Anda di halaman 1dari 27

KL 4172

TINGKAT ANCAMAN RESIKO BENCANA DI KABUPATEN ACEH


TAMIANG DAN NAGAN RAYA
Disusun Untuk Memenuhi Tugas
Mata Kuliah: Mitigasi Bencana

Disusun Oleh:
Kelompok 4
M. Syafrizal 118300015
Ario Dwi Bulgandi 118300016
Zara Yuningsih 118300040
Imelda Sihombing 118300042
Savna Devina 118300059
Dimas Ramdani Saputra 118300090
Ismail Syahputra Nasution 118300084

PROGRAM STUDI TEKNIK KELAUTAN


JURUSAN TEKNOLOGI INFRASTUKTUR DAN KEWILAYAHAN
INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA
2021
Latar Belakang

Indonesia merupakan negara kepulauan yang sering di landa bencana seperti tsunami,
gempa, dan lain sebagainya. Masyarakat sangat begitu dekat dengan wilayah yang
berpotensi bencana. Untuk itu ada banyak kegiatan yang dilakukan dalam mengantisipasi
potensi bencana yang ada di Indonesia dengan beracuan pada pedoman mitigasi bencana,
sosialisasi dan adanya pengabdian-pengabdian ke masyarakat. Adapun wilayah yang jadi
studi kasusnya di wilayah kabupaten Aceh Tamiang dan Nagan Raya.
Aceh Tamiang adalah kabupaten disuatu wilayah di provinsi Aceh. Aceh Tamiang sendiri
merupakan hasil pemekaran kabupaten Aceh Timur terletak di perbatasan Aceh-Indonesia.
Secara geografis, Kabupaten Aceh Tamiang terletak antara 03°.53’18.81” - 04°.32’56.76” -
04°.32’56.76” Lintang Utara dan 97°.43’41.51” - 98°.14’45.41” Bujur Timur dengan luas
1.957,02 Km2 (195.702,5 Ha). Tinggi rata-rata wilayah Kabupaten Aceh Tamiang sekitar
20-700 m diatas permukaan laut. Adapun batas-batasan yang berbatasan oleh wilayah
Kabupaten Aceh Tamiang meliputi:

1. Sebelah Utara berbatasan dengan Aceh Timur, Kota Langsa dan Selat Malaka
2. Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Langkat Provinsi Sumatera Utara dan
Selat Malaka
3. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Langkat Provinsi Sumatera Utara dan
Kabupaten Gayo Lues
4. Sebelah Barat berbatasan dengan Aceh Timur dan Kabupaten Gayo Lues

Garis besar Kabupaten Aceh Tamiang adalah bertopografi dengan daerah dataran rendah
dan perbukitan, yang sangat cocok untuk daerah perkebunan dan persawahan. Dalam hal ini
sesuai dengan jenis pekerjaan mayoritas dari penduduk Aceh Tamiang sebagai petani.
Gambar 1. Peta Administrasi Kabupaten Aceh Tamiang
Nagan Raya merupakan kabupaten dari provinsi Aceh yang ibukotanya Suka Makmue.
Adapun Kabupaten Nagan Raya ini berbatasan sebelah Utara dengan Kabupaten Aceh
Tengah dan Kabupaten Aceh Barat, lalu sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Aceh
Barat Daya dan Samudera Indonesia, kemudian sebelah barat berbatasan dengan Kabupatem
Gayo Lues dan Kabupaten Aceh Barat Daya. Kabupaten Nagan Raya berada di pantai barat
Sumatera yang subur dan cocok bagi pertanian tekhususnya di hasil pertanian di beberapa
daerah seperti di Kecamatan Seunagan, Seunagan Timur, dan Beutong karena ditunjang oleh
Sungai Krueng Nagan dan Sungai Krueng Beuteng yang alirannya di wilayah Kabupaten
Nagan Raya. Selain potensi dari hasil pertanian ada juga potensi lain yang dikelola oleh
masyarakat Kabupaten Nagan Raya yaitu potensi usaha peternakan dan perkebunan
terutama kelapa sawit. Karena sumber daya pertaniannya yang melimpah, maka Nagan Raya
dikenal sebagai salah satu lumbung beras utama di Aceh. Secara geografis terletak
pada lokasi 03040-04038' Lintang Utara dan 96011' – 96048' Bujur Timur dan 03040' – 04030'
LU, dengan luas wilayah 3.363.72 Km2 (336.372 Hektar).
Gambar 2. Peta Administrasi Kabupaten Nagan Raya
1. Peta Resiko dan Tingkat Ancaman Resiko Bencana Di Kabupaten Aceh
Tamiang Dan Nagan Raya
A. Tingkat Ancaman Resiko Bencana Gempa Bumi

Gambar 3. Peta Resiko Gempa Bumi di Aceh


Berdasarkan data yang didapat dari PRB Provinsi ACEH tahun 2012-2017 didapatkan:
1. Ancaman Resiko Gempa Bumi di Kebupaten Nagan Raya

Gambar 4. Peta Resiko Bencana Gempa Bumi di Kabupaten Nagan Raya


Pada peta diatas terbukti rerata resiko bencana gempa bumi di kabupaten Nagan Raya
sesuai berdasarkan tingkatan resiko bencana gempa bumi pada Dokumen Rencana
Penanggulangan Bencana (RPB) Provinsi Aceh, namun ada beberapa kecamatan yang
tidak tercantum seperti Kecapamatan Tripamakmur dan Beutong Ateuh Banggalang.
Selain ada 2 kecamatan yang tidak tercatat ternyata setengah daerah dari kabupaten
Nagan Raya berpotensi sangat tinggi untuk bencana gempa bumi.
2. Ancaman Resiko Gempa Bumi di Kebupaten Aceh Tamiang

Gambar 5. Peta Resiko Bencana Gempa Bumi di Kabupaten Aceh Tamiang


Pada peta diatas terbukti rerata resiko bencana gempa bumi di kabupaten Aceh Tamiang
sesuai berdasarkan tingkatan resiko bencana gempa bumi pada Dokumen Rencana
Penanggulangan Bencana (RPB) Provinsi Aceh, dapat dilihat warna kuning pada indeks
resiko berada di tingkatan yang sedang untuk bencana genpa bumi.
B. Tingkat Ancaman Resiko Bencana Tsunami

Gambar 6. Peta Resiko Tsunami di Aceh


Berdasarkan data yang didapat dari PRB Provinsi Aceh tahun 2012-2017 didapatkan:
1. Ancaman Resiko Tsunami di Kebupaten Nagan Raya

Gambar 7. Peta Resiko Bencana Tsunami Kabupaten Nagan Raya


Pada peta diatas terbukti rerata resiko bencana tsunami di kabupaten Nagan Raya
tidak sesuai berdasarkan tingkatan resiko bencana tsunami pada Dokumen Rencana
Penanggulangan Bencana (RPB) Provinsi Aceh, dikarenakan pada kecamatan Darul
Makmur, Kuala, dan Kuala Pesisir, seharusnya memiliki indeks resiko tsunami yang
sangat tinggi dan beberapa kecamatan yang belum tercantum pada dokumen RPB.
2. Ancaman Resiko Tsunami di Kebupaten Aceh Tamiang

Gambar 8. Peta Resiko Bencana Tsunami Kabupaten Aceh Tamiang


Pada peta diatas terbukti rerata resiko bencana Tsunami di kabupaten Aceh Tamiang
sesuai berdasarkan tingkatan resiko bencana Tsunami pada Dokumen Rencana
Penanggulangan Bencana (RPB) Provinsi Aceh, dapat dilihat warna orange pada
indeks resiko berada di tingkatan yang tinggi untuk bencana tsunami yang berada di
kecamatan Seuruway, Bendahara dan Manyak Payed, Namun ada 1 kecematan yang
belum tercantum pada PRB yaitu Bandamulia.
C. Tingkat Ancaman Resiko Bencana Banjir

Gambar 9. Peta Resiko Banjir di Aceh


Berdasarkan data yang didapat dari PRB Provinsi Aceh tahun 2012-2017 didapatkan
1. Ancaman Resiko Banjir di Kebupaten Nagan Raya

Gambar 10. Peta Resiko Bencana Banjir Kabupaten Nagan Raya


Pada peta diatas terbukti rerata resiko bencana banjir di kabupaten Nagan Raya tidak
sesuai berdasarkan tingkatan resiko bencana banjir pada Dokumen Rencana
Penanggulangan Bencana (RPB) Provinsi Aceh, dikarenakan pada kecamatan Darul
Makmur dan Kuala, seharusnya memiliki indeks resiko bencana banjir yang rendah,
dan Kecamatan Kuala Pesisir dan Beurong Ateuh Banggalang memiliki resiko
bencana sangat rendah serta Kecamatan Tripamakmuur yang belum tertulis dalam
dokumen RPB memiliki resiko rendah.
2. Ancaman Resiko Banjir di Kebupaten Aceh Tamiang.

Gambar 11. Peta Resiko Bencana Banjir Kabupaten Aceh Tamiang


Dari peta batas wilayah Kabupaten Aceh Tamiang diketahu jika resiko bencana banjir
di kabupaten Aceh Tamiang tidak sesuai berdasarkan tingkatan resiko bencana
Tsunami pada Dokumen Rencana Penanggulangan Bencana (RPB) Provinsi Aceh.
Hal ini dapat dilihat dari warna yang diberikan dengan indesk yang ada pada lampiran
berbeda, dimana daerah yang memiliki resiko bencana banjir sedang yaitu Kecamatan
Bandamulia, Bandahara, Seruway, Rantau, Kuala Simpang, Karang Baru dan Sekerak.
Untuk Kecamatan dengan resiko bencana banjir rendah yaitu Kecamatan
Bandapusaka dan Manyakpayed dan untuk kecamatan dengan resiko bencana sangat
rendah yaitu Kecamatan Tenggulung, Tamiang Hulu dan Pining.
D. Tingkat Ancaman Resiko Bencana Tanah Longsor.

Gambar 12. Peta Resiko Tanah Longsor di Aceh


Berdasarkan data yang didapat dari PRB Provinsi Aceh tahun 2012-2017 didapatkan
1. Ancaman Resiko Tanah Longsor di Kebupaten Nagan Raya

Gambar 13. Peta Resiko Bencana Tanah Longsor di Kabupaten Nagan Raya
Dari peta batas wilayah Kabupaten Nagan Raya diketahui jika resiko bencana tanah
longsor kabupaten Nagan Raya tidak sesuai berdasarkan tingkatan resiko bencana
tanah longsor pada Dokumen Rencana Penanggulangan Bencana (RPB) Provinsi
Aceh, dikarenakan pada kabupaten tersebut terdapat 3 indeks resiko yaitu indeks
resiko tinggi pada Kecamatan Darulmakmur, Beutong, Beutong Ateuh Banggalang,
indeks resiko tanah longsor yang sedang pada Kecamatan Saunangan Timur,
Saunangan, Sukamakmue, Kuala dan Taduraya , sedangkan untuk Kecamatan Kuala
Pesisir dan Tripamakur memiliki resiko bencana rendah.
2. Ancaman Resiko Tanah Longsor di Kebupaten Aceh Tamiang.

Gambar 14. Peta Resiko Bencana Tanah Longsor di Kabupaten Aceh Tamiang
Dari peta batas wilayah Kabupaten Aceh Tamiang diketahu jika resiko bencana tanah
longsor di kabupaten Aceh Tamiang tidak sesuai berdasarkan tingkatan resiko bencana
tanah longsor pada lampiran Dokumen Rencana Penanggulangan Bencana (RPB)
Provinsi Aceh. Hal ini dapat dilihat dari warna yang diberikan dengan indeks yang ada
pada lampiran berbeda, dimana daerah yang memiliki resiko bencana tanah longsor
tinggi yaitu Kecamatan Tenggulung, Tamiang Hulu dan Pining. Untuk Kecamatan
dengan resiko bencana tanah longsor sedang yaitu Kecamatan Bandarpusaka, Rantau,
Kuala Simpang, Karang Baru, Manyakpayed dan Sekerak dan untuk kecamatan
dengan resiko bencana sangat rendah yaitu Kecamatan Bandamulia, Bandahara dan
Seruway.
E. Tingkat Ancaman Resiko Bencana Kekeringan.

Gambar 15. Peta Resiko Bencana Kekeringan di Aceh


Berdasarkan data yang didapat dari PRB Provinsi Aceh tahun 2012-2017 didapatkan
1. Ancaman Resiko Kekeringan di Kebupaten Nagan Raya

Gambar 16. Peta Resiko Bencana Kekeringan di Kabupaten Nagan Raya


Dari peta batas wilayah Kabupaten Nagan Raya diketahui jika resiko bencana
kekeringan kabupaten Nagan Raya tidak sesuai berdasarkan tingkatan resiko bencana
tanah longsor pada Dokumen Rencana Penanggulangan Bencana (RPB) Provinsi
Aceh, dikarenakan pada kabupaten tersebut terdapat 2 indeks resiko yaitu indeks
resiko sangat tinggi pada Kecamatan Sukamakmue, Kuala dan Taduraya, Tripamakur.
Indeks resiko bencana kekeringan yang rendah pada Kecamatan Darulmakmur,
Beutong, Beutong Ateuh Banggalang, Saunangan Timur, Kuala Pesisir, Saunangan.
2. Ancaman Resiko Kekeringan di Kebupaten Aceh Tamiang.

Gambar 16. Peta Resiko Bencana Kekeringan di Kabupaten Aceh Tamiang


Dari peta batas wilayah Kabupaten Aceh Tamiang diketahu jika resiko bencana
kekeringan di kabupaten Aceh Tamiang tidak sesuai berdasarkan tingkatan resiko
bencana kekeringan pada lampiran Dokumen Rencana Penanggulangan Bencana
(RPB) Provinsi Aceh. Hal ini dapat dilihat dari warna yang diberikan dengan indeks
yang ada pada lampiran berbeda, dimana daerah yang memiliki resiko bencana
kekeringan tinggi yaitu Kecamatan Tenggulung, Tamiang Hulu dan Pining,
Bandarpusaka, Kuala Simpang, Karang Baru, Bandahara dan Sekerak. Untuk
Kecamatan Bandamulia, Seruway dan Rantau sebagian daerah kecamatan tersebut
mimiliki indeks resiko bencana tinggi dan rendah.
2. Penelusuran Singkat Mengenai Level Tingkat Ancaman Masing-Masing Bencana
Menurut Peta Potensi Bencana Di Kabupaten Aceh Tamiang Dan Nagan Raya

A. Tingkat Ancaman Resiko Bencana Gempa Bumi


1. Ancaman Resiko Gempa Bumi di Kebupaten Nagan Raya
Pada gambar diatas terlihat wilayah kabupaten Nagan Raya memiliki potensi gempa
yang cukup tinggi hal ini terjadi karena letak kabupaten Naga Raya terletak pada tepi
barat pulau sumatera yang terdapat Lempeng Benua Eurasia yang berinteraksi dengan
Lempeng Samudera IndoAustralia. Gerakan lempeng tersebut telah menghasilkan
bentuk-bentuk gabungan penunjaman dan sesar mendatar dekstral. Penunjaman yang
terjadi di bawah Pulau Sumatera mengakibatkan terbentuknya jalur busur magma yaitu
Pegunungan Bukit Barisan. Penunjaman yang terbentuk secara berkala telah dilepaskan
melalui sesar transform yang sejajar dengan tepian lempeng dan terpusat di sepanjang
Sistem Sesar Sumatera (Sumatera Fault System) yang membentang sepanjang Sumatera.
Menurut data yang didapat dari PRB Provinsi ACEH Sistem Sesar Sumatera ini paling
sedikit tersusun oleh 8 segmen sesar berarah orientasi barat laut-tenggara dengan
pergerakan yang menganan (dextral), Patahan-patahan tersebut menyimpan energi yang
besar dan jika energi tersebut dilepaskan akan menimbulkan gempa bumi. Komponen
merusak gempa bumi berbentuk getaran dan amblasan.
2. Ancaman Resiko Gempa Bumi di Kebupaten Aceh Tamiang

Pada gambar diatas terlihat wilayah Kebupaten Aceh Tamiang memiliki potensi gempa
yang sedang hal ini dikarenakan Kebupaten Aceh Tamiang berada pada timur plau
sumatera yang terdapat lebih sedikit pegunungan dan jauh dari lempeng Benua Eurasia
yang berinteraksi dengan Lempeng Samudera IndoAustralia.

B. Tingkat Ancaman Resiko Bencana Tsunami


1. Ancaman Resiko Tsunami di Kebupaten Nagan Raya

Pada peta diatas terlihat resiko bencana tsunami di kabupaten Nagan Raya sangat tinggi.
Menurut data yang didapat dari PRB Provinsi Aceh wilayah kabupaten Nagan Raya
berada pada bagia barat pulu sumatera yang terdapat tumbukan lempeng dan patahan
serta berada dipesisir pantai.

2. Ancaman Resiko Tsunami di Kebupaten Aceh Tamiang

Pada peta diatas terlihat resiko bencana tsunami di Kebupaten Aceh Tamiang memiliki
resiko bencana tsunami yang tinggi. Menurut data yang didapat dari PRB Provinsi
ACEH wilayah di Kebupaten Aceh Tamiang beradsa pada pesisir timur pulau smatera
yang sewaktu waktu dapat terjadi tsunami

C. Tingkat Ancaman Resiko Bencana Banjir


1. Ancaman Resiko Banjir di Kebupaten Nagan Raya
Pada peta diatas terlihat resiko bencana banjir di kabupaten Nagan Raya sangat rendah.
Menurut data yang didapat dari PRB Provinsi ACEH wilayah kabupaten Nagan Raya
tidak dilalui oleh sungai sungai besar serta berada pada daerah perbukitan. Banjir
berasal dari Daerah Aliran Sungai (DAS) yang didahului oleh curah hujan yang tinggi
dan menyebabkan genangan air yang luas dengan ketinggian air minimal 1 meter dan
kehadirannya dapat diprediksi. Sumber utama penyebab banjir biasanya berkaitan
dengan buruknya pengelolaan tutupan lahan di suatu DAS dan kapasitas aliran sungai.

2. Ancaman Resiko Banjir di Kebupaten Aceh Tamiang.

Dari peta batas wilayah Kabupaten Aceh Tamiang diketahu jika resiko bencana banjir
di kabupaten Aceh Tamiang sedang. Menurut data yang didapat dari PRB Provinsi
ACEH Kabupaten Aceh Tamiang dilalui sngai besar yang menghubungkan wilayah
tamiang dan langsa. Banjir berasal dari Daerah Aliran Sungai (DAS) yang didahului oleh
curah hujan yang tinggi dan menyebabkan genangan air yang luas dengan ketinggian air
minimal 1 meter dan kehadirannya dapat diprediksi. Sumber utama penyebab banjir
biasanya berkaitan dengan buruknya pengelolaan tutupan lahan di suatu DAS dan
kapasitas aliran sungai. . Aceh diperkirakan akan mengalami peningkatan bencana banjir
dalam kurun waktu 5 (lima) tahun ke depan.
D. Tingkat Ancaman Resiko Bencana Tanah Longsor.
1. Ancaman Resiko Tanah Longsor di Kebupaten Nagan Raya

Dari peta batas wilayah Kabupaten Nagan Raya diketahui jika resiko bencana tanah
longsor kabupaten Nagan Raya rata rata pada resiko tinggi. Menurut data yang didapat
dari PRB Provinsi ACEH, Kabupaten Nagan Raya berada pada bagian barat pualu
sumatera yang memiliki banyak bukit. Longsor terjadi Temperatur dan curah hujan
tinggi sangat mendukung terjadinya proses pelapukan batuan menjadi tanah pada lereng,
akibatnya lereng akan tersusun oleh lapisan tumpukan tanah tebal yang relatif lebih
rentan terhadap gerakan tanah. Getaran gempa bumi atau letusan gunungapi bisa
menyebabkan terlepasnya lapisan bumi paling atas seperti bebatuan dan / atau tanah dari
bagian utama gunung atau bukit.

2. Ancaman Resiko Tanah Longsor di Kebupaten Aceh Tamiang


Dari peta batas wilayah Kabupaten Aceh Tamiang diketahu jika resiko bencana tanah
longsor di kabupaten Aceh Tamiang ata rata pada resiko sedang. Menurut data yang
didapat dari PRB Provinsi ACEH, Kabupaten Aceh Tamiang berada pada gian timur
pualu sumatera yang tidak terlalu banyak terdapat perbukitan. Longsor terjadi
Temperatur dan curah hujan tinggi sangat mendukung terjadinya proses pelapukan
batuan menjadi tanah pada lereng, akibatnya lereng akan tersusun oleh lapisan tumpukan
tanah tebal yang relatif lebih rentan terhadap gerakan tanah. Getaran gempa bumi atau
letusan gunungapi bisa menyebabkan terlepasnya lapisan bumi paling atas seperti
bebatuan dan / atau tanah dari bagian utama gunung atau bukit.

E. Tingkat Ancaman Resiko Bencana Kekeringan.


1. Ancaman Resiko Kekeringan di Kebupaten Nagan Raya

Dari peta batas wilayah Kabupaten Nagan Raya diketahui jika resiko bencana kekeringan
kabupaten Nagan Raya rata rata memiliki resiko rendah. Menurut data yang didapat dari
PRB Provinsi ACEH, Kabupaten Nagan Raya terdapat banyak perbukitan yang
mengakibatkan resiko bencana kekeringan menjadi lebih rendah. Kekeringan merupakan
periode kekurangan air dengan durasi dari beberapa bulan hingga beberapa tahun. Hal ini
terjadi akibat curah hujan di suatu kawasan jauh dibawah curah hujan normal dalam
waktu lama. Bencana ini dipicu oleh perubahan siklus iklim global yang ditandai dengan
meningkatnya temperatur rata-rata atmosfir, laut, dan daratan.
2. Ancaman Resiko Kekeringan di Kebupaten Aceh Tamiang.

Dari peta batas wilayah Kabupaten Aceh Tamiang diketahu jika resiko bencana
kekeringan di kabupaten Aceh Tamiang memliki rerata resiko tinggi. Menurut data
yang didapat dari PRB Provinsi ACEH, Kabupaten Aceh Tamiang berada padas
agian timur pulau sumatera da memiliki sedikit perbukitan serta perubahan siklus
iklim global yang ditandai dengan meningkatnya temperatur rata-rata atmosfir, laut,
dan daratan mengakibatkan erjadinya kekeringan. Kekeringan menimbulkan
dampak yang amat luas, kompleks, dan juga dalam rentang waktu panjang, baik pada
saat ataupun setelah berakhirnya kekeringan. Dampak yang luas dan berlangsung
lama akibat kekerengin karena air merupakan kebutuhan pokok dan vital bagi
seluruh makhluk hidup dan tidak tergantikan oleh sumber daya lain. Meskipun
hingga saat ini belum tercatat jumlah korban jiwa akibat bencana kekeringan di
Aceh, namun dampak kekeringan cukup berkontribusi terhadap produktifitas
pertanian dan ketahanan pangan.

3. Kerentanan dan Kapasitas Di Kabupaten Aceh Tamiang Dan Nagan Raya


Berdasarkan pengukuran indikator pencapaian ketahanan daerah maka kita dapat
membagi tingkat tersebut kedalam 5 tingkatan, yaitu :
a. Level 1
Daerah telah memiliki pencapaian-pencapaian kecil dalam upaya pengurangan risiko
bencana dengan melaksanakan beberapa tindakan maju dalam rencana-rencana atau
kebijakan
b. Level 2
Daerah telah melaksanakan beberapa tindakan pengurangan risiko bencana dengan
pencapaian-pencapaian yang masih bersifat sporadis yang disebabkan belum adanya
komitmen kelembagaan dan/atau kebijakan sistematis
c. Level 3
Komitmen pemerintah dan beberapa komunitas tekait pengurangan risiko bencana
di suatu daerah telah tercapai dan didukung dengan kebijakan sistematis, namun
capaian yang diperoleh dengan komitmen dan kebijakan tersebut dinilai belum
menyeluruh hingga masih belum cukup berarti untuk mengurangi dampak negatif
dari bencana.
d. Level 4
Dengan dukungan komitmen serta kebijakan yang menyeluruh dalam pengurangan
risiko bencana disuatu daerah telah memperoleh capaian-capaian yang berhasil,
namun diakui masih ada keterbatasan dalam komitmen, sumber daya finansial
ataupun kapasitas operasional dalam pelaksanaan upaya pengurangan risiko bencana
di daerah tersebut.
e. Level 5
Capaian komprehensif telah dicapai dengan komitmen dan kapasitas yang memadai
disemua tingkat komunitas dan jenjang pemerintahan.
Selanjutnya Nilai indeks ketahanan kabupaten aceh tamiang dan nagan raya
diperoleh dari nilai indeks rata-rata tingkat ketahanan berdasarkan HFA :
Tabel hasil kajian tingkat ketahanan berdasarkan HFA
NO Kabupaten Prioritas (nilai maks : 20 ) Total indeks Total ketahanan
1 2 3 4 5
1. Aeh tamiang 10,25 5,25 4.75 4,5 9 33.75 1

2. Nagan Jaya 11,5 6,25 8 8,75 11 45,75 2


Lalu semua ancaman, kerentanan dan kapsitas pasti di inventarisasikan kemudian di
perkirakan kemungkinan terjadinya probabilitasnya dengan rincian :

Setelahnya probalitas yang diatas dilengkapi dampak seperti jumlah korban,


kerugian harta benda, kerusakan prasarana dan sarana, cakupan luas wilayah yang
terkena bencana, dan dampak social ekonomi yang ditimbulkan. Maka dampak juga
diberi bobot seperti berikut:

Probalitas dari kerentanan dan kapasitasa serta dampak 5 bencana yang terjadi dari
kabupaten aceh tamiang :
No Jenis Ancaman Bahaya Probalitas dampak
1 Gempa Bumi 3 2
2 Tsunami 4 5
3 Banjir 2 1
4 Tanah Longsor 2 1
5 Kekeringan 3 1
Probalitas dari kerentanan dan kapasitasa serta dampak 5 bencana yang terjadi dari
kabupaten Nagan Jaya :
No Jenis Ancaman Bahaya Probalitas dampak
1 Gempa Bumi 5 5
2 Tsunami 5 5
3 Banjir 1 1
4 Tanah Longsor 3 2
5 Kekeringan 4 2
4. Analisis Resiko bencana Di Kabupaten Aceh Tamiang Dan Nagan Raya
Dalam menentukan seberapa besar potensi resiko bencana di Kabupaten Aceh dan
Kabupaten Nagan Raya kita mengacu pada analisis resiko bencana. Yang perlu
perhatikan bahwa ada rumus matematis untuk membantu kita dalam menganalisis resiko
bencana di suatu wilayah terkhususnya wilayah Kabupaten Aceh dan Kabupaten Nagan
Raya. Berikut rumus matematisnya.

Rumus umum :
𝑉
𝑅 ≈𝐻∗ 𝐶

Diketahui :
Capacity provinsi Aceh bernilai 0,8 (Tinggi),

Probalitas dari kerentanan dan kapasitasa serta dampak 5 bencana yang terjadi dari
kabupaten aceh tamiang :
No Jenis Ancaman Bahaya Probalitas dampak
1 Gempa Bumi 3 2
2 Tsunami 4 5
3 Banjir 2 1
4 Tanah Longsor 2 1
5 Kekeringan 3 1

Probalitas dari kerentanan dan kapasitasa serta dampak 5 bencana yang terjadi dari
kabupaten Nagan Jaya :
No Jenis Ancaman Bahaya Probalitas dampak
1 Gempa Bumi 5 5
2 Tsunami 5 5
3 Banjir 1 1
4 Tanah Longsor 3 2
5 Kekeringan 4 2

Contoh Perhitungan Resiko Bencana ;


2
𝑅 ≈ 3∗ = 7,5
0,8
Dari perhitungan resiko bencana yang sudah kita dapat akan dianalisis untuk mengetahui
seberapa besar ancaman pada suatu wilayah. Adapun hasil perhitungan dan analisis resiko
bencana pada Kabupaten Aceh Tamiang seperti berikut
Analisis Resiko Bencana di Kabupaten Aceh Tamiang ;
Jenis Ancaman
No Probalitas Dampak Kapasitas Ancaman
Bahaya
1 Gempa Bumi 3 2 0,8 7,5
2 Tsunami 4 5 0,8 25

3 Banjir 2 1 0,8 2,5

4 Tanah Longsor 2 1 0,8 2,5


5 Kekeringan 3 1 0,8 3,75
Keterangan :
Merah = Tinggi
Kuning = Sedang
Hijau = Rendah
1 2 3 4 5
p 5
r
o Tsunami 4
b Gempa
a Kekeringan 3
l
Bumi
i Banjir/Tanah Longsor 2
t
y 1
Dampak

Dari tabel diatas dapat dilihat potensi bencana yang terjadi di Kabupaten Aceh Tamiang,
Tsunami merupakan potensi bencana yang tergolong tinggi dengan nilai ancaman sebesar
25, dan gempa bumi tergolong sedang dengan nilai ancaman sebesar 7,5, di ikuti dengan
kekeringan yang tergolong rendah dengan nilai ancaman 3,5, dan terakhir ada tanah longsor
dan banjir tergolong rendah dengan nilai ancaman yang sama sebesar 2,5.

Analisis Resiko Bencana di Kabupaten Nagan Jaya ;


Jenis Ancaman
No Probalitas Dampak Kapasitas Ancaman
Bahaya
1 Gempa Bumi 5 5 0,8 31,25

2 Tsunami 5 5 0,8 31,25


3 Banjir 1 1 0,8 1,25
4 Tanah Longsor 3 2 0,8 7,5
5 Kekeringan 4 2 0,8 10
1 2 3 4 5
p Gempa
r 5
o
Bumi/Tsunami
b Kekeringan 4
a
l Tanah Longsor 3
i 2
t
y Banjir 1
Dampak
Dari tabel diatas dapat dilihat potensi bencana bencana yang terjadi di Kabupaten Nagan
Jaya, Tsunami dan Gempa Bumi tergolong tinggi dengan nilai ancaman sebesar 31,25,
diikuti dengan kekeringan yang tergolong sedang dengan nilai ancaman 10, lalu tanah
longsor tergolong sedang dengan nilai ancaman 7,5 dan terakhir banjir tergolong rendah
dengan nilai ancaman sebesar 1,75.

Anda mungkin juga menyukai