ABSTRAK
Pengembangan inovasi pengelolaan sampah merupakan suatu cara untuk meminimalisir
sampah yang terus meningkat. Hal ini sangat berpengaruh besar terhadap kelestarian lingkungan.
Sampai saat ini masih sedikit usaha mayarakat untuk menanfaatkan dan mengoptimalkan hasil
pertanian dan hasil alam supaya tidak menyisakan limbah yang cukup banyak. Kulit jagung
merupakan limbah pertanian yang jumlahnya cukup banyak dan masyarakat belum bisa
memanfaatkan limbah secara maksimal. Produksi dan konsumsi jagung merupakan salah satu sistem
dalam kehidupan yang perlu kita pikirkan strategi pemanfaatannya agar memiliki daya dukung alam
dan tetap melestarikan lingkungan. Pemanfaatan kulit jagung yang dijadikan hiasan bunga menjadi
solusi dalam upaya pelestarian lingkungan
ABSTRACT
The development of waste management innovation is a way to minimize waste that
continues to increase in Indonesia. This has a great influence on environmental sustainability. Until
now there has been little effort by the community to utilize and optimize agricultural products and
natural products so as not to leave any waste at all. Corn husk is a considerable amount of
agricultural waste and the community has not been able to make full use of waste. Corn production
and consumption is one of the systems in life that we need to think of utilization strategies to have
natural carrying capacity and continue to preserve the environment. Utilization of corn husk which is
turned into flowers becomes a solution in environmental preservation efforts.
PENDAHULUAN
Jagung merupakan makanan pokok yang terkenal di Indonesia. Tanaman
jagung memiliki banyak manfaat bagi manusia. Pada umumnya jagung dimanfaatkan
manusia sebagai makanan pokok pengganti nasi dan dapat juga dimanfaatkan sebagai
pakan ternak. Jagung merupakan komoditas utama bagi petani yang yang memiliki
penghasilan yang cukup menjamin. Tanaman jagung yang sering dimanfaatkan
manusia yaitu hanya bijinya saja, sedangkan pada bagian lain selain biji dianggap
tidak bermanfaat dan hanya dijadikan limbah. Masyarakat banyak yang belum bisa
bagaimana cara pengelolaan limbah kulit jagung agar tidak menjadi permasalahan
dapat membuat penumpukan sampah di Indonesia.
METODE PENELITIAN
Metode penulisan ini yaitu dengan mencari literatur tentang limbah tanaman jagung
dan menentukan ide bagaimana cara dan proses membuat hiasan bunga dengan kulit
jagung. Kemudian metodelogi penelitian ini dilakukan dengan cara mengumpulkan
data terlebih dahulu yaitu dengan cara melakukan pengamatan lapangan dan
observasi pada lahan pertanian yang berupa sawah, perkebunan, dan dilahan lainnya
yang terdapat tanaman jagung. Selain itu kita juga melakukan pengamatan pada
tempat pembuangan limbah kulit jagung sehingga kita tahu dan mendapatkan data
tentang limbah kulit jagung yang belum bisa dimanfaatkan secara optimal tersebut.
Setelah kita memperoleh data lalu kita menganalisis dan mecari solusi mengenai
pemnafaatan limbah jagung agar tidak menimbulkan permasalahan lingkungan.
Kemudian kita dapat membuat kesimpulan
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Limbah Kulit Jagung
Limbah kulit jagung merupakan limbah hasil pertanian yang dihasilkan tanaman
jagung yang belum bisa dimanfaatkan sepenuhnya oleh masyarakat sehingga limbah
tersebut kerap kali dibuang dan menjadi sampah. Padahal, kenyataanya hanya dengan
memberi sedikit sentuhan pada limbah kulit jagung tersebut dapat menghasilkan
produk yang memiliki nilai tinggi dan bahkan hasil produk tersebut bisa menembus
pasar internasional.
Kerajinan bunga dari kulit jagung bila dikembangkan akan menjadi bisnis apabila
ditekuni dan bisa juga dapat dijadikan sebuah hobi. Kerajinan kulit jagung biasanya
banyak dilakukan oleh kaum wanita. Salah satunya yaitu membuat bunga hias. Dalam
membuat bunga hias wanita telah terbukti lebih hebat karena ia memiliki jiwa seni
yang lumayan tinggi dan juga didukung oleh ketekunan dan keuletan mereka.
1. Persiapan
a. Pilihlah kulit jagung yang tidak terlalu kaku dan bukan bagian kulit terluar
b. Kemudian kulit jagung dicuci untuk menghilangkan kotoran yang masih
menempel
c. Kulit jagung yang sudah dicuci selanjutnya direbus dengan menambahkan
pewarna makanan, Proses perebusan dilakukan selama setengah jam dangan
membolak-balik rebusanagar warnanya merata
d. Kemudian kulit jagung ditiriskan dan dikeringkan, usahakan jangan dijemur
dibawah terik matahari karena akan menimbulkan kulit jagung menjadi pecah
e. Kulit jagung yang sudah kering selanjutnya disetrika dengan suhu sedang agar
mempermudah pada saat pembentukan
Lampiran
Tabel 1. Proses Persiapan
Perebusan
Penjemuran
Setrika
SARAN
Penulis menyadari bahwa karya ilmiah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena
itu penulis sangat mengaharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun agar
dalam pembuatan karya tulis selanjutnya bisa lebih baik lagi, atas perhatiannya
penulis ucapkan terima kasih.
DAFTAR PUSTAKA
Ginting, A. 2015. Pemanfaatan Limbah Kulit Jagung untuk Produk Modular dengan
Teknik Pilin. tesedia pada http:// ejurnal. kemenperin.go.id /dkb/article /viev/
1180. diakses pada 1 Oktober 2016
2016.