Anda di halaman 1dari 12

KONDISI PEREKONOMIAN,

KESEJAHTERAAN SOSIAL DAN KEBIJAKAN


DI KABUPATEN PEMALANG DALAM
MENCAPAI TARGET PENGENTASAN
KEMISKINAN EKSTREM

pada acara
KUNJUNGAN KERJA STAF KHUSUS
PRESIDEN DI KABUPATEN PEMALANG

Jumat, 1 Oktober 2021


Assalamualaikum Wr. Wb

Ysh. Bapak / Ibu dari Staf Khusus Presiden


Republik Indonesia;
Ysh. Kepala Perangkat Daerah/ Lembaga/ Instansi
di Kabupaten Pemalang yang berbahagia;

Puji syukur senantiasa dipanjatkan kehadirat


Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, taufik
dan hidayah-Nya kepada kita, sehingga dapat
berhimpun di sini, guna bersama – sama mengikuti
acara “Diskusi terkait kondisi perekonomian,
kesejahteraan sosial dan Kebijakan yang
dilakukan di Kabupaten Pemalang dalam
Mencapai Target Pengentasan Kemiskinan
Ekstrem di Kabupaten Pemalang”, dalam
keadaan sehat wal ‘afiat.

Bapak ibu yang kami hormati,

1
Tingginya angka kemiskinan masih menjadi
salah satu isu strategis pembangunan, baik di
tingkat Pusat, Provinsi Jawa Tengah maupun
Kabupaten Pemalang, terlebih lagi adanya pandemi
Covid-19 menyebabkan angka kemiskinan semakin
meningkat.

Pada tahun 2020, tingkat kemiskinan Provinsi


Jawa Tengah sebesar 11,41% sedangkan tingkat
kemiskinan Kabupaten Pemalang sebesar 16,02%.
Hal ini berarti bahwa sebanyak 16,02% atau
209.030 jiwa penduduk Kabupaten Pemalang
merupakan penduduk miskin. Kabupaten Pemalang
merupakan kabupaten termiskin nomor 4 diantara
35 kabupaten/kota se-Provinsi Jawa Tengah.

Berbagai program penanggulangan


kemiskinan yang telah dilakukan oleh Pemerintah
Kabupaten Pemalang selama kurun waktu tahun
2015-2019 menunjukkan hasil yang positif, yaitu
tingkat kemiskinan yang semula sebesar 18,30%

2
menurun menjadi sebesar 15,41%. Namun, pada
tahun 2020 akibat pandemi Covid-19 menyebabkan
banyak penduduk kehilangan pekerjaan, angka
pengangguran meningkat, pendapatan menurun,
pengeluaran perkapita perbulan menurun sehingga
angka kemiskinan kembali meningkat menjadi
sebesar 16,02%. BPS mendefinisikan Penduduk
Miskin adalah penduduk yang memiliki rata-rata
pengeluaran perkapita perbulan dibawah garis
kemiskinan. Garis kemiskinan di Kabupaten
Pemalang saat ini yaitu Rp. 389.209

Hadirin yang berbahagia,

pertumbuhan ekonomi Kabupaten Pemalang


senantiasa mengalami pertumbuhan positif
meningkat dari tahun 2016 sampai 2019. Namun
pada tahun 2020 mengalami penurunan menjadi
-0,66 %. Menurunnya pertumbuhan ekonomi pada
tahun 2020 diakibatkan karena pendapatan
masyarakat yang semakin menurun akibat

3
kehilangan pekerjaan yang merupakan salah satu
dampak adanya Pandemi Covid – 19. Selanjutnya
daya beli masyarakat menjadi rendah akibatnya
membuat pertumbuhan ekonomi pada tahun 2020
menjadi -0,66%. Sumber pertumbuhan ekonomi di
Kabupaten Pemalang tahun 2020 dominan dari
sektor pertanian, kehutanan dan perikanan yaitu
sebesar 26,98%.

Pada tahun 2020 PDRB perkapita menunjukan


nilai yang turun secara drastis jika dibandingkan
empat tahun sebelumnya. Pandemi Covid – 19 turut
berdampak terhadap penurunan pendapatan
perkapita di Kabupaten Pemalang. PDRB per kapita
turun karena pertumbuhan ekonomi terkontraksi dan
disisi lain jumlah penduduknya bertambah. Pandemi
juga telah mengakibatkan beberapa perusahaan
tutup atau mengurangi tingkat produksinya. Dampak
selanjutnya adalah para pekerja mengalami
pemutusan hubungan kerja (PHK) bahkan

4
dirumahkan tanpa digaji. Hal ini selaras dengan
adanya peningkatan pengangguran terbuka di
Kabupaten Pemalang. Pada tahun 2020 tingkat
pengangguran terbuka di Kabupaten Pemalang
sebesar 7,64 lebih tinggi daripada tahun 2019 yang
mencapai 6,50.

Berdasarkan Data Terpadu Kesejahteraan


Sosial (DTKS) Tahun 2020 terlihat bahwa jumlah
rumah tangga dengan kesejahteraan rendah
terbanyak di Kabupaten Pemalang secara berturut –
turut ada di Kecamatan Belik, Petarukan, Taman,
Watukumpul, Bantarbolang, Pemalang,
Randudongkal, Moga, Pulosari, Comal, Ulujami,
Ampelgading, Warungpring dan Bodeh. Sedangkan
jumlah penduduk dengan kesejahteraan rendah
terbanyak per kecamatan secara berturut – turut
adalah Kecamatan Petarukan, Taman, Belik,
Pemalang, Ulujami, Comal, Ampelgading,

5
Bantarbolang, Randudongkal, Watukumpul, Bodeh,
Pulosari, Moga dan Warungpring.

Kabupaten Pemalang menjadi salah satu


Kabupaten lokus kemiskinan ekstrem dari lima
Kabupaten lain di Jawa Tengah. Tingkat kemiskinan
ekstremnya sebesar 9,52%. Dalam rangka
percepatan penanggulangan kemiskinan ekstrem
selanjutnya ditetapkan lima kecamatan prioritas
yaitu Kecamatan Belik, Kecamatan Watukumpul,
Kecamatan Petarukan, Kecamatan Moga dan
Kecamatan Bantarbolang. Pada setiap kecamatan
tersebut selanjutnya ditentukan lima desa prioritas.

Kebijakan terkait penanggulangan kemiskinan


yaitu:

1. Mengurangi beban masyarakat dengan


pemberian Jamkesda, BSM, penanganan
RTLH, stimulasi jamban, BLT

2. Meningkatkan kemampuan dan pendapatan


masyarakat dengan melaksanakan pelatihan
6
keterampilan, pembinaan, pemberdayaan
ekonomi

3. Mengembangkan dan menjamin keberlanjutan


Usaha Mikro Kecil dengan fasilitasi
permodalan, forum keperantaraan UMK-
perusahaan, FEDEP Mart

4. Sinergi kebijakan dan program


penanggulangan kemiskinan berupa
pengendalian inflasi daerah, komitmen untuk
pemanfaatan DTKS, bantuan keuangan
kepada Pemdes

Sedangkan strategi penanggulangan


kemiskinannya adalah sebagai berikut :

1. Penyediaan akses kebutuhan dasar untuk


penduduk miskin utamanya pada kelompok
petani, nelayan, buruh, pelaku UMK dan
kelompok rentan lainya, melalui penanganan
wilayah kumuh, peningkatan akses
pendidikan, peningkatan akses mutu layanan
7
kesehatan, peningkatan layanan
kependudukan.

2. Penguatan penghidupan berkelanjutan dalam


kerangka mengurangi pengangguran dan
menjaga kelompok rentan dari kehilangan
pekerjaan melalui peningkatan investasi,
pengembangan wirausaha baru melalui
pelatihan keterampilan usaha produktif
berbasis sumber daya lokal dengan sasaran
pemuda, perempuan dan kelompok rentan,
pemberdayaan dan pengembangan ekonomi
masyarakat sektor pertanian, peternakan,
perikanan, pariwisata, industri kreatif dan
usaha kecil termasuk peningkatan
produktivitas ekonomi rumah tangga;
peningkatan peran dan produktivitas
BUMDes/BUMADes.

3. Peningkatan ketersediaan dan kecukupan


pangan terutama beras melalui peningkatan

8
produksi dan menjaga stabilitas harga beras,
serta stimulan lumbung pangan pada daerah
rawan pangan dan pemberian bantuan
sumber pangan lainnya.

4. Penguatan tata kelola dan koordinasi


kelembagaan penanggulangan kemiskinan
antara lain melalui peningkatan dan perluasan
pengelolaan basis data penanggulangan
kemiskinan, perbaikan program bantuan sosial
berbasis individu dan rumah tangga serta
program penanggulangan kemiskinan
berbasis komunitas yang didukung
pendampingan secara terpadu dan
tersedianya mekanisme pengaduan
masyarakat.

Bapak ibu yang kami hormati,

Demikian beberapa hal yang dapat Saya


sampaikan. Semoga Allah SWT senantiasa

9
meridhoi setiap upaya kita dalam meningkatkan
kualitas pelayanan kepada masyarakat terutama
dalam upaya mengurangi tingkat kemiskinan di
Kabupaten Pemalang.

Sekian dan terima kasih atas perhatiannya.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

10
11

Anda mungkin juga menyukai