Anda di halaman 1dari 5

RINGKASAN

“Bencana alam dan mitigasi bencana Hidrometeorologi”

Di susun oleh:

1. Siti Masruroh Zulfa


2. Sri Wulandari
3. Suci Permatasari
4. Suhendar
5. Syahrul Taofik
6. Tiara
7. Wahyu Romadon
Pengertian Bencana Hidrometeorologi

Bencana hidrometeorologi adalah bencana yang diakibatkan oleh parameter-


parameter meteorologi. Atau dengan kata lain, bencana
hidrometeorologi dipengaruhi oleh hal-hal yang berkaitan dengan meteorologi seperti
angin, curah hujan, kelembapan, temperatur.

Sedangkan, terjadinya perubahan suhu, kelembapan, dan curah hujan di lingkungan


suatu wilayah juga dipengaruhi oleh perubahan iklim. 

Perubahan iklim merupakan perubahan yang terjadi pada iklim, curah hujan, dan suhu
udara karena meningkatnya gas karbon dioksida dan gas-gas lain. 

Perubahan iklim mengakibatkan suhu dan curah hujan di Indonesia menjadi tidak
menentu. 

Sehingga, dalam suatu keadaan dapat terjadi hujan lebat dalam waktu yang lama,
namun juga dapat terjadi kekeringan yang lebih lama dari biasanya.

Penyebab Bencana Hidrometeorologi

Ada tiga jenis bencana alam yang biasanya terjadi di planet bumi ini. Bencana alam ini
adalah bencana hidrometeorological, bencana geological, dan juga bencana biological.
Sekitar 75% bencana yang terjadi di dunia adalah bencana hidrometeorolgi, angka yang
cukup tinggi dibandingkan dengan 2 jenis bencana yang lain.

Sebenarnya apa sih penyebab dari bencana Hidrometeorologi ini? Berikut kita akan
bahas lengkap mengenai penyebab terjadinya bencana hidrometeorologi.

1. Perubahan Iklim dan Cuaca Ekstrem

Bencana yang terjadi terutama di Indonesia sering sekali disebabkan adanya perubahan
cuaca dan iklim secara mendadak dan ekstrem. Perubahan iklim dan cuaca yang terjadi
menyebabkan beberapa dampak buruk bagi beberapa daerah seperti yang sering terjadi
di Indonesia. Beberapa cuaca ekstrem seperti kemarau panjang menyebabkan
kekeringan, dan juga jika hujan lebat terjadi dalam waktu lama bisa menyebabkan
bencana banjir dan juga tanah longsor.

2. Perubahan Tekanan Udara yang Mendadak

Hal ini bisa menyebabkan bencana angin puting beling dan angin besar yang lainnya.
Angin dikategorikan berbahaya jika angin tersebut memiliki kecepatan 62km/jam atau
lebih. Angin dengan kecepatan yang besar ini disebabkan karena adanya perubahan
tekanan udara dan didukung oleh cuaca yang terjadi sedang ekstrem. Angin ini sangat
berpotensi untuk merusak, dan juga mengancam korban jiwa dari penduduk yang ada
di sekitar kejadian.

3. La Lina dan El Nino

penyebab bencana hidrometeorologi lainnya terutama di Indonesia adalah La nina dan


El nino. Dua dampak utama adalah kekeringan dan terjadinya banjir karena curah hujan
yang tinggi.gEl nino yang berpengaruh terhadap kekeringan di Indonesia karena dengan
adanya angin ini curah hujan di sekitar indonesia menjadi berkurang dan terkadang
menyebabkan kekeringan panjang.

La nina yang berpengaruh terhadap curah hujan tinggi di Indonesia dan menyebabkan
kota, daerah yang tidak memiliki resapan yang bagus akan terkena banjir. Selain itu
ditambah dengan cuaca ekstrim menambah beberapa lagi bencana yang bisa terjadi
seperti tanah longsor dan juga angin puting beliung.

4. Faktor Penyebab Lainnya

Masih ada beberapa faktor penyebab bencana hidrometeorologi lainnya seperti karena
musim kemarau yang panjang menyebabkan beberapa tempat di Indonesia membeku
hingga ke bawah. Kemarau panjang juga bisa menyebabkan sebuah fenomena hujan
es atau disebut dengan nama hail. Hal ini disebabkan karena terjadi pembentukan awan
secara konvektif dimana massa udara hangat akan terangkat ke atas dan membentuk
awan yang sangat dingin yang kurang dari titik beku sehingga menjadi beku seperti es.

Saat sudah cukup terbentuk awan hujan es itu akan turut jatuh bersama air hujan.
Hujan es ini biasanya hanya terjadi di satu daerah saja dan tidak merata dikarenakan
pembentukan awan tersebut berlangsung dengan cepat.

Dampak Bencana Hidrometeorologi

Tentunya setiap bencana memiliki potensi merusak, menghancurkan, sehingga sangat


berbahaya dan bisa mengancam korban jiwa. Berikut ini adalah dampak dari bencana
hidrometeorologi.

 Kerusakan sarana dan prasarana umum: bencana yang terjadi berpotensi


merusak jalan raya dan bangunan perkantoran, pemerintahan, dan juga fasilitas lainnya.
 Menyebabkan korban jiwa: Bencana hidrometeorologi biasanya bersifat
mendadak, dan jarang bisa mengantisipasi dengan cepat.
 Mengganggu metal penduduk: Ketakutan akan bencana kemungkinan akan terus
mengganggu mental penduduk yang terkena bencana.
 Penyakit yang timbul pasca bencana: Dampak lain yang mungkin terjadi adalah
timbulnya berbagai penyakit pasca bencana, seperti diare, tipes dan lain – lain.

Contoh Kejadian Bencana Hidrometerologi

Seperti yang sudah dijelaskan bahwa bencana hidrometeorologi ini adalah jenis
bencana yang sering terjadi di dunia. Di Indonesia juga ada beberapa contoh kejadian
yang terjadi belakangan ini, berikut ini adalah contoh kejadian hidrometeorologi yang
terjadi di Indonesia.

 Hujan Es (Hail) di aceh: Pada tanggal 7 Juli 2019 aceh mengalami fenomena
hujan es, tepatnya terjadi di kecamatan jagong jeget aceh.
 Banjir Jakarta: Merupakan dampak dari hidrometeorologi tahunan yang
menumpa ibukota negara Indonesia ini. Sistem resapan jakarta yang masih kurang baik,
disertai banjir kiriman dari bogor menyebabkan jakarta sangat berpotensi terkena
bencana setiap tahun.
 Tanah longsor dan banjir bandang di matasiri: terjadi di salah satu pulau yang
ada di Indonesia pada bulan april 2019 yang lalu, menyebabkan beberapa orang
meninggal dunia.
 Hujan Es di Sumatra Utara: Satu hari yang lalu tepatnya tanggal 10 Juli 2019,
daerah kabupaten Karo dan kabupaten Mandailing Natal terkena hujan es (hail). Seperti
yang sudah kita ketahui bahwa hujan es hanya terjadi di wilayah tertentu atau tidak
secara menyeluruh.

Mitigasi Bencana Hidrometeorologi

Pengertian mitigasi adalah serangkaian upaya untuk mengurangi resiko bencana,


baik melalui pembangunan fisik maupun penyandaran dan peningkatan kemampuan
menghadapi ancaman bencana.

Contoh mitigasi bencana alam hidrometeorologi yaitu salah salahsatunya adalah Angin
topan, yaitu:

1. Tindakan siap siaga Bencana Angin Topan


-Mengetahui resiko dan membuat rencana pengungsian
-Melakukan latihan dengan melakukan penelusuran jalur evakuasi agar proses
evakuasi dapat berjalan lebih cepat jika bencana terjadi.
-Melakukan penguatan pada atap rumah dengan cara mengikatnya dengan baik.
-Menyusun rencana berupa tidakan kapan harus bertindak ketika bencana angin
topan terjadi? Jika diperlukan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk
mengungsi? Serta apakah apakah jalur evakuasi terlalu sulit sehingga perlu
diubah?
-Mempersiapkan seluruh kebutuhan yang diperlukan saat bencana angin topan
terjadi.

2. Ketika Terjadi Bencana Angin Topan

Saat terjadi bencana angin topan, ada baiknya untuk berada didalam dirumah
kecuali jika disarankan untuk mengungsi. Hal yang perlu dilakukan yaitu:
-Semua barang kebutuhan harus siap sedia.
-Tutup pintu dan jendela rumah.
-Tinggalah di dalam satu ruangan yang paling aman di rumah atau jika memiliki
ruang bawah tanah masuk kedalam lebih baik.
-Ada baiknya untuk mematikan segala bentuk aliran listrik .
-Selalu dengarkan radio untuk mengetahui perkembangan informasi terbaru
saat bencana angin topan.

Anda mungkin juga menyukai