Anda di halaman 1dari 8

Halaqah - 01 Pengantar Penjelasan Kitab Nawaqidhul Islam Bagian 1

by Rory Rachmad | in Silsilah Nawaqidhul Islam at 29 Juli

Download Audio : Pengantar Penjelasan Kitab Nawaqidhul Islam Bagian 1

Halaqah yang pertama, Penjelasan Kitab Nawaqidhul Islam karangan Asy-Syaikh Muhammad Ibnu
ُ ‫ه‬ُٙ ‫حم‬ِٙ ‫ر‬
Abdul Wahab at Tamimi ‫الله‬

ِ ‫عل َيْك ُْم َو َر ْح َم ُة‬


‫الله َوبَ َرك َاتُه‬ َ ‫الَسال َ ُم‬
َّ ‫ ّـ‬, ‫بسم الله الرحمن الرحيم‬

Setelah kita menyelesaikan kitab Al-Qawa'idul Arba' dengan 25 pertemuan dan ‫اء الل َّ ُه‬
َ ‫ ِإ ْن َش‬hari ini akan
kita mulai dengan kitab yang baru yang juga dikarang oleh Syaikhul Islam Muhammad bin Abdul
Wahhab Ibnu Sulaiman at Tamimi yang berjudul Nawaqidhul Islam

Sebelum kita memulai mempelajari kitab, maka kita akan memperkenalkan tentang pengarang kitab
ini, Beliau adalah Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab Ibnu Sulaiman at Tamimi yang lahir pada
tahun 1115 H, disebuah daerah di jazirah Arab yaitu di Al-'Uyainah dan beliau lahir ditengah-tengah
keluarga yang sangat memperhatikan tentang ilmu Agama dan beliau menghafal Al-Quran dan mulai
menghafal Al-Quran sejak kecil sehingga beliau menyelesaikan menghafal Al-Quran sebelum
berumur 10 tahun

Kemudian memulai menuntut ilmu agama, mempelajari tafsir, mempelajari fiqh dan diantara
gurunya adalah bapak beliau sendiri Syaikh Abdul Wahab Ibnu Sulaiman kemudian setelah itu beliau
ُ ‫ه‬ُٙ ‫حم‬ِٙ ‫ر‬
‫الله‬

mempelajari ilmu Agama dari beberapa guru yang lain dan melakukan rihlah ilmiah, melakukan
perjalanan dalam menuntut ilmu pergi ke kota Mekkah, ke kota Madinah, pergi ke Baghdad dan juga
kota- kota yang lain dengan bertujuan untuk menuntut ilmu agama

dan beliau belajar di kota Madinah dan menuntut ilmu dari seorang syaikh al Muhadits yang terkenal
yaitu syaikh Muhammad Hayah As-Sindy dan hampir beliau melakukan perjalanan ke Syam, akan
tetapi karena satu sebab akhirnya beliau tidak bisa pergi kesana dan beliau menghabiskan waktunya
untuk mempelajari ilmu agama dan juga mengajarkan kepada orang lain dan telah mengarang kitab-
kitab yang banyak yang bermanfaat bagi kaum muslimin, diantaranya adalah

- Kitabut Tauhid
- Kasyfu Syubhaat

- Ushulul Sithah

- A-Ushulul tsalasah

- Mukhtashar Zaadul Ma'ad

dan diantaranya adalah kitab yang sangat ringkas yang ‫اء الل َّ ُه‬
َ ‫ ِإ ْن َش‬akan kita pelajari yang dinamakan
Nawaqidhul Islam dan kitab ini hanya 2 halaman tetapi mengandung faidah-faidah yang besar yang
hendaknya dipelajari oleh seorang muslim

Dan beliau meninggal dunia pada tahun 1206 H, dan umur beliau saat itu sekitar 91 tahun, setelah
menghabiskan waktunya dan juga hidupnya didalam mempelajari ilmu agama dan juga mengajarkan
kepada orang lain

Ini adalah biografi singkat dari Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab Ibnu Sulaiman at tamimi ‫ه‬ُٙ ‫حم‬ِٙ ‫ر‬
ُ ‫ه‬ُٙ ‫حم‬ِٙ ‫ ر‬kemudian setelah itu tentang
Allah Semoga Allah merahmati kita dan juga merahmati beliau ‫الله‬
kitab beliau yaitu Nawaqidhul Islam

Nawaqidh artinya adalah pembatal, Nawaqidh adalah jamak dari Naqidhun dan dalam bahasa Arab
adalah perusak atau pembatal, Inilah yang dinamakan dengan naqidhun

Allah ‫ ُسبْ َحان َ ُه َو تَ َعال َى‬berfirman

‫غ ْزل ََها ِم ْن بَ ْع ِد ق ّ َُو ٍة أَنْك َاث ًا‬ ْ ‫َول َا تَك ُونُوا ك َال َّ ِتي نَقَ َض‬
َ ‫ت‬

“Janganlah kalian seperti seorang wanita yang merusak pintalannya (yang mencerai beraikan)
pintalannya setelah dia kuat” (An-Nahl 92)

Allah ‫ ُسبْ َحان َ ُه َو تَ َعال َى‬berfirman‫ت َغ ْزل ََها‬


ْ ‫( ن َ َق َض‬jangan kalian seperti seorang wanita yang merusak dan
mencerai beraikan pintalannya (memintal kemudian merusaknya)

Artinya merusak atau mencerai beraikan‫ت‬


ْ ‫نَقَ َض‬
Allah ‫ ُسبْ َحان َ ُه َو تَ َعال َى‬berfirman

‫ع ْه َد الل ّ َ ِه ِم ْن بَ ْع ِد ِميثَا ِق ِه‬


َ ‫ون‬ َ ‫ال ّ َ ِذ‬
َ ‫ين يَنْقُ ُض‬

Menceritakan tentang sifat orang-orang yang merusak perjanjian mereka dengan Allah berjanji
kepada Allah dengan sebuah janji kemudian membatalkannya dan merusaknya. Allah mengatakan

‫ع ْه َد الل ّ َ ِه ِم ْن بَ ْع ِد ِميثَا ِق ِه‬


َ ‫ون‬ َ ‫ال ّ َ ِذ‬
َ ‫ين يَنْقُ ُض‬

"orang-orang yang mereka (‫ )ينـقضـون‬merusak dan membatalkan perjanjian mereka dengan Allah" (Al-
Baqarah 27)

‫مـن بـعد مـيثاقه‬

Setelah mereka berjanji kepada Allah ‫ُسبْ َحان َ ُه َو تَ َعال َى‬

‫نـقض – ينـقض‬

Artinya adalah merusak, inilah makna Nawaqidh adalah pembatal-pembatal atau perusak-perusak

Sebagaimana “Nawaqidhul Wudhu“ perusak-perusak wudhu artinya adalah amalan-amalan, perkara-


perkara yang membatalkan wudhu seseorang dinamakan “Nawaqidhul Wudhu“

Nawaqidhul Islam, yang dimaksud dengan Al-Islam adalah

‫الِش ْر ِك َوأ َ ْهلِ ِه‬


‫اء ُة ِم َن ِّ ّـ‬
َ ‫اع ِة َوال ْبَ َر‬
َ ‫ِالط‬ ُ َ‫لله بِالتّ َْو ِحي ِد َواالن ْ ِقي‬
َ ّ ‫اد ل َُه ب‬ ِ ‫االس ِت ْسال ُم‬
ْ
yang dimaksud dengan islam adalah

“Penyerahan diri kepada Allah dengan tauhid dan menyerahkan dengan ketaatan dan berlepas diri
dari kesyirikan dan juga para pelaku syirik”

Inilah yang dinamakan Al-Islam, Al-Islam dari kata aslama yuslimu

‫اإلسالم – أسلم – يسلم‬

Artinya didalam bahasa Arab adalah menyerahkan diri. Aslam Ali fulan adalah menyerahkan diri
kepada si fulan, Aslama (‫ )ألسالم‬yuslimu (‫ )يسلم‬islaman (‫ )إسالما‬artinya adalah penyerahan diri.

Kenapa islam atau agama islam dinamakan dengan islam, karena orang yang masuk kedalam agama
islam dan mengaku bahwasanya dirinya adalah seorang yang memeluk agama islam dia telah
menyerahkan dirinya hanya kepada Allah menyerahkan dirinya dan juga ibadahnya kepada Allah oleh
karena itu dinamakan dengan Islam.

Seorang Nashrani yang dahulunya dia menyembah kepada Allah yang mereka namakan dengan
tuhan bapa dan menyembah kepada Nabi 'Isa yang mereka namakan denga tuhan anak dan
menyembah kepada Maryam ketika dia masuk Islam maka dia harus menyerahkan ibadahnya hanya
kepada Allah meninggalkan peribadatan kepada Nabi 'Isa ‫ عليه السالم‬meninggalkan peribadatan
kepada ibunya (Maryam) dan hanya menyerahkan ibadahnya kepada Allah maka dia dinamakan
sebagai seorang Muslim,

kenapa?

Karena dia menyerahkan dirinya dan juga ibadah nya hanya kepada Allah ‫ُسبْ َحان َ ُه َو تَ َعال َى‬

Oleh karena itu yang namanya islam adalah

‫لله بِالتّ َْو ِحي ِد‬


ِ ‫االس ِت ْسال ُم‬
ْ
“Penyerahan diri kepada Allah dengan TAUHID ”

Yaitu meng Esa kan Allah dengan ibadah dan Ini adalah inti ajaran Islam

‫اعة‬
َ ‫ِالط‬ ُ َ ‫َواالن ْ ِقي‬
َّ ‫اد ل َُه ب‬

”Dan melaksanakan ketaatan kepada Allah ‫”سبْ َحان َ ُه َو تَ َعال َى‬


ُ

bukan hanya meng-Esa-kan Allah didalam ibadah tetapi juga melaksanakan perintah meninggalkan
larangan. Apabila diperintah oleh Allah dan juga Rasul-Nya melaksanakan, apabila dilarang dengan
sesuatu maka dia meninggalkan maka ini juga bagian dari Islam

‫اء ُة ِم َن ِّ ّـ‬
‫الِش ْر ِك‬ َ ‫َوال ْبَ َر‬

“Dan berlepas diri dari kesyirikan”

Yaitu menyekutukan Allah ‫ُسبْ َحان َ ُه َو تَ َعال َى‬

‫َوأ َ ْهلِ ِه‬

”Demikian pula berlepas diri dari orang-orang yang melakukan kesyirikan”

Sebagaimana dahulu Nabi Ibrahim ‫ عليه السالم‬beliau dan juga orang-orang yang beriman bersama
beliau berkata kepada kaumnya

ِ ‫اء أَبَدا ً َحَتّـَّى تُ ْؤ ِمنُوا ب‬


‫ِالله َو ْح َد ُه‬ ِ ‫ون‬
ُ ‫الله ك َ َف ْرنَا ِبك ُْم َوبَ َدا بَيْنَنَا َوبَيْنَك ُُم ال َْع َد َاو ُة َوال ْبَ ْغ َض‬ ِ ‫ون ِم ْن ُد‬
َ ‫آء ِمنْك ُْم َو ِم ّـ ََّما تَ ْعبُ ُد‬
ُ ‫ِإَن ّـاَّ بُ َر‬

Mereka berkata kepada kaumnya “Sesungguhnya Kami berlepas diri dari kalian (wahai orang orang
musyrikin)
‫كَفَ ْرنَا ِبك ُْم‬

dan kami mengkufuri kalian

ِ ‫اء أَبَدا ً َحَتّـَّى تُ ْؤ ِمنُوا ب‬


‫ِالله َو ْح َد ُه‬ ُ ‫َوبَ َدا بَيْنَنَا َوبَيْنَك ُُم ال َْع َد َاو ُة َوال ْبَ ْغ َض‬

Dan akan terus ada permusuhan antara kami dengan kalian selama-lamanya

ِ ‫َحَتّـَّى تُ ْؤ ِمنُوا ب‬
‫ِالله َو ْح َد ُه‬

Sampai kalian beriman hanya kepada ‫لله ُسبْ َحان َ ُه َو تَ َعال َى‬
ُ (Al Mumtahanah : 4)

Inilah yang dinamakan dengan ‫الِش ْر ِك َوأ َ ْهلِ ِه‬


‫اء ُة ِم َن ِّ ّـ‬
َ ‫َوال ْبَ َر‬

Seorang Muslim menyembah kepada Allah semata dan melaksanakan perintah Allah menjauhi
larangan Allah dan dia harus berlepas diri dari apa yang dinamakan dengan kesyirikan dan juga
orang-orang yang melakukan kesyirikan tersebut

“Nawaqidhul Islam artinya adalah pembatal–pembatal keislaman“

Halaqah - 02 Pengantar Penjelasan Kitab Nawaqidhul Islam Bagian 2

by Rory Rachmad | in Silsilah Nawaqidhul Islam at 29 Juli

Download Audio : Pengantar Penjelasan Kitab Nawaqidhul Islam Bagian 2

Halaqah yang ke-2, Penjelasan Kitab Nawaqidhul Islam karangan Asy-Syaikh Muhammad Ibnu Abdul
Wahab at Tamimi rahimahullah

Seseorang masuk kedalam agama islam dengan 2 kalimat syahadat, dengan 2 kalimat syahadat ini
maka dia dianggap sebagai seorang muslim, dijaga darahnya dan kehormatannya. sebagaimana
sabda Nabi ‫ﷺ‬
َ ‫اس َحَتّـَّى يَ ْش َه ُدوا أ َ ْن ل َا ِإل ََه ِإَلاّـَّ الَل ّـ َّ ُه َوأ َ ّـ ََّن ُم‬ ُ َ ُ ‫أ ُ ِمر‬
َ ‫ع َص ُموا ِم ِِّن ّـي ِد َم‬
‫اء ُه ْم‬ َ ‫الَصل َا َة َويُ ْؤتُوا ال ّـ ََّزك َا َة َف ِإذَا ف ََعل ُوا َذلِ َك‬ ُ ‫ول الَل ّـ َّ ِه َوي ُ ِق‬
َّ ‫يموا ّـ‬ ُ ‫ح ّـ ََّم ًدا َر ُس‬ َ َّ‫ت أ ْن أقَا ِت َل الَن ّـ‬ ْ
‫عل َى الَل ّـ َّ ِه‬َ ‫ِقل ْ ِإ ْسل َا ِم َو ِح َسابُ ُه ْم‬ َ ‫َوأ َ ْم َوال َُه ْم ِإَلاّـ َّ ب‬
‫ِح ّـِّا‬

“Aku diperintahkan untuk memerangi manusia sampai mereka mengatakan dan bersyahadat Laa
ilaha illallah dan bersyahadat Muhammad Rasulullah, kemudian mendirikan shalat, membayar zakat,
maka apabila mereka melakukan itu semua ( ‫اء ُه ْم‬ َ ‫ع َص ُموا ِم ِِّن ّـي ِد َم‬ َ ) maka sungguh mereka telah menjaga
َ
dariku darah mereka (‫ ) َوأ ْم َوال َُه ْم‬dan harta mereka (‫ِقل ْ ِإ ْسل َا ِم‬ َ ‫ ) ِإَلاّـ َّ ب‬kecuali dengan hak islam ( ‫عل َى‬
‫ِح ّـِّا‬ َ ‫َو ِح َسابُ ُه ْم‬
‫ ) الَل ّـَِّه‬dan hisab mereka adalah atas ‫حان َ ُه َو َت َعال َى‬
َ ْ‫”لله ُسب‬
ُ (Muttafaqun ‘alayhi)

ْ ‫ أ َ ْش َه ُد أال إله اال الله و‬berarti dia sudah masuk islam dan di
Apabila sudah mengucapkan ‫أش َه ُد ان ُم َحمدا َر ُس ْول الله‬
sana ada perkara-perkara yang apabila dilakukan maka bisa membatalkan keislaman tersebut, ini
yang dinamakan dengan Nawaqidhul Islam

Seseorang masuk ke dalam agama islam dan apabila dia melakukan salah satu atau lebih diantara
perkara-perkara ini maka bisa membatalkan keislaman dia, dia dinamakan dengan Nawaqidhul islam
(perkara-perkara yang membatalkan keislaman)

Sebagaimana tadi kita sebutkan orang berwudhu dan di sana ada pembatal-pembatal wudhu, apabila
berwudhu dan melakukan salah satu di antara pembatal-pembatal wudhu maka batal wudhunya

Demikian pula islam, seseorang mengucapkan 2 kalimat syahadat tapi apabila dia melakukan salah
satu di antara pembatal-pembatal keislaman ini, batal lah 2 kalimat syahadatnya

Dan pembatal-pembatalan keislaman ada yang berupa ucapan dan ada yang berupa i’tiqad
(keyakinan di dalam hati) dan ini semua dinamakan dengan Nawaqidhul Islam

Adapun berupa ucapan seperti orang yang mencela Allah dan juga Rasul-Nya atau berdo’a kepada
selain Allah dengan lisannya maka ini adalah pembatal keslaman

Allah ‫ ُسبْ َحان َ ُه َو تَ َعال َى‬berfirman

‫َولَقَ ْد قَال ُوا كَلِ َم َة الْكُفْ ِر َوكَفَ ُروا بَ ْع َد ِإ ْسل َِام ِه ْم‬
“Dan sungguh mereka telah mengucapkan kalimat yang kufur ‫ َوك َ َف ُروا بَ ْع َد ِإ ْسل َِام ِه ْم‬dan mereka telah kufur
setelah keislaman mereka.” (At-Tawbah : 74)

Allah ‫ ُسبْ َحان َ ُه َو تَ َعال َى‬mengabarkan bahwasanya mereka telah mengucapkan kalimatal kufr,
menunjukkan bahwasanya di sana ada ucapan yang diucapkan oleh seseorang dan itu adalah
termasuk pembatal keislaman.

Di zaman Rasulullah ‫ ﷺ‬suatu saat orang-orang munafiq mereka membicarakan (mencela) Rasulullah
‫ ﷺ‬dan juga para shahabat ‫ رضي الله عنهم‬mereka adalah orang yang banyak makan, yang perutnya
paling besar dan bahwasanya mereka adalah orang yang paling pengecut ketika berperang,

mereka mengucapkan kalimat ini di antara mereka (yaitu di antara orang-orang munafiq), ada
sebagian shahabat yang mendengar kemudian mengabarkan ini kepada Rasulullah ‫ ﷺ‬kemudian
turunlah ayat

‫يما ِنك ُْم‬ َ ‫ق ُْل أَبِالَل ّـَّ ِه َوآيَا ِت ِه َو َر ُسولِ ِه ك ُنتُ ْم تَ ْستَ ْه ِزئ‬
َ ‫ )ال تَ ْعتَ ِذ ُروا ق َْد كَفَ ْرتُ ْم بَ ْع َد ِإ‬٦٥(‫ُون‬

“Katakanlah apakah kalian mengejek dan mengolok-olok dengan Allah dan juga ayat-ayatNya dan
juga dengan Rasul-Nya? ‫ ال َت ْعتَ ِذ ُروا‬janganlah kalian meminta udzur, ‫يما ِنك ُْم‬
َ ‫ ق َْد ك َ َف ْرتُ ْم بَ ْع َد ِإ‬sungguh kalian telah
kufur setelah keimanan kalian…’.” (At-Tawbah : 65-66)

Kufur dengan apa? Dengan ucapan, karena mengejek ‫الله‬


ُ dan Rasul-Nya, mengejek ayat-ayatNya.

‫يما ِنك ُْم‬


َ ‫ال تَ ْعتَ ِذ ُروا ق َْد ك َ َف ْرتُ ْم بَ ْع َد ِإ‬

“Janganlah kalian meminta udzur, kalian sudah kafir setelah keimanan kalian”

menunjukkan bahwa di sana ada pembatal keislaman yang berupa ucapan lisan.

Anda mungkin juga menyukai