Anda di halaman 1dari 17

KARYA TULIS ILMIAH

Penyusunan Laporan Keuangan


Menggunakan Pendekatan Laba Rugi dan
Nilai Tambah
pada BNI Syariah KCPM Tamalanrea
Makassar

Disusun Oleh:

Alya Syahwala Putri (36120035)


Ayu Sapitri (36120045)
Amalia (36120040)
Awaluddin (36120026)
Muthia Alfiyah (36120030)

JURUSAN AKUNTANSI
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

TAHUN 2020
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Laporan keuangan merupakan suatu informasi keuangan yang dapat
menggambarkan kondisi keuangan suatu perusahaan pada periode akuntansi.
Pihak terkait (internal maupun eksternal) masih menganggap bahwa laporan
keuangan dapat menjadi suatu acuan dalam pengambilan suatu keputusan. Terkait
dengan suatu pengambilan keputusan, maka diperlukan suatu analisa laporan
keuangan untuk mengetahui prospek perusahaan di masa yang akan datang.
Laporan keuangan perusahaan yang dipublikasikan adalah salah satu
sumber informasi yang penting bagi para investor. Melalui laporan keuangan,
investor dapat menganalisis hasil kinerja manajemen dan juga dapat melakukan
prediksi atau mengestimasi arus kas yang akan datang dengan laporan keuangan.
Para pelaku ekonomi dalam memprediksi kondisi perusahaan masa depan
membutuhkan data historis atas laporan keuangan, yang dapat membantu para
pelaku ekonomi dalam memprediksi kinerja perusahaan pada masa mendatang.
PSAK no 1 (2009 : paragraf 08) menyatakan bahwa laporan keuangan yang
lengkap terdiri dari laporan posisi keuangan (neraca), laporan laba rugi, laporan
perubahan ekuitas, laporan arus kas, catatan atas laporan keuangan, dan laporan
posisi keuangan pada awal periode komparatif.
Salah satu komponen laporan keuangan yakni laporan laba rugi
merupakan laporan keuangan yang terkait dengan prediksi arus kas di masa 1 2
mendatang. Laporan laba rugi merupakan laporan utama mengenai kinerja dari
suatu perusahaan selama periode tertentu.
Penyajian informasi laba melalui laporan keuangan merupakan fokus
kinerja perusahaan yang penting dibandingkan dengan pengukuran kinerja yang
mendasarkan pada gambaran meningkatnya dan menurunnya modal bersih. Fokus
kinerja tersebut mengukur keberhasilan atau kegagalan dalam mencapai tujuan
operasi yang profitable. Informasi laba memainkan peranan yang signifikan dalam
proses pengambilan keputusan oleh pengguna laporan keuangan yang diterbitkan.
Laba memiliki potensi informasi yang sangat penting bagi pihak eksternal
dan internal perusahaan. Laba dapat digunakan sebagai alat untuk mengukur
kinerja perusahaan serta memberikan informasi yang berkaitan dengan kewajiban
manajemen atas tanggung jawabnya dalam pengelolaan sumber daya yang telah
dipercayakan kepadanya. Informasi laba diterbitkan oleh manajemen yang lebih
mengetahui kondisi di dalam perusahaan. Informasi tentang kinerja perusahaan,
terutama tentang profitabilitas, dibutuhkan untuk membuat keputusan tentang
sumber ekonomi yang akan dikelola perusahaan di masa yang akan datang

1
Kegiatan analisis laporan keuangan merupakan salah satu media untuk
mendapatkan informasi yang lebih banyak, lebih baik, akurat, dan dijadikan
sebagai bahan dalam proses pengambilan keputusan. Analisis laporan keuangan
merupakan alat yang sangat penting untuk memperoleh informasi yang berkaitan
dengan posisi keuangan perusahaan serta hasil-hasil yang telah dicapai
sehubungan dengan pemilihan stategi perusahaan yang akan ditetapkan. Selain itu,
dengan melakukan analisis laporan keuangan 3 perusahaan, maka pimpinan
perusahaan dapat mengetahui keadaan finansial perusahaan serta hasil-hasil yang
telah dicapai diwaktu lampau dan diwaktu yang sedang berjalan.
Sebagaimana diketahui, tujuan utama laporan keuangan adalah
menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta
perubahan posisi keuangan suatau perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah
besar pemakainya dalam pengambilan keputusan ekonomi. Artinya, Laporan
keuangan merupakan alat untuk memperoleh informasi mengenai posisi keuangan
dan hasil operasi yang telah dicapai oleh suatu perusahaan. Informasi tersebut
nantinya akan digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan
keputusan, baik oleh manajemen perusahaan maupun pihak ekstern perusahaan.
Bank BNI Syariah KCPM Tamalanrea Makassar merupakan kantor
cabang pembantu di daerah Makassar dan di bawah kantor cabang utama (kcu).
Bank KCP ini memiliki gedung yang lebih kecil, juga melayani nasabah untuk
membuka rekening tabungan, ganti kartu atm, dan sebagainya serta hanya
melayani nasabah khusus daerah tersebut saja.
Pada Penelitian ini, kami memilih objek pada BNI Syariah KCPM
Tamalanrea Makassar karena pada bank tersebut tidak terdapat laporan nilai
tambah, sebagai laporan tambahan dalam laporan keuangan untuk memberikan
informasi yang lebih lengkap kepada pemakai laporan keuangan dan untuk
mengetahui bagaimana kinerja keuangan Bank BNI Syariah KCPM Tamalanrea
Makassar tahun 2018 dan 2019 jika dianalisis dengan menggunakan pendekatan
laba rugi dan nilai tambah.
Saat ini para pengguna laporan keuangan (nasabah, karyawan, pemerintah,
masyarakat, manajemen) dihadapkan satu kondisi dimana laporan keuangan bank
syariaah belum dapat melakukan analisa terhadap kinerja keuangan bank syariah
secara tepat, mengingat laporan keuangan bank syariah sebagaimana termuat
dalam Pedoman Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 59, hanya memuat
sejumlah elemen laporan keuangan sebagaimana elemen dalam laporan keuangan
bank konvensional, ditambah dengan beberapa laporan seperti laporan perubahan
dana investasi terikat, laporan dana zakat, infaq dan shodaqoh serta laporan qardul
hasan. Penyusunan dan penyajian laporan keuangan bank syariah disebutkan
bahwa tujuan akuntansi keuangan bank syariah adalah penyediaan informasi
keuangan ditambah dengan seputar informasi yang berkaitan terhadap prinsip

2
syariah, pemenuhan akuntabilitas (kepada direct stakeholders, indirect
stakeholders dan kepada Tuhan), serta masih berorietasi pada kepentingan direct
stakeholders.
Selama ini analisis kinerja keuangan bank syariah hanya didasarkan pada
neraca dan laporan rugi laba saja. Hal ini menyebabkan hasil analisis belum
menunjukkan hasil yang tepat, karena laporan laba rugi merupakan laporan yang
lebih memperhatikan kepentingan direct stakeholders (pemilik modal), berupa
pencapaian profit yang maksimal, dengan mengesampingkan kepentingan dari
pihak lain (karyawan, masyarakaat, sosial dan pemerintah). Sehingga profit yang
diperoleh distribusinya hanya sebatas kepada direct stakeholders (pemilik modal)
saja.
Oleh karena itu, Seorang pakar akuntansi syariah (Baydoun dan Willet)
merekomendasikan laporan nilai tambah (value added statement), sebagai
tambahan dalam laporan keuangan bank syariah. Laporan nilai tambah menurut
Baydoun dan Willet (2000), merupakan laporan keuangan yang lebih menekankan
prinsip full disclosure dan didorong akan kesadaran moral dan etika. Full
disclosure (pengungkapan penuh)  adalah pengungkapan yang mengimplikasikan
penyajian dari seluruh informasi yang relevan atau berupa penyajian informasi
akuntansi melalui distribusi pendapatan secara lebih adil.
Adanya laporan nilai tambah kemampauan bank syariah dalam
menghasilkan profitabilitas, dihitung dengan juga memperhatikan kontribusi
pihak lain seperti karyawan, masyarakat, pemerintah dan lingkungan. Sehingga
profit yang diperoleh dalam distribusinya tidak hanya sebatas pada direct
stakeholders saja melainkan juga kepada indirect stake holders. Adanya laporan
nilai tambah juga telah merubah mainstream tujuan akuntansi dari decision
making (pengambilan keputusan sebenarnya) bergeser kepada
pertanggungjawaban sosial.
Persaingan perbankan syariah semakin ketat, seiring pemberlakuan UU
No.10 tahun 1998 sebagai dasar hukum bagi beroperasinya lembaga perbankan
syariah. Pemberlakuan UU ini memicu lahirnya bank syariah yang baru baik
status bank umum maupun unit usaha syariah. Adanya persaingan antar bank
syariah tidak bisa dihindarkan, hal ini membawa dampak positif dan negatif bagi
perkembangan sebuah bank, termasuk bagi bank syariah. Dampak positifnya
adalah memotivasi agar bank saling berpacu menjadi yang terbaik. Sedangkan
dampak negatifnya adalah kekalahan dalam persaingan dapat menghambat laju
perkembangan bank yang bersangkutan.
Pendekatan laporan laba rugi merupakan laporan yang lebih
memperhatikan kepentingan direct stakeholders (pemilik modal), berupa
pencapaian profit yang maksimal, dengan mengesampingkan kepentingan dari
pihak lain (karyawan, masyarakat sosial dan pemerintah). Profit yang diperoleh

3
distribusinya hanya sebatas kepada direct stakeholders (pemilik modal) saja.
Sementara dengan pendekatan laporan nilai tambah merupakan kemampuan bank
syariah dalam menghasilkan profitabilitas dihitung dengan juga memperhatikan
kontribusi pihak lain seperti karyawan, masyarakat, pemerintah dan lingkungan.
Sehingga profit yang diperoleh dalam distribusinya tidak hanya sebatas pada
direct stakeholders saja melainkan juga kepada indirect stakeholders.
Langkah strategis yang dapat ditempuh oleh bank dalam rangka
memenangkan persaingan, salah satunya adalah dengan cara meningkatkan
kinerja keuangan. Peningkatan kinerja keuangan mempunyai dampak yang luar
biasa kepada usaha menjaga kepercayaan nasabah agar tetap setia menggunakan
jasanya. Prinsip utama yang harus dikembangkan oleh bank syariah dalam
meningkatkan kinerja keuangan adalah kemampuan bank syariah dalam
melakukan pengelolaan dana yaitu kemampuan bank syariah memberikan bagi
hasil yang optimal kepada nasabah.
Dengan latar belakang masalah ini, kami ingin melakukan “Penyusunan
Laporan Keuangan Menggunakan Pendekatan Laba Rugi dan Nilai Tambah
pada BNI Syariah KCPM Tamalanrea Makassar.”

B. Perumusan Masalah
Penelitian ini dimaksudkan untuk menyusun laporan keuangan Bank BNI
Syariah KCPM Tamalanrea Makassar dengan menyusun laporan keuangan
menggunakan pendekatan laba rugi dan nilai tambah. Berdasarkan latar belakang
masalah dan pembatasan masalah di atas, dapat dirumuskan masalah yang akan
dipecahkan dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut:
1. Bagaimana penyusunan laporan keuangan Bank BNI Syariah KCPM
Tamalenrea Makassar jika dianalisis dengan menggunakan pendekatan
laba rugi dan nilai tambah?
2. Bagaimana perbedaan laporan keuangan Bank BNI Syariah KCPM
Tamalanrea Makassar dengan menggunakan pendekatan laba rugi dan
nilai tambah?

C. Tujuan Penelitian
Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui laporan keuangan Bank BNI Syariah KCPM
Tamalenrea Makassar, jika dianalisis dengan menggunakan pendekatan
laba rugi dan nilai tambah.
2. Untuk mengetahui perbedaan laporan keuangan antara pendekatan laba
rugi dan nilai Bank BNI Syariah KCPM Tamalenrea Makassar.

4
D. Manfaat penelitian
1. Manfaat Teoretis
a. Menambah wawasan dan pengetahuan terutama tentang analisis laporan
keuangan pada Bank Syariah KCPM Tamalanrea makassar dengan menggunakan
metode pendekatan laba rugi dan nilai tambah.
b. Menjadi salah satu referensi untuk melakukan penelitian selanjutnya.

2. Manfaat Praktis
a. Bagi Penulis
untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Bahasa Indonesia program
studi D III Akuntansi Politeknik Negeri Ujung Pandang dan untuk membantu
memecahkan masalah serta mengantisipasi masalah yang ada pada obyek yang
diteliti.
b. Bagi Bank Syariah KCPM Tamalanrea makassar
Dapat di jadikan sebagai bahan masukan tentang pentingnya memasukkan
laporan keuangan dengan metode pendekatan laba rugi dan nilai tambah.
c. Bagi Masyarakat Umum
Dapat menambah referensi yang dapat dijadikan sebagai informasi untuk
mengetahui laporan keuangan Bank Syariah KCPM Tamalanrea Makassar.

5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori
 Pengertian Laporan Keuangan
Menurut Ikatan Akuntan Indonesia bahwa definisi mengenai laporan
keuangan terdiri dari proses laporan keuangan pada umumnya terdiri dari
neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, laporan posisi keuangan,
catatan dan laporan lain serta materi akan penjelasan yang merupakan bagian
integral dari laporan keuangan
Pengertian laporan keuangan menurut Kasmir (2013:7) secara sederhana
dimana pengertian laporan keuangan adalah laporan yang menunjukkan
kondisi keuangan perusahaan saat ini atau periode kedepannya. Maksud dan
tujuan laporan keuangan menunjukkan kondisi keuangan perusahaan.
Menurut Harahap (2009:105) bahwa pengertian laporan keuangan adalah
penggambaran kondisi keuangan dan hasil usaha suatu perusahaan saat tertenu
atau jangka waktu tertentu.
Menurut Kieso, dkk (2007:2) pengertian laporan keuangan adalah sebagai
berikut: Laporan keuangan merupakan sarana yang bisa digunakan oleh entitas
untuk mengkomunikasikan keadaan terkait dengan kondisi keuangannya
kepada pihak-pihak yang berkepentingan baik yang berasal dari internal
entitas maupun eksternal entitas.
Pengertian Laporan Keuangan menurut PSAK No.1 (2015:2) adalah
sebagai berikut : Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan
keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan
labarugi, laporan perubahan posisi keuangan (yang dapat disajikan
dalamberbagai cara misalnya, sebagai laporan arus kas, atau laporan arus
dana),catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan
bagianintegral dari laporan keuangan. Disamping itu juga termasuk skedul
daninformasi tambahan yang berkaitan dengan laporan tersebut,
misalnya,informasi keuangan segmen industri dan geografis serta
pengungkapanpengaruh perubahan harga.
Menurut Farid dan Siswanto (2011:2) yang dimaksud dengan laporan
keuangan adalah “Laporan keuangan merupakan informasi yang diharapkan
mampu memberikan bantuan kepada pengguna untuk membuat keputusan
ekonomi yang bersifat financial”.

6
Pengertian Laporan Keuangan menurut Baridwan (2004:17) adalah
“Laporan keuangan merupakan ringkasan dari suatu proses pencatatan,
merupakan suatu ringkasan dari transaksi-transaksi keunangan yang terjadi
selama tahun buku yang bersangkutan.”
Menurut Warren dan Fees (2009:24) “Laporan keuangan adalah setelah
transaksi dicatat dan diikhtisarkan, maka disiapkan bagi pemakai. Laporan
akuntansi yang menghasilkan informasi demikian disebut laporan keuangan.”
Menurut PSAK No. 1 (2015: 1), “Laporan keuangan adalah penyajian
terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas”.
Menurut Harnanto (2002:31) “Laporan keuangan adalah hasil akhir dari
proses akuntansi, yang terdiri dari dua laporan utama yaitu neraca dan laporan
perhitungan laba rugi dan berupa laporan yang sifatnya sebagai pelengkap
seperti laporan laba yang ditahan serta laporan sumber dan penggunaan dana
atau laporan perubahan posisi keuangan”.
Menurut Bernstein (1983:3)“Analisis laporan keuangan mencakup
penerapan metode dan teknikanalitis atas laporan keuangan dan data lainnya
untuk melihat dari laporan ituukuran-ukuran dan hubungan tertentu yang
sangat berguna dalam proses pengambilan keputusan.

 Jenis - Jenis Laporan Keuangan


Jenis laporan keuangan bermacam-macam baik berupa laporan utama
maupun laporan pendukung. Jenis-jenis laporan keuangan disesuaikan dengan
kegiatan usaha perusahaan yang bersangkutan dan pihak yang keterkaitan untuk
memerlukan informasi keuangan pada suatu perusahaan tertentu.
Jenis laporan keuangan menurut Harahap (2004:106), menyatakan bahwa:
Jenis laporan keuangan terdiri dari jenis laporan keuangan utamadan pendukung,
seperti; Daftar Neraca, Perhitungan Laba Rugi,Laporan Sumber dan Penggunaan
Dana, Laporan Arus Kas, LaporanHarga Pokok Produksi, Laporan Laba Ditahan,
Laporan Perubahan Modal, dan Laporan Kegiatan Keuangan.
Menurut Munawir (2007:13) menyatakan bahwa : Laporan keuangan pada
umumnya terdiri dari Neraca, Laporan Laba Rugi, dan Laporan Perubahan Modal
atau Laba yang Ditahan, walaupun dalam prakteknya sering diikutsertakan
beberapa daftar yang sifatnya untuk memperoleh kejelasan lebih lanjut. Misalnya,
Laporan Perubahan Modal Kerja, Laporan Arus Kas, Perhitungan Harga Pokok,
maupun daftar-daftar lampiran yang lain.
Menurut PSAK No.1 (2015:3) adalah sebagai berikut: Laporan keuangan
yang lengkap biasanya meliputi Neraca, Laporan Laba Rugi, Laporan Perubahan
Posisi Keuangan (yang disajikan dalam berbagai cara misalnya, Laporan Arus Kas
atau Laporan Arus Dana), catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang
merupakan bagian integral dari laporan keuangan. Di samping itu juga termasuk

7
skedul informasi 10 tambahan yang berkaitan dengan laporan tersebut, misalnya,
informasi keuangan segmen industri dan geografisserta pengungkapan perubahan
harga.
Menurut SAK ETAP (2009), laporan keuangan yang lengkap meliputi:
1. Neraca
Neraca merupakan bagian dari laporan keuangan suatu perusahan yang
dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang menunjukkan posisi keuangan
perusahaan pada akhir periode tersebut. Neraca minimal mencakup pos-pos
berikut: kas dan setara kas; piutang usaha dan piutang lainnya; persediaan;
properti investasi; aset tetap; aset tidak berwujud; utang usaha dan utang lainnya;
aset dan kewajiban pajak; kewajiban diestimasi; ekuitas. Neraca atau balance
sheet adalah laporan keuangan yang menggambarkan posisi keuangan perusahaan
pada sutau saat yang merupakan nilai perusahaan pada waktu tertentu. Neraca
biasanya disajikan tiap akhir tahun, pertengahan tahun, atau kuartal pertama.
Najmudin (2011:68). Bagian pertama neraca adalah harta- harta perusahaan,
yaitu harta lancar (current assets) dan harta tetap (fixed assets). Laporan posisi
keuangan yang disusun berdasarkan PSAK No 59 memiliki karakreristik yang
berbeda dengan neraca bank konvensional. Karakteristik pertama yang dapat
dilihat dari unsur-unsur neraca bank syariah yang meliputi; aktiva, kewajiban,
investasi tidak terikat dan ekuitas. Oleh karena itu, persamaan akuntansi untuk
bank syariah dapat dirumuskan sebagai berikut:

Aktiva = Kewajiban + Investasi Tidak Terikat + Ekuitas

2. Laporan laba rugi


Laporan laba rugi menyajikan hubungan antara penghasilan dan beban dari
entitas. Laba sering digunakan sebagai ukuran kinerja atau sebagai dasar untuk
pengukuran lain, seperti tingkat pengembalian investasi atau laba per saham.
Unsur-unsur laporan keuangan yang secara langsung terkait dengan pengukuran
laba adalah penghasilan dan beban. Laporan laba rugi minimal mencakup pos-pos
sebagai berikut: pendapatan; beban keuangan; bagian laba atau rugi dari investasi
yang menggunakan metode ekuitas; beban pajak; laba atau rugi neto. Laporan
laba rugi yaitu membandingkan pendapatan terhadap beban pengeluarannya untuk
menentukan laba (atau rugi) bersih. Laporan ini memberikan informasi tentang
hasil akhir (bottom line) perusahaan selama periode tertentu. Penghasilan bersih
(laba) seringkali digunakan sebagai ukuran kinerja atau sebagai dasar bagi ukuran
lain seperti imbalan investasi (return in investment) atau penghasilan per saham
(earning per share). Najmudin (2011:71). Laporan laba rugi merupakan suatu
laporan yang sistematis tentang penghasilan, biaya, rugi atau laba yang diperoleh
organisasi selama periode tertentu.

8
3. Laporan perubahan ekuitas
Dalam laporan ini menunjukkan Seluruh perubahan dalam ekuitas untuk
suatu periode, termasuk di dalamnya pos pendapatan dan beban yang diakui
secara langsung dalam ekuitasuntuk periode tersebut, pengaruh perubahan
kebijakan akuntansi dan koreksi kesalahan yang diakui dalam periode tersebut.
Perubahan ekuitas selain perubahan yang timbul dari transaksi dengan pemilik
dalam kapasitasnya sebagai pemilik termasuk jumlah investasi, penghitungan
dividen dan distribusi lain ke pemilik ekuitas selama suatu periode.

4. Laporan arus kas


Laporan arus kas menyajikan informasi perubahan historis atas kas dan
setara kas entitas, yang menunjukkan secara terpisah perubahan yang terjadi
selama satu periode dari aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan. Laporan arus
kas adalah bagian dari laporan keuangan suatu perusahaan yang dihasilkan pada
suatu periode akuntansi yang menunjukkan aliran masuk dan keluar uang
perusahaan. Jika diartikan dalam arti sempit, laporan arus kas artinya sebuah
laporan keuangan yang menyajikan arus kas masuk dan kas keluar dari sebuah
perusahaan. Laporan arus kas harus membedakan antara arus kas antara arus kas
dari operasi, arus kas dari kegiatan investasi, dan arus kas dari kegiatan
pembiayaan.
Laporan arus kas berarti arus masuk dan arus keluar kas atau setara kas.
Perusahaan menyajikan arus kas dari aktivitas operasi, investasi dan pendanaan
dengan cara yang paling sesuai dengan bisnis perusahaan tersebut. Najmudin
(2011:72)

5. Laporan Nilai Tambah


Laporan nilai tambah atau value added statement dipandang sesuai dengan
akuntansi syariah karena menyajikan share dari nilai tambah yang diberikan oleh
pihak-pihak yang terkait yaitu diantaranya karyawan, pemerintah, pemilik,
kreditur dan lingkungan sosialnya dengan mendistribusikan kekayaan yang
diciptakan oleh perusahaan. Laporan nilai tambah memberikan informasi yang
sangat jelas berapa bersar nilai tambah yang dihasilkan perusahaan dan kepada
siapa saja nilai tambah itu akan didistribusikan (Morley, 1997). Oleh kerena itu
nilai tambah dipandang sesuai dengan etika bisnis dalam islam yaitu keadilan dan
kerjasama. Konsep nilai tambah juga sejalan dengan penekanan tujuan
memaksimalkan profit kepada pemilik modal ke memaksimalkan nilai tambah
kepada stakeholders.

6. Catatan atas laporan keuangan

9
Berisi ringkasan kebijakan akuntansi yang signifikan dan informasi
penjelasan lainnya. Catatan atas laporan keuangan berisi informasi sebagai
tambahan informasi yang disajikan dalam laporan keuangan. Catatan atas laporan
keuangan memberikan penjelasan naratif atau rincian jumlah yang disajikan
dalam laporan keuangan dan informasi pos-pos yang tidak memenuhi kriteria
pengakuan dalam laporan keuangan.

B. Hasil Penelitian yang Relevan


Pada penelitian-penelitian sebelumnya telah dilakukan penelitian
mengenai penyusunan laporan keuangan bank syariah yang dianalisis dengan
menggunakan pendekatan laba rugi dan nilai tambah, diantaranya:
1. M. Amrullah Reza Putra Tara, pada tahun 2014 melakukan penelitian
terhadap penyusunan laporan keuangan Bank Mega Syariah, Bank
Muamalat Indonesia, Bank Syariah Mandiri, BCA Syariah, Bank BRI
Syariah, Bank Panin Syariah dan Bank Syariah Bukopin periode tahun
2010 – 2012 menggunakan dua pendekatan, yaitu income statement
approach (pendekatan laba rugi) dan value added approach (pendekatan
nilai tambah). Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa rasio ROA
(Return On Assets), ROE (Return On Equity), LBAP (Laba Bersih dengan
total Aktiva Produktif) dan NPM (Net Profit Margin) terdapat perbedaan
yang signifikan antara income statement approach dan value added
approach. Sedangkan kinerja secara keseluruhan menunjukan bahwa
terdapat perbedaan tingkat profabilitas yang signifikan antara income
statement approach dan value added approach.
2. Muhammad Wahyudi, pada tahun 2005 meneliti kinerja keuangan PT.
Bank Syariah Mandiri (BSM) periode tahun 2003 dan 2004 dengan
menggunakan pendekatan laba rugi dan nilai tambah. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa dengan menggunakan pendekatan Nilai Tambah,
Rasio Kinerja Keuangan PT. BSM Tahun 2003 dan 2004 lebih besar
dibanding dengan pendekatan Laba Rugi. Perbedaan rasio kinerja
keuangan ini disebabkan adanya perbedaan konsep teoritis filosofis dari
akuntansi yang digunakan, yang menyebabkan perbedaan konstruksi
penyajian dan pengungkapan laporan keuangan yang berkaitan dengan
laba atau nilai tambah.
3. Nila Nayyirotus Syadza, pada tahun 2016 melakukan penelitian dengan
menganalisis kinerja keuangan bank syariah dengan menggunakan
pendekatan laba rugi dan nilai tambah pada Bank BRI Syariah periode tahun
2012 – 2014 apabila diukur berdasarkan rasio profitabilitas yang terdiri
ROA, ROE, LBAP, NPM, BOPO, dan RORA. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa rata-rata rasio keuangan (ROA, ROE, LBAP, NPM,
BOPO, dan RORA) terdapat perbedaan yang signifikan antara pendekatan
laba rugi dan nilai tambah. Kinerja keuangan dengan pendekatan nilai
tambah memiliki nilai yang lebih besar dibandingkan dengan pendekatan
laba rugi.

10
4. M. Amrullah Reza P.T. dan Adityawarman, pada tahun 2014 melakukan
penelitian terhadap kinerja keuangan Perbankan Syariah di Indonesia
periode tahun 2010-2012 berdasarkan pendekatan laba rugi dan nilai
tambah jika diukur menggunakan rasio ROA, ROE, LBAP, NPM dan
Kinerja Secara Keseluruhan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa
kinerja keuangan yang diukur menggunakan ROA, ROE, LBAP, dan NPM
pada periode tahun 2010-2012 menunjukkan bahwa antara pendekatan
laba rugi dan nilai tambah terdapat perbedaan yang signifikan. Menurut
hasil penelitian ini besarnya rasio yang diperoleh pendekatan nilai tambah
lebih tinggi dibandingkan dengan pendekatan laba rugi.

Pada penelitian-penelitian sebelumnya, periode laporan keuangan yang


dijadikan objek penelitian adalah periode yang sudah lama karena memang
penelitian-penelitian tersebut dilakukan beberapa tahun silam. Oleh karena itu,
dalam kesempatan ini kami tertarik untuk melakukan penelitian terhadap
penyusunan laporan keuangan pada Bank BNI Syariah KCPM Tamalanrea
Makassar periode tahun 2018-2020 dengan menggunakan pendekatan laba rugi
dan nilai tambah untuk mencari tahu apakah hasil penelitian-penelitian
sebelumnya masih sama dengan yang sekarang atau tidak.

C. Kerangka Pikir
Analisis kinerja keuangan bank BNI Syariah merupakan sarana untuk
mengetahui seberapa besar kemampuan bank BNI Syariah KCP Tamalanrea
mampu memberikan keuntungan bagi bank tersebut baik secara langsung maupun
tidak langsung. Analisis laporan keuangan Bank BNI Syariah dapat ditinjau dari
aspek besar atau kecilnya rasio kinerja keuangan bank BNI Syariah yang terdiri
dari Return On Asset (ROA), Return On Equity (ROE), dan besarnya
perbandingan anrata total laba dengan total aktiva produktif.
Analisis laporan keuangan pada Bank BNI Syariah didasarkan pada
laporan keuangan, yang meliputi neraca dan laporan laba rugi yang disajikan oleh
manajemen bank BNI Syariah. Neraca dan laba rugi bank BNI Syariah disusun
menggunakan pedoman PSAK No. 59 yang dijabarkan ke dalam pedoman
akuntansi perbankan Syariah Indonesia (PAPSI). Jika ditinjau secara seksama
PSAK No. 59 tidak sepeuhnya sesuai dengan karakteristik bank syariah. Hal ini
nampak pada laporan keuangan bank syariah yang masih bersifat stakeholders
oriented. Kondisi ini tidak selaras dengan pendapat para pakar akuntansi syariah,
bahwa tujuan laporan keuangan lembaga bisnis syariah tidak sebatas pada direct
stakeholders saja melainkan kepada indirect stakeholers. Hal ini untuk memenuhi
tujuan dari akuntansi syariah yaitu pemenuhan kewajiban kepada Allah,
lingkungan sosial, individu oleh pihak yang terlibat dalam kegiatan ekonomi dan
membantu mencapai keadilan. Oleh sebab itu pakar akuntansi syariah
merekomendasikan adanya penambahan laporan nilai tambah, neraca nilai
sekarang, dalam laporan keuangan yang diterbitkan oleh lembaga ekonomi islami

11
termasuk dalam hal ini adalah bank syariah.
Oleh sebab itu, upaya untuk mengetahui laporan keuangan lembaga
ekonomi syariah termasuk dalam hal ini adalah Bank BNI Syariah KCP
Tamalanrea, tidak cukup hanya didasarkan pada laporan Laba rugi saja tetapi juga
perlu didasarkan pada laporan Nilai tambah, agar diketahui secara riil kinerja
keuangan yang telah dihasilkan.
Secara lengkap kerangka berpikir dalam penelitian ini dapat dilihat pada
gambar sebagai berikut :

Gambar Kerangka pikir penelitian

12
D. Hipotesis Kerja
Berdasarkan permasalahan yang terdapat dalam penelitian ini dapat dirumuskan
hipotesis sebagai berikut: terdapat pengaruh rasio keuangan pada Bank BNI Syariah
KCPM Tamalanrea Makassar dengan membandingkan antara hasil kinerja keuangan
yang menggunakan pendekatan laba rugi dan yang menggunakan nilai tambah yang
berpengaruh terhadap perusahaan agar dapat menilai kondisi keuangan perusahaan
dalam periode tertentu, menyajikan informasi atau data-data yang komprehensif
mengenai kedudukan keuangan perusahaan, serta pertumbuhan laba perusahaan.

13
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian


Penelitian ini dilakukan di Bank BNI Syariah KCPM Tamalanrea
Makkassar selama bulan Oktober sampai Desember 2020.

B. Tipe Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif
komparatif yang dapat memberikan gambaran secara rinci mengenai laporan
keuangan Bank BNI Syariah KCPM Tamalanrea Makassar berdasarkan analisis
laporan keuangan dengan pendekatan laba rugi dan nilai tambah. Penelitian ini
dilakukan dengan menggunakan analisis kinerja keuangan pada laporan keuangan
pada Bank BNI Syariah KCPM Tamalanrea Makassar tahun 2018-2019.

C. Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data yang akan dilakukan yaitu:
- Melalui studi pustaka yang dilakukan dengan mengkaji buku-buku atau literatur
dan jurnal ilmiah untuk memperoleh landasan teoritis yang kuat dan
menyeluruh tentang perbankan syariah dan laporan keuangan.
- Melalui Studi Dokumentasi atau Studi lapangan yang dilakukan dengan
mengumpulkan laporan-laporan keuangan dari bank berupa laporan laba rugi
dan nilai tambah yang diperoleh dari Bank BNI Syariah KCPM Tamalanrea
Makassar. Serta melakukan wawancara dengan cara tanya jawab dengan
responden atau informan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan
untuk penelitian atau persepsi subjektif dari informan terkait topik yang
ingin diteliti. Pengumpulan data ini dapat menggunakan catatan maupun
rekaman sebagai bukti dari penelitian. Dalam penelitian ini, data yang
digunakan merupakan data-data sekunder yang diperoleh berupa informasi
kinerja laporan keuangan dengan pendekatan laba rugi dan nilai tambah pada
Bank BNI Syariah KCPM Tamalanrea Makassar selama periode 2018-2019.

D. Teknik Analisis Data


Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
deskriptif komparatif yaitu penganalisisan data yang dimulai dengan menyajikan
laporan keuangan Bank BNI Syariah KCPM Tamalanrea Makassar yang meliputi
laporan laba rugi dan laporan nilai tambah. Dari laporan tersebut kemudian
dihitung berapakah perolehan rasio kinerja keuangan Bank BNI Syariah KCPM
Tamalanrea Makassar yang terdiri dari ROA, ROE dan rasio total laba per total

14
aktiva produkitf, baik yang menggunakan pendekatan laba rugi maupun yang
menggunakan pendekatan nilai tambah. Analisis data dilanjutkan dengan
membandingkan perolehan rasio dua pendekatan tersebut kemudian
diimpretasikan untuk diperoleh pemahaman yang mendalam.

15
DAFTAR PUSTAKA

Perbanas, 2011, “(http://eprints.perbanas.ac.id/208/4/BAB%20II.pdf, diakses


19 Desember 2019).
Syadza, Nila Nayyirotus, “Perbandingan Kinerja Keuangan Dengan
Pendekatan Laba Rugi dan Shari’ate Value Added Statement (SVAS),”Skripsi
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, Yogyakarta: 2016.

Tara, M. Amrullah Reza Putra, “Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan


Perbankan Syariah Menggunakan Pendekatan Laba Rugi (Income Statement) dan
Nilai Tambah (Value Added Statement),” Skripsi Universitas Diponegoro,
Semarang: 2014.

T., M. Amrullah Reza P., Adityawarman, “Analisis Perbandingan Kinerja


Keuangan Perbankan Syariah Menggunakan Pendekatan Laba Rugi (Income
Statement) dan Nilai Tambah (Value Added Statement),” Jurnal Universitas
Diponegoro, Semarang: 2014.

Universitas Mercu Buana Yogyakarta, 2011, “(http://eprints.mercubuana-


yogya.ac.id/2141/3/BAB%20II.pdf, diakses 19 Desember 2019).

Wahyudi, Muhammad, “Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Bank


Syariah Menggunakan Pendekatan Laba Rugi dan Nilai Tambah,” Skripsi
Universitas Negeri Semarang, Semarang: 2005.

Widyatama, 2010,
“(https://repository.widyatama.ac.id/xmlui/bitstream/handle/123456789/5614
/Bab%202.pdf?sequence=10, diakses 19 Desember 2019).

Universitas Muhammadiyah Surakarta,


2013,“(http://eprints.ums.ac.id/37075/3/BAB%20I.pdf, diakses 17 Januari 2021).

https://www.gurupendidikan.co.id/laporan-keuangan/ (diakses 27 Januari


2021).

16

Anda mungkin juga menyukai