Anda di halaman 1dari 8

UNIVERSITAS PANCASAKTI TEGAL

FAKULTAS HUKUM
PROGRAM STUDI ILMU HUKUM
PANITIA UJIAN TENGAH SEMESTER GASAL
TAHUN AKADEMIK 2021-2022

TATA TERTIB e-UTS


1. Peserta ujian wajib mengikuti e-UTS sesuai dengan
jadwal yang telah ditentukan Fakultas.
2. Jadwal ujian disesuaikan dengan jadwal
perkuliahan seperti biasa.
3. Peserta ujian wajib melampirkan foto kartu ujian
peserta dan apabila tidak bisa menunjukan kartu
ujian peserta dianggap tidak mengikuti ujian.
4. File soal ujian akan dikirimkan melalui Whatsapp
Group per Kelas sesuai dengan jadwal ujian yang
telah ditentukan.
5. Peserta ujian mengerjakan soal - soal di lembar
jawaban yang telah disediakan.
6. File hasil ujian dikoordinir oleh komting (dalam
bentuk rar) dan komting WAJIB mengirimkan file
hasil ujian ke email: fhupstegal@gmail.com. Panitia
tidak bertanggung jawab terhadap hasil ujian yang
dikirimkan secara individu / tidak melalui komting.
7. Mahasiswa yang berhalangan atau tidak mengikuti
e-UTS pada waktu yang telah ditentukan dapat
langsung menghubungi dosen pengampu untuk
mengikuti e-UTS Susulan.
8. Peserta ujian yang tidak mematuhi point 1 sampai
8, dianggap gugur dan tidak memperoleh penilaian.

PANITIA
UNIVERSITAS PANCASAKTI TEGAL
FAKULTAS HUKUM
PROGRAM STUDI ILMU HUKUM
PANITIA UJIAN TENGAH SEMESTER GASAL
TAHUN AKADEMIK 2021-2022

Mata Uji : Hukum dan Pancasila


Semester : VII / E
Waktu : 100 Menit
Dosen Penguji : Dr. Ervin Hengky Prasetyo, SH.,MH

1. Jelaskan definisi Pancasila sebagai sumber Hukum dari segala Hukum ?

2. Sebutkan alasan Pancasila dijadikan sumber dari segala hukum Indonesia?

3. Sebutkan Pengamalan Pancasila ditinjau dari segi hukum ?

4. Jelaskan fungsi dan Kedudukan Pancasila ?

5. Jelaskan Hubungan Pancasila dan Pembukaan UUD 1945 ?


UNIVERSITAS PANCASAKTI TEGAL
FAKULTAS HUKUM
PROGRAM STUDI ILMU HUKUM
PANITIA UJIAN TENGAH SEMESTER GASAL
TAHUN AKADEMIK 2021-2022

Lembar Jawab e – UTS Gasal Tahun Akademik 2021/2022

Nama : FENTI PUJI LESTARI


NPM : 5118500217
Semester :7
Mata Kuliah / Kelas : HUKUM PANCASILA/ 7E
Tanggal Ujian : 26 Oktober 2021

1.
Pancasila sebagai sumber segala sumber hukum sudah mendapatkan legitimasi secara yuridis
melalui TAP MPR Nomor XX/MPRS/1966 tentang Memorandum DPR-GR Mengenai Sumber
Tertib Hukum Republik Indonesia dan Tata Urutan Peraturan Perundang Republik Indonesia.
Setelah reformasi, keberadaan Pancasila tersebut kembali dikukuhkan dalam Undang-Undang
Nomor 10 Tahun 2004 yang kemudian diganti dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011
tentang Peraturan Perundang-Undangan. Pancasila sebagai sumber segala sumber hukum memberi
makna bahwa sistem hukum nasional wajib berlandaskan Pancasila. Akan tetapi, keberadaan
Pancasila tersebut semakin tergerus dalam sistem hukum nasional. Hal demikian dilatarbelakangi
oleh tiga alasan yaitu: pertama, adanya sikap resistensi terhadap Orde Baru yang memanfaatkan
Pancasila demi kelanggengan kekuasaan yang bersifat otoriter. Kedua, menguatnya pluralisme
hukum yang mengakibatkan terjadinya kontradiksi-kontradiksi atau disharmonisasi hukum. Ketiga,
status Pancasila tersebut hanya dijadikan simbol dalam hukum. Untuk itu, perlu dilakukan upaya-
upaya untuk menerapkan Pancasila sebagai sumber segala sumber hukum dalam sistem hukum
nasional yaitu: pertama, menjadikan Pancasila sebagai suatu aliran hukum agar tidak terjadi lagi
disharmonisasi hukum akibat diterapkannya pluralisme hukum. Kedua, mendudukkan Pancasila
sebagai puncak peraturan perundang-undangan agar Pancasila memiliki daya mengikat terhadap
segala jenis peraturan perundang-undangan sehingga tidak melanggar asas lex superiori derogat legi
inferiori.
UNIVERSITAS PANCASAKTI TEGAL
FAKULTAS HUKUM
PROGRAM STUDI ILMU HUKUM
PANITIA UJIAN TENGAH SEMESTER GASAL
TAHUN AKADEMIK 2021-2022

2.
Pancasila disebut sebagai sumber dari segala sumber hukum karena merupakan pedoman hidup
masyarakat Indonesia secara umum dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari, mulai dari dasar
hukum keluarga, peraturan di sekolah hingga ada pelajaran kewarganegaraan, sebagai alat dasar
pembentukan norma di masyarakat dan adat-istiadat setempat, serta menjadi dasar kehidupan
bermasyarakat,berbangsadan,bernegara. Selain daripada itu Pancasila sendiri menjadi sumber dari
penyelenggaraan hukum di Indonesia dan menjadi dasar dalam pelaksanaan keadilan di ranah
hukum. Oleh karenanya banyak pengkajian yang dilakukan terhadap Pancasila sebelum
memutuskansesuatu. Bahkan ada studi Pancasila tersendiri, misalnya dalam studi ilmu filsafat.
Beberapa alasan di antaranya karena Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa Indonesia
sehingga Pancasila merupakan tujuan sekaligus keinginan yang ingin dicapai oleh bangsa ini
melalui para pendirinya dahulu.

3.
a. Sila ke- Satu
 Meyakini adanya Tuhan Yang Maha Esa
 Percaya dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama dan
kepercayaan masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab
 Menghormati agama orang lain
 Hidup dan bekerja sama antara pemeluk agama dan penganut kepercayaan yang
berbeda-beda sehingga terbina kerukunan hidup
 Menghormati kebebasan orang menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan
kepercayaannya
 Menghormati kebebasan orang merayakan hari besar keagamaan sesuai keyakinan
dan kepercayaan mereka
 Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan kepada orang lain
 Tidak mengganggu teman yang sedang beribadah di sekolah.
b. Sila ke- Dua
 Mengakui persamaan derajat, persamaan hak, dan kewajiban antara sesama manusia.
 Saling mencintai sesama manusia
 Mengembangkan sikap tenggang rasa
 Tidak semena-mena terhadap orang lain
 Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan
 Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan
 Berani membela kebenaran dan keadilan
UNIVERSITAS PANCASAKTI TEGAL
FAKULTAS HUKUM
PROGRAM STUDI ILMU HUKUM
PANITIA UJIAN TENGAH SEMESTER GASAL
TAHUN AKADEMIK 2021-2022

 Mengembangkan sikap hormat dan menghormati, serta kerjasama dengan orang lain,
sebagai wujud bangsa Indonesia menjadi bagian seluruh umat manusia
 Tidak berbuat seenaknya pada teman sekolah atau kuliah.
c. Sila ke- Tiga
 Menumbuhkan rasa cinta Tanah Air dan menjaga nama baik Indonesia. Contohnya
dengan menggunakan produk buatan Indonesia.
 Saling membantu dan berteman baik tanpa membedakan suku, agama, budaya dan
ras.
 Bekerja sama contohnya gotong royong membersihkan lingkungan rumah dan
sekitarnya.
 Selalu menjaga toleransi antar teman dan masyarakat yang berbeda suku dan agama
 Saling menghormati satu sama lain dan saling menghargai.
d. Sila ke-Empat
 Saling Menghargai Pendapat
 Menerima Kritik
 Mengutamakan Musyawaroh
 Mendahulukan Kepentingan Banyak Orang
e. Sila ke-Lima
 Memiliki kemauan untuk menolong orang lain. Namun, kita harus
enyesuaikannya dengan kemampuan kita sendiri.
 Selalu menghargai hasil karya orang lain.
 Tidak bertindak semena-mena pada orang lain.
 Menghormati hak dan kewajiban orang lain.
 Berani memperjuangkan keadilan untuk diri sendiri dan juga untuk orang lain.

4.

a) Pancasila sebagai dasar negara, Kedudukan Pancasila sebagai dasar Negara Indonesia
dilegalkan oleh Instruksi Presiden No.12/1968. Pancasila dijadikan sebagai norma
dasar/kaidah negara yang fundamental. Hal tersebut tercantum dalam alinea keempat UUD
RI tahun 1945. Pancasila sebagai dasar negara memiliki arti bahwa Pancasila menjadi
pedoman dalam penyelenggaraan segala norma-norma hukum dan negara.
b) Pancasila sebagai pandangan hidup negara Indonesia, Pancasila memiliki peran sebagai
pandangan hidup bangsa Indonesia. Pancasila sebagai dasar dari penyelenggaraan kehidupan
bernegara merupakan kedudukan Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa. Peran
Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa adalah untuk mempersatukan dan memberi
UNIVERSITAS PANCASAKTI TEGAL
FAKULTAS HUKUM
PROGRAM STUDI ILMU HUKUM
PANITIA UJIAN TENGAH SEMESTER GASAL
TAHUN AKADEMIK 2021-2022

petunjuk masyarakat Indonesia yang majemuk (beraneka ragam) dalam mencapai


kesejahteraan serta kebahagiaan.
c) Pancasila sebagai sumber dari sumber segala hukum, Pancasila merupakan sumber dari
segala sumber hukum yang berlaku di negara Indonesia. Semua hukum harus tunduk dan
bersumber dari Pancasila. Kedudukan Pancasila sebagai dasar negara, terutama sebagai
sumber dari segala sumber hukum, terdapat pada landasan yuridis yang termasuk Ketetapan
MPR No. V/MPR/1973 dan Ketetapan MPR N.o IX/MPR/1978. Landasan yuridis tersebut
menegaskan bahwa kedudukan Pancasila sebagai dasar negara ini berfungsi sebagai sumber
dari segala sumber hukum atau sumber dari tata tertib hukum yang berlaku di Indonesia.
Sementara menurut Ketetapan MPR No. III/MPR/2000, menyebutkan bahwa Pancasila
merupakan sumber hukum dasar nasional.
d) Pancasila sebagai dasar negara menjadi tujuan dan cita-cita bangsa Indonesia. Sebagai
masyarakat Indonesia harus memiliki kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, rasa
kemanusiaan yang tinggi, bersatu, bermusyawarah, serta berkeadilan sosial.Satu di antara
ciri bangsa Indonesia adalah memiliki satu ide, cita-cita, tujuan, dan tekad untuk hidup
bersama dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia. Prinsip kebangsaan tersebut berumber
dari Pancasila sebagai asas persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.
e) Pancasila sebagai perjanjian luhur, artinya Pancasila harus dibela untuk selama-lamanya.
Perjanjian hukum yang dimaksud telah dilakukan per 18 Agustus 1945, yaitu saat PPKI
(Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) memantapkan dasar negara Pancasila secara
konstitusional dan pembukaan UUD 1945.
f) Pancasila sebagai kepribadian bangsa indonesia, Kepribadian bangsa Indonesia sangat
penting dan juga harus menjadi identitas bangsa Indonesia. Oleh sebab itu, Pancasila harus
ditanamkan dan berada di dalam diri setiap individu bangsa Indonesia. Nilai-nilai Pancasila
memiliki peran penting untuk membentuk kepribadian bangsa Indonesia. Membuat
karakteristik bangsa Indonesia menjadi terbuka terhadap segala perubahan yang terjadi di
dalam maupun di luar negeri tanpa meninggalkan kebudayaan asli milik bangsa Indonesia
sendiri.
g) Pancasila sebagai ideologi bangsa indonesia, Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia
merupakan kumpulan ide/gagasan yang memiliki nilai dan diyakini kebenarannya oleh
bangsa Indonesia dan digunakan sebagai pedoman masyarakat. Pancasila dijadikan sebagai
dasar dalam penyelenggaraan negara merupakan kedudukan pancasila sebagai semangat
konstitusi.
UNIVERSITAS PANCASAKTI TEGAL
FAKULTAS HUKUM
PROGRAM STUDI ILMU HUKUM
PANITIA UJIAN TENGAH SEMESTER GASAL
TAHUN AKADEMIK 2021-2022

5.

Pancasila merupakan dasar filsafat negara yang termuat dalam Pembukaan UUD 1945. Artinya
setiap hal dalam konteks penyelenggaraan negara harus sesuai dengan nilai Pancasila, termasuk
peraturan, perundang-undangan, pemerintahan, sistem demokrasi, dan lainnya. Maka dapat
disimpulkan jika hubungan antara Pancasila dengan Pembukaan UUD 1945 merupakan hubungan
yang sifatnya formal. Artinya Pancasila dijadikan dasar dalam penyelenggaraan negara, serta
sebagai norma positif. Pancasila memiliki kedudukan yang kuat dan tidak dapat diubah. Sedangkan
Pembukaan UUD 1945 berkedudukan sebagai tertib hukum tertinggi. Selain itu, Pancasila dan
Pembukaan UUD 1945 juga memiliki hubungan material. Artinya UUD 1945 merupakan kaidah
hukum negara Indonesia, yang mana seluruh unsur dan pokok kaidahnya bersumber dari Pancasila.
Maka dapat dikatakan jika Pancasila juga merupakan tertib hukum Indonesia.
UNIVERSITAS PANCASAKTI TEGAL
FAKULTAS HUKUM
PROGRAM STUDI ILMU HUKUM
PANITIA UJIAN TENGAH SEMESTER GASAL
TAHUN AKADEMIK 2021-2022

Anda mungkin juga menyukai