Anda di halaman 1dari 2

MKWU4109-3

NASKAH TUGAS MATA KULIAH


UNIVERSITAS TERBUKA
SEMESTER: 2022/23.2 (2023.1)

Fakultas : FKIP/Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan


Kode/Nama MK : MKWU4109/Pendidikan Kewarganegaraan
Tugas 2

No. Soal
1. Soal:

Berdasarkan pernyataan di atas, tentukanlah definisi identitas nasional dari persatuan tersebut sebagai bagian dari
karakter bangsa Indonesia!
Jawab:
Identitas nasional dari persatuan tersebut adalah bahwa Indonesia sebagai bangsa mempunyai semangat kebersamaan
dan solidaritas yang tinggi dalam mencapai kemerdekaan dan membangun masa depan yang lebih baik. Persatuan
menjadi nilai penting yang menjadi ciri khas karakter bangsa Indonesia, di mana menjadi dasar bagi pembangunan
bangsa dan negara serta hubungan sosial dalam masyarakat.

2. Soal:

Berdasarkan pernyataan di atas, Anda gambarkan dan urutkanlah sila-sila Pancasila sesuai dengan kerangka
berpikir yang holitistik dan terintegrasi!

Jawab:
Sila-sila Pancasila harus dipahami secara terintegrasi dan holistik untuk mengimplementasikannya dalam kehidupan
sehari-hari. Berikut adalah urutan sila-sila Pancasila berdasarkan kerangka berpikir yang holistik dan terintegrasi:

1. Ketuhanan Yang Maha Esa


Sila pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa, menunjukkan bahwa Indonesia sebagai negara yang berketuhanan harus
senantiasa menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan kepercayaan masing-masing individu. Melalui penghormatan terhadap
Tuhan Yang Maha Esa, Indonesia dapat membangun kebersamaan dan rasa persatuan dalam kebhinekaan.

2. Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab


Sila kedua, Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab, menunjukkan bahwa setiap manusia harus dihargai dan diperlakukan
dengan adil tanpa diskriminasi apapun. Melalui sikap adil ini, warga negara Indonesia dapat saling menghormati dan
memperlakukan sesama secara manusiawi serta membangun masyarakat yang harmonis dan beradab.

3. Persatuan Indonesia
Sila ketiga, Persatuan Indonesia, menekankan pada pentingnya memperkuat rasa persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia
dalam keragaman budaya, ras, dan agama. Dalam hal ini, warga negara Indonesia harus mampu menghargai perbedaan,
menerima keberagaman, dan menjadi bagian dari usaha membangun negara yang bersatu dalam keanekaragaman.

4. Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan/Perwakilan


Sila keempat, Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan/Perwakilan,
menekankan pada pentingnya demokrasi dalam sistem pemerintahan Indonesia. Melalui prinsip ini, warga negara
Indonesia diharapkan dapat berperan aktif dalam proses demokrasi dan memilih pemimpin yang berhikmat dalam
mengambil keputusan.

5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia


Sila kelima, Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia, menunjukkan bahwa semua rakyat Indonesia harus
diperlakukan secara adil dan merata dalam segala aspek kehidupan, termasuk dalam hal hak-hak sosial dan ekonomi.
Prinsip ini menegaskan bahwa kekayaan alam Indonesia harus dimanfaatkan untuk kesejahteraan bersama dan bukan
hanya untuk kepentingan segelintir orang saja.

Dengan memahami secara terintegrasi dan holistik ke-5 sila Pancasila di atas, maka warga negara Indonesia dapat
mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari dan membangun masyarakat yang adil, makmur,
dan beradab.

3. Soal:

Berdasarkan pernyataan di atas, Anda diminta untuk mengemukakan pendapat tentang kesesuaian antara nilai-nilai
yang dianut secara pribadi dengan nilai-nilai Pancasila!
Jawab:
Nilai-nilai yang dianut secara pribadi seharusnya selaras dan konsisten dengan nilai-nilai Pancasila sebagai pandangan
hidup bangsa Indonesia. Konsistensi nilai-nilai pribadi dengan nilai-nilai Pancasila akan memudahkan individu dalam
membuat keputusan, bertindak, dan berinteraksi dengan orang lain. Misalnya, jika seseorang menghargai agama dan
keyakinannya secara pribadi, maka hal tersebut sesuai dengan Sila Pertama Pancasila yang berbicara tentang Ketuhanan
Yang Maha Esa. Dalam hal ini, nilai-nilai pribadi yang dipegang akan membantu seseorang untuk memahami,
menghargai, dan mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupannya. Dengan demikian, kesesuaian antara
nilai-nilai pribadi dan nilai-nilai Pancasila sangat penting bagi individu dan masyarakat untuk mencapai tujuan bersama
dalam membangun Indonesia yang maju dan berkeadilan.

4. Soal:

Berdasarkan pernyataan di atas, Anda diminta untuk menemukan hubungan religiusitas dan bersikap baik sebagai
bagian dari nilai-nilai Pancasila!
Jawab:
Nilai-nilai religi dan bersikap baik memang erat kaitannya dengan nilai-nilai Pancasila. Sila pertama dalam Pancasila
mengajarkan tentang hakikat Ketuhanan Yang Maha Esa sebagai dasar dari kehidupan beragama. Selain itu, sila kedua
tentang Kemanusiaan yang Adil dan Beradab menekankan pentingnya menjunjung tinggi nilai kemanusiaan, tidak
membeda-bedakan dan memperlakukan setiap orang dengan adil dan beradab.

Dalam konteks ini, religiusitas berperan penting dalam membentuk sikap baik dan adil terhadap sesama manusia.
Agama dan kepercayaan masing-masing individu memberikan panduan moral dan etika untuk berinteraksi dengan
orang lain. Dalam agama-agama samawi seperti Islam, Kristen, dan Yahudi, terdapat ajaran tentang cinta kasih,
toleransi, dan perdamaian yang dapat membentuk sikap baik dan saling menghargai antarindividu.

1 dari 1

Anda mungkin juga menyukai