A. Kompetensi
A. Kompetensi
A. KOMPETENSI
Memberikan keahlian kepada mahasiswa pemahaman tentang :
• Memahami unsur-unsur terbentuknya api
• Memahami usaha-usaha pencegahan kebakaran
• Memahami sistim pengendalian dan perlindungan dari kebakaran
C. WAKTU
Mata kuliah ini berbobot 2 sks atau 4 jam tatap muka setiap minggunya. Sehingga
untuk bisa mencapai kompetensi yang telah ditentukan, mahasiswa harus mengikuti
kegiatan tatap muka sebanyak 4 jam x 17 kali tatap muka. Atau sebesar 68 jam.
D. PRASYARAT
Untuk mempermudah pencapaian kompetensi yang diharapkan, mahasiswa harus
mempunyai pemahaman dengan baik tentang Dasar-dasar K3, Gambar Teknik,
Mekanika Fluida.
Kadang kerusakan tak langsung tidak dapat diperbaiki. Kehilangan pelanggan selama
shut down akibat kebakaran tak pernah dapat diperoleh kembali. Faktanya, banyak
perusahaan bangkrut setelah kebakaran besar, meskipun perusahaan tersebut
memiliki asuransi yang cukup untuk menutupi kerugiannya karena perusahaan tak
mampu memperoleh kembali pangsa pasar yang hilang saat pabrik shut down.
Berikut ini beberapa fakta umum yang harus dipikirkan ketika memperhatikan
keamanan terhadap kebakaran
1. Tak ada fasilitas yang benar-benar tahan api.
Hampir semua fasilitas dapat terbakar.
2. Panas ditransmisikan dengan konveksi, konduksi, dan radiasi.
3. Api akan menyebar di gedung secara horizontal dan vertikal.
4. Penyebaran panas, asap, dan gas beracun merupakan bahaya tunggal terbesar
terhadap nyawa dan selalu menyertai penyebaran api.
5. Isi dari fasilitas lebih sering menjadi sumber kebakaran dibandingkan struktur
fisik fasilitasnya.
6. Waktu yang dibutuhkan dari awal pembakaran hingga menjadi kebakaran yang
merusak sangatlah singkat.
7. Perencanaan untuk tindakan perlindungan dan pencegahan terhadap kebakaran
sangat penting.
8. Sistem keamanan nyawa total tak akan dapat dicapai.
9. Setiap fasilitas harus memiliki prosedur yang jelas untuk memastikan tindakan
yang tepat dari seluruh staf saat terjadi kebakaran.
a. API
Api merupakan reaksi kimia yang cepat dan awet yang melepaskan panas, cahaya,
dan produk kimia. Reaksi kimia dari bahan yang dapat terbakar dan oksigen atau
yang lebih dikenal sebagai oksidasi ini bersifat eksotermis. Proses pembakaran dapat
dijelaskan dengan model SEGITIGA API. Setiap sisi dari segitiga tersebut mewakili
salah satu elemen dasar yang dibutuhkan dalam proses pembakaran, yaitu bahan
bakar, panas, dan oksigen. Model ini kemudian dikembangkan lagi menjadi model
tetrahedron, yang terdiri dari bahan bakar, panas, oksigen, dan reaksi rantai. Reaksi
rantai adalah proses yang menjaga api tetap ada.
Gambar 1.1. Segi Tiga Api Gambar 1.2 Model Api Tetrahedron
b. Bahan Bakar
Bahan bakar dapat berupa padatan, cairan maupun gas. Dengan pengecualian
terhadap logam yang dapat terbakar, hanya gas yang akan langsung terbakar,
sedangkan padatan dan cairan harus terkonversi menjadi gas terlebih dahulu sebelum
terbakar.
Pada umumnya di industri kimia, minyak dan gas, bahan bakar jenis cairan dan gas
merupakan yang paling banyak menimbulkan kebakaran. Bahan yang dapat terbakar
adalah bahan yang pada rentang kondisi atmosferik normal akan menguap dan
membentuk campuran dengan udara yang akan terbakar jika dipantik. Ada batas atas
dan batas bawah konsentrasi di udara untuk setiap uap yang dapat terbakar. Gas tidak
dapat dipantik kecuali pada rentang yang dapat dibakar. Batas bawah atau Lower
Explosion Limit (LEL) adalah konsentrasi minimum gas di udara yang dapat
dipantik. Sedangkan, batas atas atau Upper Explosion Limit (UEL) adalah
konsentrasi maksimum di udara dari uap yang dapat terbakar untuk masih bisa
dipantik.
Tabel 1.2 Contoh batas bawah (LEL) dan batas atas (UEL)
Bahan kimia dapat menghadirkan sumber bahaya fisik disamping sumber bahaya
bagi kesehatan. Yang sifatnya lebih umum mencakup: kemampuan menyala,
kapasitas oksidasi, reaktivitas terhadap air, gas dan cairan bertekanan atau
termampatkan, dan ketidak-kompatibelan dan kemungkinan reaktivitas dengan bahan
kimia lain. Apabila terdapat kemungkinan sumber bahaya ini, maka kesadaran sangat
penting agar bahan kimia yang relevan dapat disimpan dan digunakan dengan benar.
c. Panas
Sumber pengapian dengan energi yang cukup dibutuhkan untuk dapat memulai suatu
kebakaran, kecuali untuk bahan dan logam yang terpantik secara spontan. Ada empat
sumber utama energi panas, yaitu:
1). Kimia – beberapa reaksi kimia bersifat eksotermis (melepaskan panas). Energi
panas dapat menimbulkan kebakaran. Yang termasuk dalam kategori ini adalah
bahan yang dapat terpantik secara spontan, logam, asetilida, dan lain-lain.
2). Elektrik – energi yang dibutuhkan untuk menggerakkan arus listrik melalui suatu
media, muncul dalam bentuk energi panas. Bentuk dasar api dari energi panas
elektrik adalah tahanan, percikan api, nyalaan, listrik statis, dan kilatan.
3). Mekanik – energi mekanik secara normal ditimbulkan oleh friksi atau pengaruh
dari suatu aksi. Contoh untuk sumber api jenis ini adalah perkakas tangan,
gerinda, gas buang dari kendaraan, mesin yang berputar, permukaan yang panas,
dan udara tekan.
4). Nuklir – energi nuklir adalah energi panas yang dilepaskan dari inti atom
melalui proses fisi nuklir. Pada beberapa elemen, energi ini sangat intens. Energi
nuklir dapat jutaan kali lebih besar dari energi yang dilepaskan dari reaksi kimia
biasa.
d. Oksigen
Oksigen harus ada di setiap bentuk pembakaran. Pada kebakaran yang umumnya
terjadi, kandungan oksigen didalam udara, umumnya berkisar 21% dari volum udara
sedangkan, batas minimum oksigen di atmosfer yang dapat menimbulkan
pembakaran adalah 15-16%. Jika jumlah oksigen meningkat, intensitas dari
kebakaran juga akan meningkat. Oksigen yang berlebih dapat menghasilkan
pembakaran sempurna yang lebih banyak dari bahan bakar sehingga mengurangi
jumlah asap, gas, dan arang yang dihasilkan.
Oksigen tidak selalu berasal dari udara. Senyawa kimia tertentu yang dikategorikan
sebagai oksidator (oxidizer) dapat menghasilkan oksigen yang dibutuhkan untuk
pembakaran atau meningkatkan intensitas kebakaran.
Bahan yang terbakar mengalami perubahan fisik dan kimia yang kompleks. Selama
perubahan tersebut, bahan bertransformasi menjadi bentuk atau kondisi lain,
misalnya gas, jilatan api, asap panas, arang, dan tekanan. Sebagian besar produk
pembakaran itu sangat berbahaya bagi manusia.
(combustible gas test) untuk mengetahui campuran LEL di udara. Jika LEL
nol maka pekerjaan panas tersebut baru boleh dilaksanakan.
Pencegahan kebakaran melalui kerapihan dan penataan.
Pencegahan ini termasuk penataan dan penyimpanan bahan mudah terbakar,
jauh dari sumber panas termasuk peralatan listrik atau sumber api dari
kompor di dapur. Bahan-bahan mudah terbakar banyak dijumpai dalam
bangunan seperti kertas, bahan katun, kayu, karton, dan lain sebagainya.
Meminimalkan jumlah bahan mudah terbakar ini juga mengurangi risiko
terjadinya kebakaran. Tidak meletakkan bahan kertas di atas alat listrik yang
mempunyai permukaan panas seperti transformer tegangan tinggi atau kertas
di dekat sumber api.
Pencegahan kebakaran melalui pencegahan kebocoran (loss of containment).
Pabrik yang memproses fluida (gas atau cairan) yang mudah terbakar harus
mempunyai integritas sistem proses (process system integrity) yang handal.
Integritas Sistem Proses tersebut meliputi kehandalan sistem perpipaan,
sistem bejana tekan, sistem pompa, sistem kompresor dan wadah proses
(process containment) lainnya.
Program integritas sistem proses meliputi inspeksi, pengujian / testing, dan
pemeliharan terhadap kehandalan integritas proses tersebut seperti ketebalan, korosi,
sambungan perpipaan (flange to flange), dan lain sebagainya. Usaha pencegahan
kebocoran di pabrik menjadi bagian terpenting belakangan ini mengingat sudah
banyak aset yang dioperasikan melebihi umur rancangannya (design life) sehingga
diperlukan suatu program integritas proses yang handal.
Cara lain pencegahannya adalah pekerjaan las atau pemotongan dengan api
dilakukan di dalam ruangan khusus yang dirancang mempunyai tekanan positif
(welding habitat) untuk mencegah (mengurangi kemungkinan) masuknya gas
hidrokarbon ke titik api (nyala).
Penggunaan “hot work shelter” yakni selimut api yang menutupi pekerjaan las tanpa
adanya sistim tekanan positif di dalamnya hanya mencegah partikel menyala (spark)
hasil las atau pemotongan dengan api berterbangan tak terkendali. Penggunaan
shelter ini mencegah spark yang berterbangan tersebut berkontak dengan bahan
mudah terbakar termasuk (jika ada) gas yang bocor ketika pekerjaan las berlangsung.
Penurunan risiko dengan shelter ini tidak sebaik habitat seperti yang disebutkan di
atas. Namun, penggunaan hot work shelter di daerah yang tidak mengandung titik
kebocoran bahan bakar yang tinggi dapat dipertimbangkan.
kebakaran dengan pengetahuan dan kemampuan yang belum tentu sesuai untuk dapat
dengan segera untuk memadamkan kebakaran industri.
a. Kelas Api
Berdasarkan jenis pemadamannya atau penyebab timbulnya api, api dikelompokkan
menjadi 5 kelas:
1). Kelas A: Kebakaran / Api yang ditimbulkan oleh bahan bakar padat yang
umumnya mengandung unsur karbon seperti kayu, kertas plastik, kain, karet,
dlsb. Pemadaman untuk api kelas A ini dapat dengan menggunakan pemadam
api kelas A yakni air, foam, dry powder / dry chemical, CO2. Api kelas A
diperuntukkan untuk bahan-bahan yang jika terbakar menghasilkan sisa
pembakaran berupa abu.
2). Kelas B: Kebakaran / Api yang ditimbulkan oleh bahan bakar cair.
Pemadaman api kelas B ini dapat dengan menggunakan foam, dry chemical /
powder.
3). Kelas C: kebakaran yang ditimbulkan oleh peralatan listrik. Pemadaman ini
dapat dilakukan dengan CO2 atau dry chemical. Foam meskipun bisa
digunakan tetapi tidak disarankan karena dapat merusak peralatan listrik.
4). Kelas D: Kebakaran / api yang ditimbulkan oleh bahan logam / metal seperti
Magnesium, Sodium, Potasium dan Aluminium. Pemadaman api kelas D ini
dapat dengan menggunakan bahan kimia kering khusus (seperti bahan
berbasis Sodium Klorida), lemak dan pasir.
Ada pemadam api ringan yang dapat digunakan untuk beberapa kelas seperti
kelas A,B, dan C.
5). Kelas K : Diluar kelas tersebut di atas, ada tambahan kelas untuk kebakaran
yang diakibatkan oleh bahan-bahan dapur yakni api kelas K (untuk mudah
mengingat K adalah “Kitchen”). Kebakaran khusus dari dapur karena minyak
goreng atau lemak (“cooking oil” atau “fats”) yang jika dalam keadaan terlalu
panas akan mencapai titik nyala sendiri (auto ignition).
b. Siklus Api
Tahap tersebut dapat dilihat pada kurva suhu api di bawah ini.
Grafik dari siklus api sejak pengapian (muncul) hingga padam membentuk kurva
yang menyerupai lonceng (lihat Gambar 1.13). Api akan padam pada akhirnya
meskipun tak ada pengendalian sama sekali.
Alat pemadam kebakaran dapat bermanfaat jika digunakan dengan benar. Hal ini
berarti orang yang diharapkan akan menggunakan alat tersebut harus menerima
pelatihan yang memadai. Secara umum, orang tersebut harus mengetahui:
1). Lokasi alat pemadam kebaran di tempat kerja.
2). Tingkatan alat pemadam kebakaran dan kecocokannya untuk jenis kebakaran.
3). Bagaimana mengoperasikan alat pemadam kebakaran dan secara efektif
menangani kebakaran sambil tetap menjaga diri.
2) Untuk jenis cartridge tekan tuas penusuk agar alat pemadam siap digunakan.
3) Dekati api dari arah angin berhembus.
4) Arahkan nozzle ke sumber kebakaran dari jarak yang aman.
5) Tekan tuas operasi. Beberapa alat pemadam kebakaran menyemprot pada
kecepatan tinggi. Hindari semprotan langsung ke arah bahan bakar cair
karena dapat menimbulkan percikan yang dapat menyebarkan dan
memperbesar kebakaran.
6) Arahkan semprotan dari nozzle dari satu ke sisi lain secara horizontal hingga
semua area tertangani dengan menggunakan lengan (bukan pergelangan
tangan).
7) Lanjutkan hingga seluruh bahan pemadam habis dan api dapat dipadamkan.
8) Pastikan kebakaran telah padam dan mundur perlahan, namun jangan pernah
membelakangi api. Ingat, selalu ada resiko api menyala kembali. Pastikan
juga anda selalu pada posisi yang bebas untuk menyelamatkan diri (escaping)
dengan selalu membelakangi jalan keluar.
Gambar 1.18. Memadamkan api dengan berjalan mundur perlahan menuju exit door
Ketika api kecil tidak bisa dipadamkan, maka diperlukan pemadaman api besar yang
dilakukan oleh tim yang telah terlatih untuk pemadaman api dengan menggunakan
selang, hydrant, monitor pemadam api (fire monitor). Pemadaman kebakaran
dilakukan dengan teknik-teknik:
1). Pendinginan (Cooling) yakni pendinginan bahan bakar sampai kepada
temperatur dimana uap bahan bakar tidak lagi dapat dihasilkan oleh bahan
bakar tersebut sehingga akhirnya api padam. Teknik pendinginan ini
dilakukan dengan menyemprotkan air.
2). Menutupi (Smothering) yakni memisahkan udara atau oksigen sehingga tidak
ada lagi pasokan oksigen untuk menunjang kebakaran. Cara ini dilakukan
dengan menyemprotkan agen dry chemical atau dry powder dari alat
pemadam api ringan (APAR) kepada sumber api, penyemprotan busa (foam),
CO2, Halon, atau menggunakan selimut basah atau pasir (untuk api kecil dan
kompor). Halon karena alasan lingkungan hidup (merusak lapisan ozon)
dilarang penggunaannya.
3). Mematikan sumber bahan bakar (Starving) yakni dengan menutup katup
aliran bahan bakar gas atau cairan.
4). Memutuskan reaksi kimia berantai (Break Chain Reaction) yakni dengan
mengaplikasikan bahan kimia tertentu untuk menyingkirkan rangkaian reaksi
kimia di daerah nyala api dengan demikian proses pembakaran akan terhenti.
Selain itu, pemadaman api aktif ini juga perlu didukung dengan sistem pemadaman
api otomatis (Fixed fire fighting system) seperti misalnya adanya sistem air pemadam
(fire water sistem) yang dapat meliputi Sprinkler, sistem Deluge, fusible plug.
1.3. Referensi
1). Syarat-Syarat Pemasangan dan Pemeliharaan Alat Pemadam Api Ringan,
PerMenaker 04/1980.
2). Instalasi Alarm Kebakaran Automatik, PerMenaker 02/1983.
3). Fire Protection Handbook, 16th Edition, National Fire Protection Association
4). Standard for Portable Fire Extinguisher, NFPA 10,2002 Edition.
5). Standard for Low, Medium, and High Expansion Foam, NFPA 11, 2002 Edition.
6). Standard for CO2 Extinguishing System, NFPA 12, 2002 Edition.
7). Fire Fighting Training Manual, Education and Culture Leonardo Da Vinci.
8). Persyaratan Teknis Sistem Proteksi Kebakaran pada Bangunan Gedung dan
Lingkungan, PERMEN PU No. 26/PRT/M/2008, Tanggal 30 Desember 2008.
9). Panduan Kesehatan dan Keselamatan, Adidas Group, diakses tanggal 16
Februari 2016.
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................