Mochtar Kusumaatmaja mendefinisikan hukum internasional sebagai keseluruhan
kaidah dan asas hukum yang mengatur hubungan atau persoalan yang melintasi batas negara (hubungan internasional) yang bukan bersifat perdata. Mochtar menjelaskan ruang lingkup atau substansi dari hukum internasional meliputi:
1. Hubungan atau persoalan hukum antara negara dan negara
2. Hubungan atau persoalan hukum antara negara dan subjek hukum bukan negara 3. Hubungan atau persoalan hukum antara subjek hukum bukan negara dan subjek hukum bukan negara satu dengan lainnya
Hukum internasional mengatur hubungan atau persoalan yang melintasi batas
negara antara:
1. Negara dengan negara
2. Negara dengan subjek hukum lain bukan negara 3. Subjek hukum bukan negara satu sama lain
Bentuk Hukum Internasional
Hukum internasional memiliki beberapa bentuk perwujudan atau pola perkembangan yang khusus berlaku di suatu bagian dunia tertentu, antara lain:
1. Hukum internasional regional: berlaku atau terbatas di daerah lingkungan
berlakunya. Misalnya: hukum internasional Amerika/Amerika Latin, konsep landasan kontinen yang mula-mula tumbuh di benua Amerika hingga menjadi hukum internasional umum. 2. Hukum internasional khusus: berlaku bagi negara-negara tertentu. Misalnya: konvensi Eropa mengenai HAM.
Sumber Hukum Internasional
Pada dasarnya sumber hukum internasional terbagi menjadi dua, yakni sumber hukum formal dan material. Adapun sumber hukum formal dalam hukum internasional ditegaskan dalam Statuta Mahkamah Internasional pasal 38 ayat (1) di mana sumber hukum internasional yang dipakai oleh mahkamah dalam mengadili perkara sebagai berikut:
1. Perjanjian internasional: sumber hukum utama atau primer dari hukum
internasional, baik berbentuk: - law making treaty (perjanjian internasional yang menetapkan ketentuan hukum internasional yang berlaku umum) misalnya: Konvensi Wina 1961 tentang Hubungan Diplomatik - treaty contract (perjanjian internasional yang menetapkan ketentuan hukum kebiasaan internasional yang berlaku bagi dua pihak atau lebih dan membuatnya berlaku khusus bagi pihak-pihak tersebut). 2. Kebiasaan internasional: kebiasaan yang terbukti dalam praktik umum dan diterima sebagai hukum. Misalnya penyambutan tamu dari negara lain. 3. Prinsip hukum umum 4. Keputusan pengadilan 5. Pendapat para sarjana terkemuka di dunia
Subjek Hukum Internasional
Mochtar Kusumaatmadja menjelaskan 6 subjek hukum internasional, yaitu
1. Negara (subjek utama dalam hukum internasional)
2. Organisasi Internasional, yang memiliki keanggotaan secara global. Misalnya: PBB, IMF, ASEAN, Uni Eropa 3. Palang Merah Internasional 4. Tahta Suci Vatikan, diakui sebagai subjek hukum internasional sejak Pakta Lteran ditandatangani pada 1929. Pakta ini merupakan perjanjian antara Kerajaan Italia dan Tahta Suci Vatikan 5. Pemberontak 6. Individu