Dosen Pengampu:
Disusun oleh:
2021
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, dengan rahmat dan
Karunia-Nya kami dapat menyelesaikan tugas penulisan makalah mata kuliah Perbandingan
Penyelenggaraan PAUD dengan judul "Regulasi Penyelenggaraan PAUD Formal" tepat
waktu. Tak lupa sholawat beserta salam selalu tercurah limpahkan kepada Junjungan kita
Nabi besar, Nabi Muhammad SAW. Pada kesempatan kali ini penulis mengucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang telah terlibat dan berpartisipasi dalam pembuatan makalah
ini.
Maka dari itu juga kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun agar dapat memperbaiki makalah ini dimasa mendatang. Demikian yang dapat
penulis sampaikan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 1
BAB II PEMBAHASAN 2
3.1 Kesimpulan 10
3.2 Saran 10
DAFTAR PUSTAKA 11
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Anak usia dini merupakan masa pertumbuhan anak yang paling penting karena
pada masa ini akan menentukan perkembangan anak selanjutnya. Hal penting lainnya dari
anak usia dini ini adalah periose awal anak yang penting dan mendasar sepanjang rentang
pertumbuhan serta perkembangan kehidupannya. Masa ini ditandai oleh berbagai periode
penting yang fundamental dalam kehidupan anak berikutnya sampaj pada periode akhir
dari perkembangannya. Salah satu periode yang menjadi ciri usia dini adalah periode
emas anak atau biasa kita sebut juga dengan golden age.
Salah satu pemenuhan hak pendidikan anak sejak dini dapat melalui program
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Pendidikan anak usia dini pada hakikatnya
merupakan pendidikan yang diselenggarakan dengan tujuan untuk memfasilitasi
pertumbuhan dan perkembangan anak secara menyeluruh dan menekankan pada
pengembangan seluruh aspek kepribadian yang ada pada anak. Juga dengan pemberian
rangsangan dan stimulasi pendidikan kepada anak untuk membantu pertumbuhan dan
perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan belajar dalam memasuki
jenjang pendidikan lebih lanjut.
ii
BAB II
PEMBAHASAN
ii
dapat disimpulkan bahwa penyelenggaraan ialah proses awal untuk menempatkan
individu maupaun kelompok ke dalam struktur organisasi demi mencapai tujuan dari
organisasi tersebut.
ii
2.2 Cara dan Syarat Pendirian Satuan PAUD Formal
Menurut Undang-undang RI nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan
nasional pasal 28 menyatakan bahwa Pendidikan anak usia dini pada jalur formal
berbentuk Taman Kanak-kanak, Raudatul Athfal (RA), atau bentuk lain yang sederajat.
1. Taman Kanak-Kanak (TK)
Taman Kanak-Kanak (TK) merupakan bentuk satuan PAUD jalur pendidikan
formal dengan program pendidikan yang diselenggarakan bagi anak berusia 4 (empat)
tahun sampai usia 6 (enam) tahun. Prioritaskan diberikan kepada anak yang berusia 5
(lima) tahun.
a. Pendiri
Taman Kanak-Kanak (TK) dapat didirikan oleh:
1. Pemerintah kabupaten/kota
2. Pemerintah desa
3. Badan hukum
Badan hukum adalah badan hukum yang bersifat nirlaba yang
berbentuk yayasan, perkumpulan, atau badan lain sejenis yang telah
memperoleh pengesahan dari kementerian di bidang hukum.
b. Syarat Pendirian
Persyaratan pendirian TK terdiri atas persyaratan administratif dan
persyaratan teknis yang mengacu pada Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia No. 84 tahun 2014 tentang Pendirian Satuan
Pendidikan Anak Usia Dini.
1. Persyaratan administratif pendirian TK terdiri atas:
a) Fotokopi identitas pendiri
b) Surat keterangan domisili dari kepala desa/lurah
c) Susunan pengurus dan rincian tugas.
2. Persyaratan teknis pendirian TK terdiri atas:
a) Hasil penilaian kelayakan, meliputi:
a. Dokumen hak milik, sewa, atau pinjam pakai atas tanah dan
bangunan yang akan digunakan untuk penyelenggaraan TK yang
sah atas nama pendiri
b. Fotokopi akta notaris dan surat penetapan badan hukum dalam
bentuk yayasan, perkumpulan, atau badan lain sejenis dari
kementerian bidang hukum atas nama pendiri atau induk organisasi
ii
pendiri disertai surat keputusan yang menunjukkan adanya
hubungan dengan organisasi induk
c. Data mengenai perkiraan pembiayaan untuk kelangsungan TK
paling sedikit untuk 1 (satu) tahun pembelajaran.
b) Rencana Induk Pengembangan (RIP) TK, yang memuat:
a) Visi dan misi
b) Kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP)
c) Sasaran usia peserta didik
d) Pendidik dan tenaga kependidikan
e) Sarana dan prasarana
f) Struktur organisasi
g) Pembiayaan
h) Pengelolaan
i) Peran serta masyarakat
j) Rencana pentahapan pelaksanaan pengembangan selama 5 (lima)
tahun
c) Dokumen rencana pencapaian standar penyelenggaraan TK paling
lama 3 tahun, yang sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Repuplik Indonesia No. 137 tahun 2014 tentang Standar
Nasional Pendidikan Anak Usia Dini.
c. Tata Cara Pendirian
Mekanisme pendirian TK sebagai berikut:
1) Pendiri TK mengajukan permohonan izin pendirian kepada kepala dinas
Pendidikan kabupaten/kota atau kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah
(SKPD) perizinan melalui kepala dinas pendidikan kabupaten/kota dengan
melampirkan persyaratan pendirian TK.
2) Kepala dinas pendidikan kabupaten/kota atau pejabat yang ditunjuk
menelaah permohonan pendirian TK berdasarkan kelengkapan persyaratan
pemohon dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1. Data mengenai perimbangan antara jumlah TK/TKLB, KB, TPA,
dan/atau SPS yang telah ada dan yang akan didirikan dengan
jumlah penduduk usia sasaran yang akan dilayani di wilayah
tersebut.
ii
2. Data mengenai perkiraan jarak TK yang akan didirikan di antara
TK/TKLB, KB, TPA, dan/atau SPS terdekat.
3. Data mengenai daya tampung dan lingkup jangkauan TK yang
akan didirikan per usia yang dilayani.
4. Ketentuan penyelenggaraan TK ditetapkan oleh pemerintah
provinsi dan/atau pemerintah kabupaten/kota.
3) Berdasarkan hasil telaah kepala dinas pendidikan kabupaten/kota:
1. Memberikan persetujuan atau penolakan atas permohonan izin
pendirian TK.
2. Memberikan rekomendasi kepada kepala SKPD perizinan atas
permohonan izin pendirian TK.
4) Kepala dinas pendidikan kabupaten/kota atau kepala SKPD perizinan
menerbitkan keputusan izin pendirian TK paling lama 60 hari sejak
permohonan diterima kepala dinas pendidikan kabupaten/kota.
d. Prinsip Penyelenggaraan
ii
Anak Usia Dini Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini Non Formal dan
Informal.
2. Raudhatul Athfal (RA)/Bustanul Athfal (BA)
Raudhatul Athfal/Bustanul Athfal juga merupakan salah satu jenis layanan
PAUD Formal yang pada dasarnya sama dengan TK, yaitu diperuntukkan bagi anak
dengan rentang usia 4-6 tahun, namun dibedakan oleh pembelajaran nilai-nilai agama
Islam yang lebih menonjol. RA berada di bawah pengelolaan Kementrian Agama.
1) Persyaratan
1. Persyaratan Administratif
Surat permohonan dan formulir isian pendirian RA yang diajukan oleh
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi setempat
Surat rekomendasi dari Bupati/Wali Kota setempat
Surat rekomendasi dari Gubernur setempat
2. Persyaratan Teknis
Sarana dan Prasarana Minimal
Rencana Induk Pembangunan dan Pengembangan RA
3. Persyaratan Kelayakan
Tata ruang
Geografis
Ekologis
Sosial dan budaya
Demografi anak usia sekolah dengan ketersediaan lembaga Pendidikan
formal
b) Prosedur Pendirian RA
1. Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi selaku instansi pemohon
mengajukan usulan pendirian RA kepada Direktur Jenderal Pendidikan Islam
2. Tim verifikator Direktorat Jenderal melakukan verifikasi kelengkapan
persyaratan administrasi, teknis, dan kelayakan
3. Tim verifikator Direktorat Jenderal bersama dengan tim verifikator Sekretariat
Jenderal Kemeterian Agama melakukan verifikasi lapangan
4. Direktur Jenderal mengadakan rapat pertimbangan kelayakan berdasarkan hasil
verifikasi lapangan dengan melibatkan sekurangkurangnya unsur: Sekretariat
Jenderal Kementerian Agama, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi, Bappenas, dan Kementerian Keuangan
ii
5. Berdasarkan hasil rapat pertimbangan kelayakan, Direktur Jenderal mengajukan
permohonan pendirian RA kepada Menteri melalui Sekretaris Jenderal
6. Sekretaris Jenderal atas nama Menteri menerbitkan izin prinsip pendirian RA
7. Sekretaris Jenderal mengalokasikan anggaran untuk pembangunan dalam
rangka pemenuhan standar pelayanan minimal pendidikan
8. Direktur Jenderal mengkoordinasi pemenuhan standar pelayanan minimal
paling lambat 2 (dua) tahun sejak diterbitkan izin prinsip
9. Menteri menyampaikan permohonan persetujuan pendirian RA kepada Menteri
yang membidangi urusan pendayagunaan aparatur negara dan reformasi
birokrasi
10. Menteri menerbitkan izin operasional pendirian RA dalam bentuk Keputusan
Menteri setelah mendapatkan persetujuan dari Menteri yang membidangi urusan
pendayagunaan aparatur negara dan reformasi birokrasi.
2.3 Jenis Layanan PAUD Formal
Dalam pelaksanaannya jenis layanan dalam penyelenggaraan PAUD Formal di
Indonesia terdiri:
1) Taman Kanak-Kanak (TK)
Taman Kanak-Kanak (TK) merupakan salah bentuk layanan PAUD pada jalur
pendidikan formal. Sebelum adanya konsep PAUD, kegiatan TK lebih dulu
dikenal sebagai lembaga yang menyelenggarakan program prasekolah. Dalam
perkembangnnya, program TK menjadi salah satu bagian dari program layanan
PAUD.
Tujuan penyelenggaraan TK adalah untuk membantu meletakkan dasar bagi
perkembangan sikap, perilaku, pengetahuan, ketrampilan, dan daya cipta anak
didik untuk pertumbuhan serta perkembangan selanjutnya, melalui kegiatan
bermain sambil belajar dan belajar seraya bermain. Sasaran TK adalah anak usia
4-6 tahun atau usia persiapan untuk memasuki jenjang pendidikan dasar.
Penyelenggaraan TK berada di bawah pembinaan Kementerian Pendidikan
Nasional yang dikoordinasikan oleh Dinas Pendidikan Provinsi. TK merupakan
salah satu jenis layanan PAUD Formal bagi anak dalam rentang usia empat
sampai enam tahun. Meskipun diperuntukan bagi anak berusia 4-6 tahun, namun
dalam penyelenggaraannya TK terbagi kembali menjadi dua kelompok usia yaitu
kelompok 4-5 tahun serta 5-6 tahun. Sejalan dengan hal tersebut, Maryatun
ii
(2017) menyebutkan bahwa TK terdiri dari dua jenjang, yaitu TK Kelompok A
(usia 4-5 tahun) dan TK Kelompok B (usia 5-6 tahun).
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan materi yang telah disampaikan, dapat kita simpulkan bahwa pendidikan
anak usia dini pada jalur formal berbentuk Taman Kanak-kanak, Raudatul Athfal (RA),
atau bentuk lain yang sederajat. Taman Kanak-Kanak (TK) merupakan bentuk satuan
PAUD jalur pendidikan formal dengan program pendidikan yang diselenggarakan bagi
anak berusia 4 (empat) tahun sampai usia 6 (enam) tahun. Raudhatul Athfal/Bustanul
Athfal juga merupakan salah satu jenis layanan PAUD Formal yang pada dasarnya sama
dengan TK, yaitu diperuntukkan bagi anak dengan rentang usia 4-6 tahun, namun
dibedakan oleh pembelajaran nilai-nilai agama Islam yang lebih menonjol. RA berada di
bawah pengelolaan Kementrian Agama.
3.2 Saran
ii
DAFTAR PUSTAKA
Botutihe, S. N. (2020). Pola Pengelolaan Pendidikan Anak Usia Dini di Kota Gorontalo.
Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, hlm. 884-885.
Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini. (2015). Petunjuk Teknis Penyelenggaraan
Taman Kanak-Kanak. Jakarta : Direktorat Pembinaan PAUD Kemdikbud.
Peraturan Menteri Agama Nomor 14 Tahun 2014 tentang Pendirian Raudlatul Athfal dan
Madrasah Negeri yang diselenggarakan oleh Pemerintah.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 84 tahun 2014
tentang Pendirian Satuan Pendidikan Anak Usia Dini.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Repuplik Indonesia No. 137 tahun 2014
tentang Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Repuplik Indonesia No 146 Tahun 2014
Tentang Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini.
Wiblog. (2020). Pengertian Jenjang Pendidikan TK, RA, PAUD, TPA. [Online]. Diakses dari
: https://www.m.wibloog.com/detail.php?id=318&i=pengertian-jenjang-pendidikan-
tk,-ra,-paud,-tpa#1.%20Taman%20Kanak-Kanak%20(TK).
ii