Disusun Oleh:
Kelompok 4
M. Syafrizal 118300015
Ario Dwi Bulgandi 118300016
Zara Yuningsih 118300040
Imelda Sihombing 118300042
Savna Devina 118300059
Dimas Ramdani Saputra 118300090
Ismail Syahputra Nasution 118300084
Indonesia merupakan negara kepulauan yang sering di landa bencana seperti tsunami,
gempa, dan lain sebagainya. Masyarakat sangat begitu dekat dengan wilayah yang
berpotensi bencana. Untuk itu ada banyak kegiatan yang dilakukan dalam mengantisipasi
potensi bencana yang ada di Indonesia dengan beracuan pada pedoman mitigasi bencana,
sosialisasi dan adanya pengabdian-pengabdian ke masyarakat. Adapun wilayah yang jadi
studi kasusnya di wilayah kabupaten Aceh Tamiang dan Nagan Raya.
Aceh Tamiang adalah kabupaten disuatu wilayah di provinsi Aceh. Aceh Tamiang sendiri
merupakan hasil pemekaran kabupaten Aceh Timur terletak di perbatasan Aceh-Indonesia.
Secara geografis, Kabupaten Aceh Tamiang terletak antara 03°.53’18.81” - 04°.32’56.76” -
04°.32’56.76” Lintang Utara dan 97°.43’41.51” - 98°.14’45.41” Bujur Timur dengan luas
1.957,02 Km2 (195.702,5 Ha). Tinggi rata-rata wilayah Kabupaten Aceh Tamiang sekitar
20-700 m diatas permukaan laut. Adapun batas-batasan yang berbatasan oleh wilayah
Kabupaten Aceh Tamiang meliputi:
1. Sebelah Utara berbatasan dengan Aceh Timur, Kota Langsa dan Selat Malaka
2. Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Langkat Provinsi Sumatera Utara dan
Selat Malaka
3. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Langkat Provinsi Sumatera Utara dan
Kabupaten Gayo Lues
4. Sebelah Barat berbatasan dengan Aceh Timur dan Kabupaten Gayo Lues
Garis besar Kabupaten Aceh Tamiang adalah bertopografi dengan daerah dataran rendah
dan perbukitan, yang sangat cocok untuk daerah perkebunan dan persawahan. Dalam hal ini
sesuai dengan jenis pekerjaan mayoritas dari penduduk Aceh Tamiang sebagai petani.
Gambar 1. Peta Administrasi Kabupaten Aceh Tamiang
Nagan Raya merupakan kabupaten dari provinsi Aceh yang ibukotanya Suka Makmue.
Adapun Kabupaten Nagan Raya ini berbatasan sebelah Utara dengan Kabupaten Aceh
Tengah dan Kabupaten Aceh Barat, lalu sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Aceh
Barat Daya dan Samudera Indonesia, kemudian sebelah barat berbatasan dengan Kabupatem
Gayo Lues dan Kabupaten Aceh Barat Daya. Kabupaten Nagan Raya berada di pantai barat
Sumatera yang subur dan cocok bagi pertanian tekhususnya di hasil pertanian di beberapa
daerah seperti di Kecamatan Seunagan, Seunagan Timur, dan Beutong karena ditunjang oleh
Sungai Krueng Nagan dan Sungai Krueng Beuteng yang alirannya di wilayah Kabupaten
Nagan Raya. Selain potensi dari hasil pertanian ada juga potensi lain yang dikelola oleh
masyarakat Kabupaten Nagan Raya yaitu potensi usaha peternakan dan perkebunan
terutama kelapa sawit. Karena sumber daya pertaniannya yang melimpah, maka Nagan Raya
dikenal sebagai salah satu lumbung beras utama di Aceh. Secara geografis terletak
pada lokasi 03040-04038' Lintang Utara dan 96011' – 96048' Bujur Timur dan 03040' – 04030'
LU, dengan luas wilayah 3.363.72 Km2 (336.372 Hektar).
Gambar 2. Peta Administrasi Kabupaten Nagan Raya
1. Peta Resiko dan Tingkat Ancaman Resiko Bencana Di Kabupaten Aceh
Tamiang Dan Nagan Raya
A. Tingkat Ancaman Resiko Bencana Gempa Bumi
Gambar 13. Peta Resiko Bencana Tanah Longsor di Kabupaten Nagan Raya
Dari peta batas wilayah Kabupaten Nagan Raya diketahui jika resiko bencana tanah
longsor kabupaten Nagan Raya tidak sesuai berdasarkan tingkatan resiko bencana
tanah longsor pada Dokumen Rencana Penanggulangan Bencana (RPB) Provinsi
Aceh, dikarenakan pada kabupaten tersebut terdapat 3 indeks resiko yaitu indeks
resiko tinggi pada Kecamatan Darulmakmur, Beutong, Beutong Ateuh Banggalang,
indeks resiko tanah longsor yang sedang pada Kecamatan Saunangan Timur,
Saunangan, Sukamakmue, Kuala dan Taduraya , sedangkan untuk Kecamatan Kuala
Pesisir dan Tripamakur memiliki resiko bencana rendah.
2. Ancaman Resiko Tanah Longsor di Kebupaten Aceh Tamiang.
Gambar 14. Peta Resiko Bencana Tanah Longsor di Kabupaten Aceh Tamiang
Dari peta batas wilayah Kabupaten Aceh Tamiang diketahu jika resiko bencana tanah
longsor di kabupaten Aceh Tamiang tidak sesuai berdasarkan tingkatan resiko bencana
tanah longsor pada lampiran Dokumen Rencana Penanggulangan Bencana (RPB)
Provinsi Aceh. Hal ini dapat dilihat dari warna yang diberikan dengan indeks yang ada
pada lampiran berbeda, dimana daerah yang memiliki resiko bencana tanah longsor
tinggi yaitu Kecamatan Tenggulung, Tamiang Hulu dan Pining. Untuk Kecamatan
dengan resiko bencana tanah longsor sedang yaitu Kecamatan Bandarpusaka, Rantau,
Kuala Simpang, Karang Baru, Manyakpayed dan Sekerak dan untuk kecamatan
dengan resiko bencana sangat rendah yaitu Kecamatan Bandamulia, Bandahara dan
Seruway.
E. Tingkat Ancaman Resiko Bencana Kekeringan.
Pada gambar diatas terlihat wilayah Kebupaten Aceh Tamiang memiliki potensi gempa
yang sedang hal ini dikarenakan Kebupaten Aceh Tamiang berada pada timur plau
sumatera yang terdapat lebih sedikit pegunungan dan jauh dari lempeng Benua Eurasia
yang berinteraksi dengan Lempeng Samudera IndoAustralia.
Pada peta diatas terlihat resiko bencana tsunami di kabupaten Nagan Raya sangat tinggi.
Menurut data yang didapat dari PRB Provinsi Aceh wilayah kabupaten Nagan Raya
berada pada bagia barat pulu sumatera yang terdapat tumbukan lempeng dan patahan
serta berada dipesisir pantai.
Pada peta diatas terlihat resiko bencana tsunami di Kebupaten Aceh Tamiang memiliki
resiko bencana tsunami yang tinggi. Menurut data yang didapat dari PRB Provinsi
ACEH wilayah di Kebupaten Aceh Tamiang beradsa pada pesisir timur pulau smatera
yang sewaktu waktu dapat terjadi tsunami
Dari peta batas wilayah Kabupaten Aceh Tamiang diketahu jika resiko bencana banjir
di kabupaten Aceh Tamiang sedang. Menurut data yang didapat dari PRB Provinsi
ACEH Kabupaten Aceh Tamiang dilalui sngai besar yang menghubungkan wilayah
tamiang dan langsa. Banjir berasal dari Daerah Aliran Sungai (DAS) yang didahului oleh
curah hujan yang tinggi dan menyebabkan genangan air yang luas dengan ketinggian air
minimal 1 meter dan kehadirannya dapat diprediksi. Sumber utama penyebab banjir
biasanya berkaitan dengan buruknya pengelolaan tutupan lahan di suatu DAS dan
kapasitas aliran sungai. . Aceh diperkirakan akan mengalami peningkatan bencana banjir
dalam kurun waktu 5 (lima) tahun ke depan.
D. Tingkat Ancaman Resiko Bencana Tanah Longsor.
1. Ancaman Resiko Tanah Longsor di Kebupaten Nagan Raya
Dari peta batas wilayah Kabupaten Nagan Raya diketahui jika resiko bencana tanah
longsor kabupaten Nagan Raya rata rata pada resiko tinggi. Menurut data yang didapat
dari PRB Provinsi ACEH, Kabupaten Nagan Raya berada pada bagian barat pualu
sumatera yang memiliki banyak bukit. Longsor terjadi Temperatur dan curah hujan
tinggi sangat mendukung terjadinya proses pelapukan batuan menjadi tanah pada lereng,
akibatnya lereng akan tersusun oleh lapisan tumpukan tanah tebal yang relatif lebih
rentan terhadap gerakan tanah. Getaran gempa bumi atau letusan gunungapi bisa
menyebabkan terlepasnya lapisan bumi paling atas seperti bebatuan dan / atau tanah dari
bagian utama gunung atau bukit.
Dari peta batas wilayah Kabupaten Nagan Raya diketahui jika resiko bencana kekeringan
kabupaten Nagan Raya rata rata memiliki resiko rendah. Menurut data yang didapat dari
PRB Provinsi ACEH, Kabupaten Nagan Raya terdapat banyak perbukitan yang
mengakibatkan resiko bencana kekeringan menjadi lebih rendah. Kekeringan merupakan
periode kekurangan air dengan durasi dari beberapa bulan hingga beberapa tahun. Hal ini
terjadi akibat curah hujan di suatu kawasan jauh dibawah curah hujan normal dalam
waktu lama. Bencana ini dipicu oleh perubahan siklus iklim global yang ditandai dengan
meningkatnya temperatur rata-rata atmosfir, laut, dan daratan.
2. Ancaman Resiko Kekeringan di Kebupaten Aceh Tamiang.
Dari peta batas wilayah Kabupaten Aceh Tamiang diketahu jika resiko bencana
kekeringan di kabupaten Aceh Tamiang memliki rerata resiko tinggi. Menurut data
yang didapat dari PRB Provinsi ACEH, Kabupaten Aceh Tamiang berada padas
agian timur pulau sumatera da memiliki sedikit perbukitan serta perubahan siklus
iklim global yang ditandai dengan meningkatnya temperatur rata-rata atmosfir, laut,
dan daratan mengakibatkan erjadinya kekeringan. Kekeringan menimbulkan
dampak yang amat luas, kompleks, dan juga dalam rentang waktu panjang, baik pada
saat ataupun setelah berakhirnya kekeringan. Dampak yang luas dan berlangsung
lama akibat kekerengin karena air merupakan kebutuhan pokok dan vital bagi
seluruh makhluk hidup dan tidak tergantikan oleh sumber daya lain. Meskipun
hingga saat ini belum tercatat jumlah korban jiwa akibat bencana kekeringan di
Aceh, namun dampak kekeringan cukup berkontribusi terhadap produktifitas
pertanian dan ketahanan pangan.
Probalitas dari kerentanan dan kapasitasa serta dampak 5 bencana yang terjadi dari
kabupaten aceh tamiang :
No Jenis Ancaman Bahaya Probalitas dampak
1 Gempa Bumi 3 2
2 Tsunami 4 5
3 Banjir 2 1
4 Tanah Longsor 2 1
5 Kekeringan 3 1
Probalitas dari kerentanan dan kapasitasa serta dampak 5 bencana yang terjadi dari
kabupaten Nagan Jaya :
No Jenis Ancaman Bahaya Probalitas dampak
1 Gempa Bumi 5 5
2 Tsunami 5 5
3 Banjir 1 1
4 Tanah Longsor 3 2
5 Kekeringan 4 2
4. Analisis Resiko bencana Di Kabupaten Aceh Tamiang Dan Nagan Raya
Dalam menentukan seberapa besar potensi resiko bencana di Kabupaten Aceh dan
Kabupaten Nagan Raya kita mengacu pada analisis resiko bencana. Yang perlu
perhatikan bahwa ada rumus matematis untuk membantu kita dalam menganalisis resiko
bencana di suatu wilayah terkhususnya wilayah Kabupaten Aceh dan Kabupaten Nagan
Raya. Berikut rumus matematisnya.
Rumus umum :
𝑉
𝑅 ≈𝐻∗ 𝐶
Diketahui :
Capacity provinsi Aceh bernilai 0,8 (Tinggi),
Probalitas dari kerentanan dan kapasitasa serta dampak 5 bencana yang terjadi dari
kabupaten aceh tamiang :
No Jenis Ancaman Bahaya Probalitas dampak
1 Gempa Bumi 3 2
2 Tsunami 4 5
3 Banjir 2 1
4 Tanah Longsor 2 1
5 Kekeringan 3 1
Probalitas dari kerentanan dan kapasitasa serta dampak 5 bencana yang terjadi dari
kabupaten Nagan Jaya :
No Jenis Ancaman Bahaya Probalitas dampak
1 Gempa Bumi 5 5
2 Tsunami 5 5
3 Banjir 1 1
4 Tanah Longsor 3 2
5 Kekeringan 4 2
Dari tabel diatas dapat dilihat potensi bencana yang terjadi di Kabupaten Aceh Tamiang,
Tsunami merupakan potensi bencana yang tergolong tinggi dengan nilai ancaman sebesar
25, dan gempa bumi tergolong sedang dengan nilai ancaman sebesar 7,5, di ikuti dengan
kekeringan yang tergolong rendah dengan nilai ancaman 3,5, dan terakhir ada tanah longsor
dan banjir tergolong rendah dengan nilai ancaman yang sama sebesar 2,5.