DISUSUN OLEH:
Tim Kajian Bina Desa KMPP Yogyakarta
2
mengoperasikan perahu naga yang semestinya tutup untuk keperluan
penelitian.
3. Segenap responden yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Terima kasih
atas kesukarelaannya meluangkan waktu untuk menjadi responden.
4. Segenap Panitia Bina Desa mulai dari Pengurus Harian, Divisi Kajian,
Pendaan, Logistik, DDD, Humas, dan Publikasi atas kerja kerasnya
menyelenggarakan acara Bina Desa KMPP Yogyakarta tahun 2021.
5. Divisi Sosial Masyarakat KMPP Yogyakarta Kabinet Mandala periode
2021 –2022 atas inisiasinya menyelenggarakan acara Bina Desa yang
bertujuan pemberdayaan dan pembelajaran masyarakat.
6. Pihak Sponsorship dari Bank BKK Cabang Pati, CV Anugerah Sinar Laut,
dan Perusahaan Pindang Keringat Sakti Tluwuk.
7. Ibu Prapti, Kedungpancing sekeluarga yang telah memberikan tempat
untuk basecamp panitia.
8. Semua pihak yang telah membantu menyukseskan acara Bina Desa KMPP
Yogyakarta tahun 2021.
Tim Penulis.
9.
3
DAFTAR ISI
PRAKATA...............................................................................................................2
DAFTAR ISI............................................................................................................4
DAFTAR KONTEN................................................................................................5
BAB I.......................................................................................................................6
1.1 Latar Belakang..........................................................................................6
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................9
1.3 Tujuan........................................................................................................9
1.4 Manfaat......................................................................................................9
1.5 Batasan Penelitian...................................................................................10
1.6 Landasan Teori........................................................................................10
1.7 Metode.....................................................................................................12
1.7.1 Cara Penelitian.......................................................................................12
1.7.2 Pendekatan Penelitian............................................................................13
1.7.3 Data dan Sumber data............................................................................13
1.7.4 Teknik Pengumpulan Data....................................................................14
1.8 Bagan Alir Penelitian..............................................................................16
BAB II....................................................................................................................17
2.1 Gambaran Umum Wilayah Penelitian.....................................................17
2.2 Angket/Kuesioner Penelitian...................................................................19
2.3 Jawaban Responden................................................................................20
2.4 Hasil Grading..........................................................................................21
BAB III..................................................................................................................24
3.1 Analisis Data Jawaban Pertanyaan Responden.......................................24
3.1.1 Analisis Data Jawaban Pertanyaaan Nomor Satu..................................24
3.1.2 Analisis Data Jawaban Pertanyaaan Nomor Dua..................................24
3.1.3 Analisis Data Jawaban Pertanyaaan Nomor Tiga..................................24
3.1.4 Analisis Data Jawaban Pertanyaaan Nomor Empat...............................25
4
3.1.5 Analisis Data Jawaban Pertanyaaan Nomor Lima.................................25
3.1.6 Analisis Data Jawaban Pertanyaaan Nomor Enam................................26
3.1.7 Analisis Data Jawaban Pertanyaaan Nomor Tujuh...............................26
3.1.8 Analisis Data Jawaban Pertanyaaan Nomor Delapan............................26
3.2 Pandangan Penulis...................................................................................27
3.2.1 Pandangan penulis terhadap hasil analisis data jawaban responden pada
pertanyaan nomor satu....................................................................................27
3.2.2 Pandangan penulis terhadap hasil analisis data jawaban responden pada
pertanyaan nomor dua.....................................................................................27
3.2.3 Pandangan penulis terhadap hasil analisis data jawaban responden pada
pertanyaan nomor tiga....................................................................................28
3.2.4 Pandangan penulis terhadap hasil analisis data jawaban responden pada
pertanyaan nomor empat.................................................................................28
3.2.5 Pandangan penulis terhadap hasil analisis data jawaban responden pada
pertanyaan nomor lima...................................................................................29
3.2.6 Pandangan penulis terhadap hasil analisis data jawaban responden pada
pertanyaan nomor enam..................................................................................29
3.2.7 Pandangan penulis terhadap hasil analisis data jawaban responden pada
pertanyaan nomor tujuh..................................................................................29
3.2.8 Pandangan penulis terhadap hasil analisis data jawaban responden pada
pertanyaan nomor delapan..............................................................................30
BAB IV..................................................................................................................31
4.1 Kesimpulan..............................................................................................31
4.2 Saran........................................................................................................31
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................32
5
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Slogan bahwa pariwisata merupakan sebuah bisnis yang tidak akan pernah
mati, kemudian mengilhami beberapa sektor untuk mengembangkan pariwisata.
Sektor pertama kali yang merespon peluang ini adalah Pemerintah melalui
Undang – Undang otonomi daerah. Dengan memberikan ruang bagi daerah (baik
tingkat I maupun tingkat II), kemudian memotivasi masing – masing pemerintah
daerah untuk meningkatkan PAD (pendapatan asli daerah) mereka masing –
masing (Suwena dan Widyatmaja, 2017: 8). Tidak jarang pemerintah Daerah
memilih sektor pariwisata sebagai komoditas unggulan untuk meningkatkan PAD
daerahnya. Keseriusan Pemerintah tidak hanya berhenti disitu, kebijakan dana
6
desa yang digelontorkan per tahun pada setiap desa, memberikan dampak yang
cukup signifikan bagi desa untuk berkembang secara mandiri. Semula desa hanya
bergantung terhadap daerah sepenuhnya, namun setelah adanya kebijakan dana
desa, otoritas desa menjadi semakin kuat. Pada tingkat desa, tidak jarang
pemerintah desa juga memilih sektor pariwisata dalam mengimplementasikan
anggaran dana desa yang mereka dapatkan. Mereka memanfaatkan potensi masing
– masing desa untuk dikelola, sehingga memiliki nilai jual pariwisata. Keadaan ini
memunculkan fenomena desa – desa wisata dengan segenap ciri yang mereka
miliki, seperti Desa Wisata Budaya, Desa Wisata Industri, dan sebagainya
(Priyanto dan Safitri, 2015: 77).
Salah Satu daerah yang cukup melirik sektor wisata adalah Kabupaten Pati,
Jawa Tengah, hal ini ditilik dari fenomena mutakhir seringnya penetapan suatu
daerah menjadi Desa Wisata dengan segenap potensi yang dimiliki masing –
masing. Di luar fenomena tersebut, terdapat beberapa wilayah yang mulai merintis
kegiatan pariwisata untuk menghidupkan perekonomian masyarakatnya. Salah
Satunya adalah Kecamatan Juwana, khususnya Desa Kedung Pancing. Juwana
selama ini dikenal sebagai kota Industri yang menjadi tumpuan ekonomi
Kabupaten Pati. Terdapat beberapa industri yang bergerak pada beberapa sektor
seperti tekstil, kuningan, perikanan, dan sebagainya. Seperti yang sudah
disebutkan diatas, Kedungpancing menjadi salah satu Desa di Juwana yang
memulai melirik sektor pariwisata. Pemerintah Desa melalui BUMdes-nya
memanfaatkan kondisi geografik desa yang berada di bantara Sungai Silugonggo,
untuk memanfaatkan anugerah alam tersebut menjadi destinasi wisata. Mereka
menciptakan wisata air di wilayah bantaran Sungai Silugonggo. Awalnya wilayah
hanya hanya sebagai tempat parkir kapal nelayan, karena sebagian besar
penduduk di daerah kedungpancing berprofesi sebagai nelayan. Namun pada
akhirnya pemerintah desa kedungpancing dan warga desa, berusaha merubah
tempat tersebut menjadi sebuah pariwisata dengan memanfaatkan keadaan
geografis desa tersebut. Wisata air yang disuguhkan adalah susur sungai dengan
menggunakan perahu mesin yang berbentuk seperti naga, sehingga akrab disebut
sebagai perahu naga.
7
Belum lama beroperasi, pada Bulan Maret 2020 lalu kegiatan wisata di
Kedungpancing terpaksa harus dihentikan akibat pandemi Covid – 19 yang
melanda. Pandemi ini menjadi persoalan utama bagi masyarakat indonesia karena
banyaknya kegiatan yang dibatasi dan adanya aturan tertentu dalam melakukan
aktivitas, sehingga menjadi kendala tersediri baga beberapa sektor di indonesia
salah satunya adalah sektor pariwisata. Banyak pariwisata di indonesia yang
terpaksa ditutup untuk membantu pencegahan penyebaran virus Covid-19 di
indonesia yang tentunya memberikan dampak pada pelaku yang berkecimpung
dalam industri pariwisata. Namun pada sisi lain, pendemi sekarang mendorong
pertumbuhan pengguaan serta pemanfaatan teknologi menjadi lebih cepat. Hal ini
menjadi celah baru bagi sektor pariwisata untuk mencoba berkontemplasi guna
mempersiapkan diri untuk memperbarui tatanan pariwisata di era digital. Selain
itu, jeda pandemi dimanfaatkan sebagai waktu istirahat sembari memperbaiki
tempat pariwisata agar lebih menarik, dengan harapan dapat mengundang
wisatawan dapat ke tempat pariwisata..
8
skala prioritas pengembangan wisata susur Sungai Silugonggo di Desa
Kedungpancing, Juwana, Pati.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang munculnya ide penelitian ini yang diilhami oleh
bergejolaknya masa pandemi. Kemudian muncul celah bagi sektor pariwisata,
khususnya Kedungpancing untuk terus melakukan evaluasi guna mempersiapkan
era normal baru. Penelitian ini akan mengusung sebuah rumusan permasalahan
yang akan dipecahkan dengan menggunakan metode yang sudah disebutkan
dalam latar belakang, dan akan diperjelas dalam sub – bab berikutya. Rumusan
permasalahan yang akan diajukan adalah aspek – aspek yang sekiranya perlu
ditingkatkan guna meningkatkan kualitas layanan publik wisata susur Sungai
Silugonggo di Desa Kedungpancing. Dalam menenjawab rumusan masalah
tersebut, akan menggunakan bantuan respon dari masyarakat melalui kuesioner
yang sudah dipersiapkan sebelum penelitian dilakukan.
1.3 Tujuan
Terdapat dua tujuan dilakukannya penelitian ini, yaitu tujuan praktis dan
tujuan teoritis. Tujuan praktis dalam penelitian ini adalah untuk menjawab
rumusan permasalahan yang diajukan pada sub – bab sebelumnya yaitu mengenai
fasilitas – fasilitas yang dibutuhkan dalam rangka mempersiapkan wisata Susur
Sungai di masa setelah pandemi, atau untuk pengembangan pada masa berikutnya
sehingga tercapai tujuan pariwisata yang bersifat sustainable (berkelanjutan).
Sedangkan tujuan teoritis adalah dijadikannya penelitian ini sebagai acuan dasar
bagi developer untuk pertimbangan pengelolaan wisata susur Sungai Silugonggo
di masa berikutnya dalam hal fasilitas penunjang wisata.
1.4 Manfaat
9
dijadikan landasan umum untuk melanjutkan penelitian dengan mengambil tema
lainnya seperti sumber daya manusia dan sistem layanan publik dalam hal jasa.
Pada sub – bab sebelumnya sudah disinggung sedikit mengenai landasan teori
yang digunakan. Dasar yang digunakan sebagai acuan penelitian adalah menitik
beratkan pada respon masyarakat. Hal ini sejalan dengan pandangan mengenai
priwisata yang melibatkan masyarakat di dalamnya. Pandangan ini tercetus dalam
kubu kaum oposisi yang menyangkal kegiatan pariwisata berbasis pemerintah
yang biasanya mengemban misi keberlanjutan (Purmada et al, 2016: 16) Kaum
oposisi tersebut menyangkal pandangan pariwisata berbasis pemerintah yang
mengkampanyekan tentang keberlanjutan akan dirasa menemui banyak kegagalan
10
apabila masyarakat masih tetap tidak dilibatkan. Dengan ini dapat disimpulkan
bahwa, masyarakat memegang peranan penting dalam menentukan jalannya
kegiatan pariwisata, baik berbasis pemerintah (berbasis Top – Down) maupun
berbasis masyarakat (berbasis Bottom – Up) (Baskoro, 2008: 43).
Pandangan dari dua sarjana diatas masih dapat ditemukan celah yang
kemudian harus dilengkapi dengan riset ini dalam studi kasus wisata susur Sungai
Silugonggo di Desa Kedungpancing, Juwana. Pariwisata berbasis masyarakat
yang dikemukakan diatas baru memposisikan masyarakat sebagai pelaku wisata.
Dalam artian mereka menjadi operator wisata seperti berdagang, pengumpul
karcis, tukang parkir, pengelola, petugas kebersihan dan sebagainya, sedangkan
pada aspek lain, terdapat lapisan masyarakat yang tidak mendapatkan peran
tersebut. Mereka menjalankan peran mereka sebagai konsumen, atau pihak yang
berada di eksternal pariwisata. Pada lain pihak, pariwisata berbasis pemerintah
juga memandang hanya dari satu sisi, mereka memposisikan masyarakat hanya
sebatas konsumen, mereka tidak berhak mengetahui isi dapur pariwisata.
Sehingga orientasinya hanya terbatas pada pengunjung sebagaimana yang
dikatakan oleh Baskoro. Sehingga dalam pandangan kaum pemerintah juga dirasa
kurang menyeluruh karena terdapat lapisan masyarakat yang turut andil dalam
beroperasinya kegiatan pariwisata menurut peran mereka masing – masing.
11
diolah sedemikian rupa untuk ditarik suatu teori mengenai aspek yang perlu
dikembangkan di wisata susur Sungai Silugonggo
1.7 Metode
Terdapat dua cara penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini
untuk mencapai tujuan penelitian. cara pertama adalah cara yang digunakan
dalam memperoleh data. dalam memperoleh data, akan digunakan metode
sampling dengan populasi masyarakat Kabupaten Pati secara umum.
kemudian sampling akan dipilih dengan menggunakan metode Random
Sampling untuk menentukan seseorang berhak menjadi responden dan secara
otomatis menjadi sampel. Besarnya jumlah responden ditargetkan mencapai
50 orang. Hal ini ditentukan atas pertimbangan waktu penelitian yang
cenderung singkat. Random Sampling termasuk ke dalam Probabilitas
sampling, dimana hasilnya nanti akan di grading dalam kelompok tertentu
setiap jawaban responden, untuk selanjutnya digeneralisir dan disimpulkan
hasilnya. Hasil yang diperoleh adalah keinginan masyarakat Pati yang
diwakili oleh 50 target secara acak (Setiawan, 2005: 4).
12
dilakukan pemeringkatan. Dari hasil tersebut akan diketahui gejala atau pola
umum kecenderungan respon dalam setiap pertanyaan. Setiap pertanyaan
memuat variabel yang dapat merepresentasikan atas pemecahan rumusan
masalah.
13
penulis supaya tidak dikesampingkan eksistensinya. Dalam hal
analisis, seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, akan
menghasilkan data akhir berupa angka yang merepresentasikan
nilai dan sudah terperingkat. Menurut definisinya, data kuantitatif
adalah jenis data yang dapat diukur atau dihitung secara langsung,
berupa informasi atau penjelasan yang dinyatakan dengan bilangan
atau berbentuk angka (Sugiyono, 2011;15). Dalam penelitian ini
data kuantitatif yang diperlukan adalah : Jumlah masyarakat
Kabupaten Pati dan hasil angket.
b) Sumber Data
Yang dimaksud sumber data dalam penelitian adalah subyek
dari mana data dapat diperoleh ( Arikunto, 2006;129). Dalam
penelitian ini penulis menggunakan sumber data Sumber data
primer, yaitu yang dikumpulkan oleh peneliti (atau petugas) dari
sumber pertama. Adapun yang menjadi sumber data primer dalam
penelitian ini adalah masyarakat di Kabupaten Pati, dengan kriteria
yang tidak dibatasi oleh umur dan jenis kelamin, dengan jumlah
sampel yang diambil yaitu 44 orang (semula yang ditargetkan
adalah 50, namun jumlahnya hanya mencapai 44 setelah pelaksaan
penelitian).
14
Pertanyaan berkisar tentang apakah responden pernah mengunjungi
Desa Kedunpancing sebelumnya. Dibuat dalam bentuk kuesioner tertutup
dan diukur dengan skala likert. Skala likert yang digunakan memiliki
rentang pilihan jawaban yakni “Ya” dan “Tidak”.
b. Perasaan
Pertanyaan kuesioner berkisar tentang bagaimanakah perasaan
responden ktika engunjungi Desa Kedungpancing. Dibuat dalam bentuk
kuesioner tertutup dan diukur dengan skala likert. Skala likert yang
digunakan memiliki rentang pilihan jawaban yakni “Biasa saja” dan
“Terkesan”.
c. Kesan dan Pesan
Pertanyaan kuesioner berkisar tentang adakah dan bagaimanakah
kesan dan pesan responden saat berada di Desa Kedungpancing. Dibuat
dalam bentuk kuesioner tertutup dan diukur dengan skala likert. Skala likert
yang digunakan memiliki rentang pilihan jawaban yakni “Ya” dan “Tidak”
disertai dengan kolom uraian.
d. Penambahan Spot
15
f. Pelayanan
g. Rekomendasi
16
BAB II
PEMAPARAN DAN PENGOLAHAN DATA
17
Gambar 1: Peta Wilayah Desa Kedungpancing (Dibuat dengan aplikasi
QGIS).
18
2.2 Angket/Kuesioner Penelitian
KUESIONER KEPUASAN PENGUNJUNG
LENTERA HILIR SILUGONGGO
WISATA KEDUNGPANCING
NAMA :
ALAMAT :
NO HP (WA) :
Isilah beberapa pertanyaan berikut dengan memberi tanda ceklis (√) dan
beberapa uraian singkat
1. Apakah sebelumnya saudara pernah mengunjungi Desa Kedungpancing?
Ya Tidak
2. Bagaimana perasaan saudara ketika mengunjungi Desa Kedungpancing?
Biasa saja Terkesan
3. Adakah kesan dan pesan yang ingin saudara sampaikan untuk Desa
Kedungpancing?
Ya Tidak
Alasan ..........................................................................................................................
......................................................................................................................................
4. Bagaimana tanggapan Anda apabila di wisata KDPC terdapat penambahan
spot seperti taman bermain, kolam ikan, spot foto?
*) ilustrasi
Alasan .........................................................................................................................
......................................................................................................................................
5. Bagaimana tanggapan Anda apabila di Desa Kedungpancing terdapat
penambahan lokasi desain seperti pada gambar?
19
*) ilustrasi
Menarik
Tidak menarik
Alasan
………………………………………………………………
………………………………………………………………………….
20
Dari hasil jawaban kuesioner yang telah diakumulasikan, tim peneliti
memperoleh 44 responden dengan jawaban yang beragam. Oleh karena itu,
angket ini merupakan metode campuran (terbuka dan tertutup), maka
jawaban dari responden akan diproses kembali melalui hasil grading pada
poin berikut.
2.4 Hasil Grading
Menarik wisatawan 2
Maju 29
Fasilitas 10
Potensi 2
Sikap 1
Menarik 40
Tidak Cocok 1
Potensi 2
Fasilitas 1
Fasilitas 17
Wisata 6
Ekonomi 3
Tidak Disalahgunakan 4
Ekonomi 4
21
Pertanyaan nomor 6 Kategori Jawaban Jumlah
Fasilitas 25
Maju 18
10 17
9 7
8 11
7 2
6 3
5 3
10 18
9 9
8 10
7 2
6 2
4 2
22
BAB III
PEMBAHASAN
23
terdapat kuesioner terbuka berupa pernyataan bebas dari responden untuk
mengisi kesan dan pesan yang mereka ingin sampaikan.
Dari pertanyaan nomor tiga, diperoleh jawaban “Ya” oleh seluruh
responden. Hasil ini menunjukkan seluruh responden secara sukarela
menyampaikan pendapat mereka dengan kategori jawaban mayoritas berisi
kesan pesan untuk kemajuan Desa Kedungpancing, dari segi fasilitas,
pengembangan potensi, dan sikap masyarakat kedepannya.
24
Silugonggo Desa Kedungpancing, bernuansa atap terbuka dengan hiasan
lampu tumbler, seperti pada nuansa kedai kopi klasik modern saat ini.
Dari pertanyaan nomor lima, diperoleh jawaban “Terkesan” oleh
seluruh responden. Hasil ini menunjukkan seluruh responden menerima
gagasan yang dicanangkan oleh tim peneliti. Tanggapan dari responden
menilai gagasan ini mampu menjadi pengembangan fasilitas, wisata,
utamanya pada sektor ekonomi masyarakat sekitar. Beberapa responden juga
menggarisbawahi jika adanya spot ini nanti tidak menimbulkan hal negatif
seperti penyalahgunaan tempat untuk kegiatan yang mengakibatkan warga
menjadi terganggu atau tidak nyaman.
25
dimaksudkan untuk mengetahui rentang nilai dari angka 1-10 mengenai
rekomendasi dari responden kepada kerabat atau teman untuk mengunjungi
Desa Kedungpancing.
Dari pertanyaan nomor tujuh, diperoleh jawaban pada skala 10
sebanyak 18 responden, skala 9 sebanyak 9 responden, skala 8 sebanyak 10
responden, skala 7 sebanyak 2 responden, skala 6 sebanyak 2 responden,
skala 4 sebanyak 2 responden.
3.2 Pandangan Penulis
Adapun pandangan penulis terhadap hasil analisis data jawaban responden
adalah sebagai berikut :
26
mengunjungi Desa Kedungpancing turut menjadi perhatian penuh bagi
pengelola wisata dan pengurus desa untuk lebih mampu mengembangkan
kesan pertama bagi pengunjung untuk lebih terkesan secara pengalaman
kunjungan. Beberapa aspek yang dapat ditingkatkan seperti fasilitas akses
jalan, informasi, dan pelayanan.
27
kritikan masyarakat dapat diatasi dengan pengadaan alokasi penghijauan di
bantaran hilir sungai, di beberapa spot yang masih gersang, maupun
pemberian tanaman tahan panas sesuai dengan kondisi temperatur di Desa
Kedungpancing.
28
3.2.7 Pandangan penulis terhadap hasil analisis data jawaban responden
pada pertanyaan nomor tujuh
Mengacu pada hasil analisis data jawaban responden pada pertanyaan
nomor tujuh yang menunjukkan bahwa mayoritas responden puas dengan
pelayanan yang diterima di Desa Kedungpancing, penulis memiliki
pandangan bahwa hal ini adalah suatu prestasi dan prospek yang perlu
dipertahankan. Meskipun demikian, respon minoritas dari responden tidak
boleh serta merta diabaikan, melainkan harus dijadikan suatu bahan
petimbangan dan evaluasi agar Desa Kedungpancing lebih matang saat serius
dikembangkan sebagai Desa Wisata ke depannya.
Masih dapat dilihat dari skala 7 ke bawah merupakan angka yang
dinilai penulis sebagai angka yang rendah dalam penilaian berbentuk rentang
angka 1-10. Hal ini dapat ditindaklanjuti oleh pengelola dan pengurus Desa
Kedungpancing untuk lebih meningkatkan pelayanan yang diberikan kepada
pengunjung.
29
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian hasil pembahasan pengolahan data penelitian ini, maka
dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Keseluruhan jawaban dari responden diakumulasi dengan metode
penelitian kuantitatif sederhana untuk mendapatkan hasil yang akumulatif
dan empiris.
2. Potensi krusial yang dimiliki oleh Desa Kedungpancing diiringi dengan
respon positif masyarakat terkait lokasi yang strategis sehingga memiliki
potensi bagi khalayak ramai.
3. Citra desa yang baik, meningkatkan potensi pengembangan dengan
pertimbangan evaluasi dari kesan dan pesan yang ditindaklanjuti secara
cermat.
4. Pembenahan desa menuju desa wisata dibarengi dengan keamanan yang
sepadan untuk menciptakan masyarakat yang aman dan tenteram.
5. Dukungan positif seluruh lapisan masyarakat terkait prestasi dan prospek
yang ada dari para pengunjung harus dipertahankan agar mampu
mewujudkan inovasi pengembangan Desa Kedungpancing menuju desa
wisata berbasis edukasi.
4.2 Saran
Berdasarkan uraian hasil pembahasan dan pengolahan data, penulis dapat
memberikan saran sebagai berikut:
1. Kepada pembaca diharapkan untuk mampu memiliki sudut pandang
penelitian ini dengan terbuka, dengan pertimbangan beberapa aspek sosial
masyarakat yang menjadi dasar landasan penelitian ini.
2. Bagi pengguna hasil penelitian ini, diharapkan untuk dapat
mempertanggungjawabkan penggunaan hasil penelitian dengan bijak, dan
tetap memperhatikan unsur validasi data yang terus berkembang.
30
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. 2006. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : Bumi Aksara.
Priyanto dan Dewi Safitri. 2015. Pengembangan Potensi Desa Wisata Berbasis
Budaya: Tinjauan Terhadap Desa Wisata di Jawa Tengah. Jurnal Vokasi
Indonesia, 4 (1), 2015: 76 – 84.
Prmada, Dimas Kurinia et al. 2016. Pengelolaan Desa Wisata Dalam Perpspektif
Comunity Based Tourism (Studi Kasus Desa Gubuklakah, Poncokusumo,
Kabupaten Malang). Jurnal Administrasi Bisnis 32 (2), 2016: 15 – 22.
Suwena, I Ketut dan I Gusti Ngurah Widyatmaja. 2017. Pengetahuan Dasar Ilmu
Pariwisata. Denpasar: Fakultas Pariwisata, Universitas Udayana.
31