Nawaqidul Islam 02
Nawaqidul Islam 02
Halaqah yang pertama, Penjelasan Kitab Nawaqidhul Islam karangan Asy-Syaikh Muhammad Ibnu
ُ هُٙ حمِٙ ر
Abdul Wahab at Tamimi الله
Setelah kita menyelesaikan kitab Al-Qawa'idul Arba' dengan 25 pertemuan dan اء الل َّ ُه
َ ِإ ْن َشhari ini akan
kita mulai dengan kitab yang baru yang juga dikarang oleh Syaikhul Islam Muhammad bin Abdul
Wahhab Ibnu Sulaiman at Tamimi yang berjudul Nawaqidhul Islam
Sebelum kita memulai mempelajari kitab, maka kita akan memperkenalkan tentang pengarang kitab
ini, Beliau adalah Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab Ibnu Sulaiman at Tamimi yang lahir pada
tahun 1115 H, disebuah daerah di jazirah Arab yaitu di Al-'Uyainah dan beliau lahir ditengah-tengah
keluarga yang sangat memperhatikan tentang ilmu Agama dan beliau menghafal Al-Quran dan mulai
menghafal Al-Quran sejak kecil sehingga beliau menyelesaikan menghafal Al-Quran sebelum
berumur 10 tahun
Kemudian memulai menuntut ilmu agama, mempelajari tafsir, mempelajari fiqh dan diantara
gurunya adalah bapak beliau sendiri Syaikh Abdul Wahab Ibnu Sulaiman kemudian setelah itu beliau
ُ هُٙ حمِٙ ر
الله
mempelajari ilmu Agama dari beberapa guru yang lain dan melakukan rihlah ilmiah, melakukan
perjalanan dalam menuntut ilmu pergi ke kota Mekkah, ke kota Madinah, pergi ke Baghdad dan juga
kota- kota yang lain dengan bertujuan untuk menuntut ilmu agama
dan beliau belajar di kota Madinah dan menuntut ilmu dari seorang syaikh al Muhadits yang terkenal
yaitu syaikh Muhammad Hayah As-Sindy dan hampir beliau melakukan perjalanan ke Syam, akan
tetapi karena satu sebab akhirnya beliau tidak bisa pergi kesana dan beliau menghabiskan waktunya
untuk mempelajari ilmu agama dan juga mengajarkan kepada orang lain dan telah mengarang kitab-
kitab yang banyak yang bermanfaat bagi kaum muslimin, diantaranya adalah
- Kitabut Tauhid
- Kasyfu Syubhaat
- Ushulul Sithah
- A-Ushulul tsalasah
dan diantaranya adalah kitab yang sangat ringkas yang اء الل َّ ُه
َ ِإ ْن َشakan kita pelajari yang dinamakan
Nawaqidhul Islam dan kitab ini hanya 2 halaman tetapi mengandung faidah-faidah yang besar yang
hendaknya dipelajari oleh seorang muslim
Dan beliau meninggal dunia pada tahun 1206 H, dan umur beliau saat itu sekitar 91 tahun, setelah
menghabiskan waktunya dan juga hidupnya didalam mempelajari ilmu agama dan juga mengajarkan
kepada orang lain
Ini adalah biografi singkat dari Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab Ibnu Sulaiman at tamimi هُٙ حمِٙ ر
ُ هُٙ حمِٙ رkemudian setelah itu tentang
Allah Semoga Allah merahmati kita dan juga merahmati beliau الله
kitab beliau yaitu Nawaqidhul Islam
Nawaqidh artinya adalah pembatal, Nawaqidh adalah jamak dari Naqidhun dan dalam bahasa Arab
adalah perusak atau pembatal, Inilah yang dinamakan dengan naqidhun
غ ْزل ََها ِم ْن بَ ْع ِد ق ّ َُو ٍة أَنْك َاث ًا ْ َول َا تَك ُونُوا ك َال َّ ِتي نَقَ َض
َ ت
“Janganlah kalian seperti seorang wanita yang merusak pintalannya (yang mencerai beraikan)
pintalannya setelah dia kuat” (An-Nahl 92)
Menceritakan tentang sifat orang-orang yang merusak perjanjian mereka dengan Allah berjanji
kepada Allah dengan sebuah janji kemudian membatalkannya dan merusaknya. Allah mengatakan
"orang-orang yang mereka ( )ينـقضـونmerusak dan membatalkan perjanjian mereka dengan Allah" (Al-
Baqarah 27)
نـقض – ينـقض
Artinya adalah merusak, inilah makna Nawaqidh adalah pembatal-pembatal atau perusak-perusak
“Penyerahan diri kepada Allah dengan tauhid dan menyerahkan dengan ketaatan dan berlepas diri
dari kesyirikan dan juga para pelaku syirik”
Artinya didalam bahasa Arab adalah menyerahkan diri. Aslam Ali fulan adalah menyerahkan diri
kepada si fulan, Aslama ( )ألسالمyuslimu ( )يسلمislaman ( )إسالماartinya adalah penyerahan diri.
Kenapa islam atau agama islam dinamakan dengan islam, karena orang yang masuk kedalam agama
islam dan mengaku bahwasanya dirinya adalah seorang yang memeluk agama islam dia telah
menyerahkan dirinya hanya kepada Allah menyerahkan dirinya dan juga ibadahnya kepada Allah oleh
karena itu dinamakan dengan Islam.
Seorang Nashrani yang dahulunya dia menyembah kepada Allah yang mereka namakan dengan
tuhan bapa dan menyembah kepada Nabi 'Isa yang mereka namakan denga tuhan anak dan
menyembah kepada Maryam ketika dia masuk Islam maka dia harus menyerahkan ibadahnya hanya
kepada Allah meninggalkan peribadatan kepada Nabi 'Isa عليه السالمmeninggalkan peribadatan
kepada ibunya (Maryam) dan hanya menyerahkan ibadahnya kepada Allah maka dia dinamakan
sebagai seorang Muslim,
kenapa?
Karena dia menyerahkan dirinya dan juga ibadah nya hanya kepada Allah ُسبْ َحان َ ُه َو تَ َعال َى
Yaitu meng Esa kan Allah dengan ibadah dan Ini adalah inti ajaran Islam
اعة
َ ِالط ُ َ َواالن ْ ِقي
َّ اد ل َُه ب
bukan hanya meng-Esa-kan Allah didalam ibadah tetapi juga melaksanakan perintah meninggalkan
larangan. Apabila diperintah oleh Allah dan juga Rasul-Nya melaksanakan, apabila dilarang dengan
sesuatu maka dia meninggalkan maka ini juga bagian dari Islam
اء ُة ِم َن ِّ ّـ
الِش ْر ِك َ َوال ْبَ َر
Sebagaimana dahulu Nabi Ibrahim عليه السالمbeliau dan juga orang-orang yang beriman bersama
beliau berkata kepada kaumnya
Mereka berkata kepada kaumnya “Sesungguhnya Kami berlepas diri dari kalian (wahai orang orang
musyrikin)
كَفَ ْرنَا ِبك ُْم
Dan akan terus ada permusuhan antara kami dengan kalian selama-lamanya
ِ َحَتّـَّى تُ ْؤ ِمنُوا ب
ِالله َو ْح َد ُه
Sampai kalian beriman hanya kepada لله ُسبْ َحان َ ُه َو تَ َعال َى
ُ (Al Mumtahanah : 4)
Seorang Muslim menyembah kepada Allah semata dan melaksanakan perintah Allah menjauhi
larangan Allah dan dia harus berlepas diri dari apa yang dinamakan dengan kesyirikan dan juga
orang-orang yang melakukan kesyirikan tersebut
Halaqah yang ke-2, Penjelasan Kitab Nawaqidhul Islam karangan Asy-Syaikh Muhammad Ibnu Abdul
Wahab at Tamimi rahimahullah
Seseorang masuk kedalam agama islam dengan 2 kalimat syahadat, dengan 2 kalimat syahadat ini
maka dia dianggap sebagai seorang muslim, dijaga darahnya dan kehormatannya. sebagaimana
sabda Nabi ﷺ
َ اس َحَتّـَّى يَ ْش َه ُدوا أ َ ْن ل َا ِإل ََه ِإَلاّـَّ الَل ّـ َّ ُه َوأ َ ّـ ََّن ُم ُ َ ُ أ ُ ِمر
َ ع َص ُموا ِم ِِّن ّـي ِد َم
اء ُه ْم َ الَصل َا َة َويُ ْؤتُوا ال ّـ ََّزك َا َة َف ِإذَا ف ََعل ُوا َذلِ َك ُ ول الَل ّـ َّ ِه َوي ُ ِق
َّ يموا ّـ ُ ح ّـ ََّم ًدا َر ُس َ َّت أ ْن أقَا ِت َل الَن ّـ ْ
عل َى الَل ّـ َّ ِهَ ِقل ْ ِإ ْسل َا ِم َو ِح َسابُ ُه ْم َ َوأ َ ْم َوال َُه ْم ِإَلاّـ َّ ب
ِح ّـِّا
“Aku diperintahkan untuk memerangi manusia sampai mereka mengatakan dan bersyahadat Laa
ilaha illallah dan bersyahadat Muhammad Rasulullah, kemudian mendirikan shalat, membayar zakat,
maka apabila mereka melakukan itu semua ( اء ُه ْم َ ع َص ُموا ِم ِِّن ّـي ِد َم َ ) maka sungguh mereka telah menjaga
َ
dariku darah mereka ( ) َوأ ْم َوال َُه ْمdan harta mereka (ِقل ْ ِإ ْسل َا ِم َ ) ِإَلاّـ َّ بkecuali dengan hak islam ( عل َى
ِح ّـِّا َ َو ِح َسابُ ُه ْم
) الَل ّـَِّهdan hisab mereka adalah atas حان َ ُه َو َت َعال َى
َ ْ”لله ُسب
ُ (Muttafaqun ‘alayhi)
ْ أ َ ْش َه ُد أال إله اال الله وberarti dia sudah masuk islam dan di
Apabila sudah mengucapkan أش َه ُد ان ُم َحمدا َر ُس ْول الله
sana ada perkara-perkara yang apabila dilakukan maka bisa membatalkan keislaman tersebut, ini
yang dinamakan dengan Nawaqidhul Islam
Seseorang masuk ke dalam agama islam dan apabila dia melakukan salah satu atau lebih diantara
perkara-perkara ini maka bisa membatalkan keislaman dia, dia dinamakan dengan Nawaqidhul islam
(perkara-perkara yang membatalkan keislaman)
Sebagaimana tadi kita sebutkan orang berwudhu dan di sana ada pembatal-pembatal wudhu, apabila
berwudhu dan melakukan salah satu di antara pembatal-pembatal wudhu maka batal wudhunya
Demikian pula islam, seseorang mengucapkan 2 kalimat syahadat tapi apabila dia melakukan salah
satu di antara pembatal-pembatal keislaman ini, batal lah 2 kalimat syahadatnya
Dan pembatal-pembatalan keislaman ada yang berupa ucapan dan ada yang berupa i’tiqad
(keyakinan di dalam hati) dan ini semua dinamakan dengan Nawaqidhul Islam
Adapun berupa ucapan seperti orang yang mencela Allah dan juga Rasul-Nya atau berdo’a kepada
selain Allah dengan lisannya maka ini adalah pembatal keslaman
َولَقَ ْد قَال ُوا كَلِ َم َة الْكُفْ ِر َوكَفَ ُروا بَ ْع َد ِإ ْسل َِام ِه ْم
“Dan sungguh mereka telah mengucapkan kalimat yang kufur َوك َ َف ُروا بَ ْع َد ِإ ْسل َِام ِه ْمdan mereka telah kufur
setelah keislaman mereka.” (At-Tawbah : 74)
Allah ُسبْ َحان َ ُه َو تَ َعال َىmengabarkan bahwasanya mereka telah mengucapkan kalimatal kufr,
menunjukkan bahwasanya di sana ada ucapan yang diucapkan oleh seseorang dan itu adalah
termasuk pembatal keislaman.
Di zaman Rasulullah ﷺsuatu saat orang-orang munafiq mereka membicarakan (mencela) Rasulullah
ﷺdan juga para shahabat رضي الله عنهمmereka adalah orang yang banyak makan, yang perutnya
paling besar dan bahwasanya mereka adalah orang yang paling pengecut ketika berperang,
mereka mengucapkan kalimat ini di antara mereka (yaitu di antara orang-orang munafiq), ada
sebagian shahabat yang mendengar kemudian mengabarkan ini kepada Rasulullah ﷺkemudian
turunlah ayat
يما ِنك ُْم َ ق ُْل أَبِالَل ّـَّ ِه َوآيَا ِت ِه َو َر ُسولِ ِه ك ُنتُ ْم تَ ْستَ ْه ِزئ
َ )ال تَ ْعتَ ِذ ُروا ق َْد كَفَ ْرتُ ْم بَ ْع َد ِإ٦٥(ُون
“Katakanlah apakah kalian mengejek dan mengolok-olok dengan Allah dan juga ayat-ayatNya dan
juga dengan Rasul-Nya? ال َت ْعتَ ِذ ُرواjanganlah kalian meminta udzur, يما ِنك ُْم
َ ق َْد ك َ َف ْرتُ ْم بَ ْع َد ِإsungguh kalian telah
kufur setelah keimanan kalian…’.” (At-Tawbah : 65-66)
“Janganlah kalian meminta udzur, kalian sudah kafir setelah keimanan kalian”
menunjukkan bahwa di sana ada pembatal keislaman yang berupa ucapan lisan.