A. Pendahuluan
Berbicara tentang perkembangan dakwah tidak bisa
dilepaskan dari sejarah perkembangan kegiatan dakwah itu
sendiri. Sejauh ini secara khusus sejarah perkembangann
ilmu dakwah belum dibahas oleh para pakar dalam literatur-
literatur dakwah, mengingat keberadaan ilmu dakwah
sampai sekarang masih dicarikan format epistimologinya
yang jelas. Pembahasan tentang sejarah ilmu dakwah terkait
dengan sebuah asumsi bahwa masing-masing disiplin ilmu
pengetahuan memiliki sejarah dan perkembangan tertentu
dan dapat ditelusuri.
2. Tahap Sistematis
3. Tahap Ilmiah.
Pemikiran dakwah sebagai kajian akademik dan
dijadikan salah satu program study telah dimulai dengan
bukanya jurusan dakwah pada fakultas Ushuluddin
Universitas Al-Azhar pada tahun 1880/1942M, ditandai
dengan terbitnya karya ilmiah Syekh Ali mahfudz, murid
syaikh Muhammad Abduh. Untuk keperluan
perkuliahannya pada universitas Al-Azhar Kairo, beliau
menyusun buku pegangan yang mula-mula diberi judul
“Fatnul Wa’dzi wal Irsyad” kemudian dibukukan menjadi
Hidayatul Mursyidin Wa’dzi Ila Thuruqil Wa’dzi wal
Kitabah. Kemudian, kitab ini di terjemahkan secara ringkas
oleh Dra. Chotidjah Nasution kedalam bahasa Indonesia
tahun 1972 dengan judul buku Hidayatul Mursyidin. Buku
ini menjadi rujukan utama literatur ilmu dakwah.
Pembahasan mengenai pengetahuan dakwah secara
akademik di Indonesia sebenarnya telah dimulai sejak
adanya Perguruan Tinggi Agama Islam (PTAIN) pada tahun
a. Dakwah
1) Takrif dakwah
2) Azas dakwah
3) Status dakwah dalam rangka ajaran Islam (sistem) dan
hukumnya dalam Islam
4) Fungsi dakwah
5) Peran dakwah
6) Unsur-unsur dakwah
b. Ilmu dakwah
1. Takrif ilmu dakwah
2. Obyek studi
3. Ruang lingkup ilmu dakwah
4. Sejarah dan perkembangan ilmu dakwah
5. Perbandingan dakwah dan ilmu dakwah