Anda di halaman 1dari 8

SISTEM HUKUM

NEGARA
KAWASAN PASIFIK
NEGARA KAMBOJA 1
NAMA-NAMA KELOMPOK 11

2
Latar
Belakang
Kamboja adalah sebuah negara kerajaan yang terletak di Asia Tenggara.
Negara yang pernah dijajah oleh Perancis selama 90 tahun (1863 – 1953) ini
merdeka pada tanggal 9 November 1953. Ibukota Kamboja adalah Phnom Penh
Kamboja juga memiliki luas wilayah sebesar 181,035 km2 dengan jumlah
penduduk sebanyak 16.926.984 jiwa di tahun 2020. Mayoritas penduduk
Kamboja adalah etnis Khmer (97,6%) yang beragama Buddha (96,9%). Bahasa 3
Khmer merupakan bahasa resmi negara yang memiliki nama lengkap
Kerajaan Kamboja ini. Seperti nama lengkapnya, Kamboja adalah negara yang
menganut sistem pemerintahan Monarki Konstitusional yang kepala
negaranya adalah seorang Raja yaitu Raja Norodom Sihamoni yang menjabat
sejak 29 Oktober 2004. Sedangkan kepala pemerintahannya adalah Perdana
Menteri yang dijabat oleh Hun Sen sejak 14 Januari 1985. Kerajaan Kamboja ini
merupakan penerus dari Kekaisaran Khmer yang pernah menguasai wilayah
semenanjung Indochina pada abad 11 hingga abad 14.
Letak
Wilayah
Kerajaan Kamboja berada diantara 10⁰LU – 14⁰LU dan 102⁰BT – 108⁰BT
dan berbatasan dengan Thailand disebelah barat dan utara. Disebelah
Timur laut, Kamboja berbatasan dengan Laos sedangkan di sebelah
utara dan tenggaranya berbatasan dengan Vietnam. Kamboja bersama
dengan Vietnam, Laos, Thailand dan Myanmar merupakan negara yang
berada di semenanjung Indo-china dan dialiri oleh sungai Mekong yaitu 4
salah satu sungai terpanjang di dunia. Kamboja memiliki dua musim
yaitu musim hujan dan musim kemarau dengan rata-rata suhunya
sekitar 21°C – 35°C. Bendera Kamboja terdiri dari dua warna, merah dan
biru. Terdapat dua pita biru, satu di atas dan satu lagi di bawah, dengan
pita merah di tengah yang dua kali lebih tebal dari pita biru. Pada bagian
tengah bendera terdapat gambar Angkor Wat berwarna putih yang
dipusatkan pada pita merahl since it was named after the Roman
messenger god, Mercury
Sejarah Negara Kamboja
Perkembangan peradaban Kamboja terjadi pada abad 1 Masehi. Kekuasaan dua negara ini runtuh ketika Kerajaan Khmer
dibangun dan berkuasa pada abad ke-9 sampai abad ke-13. Ibu kota Kerajaan Khmer terletak di Angkor, sebuah daerah yang
dibangun pada masa kejayaan Khmer. Angkor Wat, yang dibangun juga pada saat itu, menjadi, simbol bagi kekuasaan Khmer.
Pada tahun 1432, Khmer dikuasai oleh Kerajaan Thai. Pertahanan Khmer di Lovek akhirnya bisa dikuasai oleh Thai dan
Vietnam, dan juga berakibat pada hilangnya sebagian besar daerah Khmer. Peristiwa ini terjadi pada tahun 1594. Pada tahun
1863, Raja Norodom, yang dilantik oleh Thai, mencari perlindungan kepada Prancis. Pada tahun 1867, Raja Norodom

5
menandatangani perjanjian dengan pihak Prancis yang isinya memberikan hak kontrol provinsi Battambang dan Siem Reap
yang menjadi bagian Thai. Akhirnya, kedua daerah ini diberikan pada Kamboja pada tahun 1906 pada perjanjian perbatasan oleh
Prancis dan Thai. Setelah penjajahan Jepang pada 1940-an, akhirnya Kamboja meraih kemerdekaannya dari Prancis pada 9
November 1953. Pada saat Perang Vietnam tahun 1960-an, Kerajaan Kamboja memilih untuk netral. Khmer Merah akhirnya
menguasai daerah ini pada tahun 1975, dan mengubah format Kerajaan menjadi sebuah Republik Demokratik Kamboja yang
dipimpin oleh Pol Pot. Pemerintah yang baru ini menginginkan hasil pertanian yang sama dengan yang terjadi pada abad
11. Pada November 1978, Vietnam menyerbu RD Kamboja untuk menghentikan genosida besar-besaran yang terjadi di
Kamboja. Akhirnya, pada tahun 1989, perdamaian mulai digencarkan antara kedua pihak yang bertikai ini di Paris.
Sekarang, Kamboja mulai berkembang berkat bantuan dari banyak pihak asing setelah perang, walaupun kestabilan negara ini
kembali tergoncang setelah sebuah kudeta yang gagal terjadi pada tahun 1997.
Sistem Hukum Kamboja
Sistem hukum Kamboja sebagian besar didasarkan pada sistem sipil Prancis, dan
berdasarkan undang-undang. Konstitusi adalah hukum tertinggi. Sistem hukum telah
berkembang dari hukum adat tidak tertulis, yang lazim pada zaman Angkorian, menjadi
hukum perundang-undangan, di bawah penjajahan Prancis dari tahun 1863 hingga 1953
dan hingga 1975. Di bawah Khmer Merah, dari tahun 1975 hingga 1979, seluruh sistem
hukum Kamboja dihancurkan. Setelah invasi Kamboja oleh Vietnam pada tahun 1979,

6
kerangka hukum Kamboja dipengaruhi oleh sistem Vietnam - khususnya, hukum
kontrak. Selama kehadiran United Nations Transitional Authority in Cambodia (UNTAC)
dari tahun 1991 hingga 1993, sejumlah undang-undang diberlakukan - termasuk hukum
pidana, hukum peradilan, dan hukum pers. Sebagai hasil dari bantuan hukum asing
untuk reformasi hukum dan peradilan di negara itu, sistem Kamboja juga menyerap
beberapa fitur common law. Sistem hukum saat ini dengan demikian merupakan sistem
hibrida dari semua pengaruh ini.
Sumber Hukum Kamboja
Sistem hukum Kamboja adalah sistem hukum undang-undang, yang berarti
sebagian besar didasarkan pada hukum tertulis yang disahkan oleh legislatif.
Sumber hukum di Kamboja dapat diklasifikasikan menjadi sumber primer dan
sumber sekunder.

1. Sumber primer termasuk hukum formal yang dikeluarkan oleh otoritas Negara.
Hukum internasional juga merupakan sumber integral dari hukum Kamboja: jadi
kata 'hukum' di Kamboja dapat berarti hukum domestik dan hukum internasional 7
2. Sumber sekunder meliputi kebiasaan, tradisi, doktrin, dan keputusan
pengadilan.
TERIMA KASIH 8

Anda mungkin juga menyukai