sistem
sungai mengalir
melalui suatu lembah
pengaliran dalam
satucekungan dan
terpisah dari
cekungan lainnya oleh
suatu batas pemisah
air (J.R. Desaunettes).

Sungai Untuk Peradaban Geografi


9
Palembang dan Sekitarnya Sejak Era Sriwijaya sampai Kolonial Sungai
DAS Musi
Luas DAS Musi,
mencakup area seluas
59.942 km2
(J.R. Desaunettes).

Sungai Untuk Peradaban Geografi


10
Palembang dan Sekitarnya Sejak Era Sriwijaya sampai Kolonial Sungai
Sungai Masa Sriwijaya

Bahasan :
• Isu Global : Geopolitik Maritim
• Isu Regional :
Ancaman Lanun dan Faktor Alam
• Isu Lokal : Konsep Hulu – Hilir
• Struktur Ruang
• Pola Ruang

Sungai Untuk Peradaban Sungai Masa


11
Palembang dan Sekitarnya Sejak Era Sriwijaya sampai Kolonial Sriwijaya
Isu Global : Geopolitik Maritim
Rute Dagang Maritim :
- Jalur Dagang Utama :
Jalur Rempah / Sutra Maritim
Jalur Kayumanis
- Peran Selat / “tenggorokan” :
Mala(y/k)a, Sunda & Kra Isthmus
- Peran Politi “Vassal” / “Mitra” :
Malayu, Kedah, Takuapa, Chaiya,
Sunda (batujaya)
- Situasi Perairan :
Funan → Chenla,
Cham States <–> Lanun
Angin Muson <-> T. Pelayaran
→ Lokasi Bandar Strategis

Sungai Untuk Peradaban Sungai Masa


12
Palembang dan Sekitarnya Sejak Era Sriwijaya sampai Kolonial Sriwijaya
Isu Regional 1 : Ancaman Lanun (600-682M)
Situasi Politik China - Champa masa Protoklasik
(1 - 600 M) menurut Munoz, 2006
• Champa = kumpulan negara cham
605 M - Cham “dijarah” China Sui Pada 604 M
- Cham mengalami instablitas politik
- Seorang Jenderal China mengusir para lanun
di sepanjang pantai Champa pada 605 M untuk
membuka jalan dagang ke selatan
(Coedes:1966b dalam Hall, 2011)
- Utusan Cham pernah ditolak Kaisar China
pada 1167 akibat perlanunannya (Miksic dan
Goh, 2017)
- “Mereka (orang Cham) bermukim dekat pantai
pada laut dimana kapal niaga China melintas,
para barbar (lanun) singgah mengisi
perbekalan mereka” (Le Tac,1961)

Sungai Untuk Peradaban Sungai Masa


13
Palembang dan Sekitarnya Sejak Era Sriwijaya sampai Kolonial Sriwijaya
Isu Regional 2 : Faktor Alam
• Cadangan Emas dominan di pedalaman
Jambi (Kerinci) dan Palembang
(Pasemah dan Rejang), sedikit di pesisir
Sunda dan Lambri serta di Semenanjung
Malaya (Tan-Tan?)
• Cadangan Timah eksklusif di P. Bangka
• Produksi Kapur Barus eksklusif di Kota
Barus
• Ada 3 Selat Strategis : Mala(y/k)a, Sunda
dan Karimata
• Akibat pola angin muson dan
keterbatasan teknologi pelayaran, maka
Bijih Emas diperlukan bandar transit bagi para
Bijih Timah
Kapur Barus peniaga maritimuntuk menunggu angin

Sungai Untuk Peradaban Sungai Masa


14
Palembang dan Sekitarnya Sejak Era Sriwijaya sampai Kolonial Sriwijaya
Isu Lokal : Konsep Hulu – Hilir (Awal)
Menurut Bronson, 1975 :
• Sungai membentuk hirarki
pusat permukiman
• Semakin ke hulu, derajat
hirarkis permukiman semakin
rendah
• Pusat selalu ada di muara
sungai
• Pola seperti ini membuat pusat
menjadi rentan selalu dibawah
ancaman langsung dari laut

Sungai Untuk Peradaban Sungai Masa


15
Palembang dan Sekitarnya Sejak Era Sriwijaya sampai Kolonial Sriwijaya
Isu Lokal : Konsep Hulu – Hilir (Adaptif)
Menurut Miksic, 2006 :
• Posisi pusat agak sedikit ke dalam pada pola
dendritik
contoh : Palembang, Jambi,
Angkor, Ayuthaya
• Posisi pusat relatif di tepi pantai jika tidak
banyak didukung hinterland
contoh : Malaka, Barus, Temasek,
My Son, Kedah
• Ada kemungkinan interaksi terjadi antar hulu
dari sistem DAS yang berbeda
• “Kapal besar ditambatkan di muara lalu
masuk dengan kapal kecil” – Ma huan
• Ada kecenderungan asimetris

Sungai Untuk Peradaban Sungai Masa


16
Palembang dan Sekitarnya Sejak Era Sriwijaya sampai Kolonial Sriwijaya
Struktur Ruang
• Struktur Ruang 2 (dua) pusat utama :
Sriwijaya (Palembang) dan Malayu (Jambi)
• Pusat sekunder tersebar di
Sistem Sriwijaya : Bumiayu, Cengal, Karang
Agung, Air Sugihan, dan Teluk Kijing
Sistem Malayu : Berbak/Tungkal, Karang
Berahi
• Pusat tersier tersebar di
Sistem Sriwijaya : Bukit Candi, Lesung Batu,
Tingkip, Nikan, Japara, Bayunglincir (?),
Benua Keling (?), Minanga (?)
• Selain itu terdapat juga Sistem Pusat
Sekunder Vassal Tulangbawang di Tulang
Bawang (?) dan Palas Pasemah

Sungai Untuk Peradaban Sungai Masa


17
Palembang dan Sekitarnya Sejak Era Sriwijaya sampai Kolonial Sriwijaya
Pola Ruang Sriwijayapura (?)
- Terdapat sistem perkanalan yang
cukup kompleks di beberapa tempat :
Situs Museum SMB II memanjang
menyusuri Sungai Musi sampai ke
situs Sarangwati
& Situs Karanganyar sampai ke
Talang Kikim
- Beberapa anak sungai yang menyusuri
ke daratan, yaitu Tengkuruk, Sungai
Batang, dan Sekanak menyambung ke
Lamidaro
- benteng alami berupa rawa / sungai
- Sungai : sarana utama transportasi
penumpang / logistik, sarana
keagamaan / pemakaman,pertahanan,
anti kebakaran dan pelimbangan emas

Sungai Untuk Peradaban Sungai Masa


18
Palembang dan Sekitarnya Sejak Era Sriwijaya sampai Kolonial Sriwijaya
Melimbang Emas di Desa Pelimbangan, Cengal – Ogan Komering Ilir

20
Pola Ruang Sriwijayapura Timur (?)
- Situs SMB II diperkirakan
merupakan pusat kota dan
kraton awal berbenteng (?)
- Di sepanjang “pulau-pulau”
di sebelah timurnya cukup
C
layak diduga kawasan
permukiman
- Sebagian besar permukiman
C
terapung di sepanjang Musi
- Sungai Sekanak dan
Tengkuruh kemungkinan
sebagai akses bagi
C
penduduk yang ingin ke
beribadah

Sungai Untuk Peradaban Sungai Masa


21
Palembang dan Sekitarnya Sejak Era Sriwijaya sampai Kolonial Sriwijaya
Pola Ruang Sriwijayapura Barat (?)
- Situs Karanganyar paling
kompleks sistem tata airnya
dan cukup padat
tinggalannya
- Diperkirakan situs ini ada
kaitan erat dengan Bukit
Siguntang dan Taman Sri
Ksetra di Situs Talang Tuwo
- Cukup banyak lahan non-
banjir di kawasan ini yang
memang cocok untuk
budidaya pangan, taman
- Situs KA cukup ideal
menjadi calon lokasi Kraton

Sungai Untuk Peradaban Sungai Masa


22
Palembang dan Sekitarnya Sejak Era Sriwijaya sampai Kolonial Sriwijaya
Sungai Masa Kesultanan
- Pemerintahan Hindu-
Buddha dengan konsep
kosmologi dirubah
menjadi Syariat Islam
- Struktur pemerintahan
mandala diganti menjadi
Sistem Kesultanan yang
didukung sistem
kemargaan/pasirah
- Benteng batu menjadi
semakin lazim untuk
pertahanan menghadapi
zaman mesiu
- Penggunaan benteng air

Ilustrasi Kota Palembang Masa Awal Kesultanan (rantai air) masih


di Benteng Kuto Gawang dipertahankan

Sungai Untuk Peradaban Sungai Masa


24
Palembang dan Sekitarnya Sejak Era Sriwijaya sampai Kolonial Kesultanan
Sungai Masa Kesultanan
- Sungai masih menempati
posisi dan peran yang
penting pada masa
Kesultanan Palembang
Darussalam
- Sungai juga masih
menjadi hadapan utama
bangunan
- Kota benteng semakin
kokoh dan padat
mengadopsi teknik barat
dan Cina
- Tempat ibadah tidak lagi
harus di atas bukit atau di

Ilustrasi Kota Palembang Masa Kesultanan pedalaman


Di Keraton Kuto Lamo

Sungai Untuk Peradaban Sungai Masa


25
Palembang dan Sekitarnya Sejak Era Sriwijaya sampai Kolonial Kesultanan
Sungai Masa Kesultanan
- Rumah-rumah panggung
semakin banyak dan
beranekaragam namun
diduga atap limas masih
mempertahankan ciri
Melayu sejak jaman
Sriwijaya
- Sedimentasi sungai
semakin parah,
menyebabkan
pendangkalan sungai
- Peningkatan jumlah
penduduk → sanitasi
memburuk

Sungai Untuk Peradaban Sungai Masa


26
Palembang dan Sekitarnya Sejak Era Sriwijaya sampai Kolonial Kesultanan
Sungai Masa Kesultanan
- Benteng Kuto Besak dan
Keraton Lamo merupakan 2
(dua) benteng kembar
- Benteng tersebut dibatasi
oleh Sungai Tengkuruk,
Sungai Kapuran, Sungai
Rendang dan Sungai
Sekanak
- Fungsi Sungai Tengkuruk
dan Sekanak saat itu
kurang lebih seperti “Jalan
Kolektor” di jaman modern

Sungai Untuk Peradaban Sungai Masa


27
Palembang dan Sekitarnya Sejak Era Sriwijaya sampai Kolonial Kesultanan
Sungai Masa Kolonial

Perkembangan Kota Palembang Masa Kolonial Belanda

Sungai Untuk Peradaban Sungai Masa


28
Palembang dan Sekitarnya Sejak Era Sriwijaya sampai Kolonial Kolonial
Sungai Untuk Peradaban
Peran Sungai di Palembang Era Kolonial

Sungai Untuk Peradaban Sungai Masa


29
Palembang dan Sekitarnya Sejak Era Sriwijaya sampai Kolonial Kolonial
DAFTAR PUSTAKA
• Syarifuddin, dkk. 2000. Sains Geografi. Jakarta: Bumi Aksara

• Stanis, Catur. (2011). Manfaat Sungai.

• Munoz, Paul Michel. 2006. Early Kingdoms : Indonesian Archipelago and The Malay
Peninsula.

• Hall, Kenneth R. 2011. A History of Early Southeast Asia : Maritime Trade and Societal
Development, 100-1500.

• Coedes, Georges. 1990. Kadatuan Sriwijaya

• Muljana, S. 1993. Kuntala, Sriwijaya dan Swarnabhumi

31

Anda mungkin juga menyukai