Anda di halaman 1dari 5

TIM DISEMINASI KURIKULUM ACEH

Prof. Darwis A. Soelaiman, Ph.D (Ketua TPK)


Drs. Saifuddin AR (Wkl. TPK)
Dr. Asbaruddin, STP, MM, M.Eng (Sekretaris TPK)
Drs. Amsal Amri, M.Pd (Sekretaris TPK)

PAUD : SD : SMP :
1. Drs. Johar Effendi, M.Pd 1. Dra. Cut Malawati, M.Pd 1. Dra. Muuchlisanur,
M.Pd
2. Dewi Fitriani, M.Ed 2. Dr. Makmun Ibrahim, MM 2. Drs. Thahuruddin,
M.Ag
3. Drs. Amsal Amri, M.Pd 3. Ermawaty, S.Pd, M.Pd 3. Deni Iskandar, S.Pd,
M.Pd
4. Dina Fajriah, S.Pd 4. Drs. Syarbaini, M.Si 4. Dra. Rubiyah
5. Rosmala Dewi, S.Pd 5. Drs. Ahmad Ghozin, M.Pd 5. Nurjati, S.Pd
6. Husna Abdiyah, S.Ag 6. Drs. Mukhlis 6. Darliana, S.Ag,
M.Pd
7. Dra. Faridah Andriani 7. Mahdi, S.Ag 7. Mulyadi, S.Pd, M.Pd
8. Rosmala Dewi, S.Pd 8. Dra. Maryan 8. Dra. Nurhayati. MM
9. Drs. Mawardi Hasan, MA 9. Dra. Fauziatul Halim 9. Salwiyah, S.Pd
10. Cut Mariani, SE 10. Dra. Tjut Sari Bunyani Devi 10. Drs. Darmawi, MA
11. Dina Fajriah, S.Psi 11. Nilawati, S.Pd 11. Drs. Amirullah,
M.Pd
12. Ratna Sariwangsa, S.Pd, M.Pd 12. Mustafa, S.Pd.I 12. Lisanuddin, S.Pd
13. Sayed Khuwaeled, M.Ag 13. Nuratiah, S.Pd 13. Mukhlis Hidayat,
S.Pd
14. Elliyanti, S.Pd 14. Fauzi, S.Pd.I 14. Fakhruddin, S.Ag,
MA
15. Murhamah, S.Ag 15. Cut Leni Marlina 15. Khairiah, S.Pd
16. Novi Yulianti, S.Pd 16. Sofia Lingga
17. Diana Safitri, S.Pd.I 17. Abriyani, S.Pd
18. Dra. Najli 18. Yerni Maisuri
19. Lisnawati, S.Pd 19. Sayuti Aulia, S.Pd
20. Ainal Mardhniah, S.Pd 20. Elly Kurniawaty,
S.Pd, M.Pd

SMA :
1. Drs. Rahman Hanafiah, M.Pd
2. Syarifah Musanna, S.Ag, MA
3. Drs. Thaharuddin, M. Ag
4. Drs. Bustamam Ali, M.Pd
5. Drs. Muhammad Mahlian
6. Lasmi, S.Si, M.Pd
7. Drs. Zulfahmi
8. Mehram, S.Pd, M.Pd
9. Dra. Khamsiah
10. Sukmayaty, M.Pd
11. Dra. Elli Arianti, M.Pd
12. Muhammad Yani, S.Pd.I, M.Ag
13. Hizqil Apandi, S.Pd
14. Dra. Ramlah Zaini, M.Si
15. Ernita, S.Pd, M.Pd
16. Muammar, S.Pd
17. Mailisman, S.Ag, M.Pd
18. Yusmarita, S.Pd, M.Pd
19. Dra. Hj. Diana Herlina
20. Bukhari, S.Pd, M.Pd
21. Herika Harahap, SE, M.Pd
22. Razali Yunus, M. Pd
23. Mariyani, S.Pd
24. Dra. Rusmiyati

1. MENGAPA PERLU DISUSUN KURIKULUM ACEH ?

1. Aceh provinsi yang istimewa dalam bidang pendidikan (UU No.44/1999)


2. Pendidikan yang diselenggarakan di Aceh merupakan satu kesatuan dengan system
pendidikan nasional yang disesuaikan dengan karakteristik, potensi dan kebutuhan
masyarakat setempat (UUPA, No.11/2006, Pasal 25 Ayat (1)
3. Setiap penduduk Aceh berhak mendapat pendidikan yang bermutu dan Islami (UUPA,
No.11/2006 Pasal 26 Ayat (1)
4. Sistem pendidikan Nasional di Aceh diselenggarakan secara Islami dan terpadu untuk
mencapai tujuan pendidikan (Qanun Aceh No.11/2014 Pasal 5 ayat (2)
5. Pemerintah Aceh berwenang menuyusun kurikulum Aceh yang Islami pada jenjang
PAUD, Pendidikan Dasar, Pendidikan Menengah, dan Pendidikan Khusus (Qanun Aceh
No.9/2015, Pasal 19 ayat (1d)
6. Pemerintah Aceh berwewang mengimplementasikan kurikulum nasional pada Satuan
Peendidikan Jenjang Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus (Qanun Aceh No.
9/2015, Pasal 19 ayat 1 (b1)
7. Pemerintah Kabupaten / Kota berwenang mengimplatansikan kurikulum nasional pada
Satuan Pendidikan Jenjang PAUD dan Pendidikan Dasar (Qanun Aceh No.9/2015)
8. Kurikulum yang digunakan pada setiap jenis dan jenjang pendidikan sesuai dengan
Standar Nasional Pendidikan dan muatan local yang dilaksanakan secara Islami (Qanun
aceh No 11.2014, Pasal 44 ayat (1)
Selanjutnya pada Pasal 44 ayat (2) disebutkan bahwa kurikulum yang dilaksanakan secara
Islami itu wajib memuat sejumlah mata pelajaran, khususnya mengenai Pendidikan Agama
Islam dan prateknya, yang meliputi :
Aqidah/Akhlak, Al-Qur’an dan Hadist, Fikh, Sejarah Kebudayaan Islam dan Bahasa Arab
9. Kurikulum merupakan salah satu unsur penting pada pendidikan formal
10. Kurikulum Aceh merupakan alat atau cara untuk mencapai tujuan pendidikan Islami,
Yaitu Pendidikan yang berintikan Ajaran Islam

II. APA MAKNA KURIKULUM ACEH ?

Kurikulum Aceh adalah kurikulum nasional yang ditambah dengan pendidikan agama Islam
(PAI), nilai-nilai Islami, dan nilai-nilai keacehan, serta yang dilaksanakan secara Islami.
Dengan kata lain Kurikulum Aceh adalah kurikulum nasional plus Islami. Penambahan
materi PAI menjadi 8 jam (di SD) dan 9 jam pelajaran (di SMP dan SMA) seminggu, yaitu
untuk megetahuan : Aqidah/Akhlak, Qur’an/Hadist, Fikh, Sejarah Kebudayaan Islam, dan
Bahasa Arab. Dalam kurikulum nasional materi PAI hanya 3 jam seminggu, jumlah jam
tersebut dipandang masih sangat kurang untuk mendidik seorang pribadi muslim/muslimah
yang bertaqwa dan berakhlak mulia.

III. MENGAPA KURIKULUM ACEH BERCORAK ISLAM /


1. Karena Kurikulum Aceh yang Islami disusun dalam rangka pelaksanaan sistem
pendidikan Islami yang telah menjadi keinginan dan kesepakatan masyarakat dan
Pemerintah Aceh untuk dikembangkan di Aceh bersama dengan sistem pendidikan
nasional.
2. Keinginan dan kesepakatan masyarakat dan pemerintah Aceh tersebut sudah berlangsung
lama. Ketika kedudukan provinsi Aceh sebagai Daerah Istemewa, Undang-Undang
Nomor 44 Tahun 1999 tentang Keistimewaan Aceh merupakan salah satu landasan
formal yang memberi kemungkinan bagi Aceh untuk melaksanakan sistem pendidikan
Islami itu. Kemudian kedudukan provinsi Aceh berubah menjadi Provinsi Nanggroe Aceh
Darussalam (NAD) berdasarkan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2002 tentang
penyelengaraan Pendidikan yang di dalamya dengan tegas disebutkan bahwa pendidikan
yang dilaksanakan di Aceh adalah pendidikan yang Islami. Kemudian dengan berlakunya
Undang-Undang No. 11 Tahun 2006 tentang Pemerintah Aceh (yang dikenal dengan
UUPA), maka nama Provinsi NAD berubah lagi menjadi Provinsi Aceh. Qanun Aceh
Nomor 5 Tahun 2008 yang penyususnannya disesuaikan dengan UUPA tersebut,
menegaskan lagi bahwa sistem pendidikan yang dikembangkan di Aceh adalah sistem
pendidikan Islami.
3. Semua landasan legal bagi pendidikan islami tersebut di atas telah mengakomodasi
aspirasi masyarakat Aceh, yang pada dasarnya menghendaki agar sistem pendidikan di
Aceh mengadung warna kebangsaan dan keacehan. Karena warna keacehan itu tidak
dapat dipisahkan dengan agama Islam, maka sistem pendidikan yang akan dikembangkan
itu disebutkan Sistem Pendidikan Islami atau Sistem Pendidikan Berbasis Nilai-Nilai
Islami (karena sistem pendidikan di sebagai Sistem Pendidikan Nasional Plus Islami
(karena sistem pendidikan di Aceh adalah sebagian dari sistem pendidikan nasional).
4. Sebenarnya sejak tahun 2003 Pemerintah Aceh telah mulai menyusun kurikulum Aceh
yang islami yang dinamakan kurikulum NAD. Kurikulum NAD tersebut disusun
berdasarkan Qanun Nomor 23 tahun 2002 tentang Penyelenggaraan Pendidikan. Dalam
Qanun tersebut telah ditentukan mata-mata pelajaran minimal yang harus ada dalam
kurikulum untuk setiap jenjang pendidikan, antara lain ialah mata pelajaran Pendidikan
Agama Islam (PAI) yang terdiri atas lima macam pengetahuan, yaitu : (1) Al-Qur’an dan
Al-Hadist, (2) Aqidah /Akhlak, (3) Fikh, (4) Sejarah Kebudayaan Islam, dan (5) Pratek
Ibadah.
Sayangnya karena peristiwa konflik dan bencana Tsunami kegiatan penyususan
kurikulum NAD yang berbasis komptentensi (KBK) itu tidak dapat berlanjut.

IV. BAGAIMANA KARAKTERISTIK KURIKULUM ACEH ?

1. Nilai-nilai Islami menjadi roh dari kurikulum Aceh yang tercermin pada budaya sekolah
yang Islami. Budaya sekolah yang Islami tercermin dan semua aspek kehidupan sekolah
yaitu :
 Kurikulum sekolah bercorak islami
 Proses pembelajaran di sekolah berlangsung secara islami
 Perilaku guru dan orang-orang di sekolah adalah perilaku yang islami
 Manajemen sekolah bersifat Islami
 Sarana dan prasarana sekolah bersifat Islami
 Peraturan dan kebiasaan di sekolah bersifat Islami

Nilai-nilai Islami dalam kurikulum Aceh ditanamkan pada peserta didik melalui setiap
mata pelajaran.
2. Kurikulum Aceh berorientasi pada asas Keislaman, Keindonesiaan, Keacehan, dan
kehidupan global.
3. Kurikulum Aceh berbasis kompetensi (KBK). Seperti halnya kurikulum nasional,
kemampuan peserta didik dinyatakan dalam bentuk Kopetensi Inti (K1) kelas yang dirinci
lebih lanjut dalam Kopetensi Dasar (KD) mata pelajaran. Baik K1 maupun KD terdiri atas
4 dimensi, yaitu :
1. Dimensi Sikap Spiritual
2. Dimensi Sikap Sosial
3. Dimensi Pengetahuan
4. Dimensi Keterampila
4. Kurikulum Aceh mengembankan sikap spiritual dan social, kemampuan intelektual dan
psikomotorik serta pengembangan jasmani peserta didik secara seimbang dan terpadu.
5. Kurikulum Aceh mengguanakan berbagai pendekataan pembelajaran yang efektif,
termasuk pendekataan terpadu, siswa aktif, tematik dan saintifik.
6. Kurikulum Aceh memadukan antara teori dan praktek. Kemampuan peserta didik yang
diperoleh di sekolah dalam aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan diterapakannya di
dalam keluarga, sekolah masyarakat, dalam berbagai situasi yang tepat.
7. Penilaian kemajuan belajar siswa ditentakan pada proses dan produk.
8. Pengembangan Kurikulum Aceh merujuk pada Kurikulum Nasional (K-13)
9. Kurikulum Aceh dilaksanakan secara Islami dengan penekanan pada pentingnya
pengembangan budaya Islami di sekolah (Islamic school culture)

V. APA LANDASAN PENGEMBANGAN KURIKULUM ACEH ?

1. Landasan agama : Qur’an dan Hadist


2. Landasan filosofis : Filsafat bangsa Pancasila dan filsafat Islam
3. Landasan psikologis : Perkembangan dan perilaku siswa
4. Landasan sosbud : Kondisi masyarakat Indonesia dan Aceh
5. Landasan historis : Sejarah mayarakat Indonesia dan Aceh
6. Landasan pedagogis : Teori dan praktek ilmu pendidikan
7. Landasan keilmuan : Perkembangan Iptek dan kehidupan global
8. Landasan yuridis : Produk hokum tentang pendidikan di Indonesia

VI. APA LANDASAN PENGEMBANGAN KURIKULUM ACEH ?

1. Komponen Tujuan atau Kompetensi


a. Kompetensi Lulusan
b. Kompetensi Inti
c. Kompotensi Dasar
2. Komponen Isi
a. Pengetahuan Agama Islam (PAI)
b. Pengetahuan lainnya
c. Muatan Lokal, kearifan local
3. Komponen Proses Pembelajaran
a. Multi metode pembelajaran yang relevan/berpusat pada aktivitas siswa
b. Pendekataan terpadu melalui tematik
4. Komponen Evaluasi
a. Evaluasi dokumen kurikulum perbaikan dan pengembangan
b. Evaluasi hasil belajar siswa (Ujian Sekolah, UN, dll)
5. Orang-orang yang terlibat dalam pengembangan kurikulum
a. Penyusun Kurikulum
b. Pelaksanaan kurikulum (guru, kepala sekolah, pengawas)

Anda mungkin juga menyukai