TUGAS INDIVIDU
Di Susun Oleh:
2) Intervensi Keperawatan
Defisit Nutrisi [ CITATION DPP18 \l 1057 ] (I.03120 Hal. 200)
Observasi :
a) Identifikasi indikasi pemberian nutrisi parinteral (misal. Gangguan
absorpsi makanan, mengistirahatkan usus, gangguan motilitas
usus, jalur enteral tidak memungkinkan).
b) Identifikasi jenis akses parenteral yang di berikan (misal. Perifer,
sentral).
c) Monitor reaksi alergi pemberian nutrisi
d) Monitor kepatenan intravena
e) Monitor asupan nutrisi
f) Monitor komplikasi (misal. Mekanik, septik, metabolik)
Terapeutik :
a) Hitung kebutuhan kalori
b) Berikan nutrisi parenteral sesuai indikasi
c) Atur kecepatan pemberian infus yang tepat
d) Gunakan infusion pumb, jika tersedia
Edukasi :
Jelaskan tujuan dan prosedur pemberian nutrisi parenteral
Kolaborasi :
Kolaborasi pemasangan vena sentral , jika perlu
c. Hipertemia
1) Tujuan
Tujuan keperawatan hipertemia. Menurut [ CITATION PPN182 \l 1057 ]
(L.14134 Hal 129) mengatakan bahwa, setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama ... jam, di harapkan pengaturan suhu tubuh agar
tetap dalam rentang normal.
Kriteria Hasil :
Mengigil : menurun 5
Kulit merah : menurun 5
Suhu tubuh : membaik 5
Pengisian kapiler : membaik 5
2) Intervensi Keperawatan
Manajemen hipertemia [ CITATION DPP18 \l 1057 ] (I.15506 Hal. 181)
Observasi :
a) Identifikasi penyebab hipertemia (misal. Dehidrasi, terpapar
lingkungan panas, inkubator).
b) Monitor suhu
c) Monitor kadar elektrolit
d) Monitor haluaran urin
e) Monitor komplikasi akibat hipertemia
Terapeutik :
a) Sediakan lingkungan yang dingin
b) Longgarkan atau lepaskan pakaian
c) Berikan cairan oral
d) Ganti linen setiap hari atau lebih sering jika mengalami
hiperhidrosis (keringat berlebihan).
e) Berikan oksigen
f) Hindari pemberian antipiretik atau aspirin
Edukasi :
Anjurkan tirah baring
Kolaborasi :
Kolaborasi pemberian carian atau elektrolit intravena
d. Hipovolemia
1) Tujuan
Tujuan keperawatan hipovolemia. Menurut [ CITATION PPN182 \l 1057 ]
(L.03028 Hal 107) mengatakan bahwa setelah dilakukan tindakan
keprawatan selama ... jam, di harapkan kondisi volume cairan
intravaskular, interstisiel atau intraseluler membaik dengan
Kriteria Hasil :
Turgor kulit : meningkat 5
Pengisian vena : meningkat 5
Keluhan haus : menurun 5
2) Intervensi Keperawatan
Manajemen hipovolemia [ CITATION DPP18 \l 1057 ] (I.03116 Hal.
184)
Observasi :
a) Periksa tanda dan gejala hipovolemia (mis. Frekuensi nadi
meningkat, nadi teraba lemah, tekanan nadi menurun, tekanan
nadi menyempit, turgor kulit menurun, membran mukosa kering,
volume urin menurun, hematokrit meningkat, haus dan lemah).
b) Monitor intake dan output cairan
Terapeutik :
a) Hitung kebutuhan cairan
b) Berikan posisi midified trendelenburg
c) Berikan asupan cairan oral
Edukasi :
a) Anjurkan memperbanyak asupan cairan oral
b) Anjurkan menghindari posisi mendadak
Kolaborasi :
a) Kolaborasikan pemberian cairan IV istonis (mis. NaCl, RL)
b) Kolaborasikan pemberian cairan hipotonis (mis. glukosa 2.5%
NaCl 0,4 %).
c) Kolaborasikan pemberian cairan koloid (mis. Albumin,
plasmanate).
4. Implementasi Keperawatan
Implementasi keperawatan merupakan suatu tindakan atau pelaksanaaan
dari sebuah rencana yang sudah di susun secara matang dan terperinci,
implementasi biasanya di lakukan setelah perencaan di anggap sempurna.
Menurut Nurdin Usman mengatakan bahwa, implementasi adalah bermuara
pada aktivitas, aksi, tindakan atau adanya mekanisme suatu sistem.
Implementasi bukan sekedar aktivitas tetapi suatu kegiatan yang terencana
untuk mencapai tujuan kegiatan.
5. Evaluasi Keperawatan
Evaluasi keperawatan merupakan tahap akhir yang bertujuan untuk menilai
apakah tindakan keperawatan yang di lakukan tercapai atau tidak untuk
mengatasi suatu masalah (Meirisa, 2013).
DAFTAR PUSTAKA