Anda di halaman 1dari 3

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 1

Nama Mahasiswa :Laeli tri fianti

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM :858534628

Kode/Nama Mata Kuliah : MKWU4109

Kode/Nama UPBJJ :42 / Semarang

Masa Ujian : 2022/2023.ganjil (2023.1)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI


UNIVERSITAS TERBUKA
2023
JAWABAN TUGAS MATA KULIAH 2
Mata Kuliah :Pendidikan kewarganegaraan

Soal Nomor 1:

Pancasila sebagai kepribadian yang diwujudkan dalam sikap dan perilaku penganutnya adalah
pandangan hidup yang mendasari cara individu dan masyarakat Indonesia berinteraksi dan
berperilaku. Ini mencakup penghormatan terhadap nilai-nilai luhur yang terkandung dalam
Pancasila, seperti keadilan, demokrasi, persatuan, kemanusiaan, dan ketuhanan. Penganut
Pancasila diharapkan untuk menginternalisasi dan menerapkan prinsip-prinsip ini dalam
kehidupan sehari-hari mereka, baik dalam berhubungan dengan sesama maupun dalam
keterlibatan mereka dalam kehidupan sosial dan politik. Pancasila bukan hanya sekadar
rumusan konsep, tetapi merupakan landasan moral yang memandu tindakan individu dan
masyarakat Indonesia dalam mencapai kesejahteraan dan harmoni dalam kehidupan bersama.

Soal Nomor 2:
Penggambaran dan urutan sila-sila Pancasila dalam kerangka berpikir yang sistematis hierarkis adalah
sebagai berikut:

1. Ketuhanan Yang Maha Esa


2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Ini adalah urutan sila-sila Pancasila yang sesuai dengan hierarki konsepnya, dimulai dari prinsip-
prinsip dasar mengenai hubungan dengan Tuhan, kemudian nilai-nilai yang berkaitan dengan
hubungan antarmanusia, persatuan, sistem pemerintahan, dan akhirnya keadilan sosial.

Soal nomor 3:
Berdasarkan pernyataan tersebut, kesamaan cita-cita moral yang dianut oleh individu sesuai dengan
nilai-nilai Pancasila mencakup:

1. Kehormatan dan Keadilan: Individu diharapkan untuk memegang teguh nilai-nilai kehormatan dan
keadilan dalam hubungan dengan sesama, menunjukkan sikap yang adil dan berlaku dengan jujur
dalam semua aspek kehidupan mereka.

2. Persatuan dan Kemanusiaan: Cita-cita moral mencakup tekad untuk memperkuat persatuan dan
kesatuan bangsa Indonesia, serta memperlakukan semua manusia dengan martabat dan kemanusiaan
yang sama tanpa memandang perbedaan ras, agama, atau budaya.

3. Kerakyatan dan Kepemimpinan yang Bijaksana: Individu diharapkan untuk mendukung nilai-nilai
demokrasi dan partisipasi masyarakat dalam pengambilan keputusan, sambil memilih dan mendukung
pemimpin yang bijaksana untuk memimpin negara dengan kebijaksanaan dan tanggung jawab.

4. Keadilan Sosial: Cita-cita moral juga mencakup komitmen untuk memerangi ketidaksetaraan sosial
dan ketidakadilan ekonomi, dengan tujuan menciptakan masyarakat yang lebih adil dan merata dalam
pembagian manfaat dan peluang.

5. Ketuhanan Yang Maha Esa: Kesamaan moral juga melibatkan penghormatan terhadap prinsip
keberagamaan, di mana individu dapat menjalani keyakinan agama mereka dengan damai dan saling
menghormati kepercayaan yang berbeda.

Kesamaan dalam cita-cita moral ini adalah kunci untuk menciptakan masyarakat yang mengikuti
nilai-nilai Pancasila dan berperilaku luhur dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Soal nomor 4:
Perbedaan dalam kepribadian antara warga negara Indonesia dengan warga negara lain, seperti
Malaysia, Thailand, Filipina, dan Vietnam, dapat mencakup beberapa faktor berikut:

1. **Budaya dan Nilai-Nilai Lokal:** Setiap negara memiliki budaya, tradisi, dan nilai-nilai lokal
yang memengaruhi kepribadian individu. Perbedaan dalam keyakinan, norma sosial, dan cara
berinteraksi dengan orang lain dapat menghasilkan perbedaan dalam kepribadian.

2. **Bahasa:** Bahasa yang digunakan oleh warga negara Indonesia berbeda dari bahasa yang
digunakan di negara lain. Bahasa adalah alat komunikasi utama yang memengaruhi cara individu
berkomunikasi, berinteraksi, dan menyampaikan pikiran dan perasaan, sehingga dapat memengaruhi
kepribadian.

3. **Sejarah dan Pengalaman:** Sejarah dan pengalaman nasional masing-masing negara juga
berperan dalam membentuk kepribadian. Pengalaman historis, termasuk perjuangan kemerdekaan dan
peristiwa sejarah lainnya, dapat memengaruhi rasa identitas dan kepribadian individu.

4. **Pendidikan dan Sosialisasi:** Sistem pendidikan, nilai-nilai yang diajarkan di sekolah, dan
sosialisasi dalam masyarakat berkontribusi pada pembentukan kepribadian. Setiap negara mungkin
memiliki pendekatan yang berbeda dalam pendidikan dan sosialisasi.

5. **Lingkungan Sosial dan Ekonomi:** Faktor-faktor lingkungan sosial dan ekonomi, seperti tingkat
urbanisasi, kesempatan ekonomi, dan tingkat akses terhadap layanan kesehatan dan pendidikan, dapat
memengaruhi kepribadian individu.

Perbedaan dalam kepribadian antara individu dari berbagai negara bisa sangat kompleks dan
dipengaruhi oleh berbagai faktor. Ini menciptakan keragaman dalam cara individu berperilaku,
berinteraksi, dan mengekspresikan diri mereka, bahkan jika ada kesamaan fisik dalam beberapa
kasus.

Anda mungkin juga menyukai