Anda di halaman 1dari 5

BAB 4

HASIL PENELITIAN

Pada bab ini akan disajikan deskripsi daerah penelitian, dan hasil

pengumpulan data dari Desa Tanjung Jati Kamal pada tahun 2021. Tentang

Pengaruh Pemberian Ekstrak daun Sirsak Terhadap Kejadian Keputihan Pada

Wanita Usia Subur. Dengan deskripsi hasil penelian meliputi data umum dan data

khusus.

4.1 Data Umum

4.1.1 Karakteristik responden berdasarkan Usia

Tabel 4.1 Distribusi frekuensi berdasarkan usia


Kontrol Perlakuan
No Usia
Frekuensi % Frekuensi %
1 <25 tahun 8 53,3% 5 33,3%
2 25-35 tahun 5 33,3% 7 46,7%
3 >35 tahun 2 13,3% 3 20,0%
Total 15 100 15 100
SumberData: Data Primer 2021

Dari tabel 4.1 menunjukan bahwa pada kelompok kontrol yang

mengalami keputihan yang tidak diberikan ekstrak daun sirsak sebagian

besar berusia <25 tahun yaitu sebanyak 8 (53,3%) responden. Sedangkan

pada kelompok perlakuan yang mengalami keputihan yang diberikan

ekstrak daun sirsak hampir setengahnya berusia 25-35 tahun yaitu seb 7

(46,7%).

63
64

4.1.2 Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan

Tabel 4.2 Distribusi frekuensi berdasarkan pekerjaan


Kontrol Perlakuan
No Usia
Frekuensi % Frekuensi %
1 IRT 8 53,3% 6 40%
2 Swasta 6 40% 7 46,7%
3 PNS 1 6,7% 2 13,3%
Total 15 100 15 100
SumberData:Data Primer 2021

Dari tabel 4.2 menunjukan bahwa pada kelompok kontrol yang

mengalami keputihan yang tidak diberikan ekstrak daun sirsak sebagian

besar ibu rumah tangga yaitu sebanyak 8 (53,3%) responden. Sedangkan

pada kelompok perlakuan yang mengalami keputihan yang diberikan

ekstrak daun sirsak hampir setengahnya bekerja sebagai pegawai Swasta

yaitu sebanyak 7 (46,7%).

4.1.3 Karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikan

Tabel 4.3 Distribusi frekuensi berdasarkan tingkat pendidikan


Kontrol Perlakuan
No Usia
Frekuensi % Frekuensi %
1 tidak sekolah 5 33,3% 3 20%
2 SD/MI 3 20% 5 33,3%
3 SMP/MTS 2 13,3% 2 13,3%
4 SMA/MA 3 20 % 3 20%
perguruan
5 2 13,3% 2 13,3%
tinggi
Total 15 100 15 100
SumberData:Data Primer 2021

Dari tabel 4.3 2 menunjukan bahwa pada kelompok kontrol yang

mengalami keputihan yang tidak diberikan ekstrak daun sirsak hampir

setengahnya tidak sekolah yaitu sebanyak 5 (33,3%) responden. Sedangkan

pada kelompok perlakuan yang mengalami keputihan yang diberikan

ekstrak daun sirsak hampir setengahnya berpendidikan SD yaitu sebanyak 5

(33,3%).
65

4.2 Data Khusus

4.2.1 Perbedaankadar gula darah pre dan post yang diberikansenam

ergonomikdenganmusikasmaulhusna

Tabel 4.6 Kadar Gula darah padapenderitaDM tipe II pre dan post

diberikandiberikansenam ergonomikdenganmusikasmaulhusnadi wilayah

kerja Puskesamas KlampisBangkalan pada bulan Maret-April 2018

No Responden Pre Post


1 401.67 385.33
2 376 347.67
3 257.67 226
4 235.67 208.67
5 323.33 285
6 385.67 356.67
7 273.67 257.67
8 366.67 336
9 319.33 287.33
Mean( rata-rata) 326.63 298.93
Std.Deviasi 60.266 61.284
α :0,05 pvalue = 0,000.
Sumber : Data Primer (2018)

Berdasarkan tabel 4.6 didapatkan data bahwa perubahan kadar

glukosa darah yang mendapatkan senam

ergonomikdenganmusikasmaulhusna(kelompok perlakuan)

hampirseluruhresponden yaitu sebanyak 7 (77,8%) dari 9 responden

mengalami penurunan.

Hasil uji beda yang menggunakan uji paried t-test didapatkan pvalue=

0,000. Sehingga signifikasinya lebih kecil dari derajat kesalahan yang

ditetapkan peneliti yaitu 5% (0,05). Sehingga menunjukkan ada perbedaan

kadar glukosa darah antara pre dan post yang diberikan

senamergonomikdenganmusikasmaulhusna.
66

4.2.2 Perbedaankadar gula darah pre dan post tanpa diberikansenam

ergonomikdenganmusikasmaulhusna.

Tabel 4.7Kadar Gula darah individu dengan DM tipe II pre dan post tanpa
diberikan senam ergonomikdenganmusikasmaulhusnadi wilayah
kerja Puskesamas Klampis Bangkalan pada bulan Maret-
April2018
No Responden Pre Post
1 351.6667 366.6667
2 343 350.3333
3 400 414.6667
4 274.3333 317.333
5 365.6667 361
6 367.6667 351.6667
7 270 287
8 411 398
9 276.6667 283
Mean (rata-rata) 340 347.7407
Std.Deviasi 54.122 45.231
α :0,05 Pvalue = 0,232.

Sumber : Data Primer (2018)

Berdasarkan tabel 4.7 didapatkan data bahwa perubahan kadar

glukosa darah responden yang tanpa diberikan senam

ergonomikdenganmusikasmaulhusna(kelompok kontrol)

sebagianbesarresponden5 (55,6%) dari 9 responden

mengalamipeningatandanresponden4 responden

(44,4%)mengalamipenurunan.

Hasil uji beda yang menggunakan uji paried t-test karena kedua data

berdistribusi normal didapatkan Pvalue = 0,232. Sehingga signifikasinya lebih

besardari derajat kesalahan yang ditetapkan peneliti yaitu 5% (0,05). Hal ini

menunjukkan tidakada perbedaan kadar glukosa darahantara pre dan post

yang tanpa diberikan senam ergonomikdenganmusikasmaulhusna.


67

4.2.3 Perbedaankadar gula darah pada penderita DM tipe IIdiantara 2 kelompok

yang diberikansenam ergonomikdenganmusikasmaulhusnadantanpa

diberikansenam ergonomikdenganmusikasmaulhusna(perlakuandankontrol).

Tabel 4.8 Perbandingan kadar gula darah pada penderita DM tipe IIantara
kelompok perlakuan dan kelompok kontrol di wilayah kerja
Puskesmas Klampis Bangkalan pada bulan Maret-April 2018
NoResponden Selisihperlakuan SelisihKontrol
1 16.33 -15
2 16.33 -7.3333
3 31.67 -14.6667
4 27 -42.9997
5 38.33 4.6667
6 29 16
7 16 -17
8 30.67 13
9 32 -6.3333

Mean 26.37 -7.7407


Std.Deviasi 8.199 17.956
α :0,05 p value = 0,000
Sumber : Data Primer (2018)

Hasil analisis menggunakan uji independent test pada kelompok

perlakuan dan kelompok kontrol didapatkanpvalue = 0,000 Sehingga

signifikasinya lebih kecil dari derajat kesalahan (0,000< 0,05) yang

ditetapkan peneliti yaitu 5% (0,05). Hal ini menunjukkan bahwa H0 ditolak

yaitu ada perbedaan kadar glukosa darah setelah dilakukan pemberian

senam ergonomikdenganmusikasmaulhusnadan yang tanpa diberikan senam

ergonomikdenganmusikasmaulhusna.

Anda mungkin juga menyukai