0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
31 tayangan2 halaman
Rapat tim mutu membahas persiapan akreditasi puskesmas, termasuk pembentukan tim, persyaratan dokumen, indikator mutu, dan pengisian aplikasi indikator mutu secara rutin. Tim juga akan mereview dan memperbarui dokumen sesuai perubahan peraturan terkait akreditasi puskesmas.
Rapat tim mutu membahas persiapan akreditasi puskesmas, termasuk pembentukan tim, persyaratan dokumen, indikator mutu, dan pengisian aplikasi indikator mutu secara rutin. Tim juga akan mereview dan memperbarui dokumen sesuai perubahan peraturan terkait akreditasi puskesmas.
Rapat tim mutu membahas persiapan akreditasi puskesmas, termasuk pembentukan tim, persyaratan dokumen, indikator mutu, dan pengisian aplikasi indikator mutu secara rutin. Tim juga akan mereview dan memperbarui dokumen sesuai perubahan peraturan terkait akreditasi puskesmas.
1. Pelaksaan re akreditasi belum di ketahui jadwalnya, akan tetapi arahan dari
dinas kesehatan agar semua puskesmas bersiap sedini mungkin , karena dinamika keadaan dan peraturan yang cepat berubah . 2. Pembentukkan tim mutu sudah di fix kan , sehingga dapat mulai bersiap menjalankan tugas dan fungsi masing masing pokja 3. Dalam rangka mendukung program Puskesmas menjadi BLUD (Badan Umum Layanan Daerah) maka Puskesmas harus ter akreditasi minimal UTAMA 4. Untuk mencapai target minimal PARIPURNA, maka dokumen dasar yang wajib di miliki puskesmas adalah TATA NILAI (jika sudah ada apakah masih relevan dengan kondisi saat ini), BUDAYA KERJA (jika sudah ada apakah masih relevan dengan kondisi saat ini), LAPTAH 2021, SOTK DAN URAIAN TUGAS MASING MASING, TATA NASKAH PUSKESMAS, PKP PER SEMESTER, RPK (1 TAHUN, BULANAN), RUK 2022, PIS-PK ( PEENCANAAN, PELAKSANAAN, INTERVENSI, EVALUASI), INDIKATOR MUTU ( ADMEN, UKM, UKP) 5. SOSIALIASI TATA NASKAH PUSKESMAS SELAJAMBE DAN PENERAPAN DALAM DOKUMEN AKREDITASI 6. Melakukan RIVIEW DOKUMEN, untuk memilah dan mengganti dokumen yang sudah tidak relevan, mengganti pedoman, SK, SOP yang sesuai dengan konsisi Pandemi dan Permenkes no. 43 th 2019 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat 7. Indikator Nasional Mutu (INM) harus di lakukan pengisian kembali yang terdiri dari Kepatuhan Mencuci Tangan, Kepatuhan Penggunaan APD, Pelayanan ANC sesuai Standart, Kepatuhan Identifikasi Pasien, Keberhasilan Pengobatan TB, dan Kepuasan Pasien. Pengisian Aplikasi INM di lakukan setiap hari sesuai jumlah peluang yang di minta, kenapa INM harus disi karena merupakan gambaran mutu puskesmas yang dapat di akses LANGSUNG oleh Dinas Kesehatan dan KEMENKES melalui aplikasi tsb. 8. Tim Indikator Mutu seperti yang telah di tetapkan sesebeumnya terdiri dari : a. Hemas Maesyaroh, AM.KG ( PJ INM) b. Pitnariah, S.Kep ( Kepatuhan Cuci Tangan) c. Yuli Yuliawati, Amd.Ak ( Kepatuhan APD) d. Mimin Rusmini, Amd.Keb ( Pelayanan ANC) e. Reni Yuliani, SE (Kepatuhan Identifikasi Pasien ) f. Kosasih, Amd.Kep ( Keberhasilan Pengobatan TB) g. Rohmansyah, SKM (Kepuasan Pasien ) h. dr. Diah Cahyani S ( Indikator Keselamatan Pasien) 9. Membuat Indikator Mutu untuk masing masing program atau pelayanan dengan cara mengisi kamus indikator mutu, Indikator bisa di di ambil berdasarkan SPM, Permintaan pelanggan, dan peraturan yang ada. 10. Indikator Keselamatan pasien juga mulai diisi di aplikasi Indkator Nasional Mutu, jika tidak ada kejadian keselamatan pasien maka Indikator Keselamatan Pasien di isi nihil, jika terjadi insiden kelematan pasien maka di laporkan dahulu kepada PJ layanan, Kepala Puskesmas , PJ Mutu , dan di proses oleh tim keselamatan pasien dengan metode RCA ( root cause analisis), jika sudah di proses dan ketemu penyebabnya baru di laporkan di aplikasi Indikator Keselamatan pasien. 11. Hari dan waktu untuk pengerjaan dokumen dan kegiatan Akreditasi dapat dilakukan di hari JUMAT dan SABTU. Demikian Notulen hasil rapat, atas perhatiannya kami ucapkan terimakasih yang sebesarnya besarnya, jika ada yang di tanyakan terkait hal di atas dapat japri dan bertanya langsung. Heheheheh