Anda di halaman 1dari 14

DISEMINASI INOVASI PENDIDIKAN

(Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Inovasi Pembelajaran)

Dosen pengampu :

Ratih Kesuma Dewi, M.Pd.BA.

Disusun Oleh :

1. Santi Indiawati 201810010


2. Suhatimah 201810012
3. Ayu Safitri Ulandari 201810013
4. Riski Dian Permata Sari 201810018
5. Lis Fatimah 201810022
6. Yeni Puspita Sari 201810025

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS ABDURACMAN SALEH SITUBONDO
2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa
yang telah memberikan berkat dan kesehatan, sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas dan makalah yang berjudul “Desiminasi”.
Penyusunan makalah ini untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Inovasi Pembelajaran. Serta pembaca dapat mengetahui tentang apa itu
desiminasi dan apa hubungan desiminasi dengan inovasi pembelajaran.
Diseminasi adalah proses interaksi yang aktif dalam penyampaian
atau menyerbarkan inovasi untuk mengubah pola pikir dan tindakan
seseorang atau kelompok orang, dimana dalam diseminasi terdapat
evaluasi untuk melihat apakah terjadi perubahan pola pikir dan tindakan
kepada pihak yang terlibat.
Penulis membersembahkan makalah ini dengan penuh terimakasih
dan semoga makalah ini dapat membawa manfaat kepada pembaca.

Situbondo, 24 Maret 2021

Kelompok 2

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN...............................................................................1
1.1 Latar Belakang......................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................3
1.3 Tujuan Penulisan..................................................................................3
BAB 2 PEMBAHASAN..................................................................................4
2.1 Pengertian Desiminasi..........................................................................4
2.2 Desiminasi Inovasi................................................................................6
2.3 Tugas Bidang Desiminasi.....................................................................7
2.4 Langkah Strategi Dalam Proses Desiminasi.........................................8
BAB 3 PENUTUP...........................................................................................10
3.1 Kesimpulan...........................................................................................10
3.2 Saran.....................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................11

ii
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Undang-undang No 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional
menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
dapat berperan aktif dalam mengembangakan dirinya untuk memiliki spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian dan kecerdasan akhlaq serta
keteramoilan dirinya untuk diaplikasikan dimasyarakat. Sedangkan dalam
pandangan lain, M. Darwis Hud mengatakan pendidikan merupakan proses
pengalihan kebudayaan yaitu pemindahan berbagai kearifan, keterampilan,
nialai dan pengetahuan, yang terkumpul dalam suatu masyarakat dari suatu
generasi kegenerasi berikutnya. Pengalihan kebudayaan tersebut membuat
suatu generasi baru yang mampu memikul tanggung jawab, melestarikan dan
mengembangkan kebudayaan yang ada serta siap terus menerus menambah
keahliannya untuk belajar seumur hidup.
Undang-Undang No 02 tahun 1989 pasal 4 dinyatakan Pendidikan
nasional bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan
manusia indonesia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha
Esa, berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan ketrampilan, sehat
jasmani dan rohani, berkepribadian yang mantap, mandiri, dan bertanggung
jawab terhadap masyarakat dan bangsa. Diperbaharui Melalui Undang-
Undang Sisdiknas No 20 Tahun 2003 Pasal 3 Pendidikan nasional berfungsi
mengembangkan kemampuan dan membetuk watak serta peradaban bangsa,
bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia
yang beriman dan bertakwa kepada tuhan yang maha esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab.
Untuk mencapai tujuan pendidikan nasional adalah dengan menerima
masukan dari masyarakat dan lingkungan untuk mendapat hasil yang

1
diharapkan. Hasil yang didapatkan dari pendidikan pada masyarakat dengan
mencetak lulusan yang berkualitas akan memberikan umpan balik pada
sistem pendidikan itu sendiri sehingga perubahan dan perkembangan yang
terjadi pada masyarakat akan sangat berpengaruh pada perubahan pendidikan.
Pendidikan agar senantiasa dapat menyesuaikan dengan zaman maka
memerlukan sebuah perubahan atau inovasi yaitu, untuk meningkatkan dan
memperbaiki kualitas pendidikan melalui sendi-sendi tertentu. Sebuah inovasi
akan senantiasa berkembang seiring dengan perkembang manusia jika dalam
inovasi tersebut adanya sebuah kesepahaman akan terjadinya perubahan pada
sebuah pendidikan yang lebih baik lagi maka dengan demikian sebuah
inovasi harus difahami dan diketahui bersama serta mengintegrasikan dari
berbagai sudut pandang untuk mencapai ketercapaian pendidikan yang lebih
ideal.

2
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Apa yang di maksud dengan Diseminasi?
1.2.2 Apa saja tugas bidang Diseminasi?
1.2.3 Apa saja langkah-langkah strategi dalam proses Diseminasi?
1.3 Tujuan Penulisan
1.3.1 Untuk mengetahui apa yang di maksud Diseminasi
1.3.2 Untuk mengetahui tugas bidang Desiminasi
1.3.3 Untuk mengetahui langkah-langkah strategi dalam proses Diseminasi

3
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Diseminasi


Secara harfiah pengertian diseminasi adalah menyebarkan atau to scatter
or spread widely. Padanan secara harfiah di atas belum memberikan
gambaran yang utuh tentang pengertian dari diseminasi itu sendiri. Salah satu
pengertian dari diseminasi yang banyak dirujuk adalah batasan yang dibuat
oleh Rogers (1983), dia mengatakan : Dissemination (diffusion) is an
interactive process with the help of which the participants create and deliver
information to each other about an innovation in order to reach mutual
understanding. Successful dissemination of an innovation produces change in
people’s thinking and actions. Dissemination always consists of four
recognizable and definable elements: innovation, dissemination channels,
time, and the people and communities which form the social system of the
dissemination process. Dari batasan di atas terlihat bahwa diseminasi itu
adalah suatu proses interaktif dalam penyampaian inovasi,yang pada
akhirnya dapat merubah pola pikir dan tindakan orang yang terlibat. Dari
pengertian ini terlihat bahwa diseminasi bukan kegiatan satu arah tetapi
merupakan suatu interaksi, dan pada akhirnya tidak saja mempengaruhi pola
pikir kelompok sasaran namun bisa jadi orang yang membawa inovasi itu
sendiri. Dalam proses diseminasi ini umumnya ada beberapa unsur penting
yang menentukan keberhasilan dari proses itu sendiri , yaitu inovasi yang
dibawa, media diseminasinya, waktu atau proses diseminasi itu sendiri serta
pihak yang terlibat dalam proses diseminasi tersebut.
Diseminasi adalah proses penyebaran inovasi yang direncanakan,
diarahkan, dan dikelola. Apabila difusi terjadi secara spontan, diseminasi
terjadi setelah ada perencanaan. Dalam pengertian ini, dapat juga
direncanakan terjadinya difusi. Misalnya, dalam penyebaran inovasi
penggunaan pendekatan keterampilan proses dalam proses belajar mengajar.
Setelah diadakan percobaan, ternyata dengan pendekatan keterampilan proses

4
belajar mengajar dapat berlangsung secara efektif dan siswa aktif belajar.
Selanjutnya, hasil percobaan itu perlu didesiminasikan. Untuk
menyebarluaskan cara baru tersebut, dengan cara menatar beberapa guru
dengan harapan terjadi juga difusi inovasi antarguru di sekolah masing -
masing. Terjadi saling tukar informasi dan akhirnya terjadi kesamaan
pendapat antarguru tentang inovasi tersebut.

5
2.2 Diseminasi Inovasi
Diseminasi (bahasa inggris: dissemination) adalah suatu yang ditujukan
kepada kelompok target atau individu agar mereka memperoleh, timbul
kesadaran, menerima, dan akhirnya memanfaatkan informasi tersebut.
Diseminasi adalah proses penyebaran inovasi yang direncanakan, diarahkan,
dan dikelola. Ini berbeda dengan difusi yang merupakan alur komunikasi
spontan. Dalam pengertian ini dapat juga direncanakan terjadinya difusi.
Misalnya dalam penyebaran inovasi penggunaan pendekatan keterampilan
proses dalam proses belajar mengajar. Setelah diadakan percobaan dan siswa
aktif belajar mengajar dapat berlangsung secara efektif dan siswa aktif
belajar. Maka hasil percobaan itu perlu didesiminasikan. Untuk
menyebarluaskan cara baru tersebut, dengan cara menatar beberapa guru
dengan harapan akan terjadi juga difusi inovasi antar guru di sekolah masing-
masing. Terjadi saling tukar informasi dan akhirnya terjadi kesamaan
pendapat antara guru tentang inovasi tersebut.
10 Tindakan diseminasi merupakan tindak inovasi yang disusun menurut
perencanaan yang matang, melalui diskusi atau forum lainnnya yang sengaja
diprogramkan, sehingga terdapat kesepakatan untuk melaksanakan inovasi.
Misalnya dalam penyebaran inovasi penerapan Kurikulum 2013, setelah
diadakan uji publik, ternyata penerapan kurikulum dapat dilakukan secara
efektif dengan melakukan berbagai kegiatan pelatihan berjenjang.
Selanjutnya hasil uji publik tersebut maka perlu dilakukan dideseminasikan
secara meluas. Untuk menyebarluaskannya Kurikulum 2013 tersebut
dilakukan dengan cara menatar instruktur tingkat nasional, tingkat propinsi
dan tingkat kabupaten/kota. Diharapkan dengan pelatihan berjenjang ini maka
difusi inovasi pendidikan yaitu pemberlakukan Kurikulum 2013 dapat
berjalan dengan baik. Ukuran sukses sebuah program diseminasi tidak hanya
cukup dengan pesan bisa berhasil disampaikan. Hal lain yang penting
dilakukan adalah evaluasi, sejauh mana karakter audiens agar mampu
memahami dengan baik pesan kunci. Selain itu program diseminasi perlu

6
adanya analisa apakah semua strategi dalam penyampain informasi sesuai
dengan persoalan yang dihadapi.

2.3 Tugas Bidang Diseminasi


Bidang diseminasi mempunyai tugas merumuskan serta melaksanakan
kebijakan di bidang diseminasi/penyebarluasan informasi. Bidang Diseminasi
Informasi sendiri membawahi beberapa seksi, yaitu sebagai berikut.
a. Seksi Layanan Informasi Publik; mempunyai tugas :
1. menyiapkan bahan pelayanan informasi publik.
2. menyiapkan bahan pelaksanaan identifikasi, pemantauan dan melayani
kebutuhan masyarakat terhadap informasi.
3. menyiapkan bahan pelaksanaan koordinasi kelembagaan layanan
publik.
4. menyiapkan bahan pengelolaan pengaduan masyarakat dibidang
layanan publik.
5. menyiapkan bahan pelaksanaan iklan layanan masyarakat.
6. menyiapkan bahan koordinasi dengan instansi dilingkungan Pemerintah
Provinsi dan      Kabupaten/Kota guna mendapatkan bahan sajian
pelayanan informasi.
b. Seksi Media Interaktif; mempunyai tugas :
1. menyiapkan bahan pelaksanaan dan konsep kegiatan penyebarluasan
informasi secara langsung (interpersonal communication).
2. menyiapkan bahan dalam rangka sosialisasi kebijakan pembangunan
dan pemerintahan.
3. menyiapkan bahan untuk dialog publik.
4. menyusun bahan fasilitasi komunikasi publik.
5. mengumpulkan dan menyiapkan bahan koordinasi dengan
instansi/lembaga terkait guna mendapatkan bahan sajian pelayanan
informasi.

7
c. Seksi Media Informasi mempunyai tugas :
1. mengumpulkan dan menyiapkan bahan penyebarluasan informasi
melalui media elektronik, cetak dan luar ruang.
2. menyiapkan dan menyusun bahan diseminasi informasi melalui media
radio dan televisi.
3. mengumpulkan dan menyiapkan bahan pengelolaan radio milik
pemerintah daerah;
4. menyiapkan bahan penerbitan tabloid, majalah dan penerbitan lainnya.
5. menyiapkan bahan penyertaan pameran/promosi.
6. menyiapkan bahan pelaksanaan produksi media luar ruang seperti
billboard, mobile billboard, LED, baliho, maupun umbul-umbul.
7. menyiapkan dan menyusun bahan pengelolaan news room.
8. menyiapkan bahan koordinasi dengan instansi/lembaga terkait guna
mendapatkan bahan sajian pelayanan informasi.
2.4 Langkah Strategi dalam Proses Diseminasi.
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang semakin pesat,
dan pengaruh dinamika sosial politik akan berdampak pada pilihan strategi
komunikasi dan diseminasi informasi publik. Hal ini tentunya menjadi
tantangan bagi pejabat publik dan humas instansi/lembaga untuk
menyesuaikan diri dengan perkembangan dan perubahan tersebut. Secara
umum pola penyebaran informasi di masa mendatang relatif tidak berubah.
Diseminasi melalui komunikasi satu arah masih banyak digunakan. Namun,
proses penyebaran infromasi melalui pendekatan komunikasi transaksional
(yang bersifat diskusi interaktif, kooperatif, egaliter, dan resiprokal) akan
makin berkembang dan menjadi kebutuhan. Dalam konteks strategi proses
diseminasi kepada masyarakat, prinsip komunikasi tetap harus menciptakan
kepentingan bersama (common interest), yakni bagaimana kepentingan
pemerintah dan masyarakat ‘bertemu’.Untuk itu, ada beberapa langkah yang
harus diperhatikan dalam proses diseminasi.

8
1. Menentukan dan memahami tujuan.
2. Mengidentifikasi pesan inti atau kunci (key messages) yang akan
dikomunikasikan.
3. Mehamami target audience: siapa saja yang terlibat, siapa yang
dipengaruhi, siapa yang tertarik? Informasi apa yang mereka butuhkan?
Bagaimana reaksi mereka? Apa konsern atau minat mereka?
4. Menentukan media yang paling efektif.
5. Memotivasi audiens untuk memberi tanggapan atau masukan. 
6. Frekuensi penyampaian pesan. 
7. Memperhitungkan dampak, baik negatif atupun positif.
Ukuran sukses sebuah program diseminasi tidak cukup dengan pesan bisa
berhasil disampaikan. Hal lain yang perlu dilakukan adalah evaluasi, sejauh
mana karakter audiens agar mampu memahami dengan baik pesan kunci.
Selain itu, program diseminasi perlu adanya analisa apakah semua strategi
dalam penyampain informasi sesuai dengan persoalan yang dihadapi.

9
BAB 3
PENUTUP

1.1 Kesimpulan
Diseminasi adalah proses penyebaran inovasi yang direncanakan,
diarahkan, dan dikelola. Ini berbeda dengan difusi yang merupakan alur
komunikasi spontan. Dalam pengertian ini dapat juga direncanakan terjadinya
difusi. Misalnya dalam penyebaran inovasi penggunaan pendekatan
keterampilan proses dalam proses belajar mengajar. Desiminasi mempunyai
tugas di bidangnya yaitu Seksi Layanan Informasi Publik, Seksi Media
Interaktif, Seksi Media Informasi.
10 Tindakan diseminasi merupakan tindak inovasi yang disusun menurut
perencanaan yang matang, melalui diskusi atau forum lainnnya yang sengaja
diprogramkan, sehingga terdapat kesepakatan untuk melaksanakan inovasi.
Misalnya dalam penyebaran inovasi penerapan Kurikulum 2013.
1.2 Saran
Sebaiknya diseminasi pada kurikulum 2013 di lakukan dengan melihat
sasarannya terlebih dahulu agar tidak menyulitkan audient demi tercapainya
tujuan serta adanya analisa apakah semua strategi dalam penyampain
informasi sesuai dengan persoalan yang dihadapi.

10
DAFTAR PUSTAKA

Ananda, R., & Amiruddin. 2017. Inovasi Pendidikan. Medan: CV. Widya Puspita.

Kristiawan, M., Suryati, I., & Muntazir, M. 2018. Inovasi Pendidikan. Ponorogo:
Wade Group.

Ni'mawati, & Qiqi, Y. Z. 2020. Proses Inovasi Kurikulum. Misykat, 05(02), 81-
98.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem


Pendidikan Nasional (UU SISDIKNAS 2003)

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 02 Tahun 1989 tentang Sistem


Pendidikan Nasional

Rogers, E. M. 1995. Diffusion of innovations .4th edition.: The Free Press. New
York.

Rogers,E. M. 1983. Diffusion of Innovations. Third Edition, The Free Press, New
York.

Rusdiana. 2014. Konsep Inovasi Pendidikan. Bandung: Cv. Pustaka Setia.

11

Anda mungkin juga menyukai