Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

TUGAS BESAR BASIS DATA

(Alur Ticketing di Museum Mandala Wangsit Siliwangi )

Nama Kelompok

Rachadian Novansyah 341115121

Anggun Titah Islamiyah 3411151179

Iqbal Fauzi Muchlisin 3411151128

Mickael Kevin Lubis 3411151120

Hendri M Hadinata 3411151123

JURUSAN INFORMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS JENDRAL ACHMAD YANI
2016
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA
sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami juga
mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi
dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin
masih banyak kekurangan dalam makalah ini, oleh karena itu kami sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Cimahi, Desember 2016

                                                   Penyusun
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR DIAGRAM
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Keberadaan museum sangatlah penting bagi masyarakat luas.
Disamping menjadi sarana hiburan bagi masyarakat pada umumnya, di sisi
lain menjadi tempat untuk pendidikan siswa maupun mahasiswa, menjadi
destinasi untuk study tour, menjadi referensi bagi para peniliti maupun
para ahli pakar sejarah dan menjadi magnet tersendiri bagi otoritas
pengelola pariwisata untuk menarik para wisatawan.
Dengan berkembang pesatnya sistem informasi saat ini memacu
manusia untuk tidak ketinggalan informasi, khususnya dunia internet yang
memberikan berbagai kemudahan bagi manusia atau instansi untuk
memperoleh data baik yang bersifat ringan maupun penting atau rahasia.
Pengaksesan dapat dilakukan tanpa batasan ruang dan waktu, sehingga
menghemat waktu, biaya, dan tenaga.
Hal inilah yang menyebabkan banyak instansi atau lembaga
maupun organisasi baik bisnis maupun non bisnis yang memanfaatkan
web sebagai salah satu media untuk mengenalkan dan mempromosikan
keberadaan mereka. Salah satunya Museum Mandala Wangsit Siliwangi
yang merupakan salah satu aset bagi Pemerintah. Untuk itu, perlu
dibuatkan sebuah DataBase untuk mempermudah mengimplementasikan
pengelolaan serta pengolahan data yang berkaitan dengan Museum
sehingga data dapat tertata rapih dan mudah diakses jika akan melakukan
perubahan data, penghapusan data, maupun pemambahan data.
1.2 Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini adalah, agar kita dapat mengetahui
proses bisnis apa saja yang ada dimuseum, data apa saja yang terdapat
dalam sistem Museum, apa yang menghubungkan data tersebut dan
ketergantungannya

1.3 Batasan Masalah


 Tidak menerangkan tentang pengaan barang di museum
 Tidak menerangkan tentang data kepegawaian.
 Hanya menerangkan mengenai alur ticketing
BAB II
Teori Pendukung
II.1 TEORI RELASIONAL BASISDATA
Database Relasional adalah suatu model database yang disajikan dalam
bentuk tabel. Model ini diperkenalkan pertama kali oleh E.F. Codd. Tujuan dari
model data relasional adalah:
 Untuk menekankan kemandirian data.
 Untuk mengatasi ketidak konsistenan dan duplikasi data dengan
menggunakan konsep normalisasiUntuk meningkatkan kemampuan akses
data.
Karakteristik Database Relasional
 Struktur Tabular
 Satu Bahasa digunakan untuk semua pemakai
 Data dihubungkan melalui nilai data
Kelebihan Database Relasional
 Tabular View
 Seluruh hasil operasinya berupa table
 Tidak terdapat pointer-pointer
 Memiliki kemampuan operator yang baik
 Fleksibel
 Mudah digunakan  
Sebuah sistem manajemen basis data relasional atau dalam bahasa
Inggrisnya dikenal sebagai relational database management system
(RDBMS) adalah sebuah program komputer (atau secara lebih tipikal adalah
seperangkat program komputer) yang dirancang untuk mengatur/memanajemen
sebuah basis data sebagai sekumpulan data yang disimpan secara terstruktur, dan
melakukan operasi-operasi atas data atas permintaan penggunanya. Contoh
penggunaan DBMS ada banyak sekali dan dalam berbagai bidang kerja, misalnya
akuntansi, manajemen sumber daya manusia, dan lain sebagainya. Meskipun pada
awalnya DBMS hanya dimiliki oleh perusahaan-perusahaan berskala besar yang
memiliki perangkat komputer yang sesuai dengan spesifikasi standar yang
dibutuhkan (pada saat itu standar yang diminta dapat dikatakan sangat tinggi)
untuk mendukung jumlah data yang besar, saat ini implementasinya sudah sangat
banyak dan adaptatif dengan kebutuhan spesifikasi data yang rasional sehinggal
dapat dimiliki dan diimplementasikan oleh segala kalangan sebagai bagian dari
investasi perusahaan. 
Ada beberapa ketidaksepahaman terhadap definisi atas "relasional" dari
DBMS. Definisi yang paling populer dari sebuah RDBMS seringkali dianggap
kurang tepat; beberapa kalangan berargumentasi bahwa penyajian data sebagai
kumpulan baris dan kolom sudah cukup memenuhi syarat untuk dikatakan sebagai
sebuah RDBMS. Tipikalnya, sebuah sistem basisdata dikatakan memenuhi
kriteria sebagai RDBMS apabila memenuhi hukum-hukum yang ditetapkan dalam
12 hukum Codd, namun pada kenyataannya justru kebanyakan sistem basisdata
tidak mendukung sepenuhnya implementasi hukum-hukum Codd tersebut.
Kalangan lainnya beranggapan apabila sebuah sistem basisdata tidak
mengimplementasikan keseluruhan hukum-hukum Codd tersebut, maka sistem
tersebut tidak dapat disebut sebagai relasional. Pandangan seperti ini, yang banyak
diterima oleh para teoritis dan kalangan-kalangan lainnya yang memegang teguh
prinsip-prinsip Codd, tentunya akan mendiskualifikasikan banyak sistem basisdata
yang ada saat ini "tidak murni relasional". Dalam kenyataannya, sistem basisdata
yang menggunakan SQL (Structured Query Language) untuk mengakses dan
memodifikasi data tidak bisa dikatakan sebagai RDBMS menurut definisi ini.
Sementara itu, para pendukung atas sistem basisdata yang ada menyebutkan
sebuah sistem basisdata yang menerapkan hanya beberapa dari hukum-hukum
Codd tersebut disebut sebagai Sistem Manajemen Basisdata Semi-
Relasional/Pseudo-Relational Database Management Systems (PRDBMS). Untuk
sistem manajemen basis data yang sepenuhnya menerapkan hukum-hukum Codd
tersebut selanjutnya disebut sebagai Sistem Manajemen Basisdata Murni-
Relasional/Trully-Relational Database Management Systems (TRDBMS). Saat
ini, hampir seluruh RDBMS yang ada menerapkan SQL sebagai bahasa query
namun juga menyediakan dan mengimplementasi beberapa alternatif lainnya.
Alpora Dataphor adalah RDBMS yang tersedia secara komersil yang mengikuti
secara penuh ke dua belas hukum-hukum Codd tersebut, dan kedua kelompok
mengenalnya sebagai RDBMS.

 Keuntungan dan kerugian menggunakan sistem basis data


Sistem basis data (DBMS) merupakan salah satu komponen penting dalam
sistem informasi, karena merupakan dasar dalam menyediakan informasi. DBMS
juga sebagai penentu kualitas informasi : akurat, tepat pada waktunya dan relevan.
Namun demikian, tentu saja Informasi dapat dikatakan bernilai bila manfaatnya
lebih efektif dibandingkan dengan biaya untuk mendapatkannya. Sasaran utama
DBMS adalah menyediakan lingkungan yang nyaman dan efisien dalam
menyimpan dan mengambil informasi ke dan dari basis data.
Lebih jelas, keuntungan dan kerugian dapat dijabarkan sebagai berikut:
 KEUNTUNGAN menggunakan DBMS:
a. Penggunaan Data Bersama (The Data Can Be Shared)
b. Mengurangi Kerangkapan Data (Redudancy Can Be Reduced)
c. Menghindari Ketidakkonsistenan Data (Inconsistency Can Be
Avoided)
d. Integritas Data Terpelihara (Integrity Can Be Maintained)
e. Keamanan Terjamin (Security Can Be Enforced)
f. Kebutuhan User Yang Kompleks Dapat Teratasi (Balanced conflicting
requirements)
g. Pelaksanaan Standarisasi (Standards Can Be Enforced)
h. Meningkatkan Produktivitas (Increased productivity)
i. Layanan Back up dan Recovery Semakin Baik (Improved backup and
recovery services)
 KERUGIAN menggunakan DBMS:
a. Rumit (Complexity), karena penetapan fungsi dari DBMS yang baik,
menyebabkan DBMS menjadi software yang cukup rumit. Seluruh
user harus mengetahui fungsi-fungsi yang ada dengan baik, sehingga
dapat memperoleh manfaatnya.
b. Ukuran (Size), kerumitan dan banyaknya fungsi yang ada
menyebabkan DBMS memerlukan banyak software pendukung yang
mengakibatkan penambahan tempat penyimpanan dan memory.
c. Biaya DBMS (Cost of DBMS)
d. Biaya Tambahan Hardware (Additional hardware costs)
e. Biaya Konversi (Cost of conversion)
f. Performance, pada dasarnya DBMS dibuat untuk menyediakan
banyak aplikasi, akibatnya mungkin beberapa aplikasi akan berjalan
tidak seperti biasanya.
g. Resiko Kegagalan (Higher impact of a failure), karena system yang
terpusat, jika seluruh user dan aplikasi terakses dari DBMS maka
kerusakan pada bagian manapun dari system, akan menyebabkan
operasi terhenti.

 Pengertian Relational Database


Basis data relational adalah sekumpulan tabel-tabel yang memiliki
hubungan relasi secara matematika dan logika. Hubungan relasi antar tabel pada
umumnya berupa query, yakni tata aturan relasi yang sudah disusun berdasarkan
desain dan teknik basis data tertentu yang digunakan. Query menjelaskan
hubungan antar tabel secara matematika dan logika. Query terdiri dari operasi-
operasi matematika dan logika yang diterapkan pada sekumpulan tabel.
Basis data relational dibangun dari sekumpulan tabel yang memiliki hubungan
relasi, dimana relasi itu dinyatakan dengan query. Query itu terdiri dari beberapa
operasi -secara matematika- misalkan operasi join dengan beberapa operator –
secara logika- seperti AND dan OR. Query-query itu disimpan pada suatu file
relasi basis data.
Selanjutnya file relasi basis data, file tabel basis data, file field data
structure language (DSL) dan file field data definition language (DDL), disimpan
dalam suatu skema basis data pada file basis data project yang bersangkutan. File-
file itu harus dibuat terlebih dahulu sebelum membangun sebuah file basis data
project.
Model basisdata relasional merupakan model basisdata yang dirancang agar
memiliki konsistensi informasi dalam bentuk normalisasi database. Yang secara
implementatif dan operasional dikendalikan oleh mesin Database Managemen
System (DBMS). Struktur dasar basisdata relasional :
 Relasional Database Management System (RDBMS) beroperasi pada
lingkungan logika manusia.
 Basisdata relasional diasumsikan sebagai sekumpulan tabel-tabel.
 Setiap tabel terdiri dari serangkaian per-potongan baris/kolom
 Tabel-tabel (atau relasi) terhubung satu dengan lainnya menggunakan
entitas tertentu yang digunakan secara bersama
 Tipe hubungan seringkali ditunjukkan dalam suatu skema
 Setiap tabel menghasilkan data yang lengkap dan kebebasan struktural
Keuntungan model data entity relationship :
 Secara konseptual sangat sederhana
 Gambaran secara visual
 Alat bantu komunikasi lebih efektif
 Terintegrasi dengan model basis data relasional
Kerugian model entity relationship :
 Gambaran aturan-aturan terbatas
 Gambaran relasi terbatas
 Tidak ada bahasa untuk memanipulasi data
 Kehilangan isi informasi
BAB III

PEMBAHASAN PROGRAM

nama

id_user id_tiket id_user


username jenis_kel

tgl_pemesa
user membeli tiket
nan
password

alamat no_hp
tgl_kunjungan

konfirmasi

jenis_kel username

pegawai
password
no_hp

id_pegawai nama_pegawai

alamat

Asumsi : User harus mendaftarkan diri untuk membuat akun agar dapat membeli
tiket. User dapat mengedit data diri atau identitas dan user dapat membeli tiket
secara online dengan akun yang sudah dibuat sebelumnya.
BAB VIII

KEBUTUHAN INFORMASI

VIII.1 Daftar Query

1. Menampilkan data dari table barang


Select * from barang;

2. Menampilkan data dari table nota

Select * from nota;

3. Menampilkan jumlah barang dari table barang

Select * from barang where jumlah barang;

4. Menampilkan harga barang dari table barang

Select * from barang where harga barang;

5. Menampilkan total harga dari table barang

Select * from barang where total_harga;

6. Menampilkan tanggal pembelian dari table nota

Select * from nota where tgl_pembelian;

7. Menampilkan data dari table perusahaan

Select * from perusahaan;

8. Menampilkan jenis museum dari table museum

Select * from museum where jenis_museum;


9. Menampilkan nama management dari table management

Select * from management where nama_management;

BAB XIII Penutup


XIII.1 Kesimpulan

Dari hasil yang kami buat , kita dapat menyimpulkan bahwa pembelian tiket
museum secara online sangatlah mudah , dengan hanya mendaftarkan diri
sebagai anggota (user) pada aplikasi pembelian tiket , kita dapat memesan
tiket secara online, dengan syarat kita memiliki rekening dan mempunyai
saldo yang mencukupi untuk membeli minimal satu tiket.

XIII.2 Saran

Anda mungkin juga menyukai