Perhatian:
- Perhatikan perintah soal.
- Kerjakan dengan percaya diri.
- Jawaban dikumpulkan secara kolektif dalam file rar atau zip. Diberi nama: UTS
PANCASILA_PRODI_KELAS dikumpulkan sesuai batas waktu yang ditentukan.
Jawablah pertanyaan berikut yang didukung dengan data, fakta das sein (senyatanya) & das
sollen (seharusnya), dan analisis, sepanjang 100-500 kata* pada masing-masing soal berikut;
Selain diupload secara mandiri di LMS, Jawaban UTS dikumpulkan secara kolektif dalam
bentuk soft file (ms.word) oleh Ketua / PJ Mata Kuliah ke email raharjoppkn@staff.uns.ac.id
maksimal tanggal 3 Mei 2023 pukul 23.59 WIB (masing-masing file diberi nama:
UTS_Nama_Prodi_Kelas). Jawaban akan dilakukan tes plagiarisme dengan turnitin.com,
jawaban yang plagiarismenya lebih dari 30% akan dikembalikan untuk direvisi.
1) Jelaskan pentingnya Pendidikan Pancasila bagi mahasiswa di Perguruan Tinggi! (100-
200 kata) *
Jawab :
Pendidikan Pancasila memiliki peran yang sangat penting bagi mahasiswa di perguruan
tinggi. Berikut adalah beberapa alasan mengapa pendidikan Pancasila sangat penting bagi
mahasiswa:
Membentuk karakter dan kepribadian yang baik
Pendidikan Pancasila membantu mahasiswa untuk memahami nilai-nilai dasar Pancasila
seperti kejujuran, integritas, tanggung jawab, dan disiplin. Hal ini akan membentuk karakter
dan kepribadian mahasiswa yang baik dan positif dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara.
Meningkatkan kesadaran nasionalisme
Pendidikan Pancasila juga membantu mahasiswa memahami sejarah, budaya, dan identitas
bangsa Indonesia. Hal ini dapat meningkatkan kesadaran nasionalisme dan cinta tanah air
pada mahasiswa, sehingga mereka dapat menjadi generasi penerus yang mencintai dan
memperjuangkan kepentingan bangsa dan negara.
Mengembangkan toleransi dan menghargai perbedaan
Pendidikan Pancasila mengajarkan nilai-nilai toleransi, persaudaraan, dan menghargai
keragaman budaya. Mahasiswa dapat belajar bagaimana menghormati perbedaan dan
menerima pluralisme dalam masyarakat.
Menyadarkan pentingnya hak asasi manusia dan demokrasi
Pendidikan Pancasila juga membantu mahasiswa memahami pentingnya hak asasi manusia
dan demokrasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Hal ini akan membantu
mahasiswa untuk menghargai hak dan kewajiban sebagai warga negara serta menghargai
peran masyarakat dalam pembangunan negara.
Mengembangkan kepedulian sosial
Pendidikan Pancasila juga dapat membantu mengembangkan kepedulian sosial pada
mahasiswa. Mahasiswa akan mempelajari bagaimana memberikan kontribusi positif pada
masyarakat dan negara, sehingga mereka dapat menjadi generasi yang memperjuangkan
kepentingan masyarakat secara keseluruhan.
2) Jelaskan situasi/suasana kebatinan mengenai sejarah lahirnya sila pertama sampai sila
kelima Pancasila! (300-500 kata) *
Jawab :
Sejarah lahirnya sila pertama sampai sila kelima Pancasila sangat terkait dengan situasi dan
suasana kebatinan pada masa itu. Berikut adalah gambaran umum situasi dan suasana
kebatinan pada saat lahirnya setiap sila Pancasila:
Sila Pertama - Ketuhanan Yang Maha Esa: Pada saat lahirnya sila pertama Pancasila,
Indonesia sedang mengalami masa penjajahan Belanda. Kebatinan dan spiritualitas menjadi
penting bagi masyarakat untuk mempertahankan identitas dan keyakinan mereka. Sila
pertama mengakui keberadaan Tuhan sebagai sumber segala kekuatan dan kebenaran, dan
menjadi landasan bagi keberagaman agama di Indonesia.
Sila Kedua - Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab: Sila kedua Pancasila lahir di tengah
situasi kebangkitan nasional Indonesia, di mana masyarakat mulai menyadari pentingnya
menghargai martabat manusia dan memperjuangkan hak-hak mereka. Sila kedua
menekankan pentingnya memperlakukan semua manusia dengan adil dan beradab, tanpa
diskriminasi atau perlakuan tidak manusiawi.
Sila Ketiga - Persatuan Indonesia: Sila ketiga Pancasila lahir pada saat Indonesia sedang
memperjuangkan kemerdekaannya dari penjajahan Belanda. Persatuan dan kesatuan
menjadi sangat penting bagi masyarakat Indonesia dalam memperjuangkan
kemerdekaannya. Sila ketiga menekankan pentingnya mempertahankan persatuan dan
kesatuan Indonesia, tanpa memandang perbedaan agama, ras, suku, atau golongan.
Sila Kelima - Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia: Sila kelima Pancasila lahir
pada saat Indonesia sedang memperjuangkan kesetaraan sosial dan ekonomi bagi seluruh
rakyat Indonesia. Masyarakat ingin memperjuangkan hak-hak sosial dan ekonomi untuk
memperbaiki kondisi hidup mereka. Sila kelima menekankan pentingnya keadilan sosial
bagi seluruh rakyat Indonesia, tanpa terkecuali.
Merupakan ideologi yang inklusif: Pancasila adalah ideologi yang inklusif dan mampu
mengakomodasi perbedaan-perbedaan yang ada di Indonesia seperti perbedaan agama,
etnis, bahasa, dan budaya. Hal ini sangat penting mengingat Indonesia merupakan negara
yang beragam.
Mempunyai nilai-nilai yang luhur: Pancasila memiliki nilai-nilai yang luhur, seperti
keadilan, demokrasi, persatuan, kesatuan, dan ketuhanan yang mampu menjadi pijakan
moral dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Berlandaskan pada kearifan lokal: Pancasila berlandaskan pada kearifan lokal Indonesia,
seperti gotong-royong, musyawarah, dan kebersamaan. Hal ini sangat penting dalam
membangun karakter bangsa Indonesia yang memiliki nilai-nilai luhur dan kearifan lokal
yang kuat.
4) Jelaskan dan disertai contoh konkret implikasi Yuridis, Etis, dan Politis Pancasila
sebagai dasar negara! (300-500 kata) *
Jawab :
Pancasila sebagai dasar negara memiliki implikasi yuridis, etis, dan politis yang sangat
penting untuk dipahami oleh seluruh warga negara Indonesia. Berikut ini adalah
penjelasan dan contoh konkret dari masing-masing implikasi tersebut:
Implikasi Yuridis
Implikasi yuridis Pancasila sebagai dasar negara adalah bahwa seluruh hukum dan
peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah harus selaras dengan nilai-nilai Pancasila.
Hal ini berarti bahwa setiap tindakan hukum yang bertentangan dengan nilai-nilai
Pancasila dianggap tidak sah dan tidak dapat diterapkan. Contohnya, Undang-Undang
tentang Pemilu harus selaras dengan nilai-nilai demokrasi dan keadilan yang terkandung
dalam Pancasila.
Implikasi Etis
Implikasi etis Pancasila sebagai dasar negara adalah bahwa seluruh warga negara
Indonesia diharapkan untuk menjalankan tindakan yang bermoral dan bertanggung jawab
sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Contohnya, masyarakat diharapkan untuk
mengutamakan kepentingan bersama dan menghargai perbedaan dalam bermasyarakat,
serta menjaga kebersihan lingkungan dan menerapkan prinsip gotong-royong.
Implikasi Politis
Implikasi politis Pancasila sebagai dasar negara adalah bahwa Pancasila harus menjadi
landasan dalam pembentukan kebijakan politik dan pengambilan keputusan di semua
tingkatan pemerintahan. Pemerintah dan para pemimpin politik diharapkan untuk
memperjuangkan kesejahteraan rakyat dan mempertahankan persatuan dan kesatuan
bangsa, serta menghindari tindakan diskriminatif yang bertentangan dengan nilai-nilai
Pancasila. Contohnya, pembentukan kebijakan publik harus mempertimbangkan
kepentingan masyarakat luas dan tidak hanya sebatas kepentingan kelompok tertentu.
Dalam kesimpulannya, Pancasila sebagai dasar negara memiliki implikasi yuridis, etis,
dan politis yang penting untuk dipahami. Pancasila harus dijadikan sebagai landasan
dalam seluruh tindakan hukum, etis, dan politik yang dilakukan oleh pemerintah dan
seluruh warga negara Indonesia. Dengan memahami implikasi Pancasila secara konkret,
diharapkan seluruh warga negara Indonesia dapat menjalankan tindakan yang sejalan
dengan nilai-nilai Pancasila dan membangun bangsa yang lebih maju dan berkarakter.
5) Uraikan manfaat, fungsi, dan tujuan Pancasila sebagai dasar negara! (300-500 kata) *
Jawab :
Pancasila adalah ideologi dasar negara Indonesia yang terdiri dari lima prinsip atau nilai-
nilai dasar yang menjadi dasar negara dan dasar pandangan hidup bangsa Indonesia.
Berikut ini adalah beberapa manfaat, fungsi, dan tujuan Pancasila sebagai dasar negara:
Dalam rangka mencapai tujuan-tujuan tersebut, Pancasila juga berfungsi sebagai dasar
filosofis dan ideologis bagi negara Indonesia. Pancasila menjadi pijakan moral dan etika
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, serta
Dalam sila pertama, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa, terdapat prinsip mengenai
kepercayaan terhadap Tuhan yang Maha Esa. Prinsip ini menunjukkan bahwa dalam
konsep dasar Pancasila, terdapat pengakuan terhadap adanya Tuhan yang maha kuasa.
Oleh karena itu, Pancasila sebenarnya tidak sepenuhnya mengizinkan atheisme, yang
merupakan kepercayaan atau pandangan yang menolak adanya Tuhan atau entitas ilahi
apapun.
Namun, pada saat yang sama, Pancasila juga menjamin kebebasan beragama dan
berkeyakinan bagi setiap warga negara Indonesia. Hal ini tercermin dalam sila kelima,
yaitu Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia, yang menjamin hak asasi manusia
dan kebebasan berkeyakinan, termasuk kebebasan untuk memiliki keyakinan atheis atau
agnostik. Namun, kebebasan tersebut tetap terbatas oleh ketentuan-ketentuan yang diatur
oleh hukum dan nilai-nilai moral yang diakui oleh masyarakat.