Anda di halaman 1dari 3

Dikerjakan oleh : 1.

Fetty Hosanna Sigalingging


2. Jhones Gandang Satria
3. Mannuela Erinna Susanto

Mesin Karnot, Diesel dan Mesin Otto

1. Mengapa Mesin Carnot sukar dibuat/direalisasikan? Kaitkan dengan proses siklusnya!

Mesin carnot merupakan hanyalah mesin yang ada dalam teori. Mesin ini merupakan
mesin yang paling sempurna, namun mesin ini tidak dapat dibuat. Efesiensi mesin Carnot
akan sama dengan 100% jika T1= ∞ atau T2= 0. Tetapi suhu tersebut tidak dapat dihasilkan.
Jadi, efisensi mesin Carnot tidak mungkin mencapai seratus persen. Dalam hal ini mesin
Carnot hanyalah sebuah mesin yang tidak mungkin dibuat, mesin kalor lain hanya dapat
mendekat efisiensi mesin Carnot (Abdullah, 2016).

Mesin yang ideal adalah mesin yang sanggup mengubah seluruh panas menjadi usaha.
Sayangnya, mesin ideal itu tidak pernah ada. Semua mesin tidak dapat mengubah seluruh
panas menjadi usaha. Sebagian besar panas terbuang sia-sia. Siklus Carnot adalah siklus ideal
(tidak real) yang dimodelkan untuk mengetahui efisiensi dan kinerja tertinggi yang mungkin
dapat dicapai dari sebuah mesin kalor atau pompa kalor. Hal ini dikarenakan siklus carnot
mengasumsikan beberapa prosesnya berlangsung isentropik dimana proses dianggap
reversible (tidak ada gesekan) dan adiabatik (terinsulasi sempurna).

2. Mengapa Mesin Diesel lebih cocok untuk kendaraan-kendaraan besar dibandingkan


dengan mesin Otto?

Menurut Pujiono 2013, ada beberapa perbedaan antara mesin Otto dan mesin Diesel yang
menjadikan Mesin Diesel lebih cocok untuk kendaraan besar. Adapun perbedaan nya adalah
sebagai berikut :

- Mesin diesel bekerja dengan cara menekan udara yang berada dalam ruang bakar
setinggi mungkin. Selain tekanan tinggi, proses ini juga akan menaikkan temperatur
dari udara ini. Karena, pada fase gas, jika tekanan dinaikkan, maka juga akan diikuti
dengan kenaikan temperatur. Kemudian bahan bakar baru dimasukkan ke dalam
udara bertekanan dan bertemperatur tinggi tersebut dalam bentuk kabut (mist).
Alhasil ledakan dengan daya besar sehingga akan mendorong piston untuk
menggerakkan cam shaft. Jadi, pada mesin diesel ini tidak ada yang namanya
karburator maupun busi seperti di mesin otto (bensin). Karena kita sama-sama tahu
bahwa karburator berfungsi untuk mencampur bahan bakar dengan udara dan busi
untuk menimbulkan percikan api. Nah disinilah inti perbedaan mesin otto (bensin)
dan mesin diesel ini.
Daftar Pustaka
Abdullah, M. (2016). Fisika Dasar I. Bandung: Institut Teknologi Bandung.
Pujiono, Y. (2013). Mesin Otto. Attribution Non-Commercial (BY-NC), 11.

Anda mungkin juga menyukai