Anda di halaman 1dari 7

BAB 4

HASIL PENELITIAN

4.1 Hasil penelitian

a. Data umum

Penelitian dilaksanakan di TK At-Taufiq Darussalam yang terletak di

desa Langkap kecamatan Burneh kabupaten Bangkalan. Tk At-Taufiq

memiliki 1 toilet, 1 ruang guru dan 2 kelas untuk siswa-siswinya. Ada

kelas A dan B jumlah muridnya 40 orang dan untuk guru ada 4 orang.

Sasaran penelitian adalah murid TK At-Taufiq darussalam yang berusia 4-

6 tahun.

Tabel 4.1 Data Umum Responden yang Diberikan Pendidikan Kesehatan Metode Bass di
TK At-Taufiq Darussalam Burneh pada Bulan Januari 2018.
Data Kategori Frekuensi Persentase (%)
Jenis kelamin Laki-laki 10 55,6
Perempuan 8 44,4
Pendidikan Ibu SMP 9 50,0
SMA 7 38,9
S1 2 11,1
Pekerjaan Ibu IRT 8 44,4
Petani 5 27,8
Wiraswasta 4 22,2
PNS 1 5,6
Usia anak 4 tahun 4 22,2
5 tahun 7 38,9
6 tahun 7 38,9
Frekuensi gosok gigi 2 kali 12 66,7
3 kali 6 33,3
Sumber : Data primer

Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui bahwa sebagian besar berjenis

kelamin laki-laki sebanyak 10 responden (55,6%). Berdasarkan pendidikan

ibu setengahnya berpendidikan SMP sebanyak 9 responden (50,0%).

Berdasarkan status pekerjaan ibu hampir setengahnya bekerja sebagai IRT

60
61

(Ibu Rumah Tangga) sebanyak 8 responden (44,4%). Berdasarkan usia

anak hampir setengahnya berusia 5 dan 6 tahun sebanyak 7 responden

(38,9%). Berdasarkan frekuensi menggosok gigi sebagian besar

mempunyai kebiasaan menggosok gigi 2 kali sehari sebanyak 12

responden (66,7%).

Tabel 4.2 Data Umum Responden yang Diberikan Pendidikan Kesehatan Metode
Horizontal di TK At-Taufiq Darussalam Burneh pada Bulan Januari 2018.
Data Kategori Frekuensi Persentase (%)
Jenis kelamin Laki-laki 13 72,2
Perempuan 5 27,8
Pendidikan Ibu SMP 8 44,4
SMA 9 50,0
S1 1 5,6
Pekerjaan Ibu IRT 9 50,0
Petani 4 27,8
Wiraswasta 3 16,7
PNS 1 5,6
Usia anak 4 tahun 4 22,2
5 tahun 5 27,8
6 tahun 9 50,0
Frekuensi gosok gigi 2 kali 14 77,8
3 kali 4 22,2
Sumber : Data primer

Berdasarkan tabel 4.2 untuk jenis kelamin dapat diketahui bahwa

sebagian besar berjenis kelamin laki-laki sebanyak 13 responden (72,2%).

Berdasarkan pendidikan ibu setengahnya berpendidikan SMA sebanyak 9

responden (50,0%). Berdasarkan status pekerjaan ibu setengahnya bekerja

sebagai IRT (Ibu Rumah Tangga) sebanyak 9 responden (50,0%).

Berdasarkan usia anak setengahnya berusia 6 tahun sebanyak 9 responden

(50,0%). Berdasarkan frekuensi menggosok gigi hampir seluruhnya

mempunyai kebiasaan menggosok gigi 2 kali sehari sebanyak 12 responden

(77,8%).
62

b. Data khusus

Pada data khusus akan disajikan hasil pengumpulan data yang

meliputi distribusi frekuensi responden berdasarkan variabel yang diteliti.

Tabel 4.3 Perbedaan Keterampilan Anak dalam Menggosok Gigi antara Sebelum dan
Sesudah diberikan Pendidikan Kesehatan Menggosok Gigi dengan Metode
Bass pada Anak Usia Prasekolah di TK At-Taufiq Darussalam Burneh.
Pre Post
Responden
Total Kategori Total Kategori
1 23 Baik 25 Baik
2 13 Kurang 14 Kurang
3 18 Cukup 18 Cukup
4 21 Baik 22 Baik
5 16 Cukup 19 Cukup
6 25 Baik 25 Baik
7 17 Cukup 20 Baik
8 16 Cukup 16 Cukup
9 16 Cukup 19 Cukup
10 17 Cukup 19 Cukup
11 20 Baik 22 Baik
12 19 Cukup 23 Baik
13 18 Cukup 24 Baik
14 17 Cukup 17 Cukup
15 17 Cukup 22 Baik
16 20 Baik 25 Baik
17 19 Cukup 24 Baik
18 22 Baik 25 Baik
Baik 6 (33,3%) Baik 11 (61,1%)
Cukup 11 (61,1 %) Cukup 6 (33,3 %)
Kurang 1 (5,6%) Kurang 1 (5,6%)
Uji Paired T-test P value = 0,041 α = 0,05

Berdasarkan tabel 4.3 dapat diketahui bahwa sebagian besar

responden memiliki keterampilan yang cukup sebelum diberikan

pendidikan kesehatan menggosok gigi metode bass sebanyak 11 responden

(61,1%). Sedangkan sesudah diberikan pendidikan kesehatan menggosok

gigi metode bass sebagian besar responden memiliki keterampilan yang

baik sebanyak 11 responden (61,1%).


63

Dari hasil uji beda yang menggunakan Uji Paired T-test di dapatkan ρ

= 0,041 signifikasinya lebih kecil dari derajat kesalahan yang ditetapkan

peneliti yaitu 5% (0,05). Sehingga dapat disimpulkan adanya Perbedaan

keterampilan anak dalam menggosok gigi antara sebelum dan sesudah

diberikan pendidikan kesehatan menggosok gigi dengan metode bass pada

anak usia prasekolah di TK At-Taufiq Darussalam Burneh

Tabel 4.4 Perbedaan Keterampilan Anak dalam Menggosok Gigi antara Sebelum
dan Sesudah diberikan Pendidikan Kesehatan Menggosok Gigi dengan
Metode Horizontal pada Anak Usia Prasekolah di TK At-Taufiq
Darussalam Burneh.
Pre Post
No.
Total Kategori Total Kategori
1 17 Cukup 17 Cukup
2 19 Cukup 23 Baik
3 20 Baik 24 Baik
4 20 Baik 20 Baik
5 18 Cukup 18 Cukup
6 20 Baik 22 Baik
7 14 Kurang 15 Cukup
8 18 Cukup 20 Baik
9 14 Kurang 15 Cukup
10 17 Cukup 18 Cukup
11 17 Cukup 21 Baik
12 19 Cukup 24 Baik
13 17 Cukup 19 Cukup
14 22 Baik 26 Baik
15 19 Cukup 24 Baik
16 20 Baik 25 Baik
17 17 Cukup 20 Baik
18 20 Baik 24 Baik
Baik 6 (33,3%) Baik 12 (66,7%)
Cukup 10 (55,6 %) Cukup 6 (33,3 %)6
Kurang 2 (11,1%) Kurang 0 (0%)
Uji Paired T-test P value = 0,005 α = 0,05

Berdasarkan tabel 4.4 dapat diketahui bahwa sebagian besar

responden memiliki keterampilan yang cukup sebelum diberikan

pendidikan kesehatan menggosok gigi metode horizontal sebanyak 10

responden (55,6%). Sedangkan sesudah diberikan pendidikan kesehatan


64

menggosok gigi metode horizontal sebagian besar responden memiliki

keterampilan yang baik sebanyak 12 responden (66,7%).

Dari hasil uji beda yang menggunakan Uji Paired T-test di dapatkan ρ

= 0,005 signifikasinya lebih kecil dari derajat kesalahan yang ditetapkan

peneliti yaitu 5% (0,05). Sehingga dapat disimpulkan adanya Perbedaan

keterampilan anak dalam menggosok gigi antara sebelum dan sesudah

diberikan pendidikan kesehatan menggosok gigi dengan metode horizontal

pada anak usia prasekolah di TK At-Taufiq Darussalam Burneh.

Tabel 4.5 Perbedaan Keterampilan Anak dalam Menggosok Gigi Sesudah diberikan
Pendidikan Kesehatan Menggosok Gigi dengan Metode Bass dan Metode
Horizontal pada Anak Usia Prasekolah di TK At-Taufiq Darussalam
Burneh.
Bass Horizontal
No.
Total Kategori Total Kategori
1 25 Baik 17 Cukup
2 14 Kurang 23 Baik
3 18 Cukup 24 Baik
4 22 Baik 20 Baik
5 19 Cukup 18 Cukup
6 25 Baik 22 Baik
7 20 Baik 15 Cukup
8 16 Cukup 20 Baik
9 19 Cukup 15 Cukup
10 19 Cukup 18 Cukup
11 22 Baik 21 Baik
12 23 Baik 24 Baik
13 24 Baik 19 Cukup
14 17 Cukup 26 Baik
15 22 Baik 24 Baik
16 25 Baik 25 Baik
17 24 Baik 20 Baik
18 25 Baik 24 Baik
Uji Independent T-test P value = 0,846 α = 0,05
65

Dari hasil uji beda yang menggunakan Uji Independent T-test di

dapatkan ρ = 0,846 signifikasinya lebih besar dari derajat kesalahan yang

ditetapkan peneliti yaitu 5% (0,05). Sehingga dapat disimpulkan Tidak

adanya Perbedaan Keterampilan Anak dalam Menggosok Gigi antara yang

diberikan Pendidikan Kesehatan Menggosok Gigi dengan Metode Bass dan

Metode Horizontal pada Anak Usia Prasekolah di TK At-Taufiq Darussalam

Burneh.

4.2 Uji asumsi data

4.2.1 Hasil uji normalitas pada kelompok metode bass

Tabel 4.6 Hasil uji normalitas pada kelompok metode bass


Kelompok Statistic df Sig
Pre metode bass 0.962 18 0.635
0.919 18 0.124
Post metode bass

Dari hasil uji statistik normalitas data dengan menggunakan uji Shapiro

Wilk di dapatkan hasil Pre-post metode bass signifikasinya lebih besar dari

derajat kesalahan yang ditetapkan peneliti yaitu 5% (0,05). Sehingga dapat

disimpulkan data keterampilan menggosok gigi sebelum dan sesudah

diberikan metode bass yang didapatkan oleh peneliti berdistribusi normal.

4.2.2 Hasil uji normalitas pada kelompok metode horizontal

Tabel 4.7 Hasil uji normalitas pada kelompok metode horizontal


Kelompok Statistic Df Sig
Pre metode horizontal 0.918 18 0.120
Post metode horizontal 0.944 18 0.336

Dari hasil uji statistik normalitas data dengan menggunakan uji Shapiro

Wilk di dapatkan hasil Pre-post metode horizontal signifikasinya lebih besar

dari derajat kesalahan yang ditetapkan peneliti yaitu 5% (0,05). Sehingga


66

dapat disimpulkan data keterampilan menggosok gigi sebelum dan sesudah

diberikan metode horizontal yang didapatkan oleh peneliti berdistribusi

normal.

Anda mungkin juga menyukai