Anda di halaman 1dari 7

BAB 4

HASIL PENELITIAN

Pada bab ini akan disajikan deskripsi daerah penelitian dan hasil

pengumpulan data dari Puskesmas Jaddih yang diperoleh pada bulan April 2021.

Sesuai dengan tujuan yang ditetapkan, pengumpulan data dilakukan dengan

pemberian senam ergonomis dan terapi air putih pada Lansia yang menderita

asam urat di Desa Jaddih Tengah II tahun 2021 sebanyak 14 responden dengan

kelompok perlakuan dan 14 responden dengan kelompok kontrol. Penelitian ini

dimulai dari diskripsi daerah penelitian dan hasil yang berupa data umum dan data

khusus. Data khusus yang disajikan berupa distribusi responden berdasarkan

variabel yang diteliti yaitu kadar asam urat sebelum dan sesudah diberikan senam

ergonomis dan terapi air putih. Kemudian dilakukan uji statistik untuk mengetahui

pengaruh antar variable.

4.1 Data Umum

4.1.1 Diskripsi daerah penelitian

Penelitian ini dilakukan di Desa Jaddih Tengah II dan Kecamatan

Socah Kabupaten Bangkalan.

4.1.2 Karakteristik responden berdasarkan usia

Tabel 4.1 Distribusi frekuensi berdasarkan usia di Desa Jaddih Tengah II


Kecamatan Socah Kabupaten Bangkalan.

Kelompok Perlakuan Kelompok Kontrol


Usia
Frekuensi Persentase (%) Frekuensi Persentase (%)
60-75 Tahun 13 92,9 12 85,7
75-90 tahun 1 7,1 2 14,3
Jumlah 14 100 14 100
Sumber: Data Primer Mei 2021

83
84

Pada tabel 4.1 dapat diketahui bahwa distribusi usia Lansia pada

kelompok perlakuan hampir seluruh dari responden usia 60-75 tahun

sebanyak 13 responden dengan persentase 92,9% dan pada kelompok

kontrol usia Lansia sebagian besar adalah usia 60-75 tahun sebanyak 12

responden dengan persentase 85,7%.

4.1.3 Karakteristik responden berdasarkan Jenis kelamin

Tabel 4.2 Distribusi frekuensi berdasarkan jenis kelamin di Desa Jaddih


Tengah II Kecamatan Socah Kabupaten Bangkalan.
Kelompok Perlakuan Kelompok Kontrol
Jenis Kelamin
Frekuensi Persentase (%) Frekuensi Persentase (%)
Laki-laki 3 21,4 5 35,7
Perempuan 11 78,6 9 64,3
Jumlah 14 100 14 100
Sumber: Data Primer Mei 2021

Dari tabel 4.2 dapat diketahui hampir sebagian besar Lansia pada

kelompok perlakuan berjenis kelamin perempuan sebanyak 11 responden

dengan persentase 78,6% dan pada kelompok kontrol sebagian besar Lansia

berjenis kelamin perempuan sebanyak 9 responden dengan persentase

64,3%.

4.1.4 Karakteristik responden berdasarkan olahraga

Rutinitas Kelompok Perlakuan Kelompok Kontrol


Olahraga Frekuensi Persentase (%) Frekuensi Persentase (%)
Teratur 5 35,7 6 42,9
Tidak teratur 9 64,3 8 47,1
Jumlah 14 100 14 100
Sumber: Data Primer Mei 2021

Dari tabel 4.3 dari tabel diatas diketahui, sebagian besar Lansia

kesehariannya olahraganya tidak teratur sebanyak 9 orang dengan

persentase 64,3% dan olahraga teratur sebanyak 5 orang dengan persentase

35,7% dan pada kelompok kontrol responden olahraga tidak teratur


85

sebanyak 8 orang dengan presentase 57,1% dan olahraga teratur sebanyak 6

orang dengan presentase 42,9%.

4.2 Data Khusus

Pada data khusus akan disajikan pengumpulan data yang meliputi

distribusi frekuensi variable yang akan diteliti:

4.2.1 Perbedaan kadar asam urat pre dan post yang diberikan senam ergonomis

dan terapi air putih

Tabel 4.4 Kadar asam urat pre dan post yang diberikan senam ergonomis di
desa Jaddih Tengah II Kecamatan Socah Kabupaten Bangkalan.

Kode responden PRE POST


1 6.3 5.8
2 8.4 6.8
3 6.9 6.1
4 9.2 7.8
5 7.6 6.6
6 6.3 5.6
7 7.2 6.5
8 9 7.9
9 6.1 5.6
10 8.5 7.8
11 8.1 7
12 6.4 5.5
13 7.7 6.7
14 5.8 5.2
Mean (rata-rata) 7,393 6,679
Nilai minimum 5,8 5,3
Nilai maksimum 9,2 8,4
Std. Deviation 1,1296 1,0162
p value normalitas 0,400 0,190
P-Value 0,000

Sumber: Data Primer Mei 2021

Berdasarkan tabel 4.4 setelah dilakukan analisa data didapatkan

bahwa dari 14 responden yang diberikan senam ergonomis dan terapi air

putih didapatkan bahwa rata-rata kadar asam urat pre 7,393 dan post 6,679.

Nilai minimum sebelum diberikan perlakuan senam ergonomis dan terapi

air putih kepada kelompok perlakuan 5,8 dan nilai minimum setelah

diberikan perlakuan 5,3. Sedangkan untuk nilai maksimum sebelum


86

diberikan perlakuan 9,2 dan nilai maksimum sesudah diberikan perlakuan

8,4.

Hasil Uji Normalitas data p value > 0,05 sehingga data berdistribusi

normal sehingga untuk mengetahui pengaruh senam ergonomis dan terapi

air putih pada kelompok perlakuan menggunakan uji paired T test.

Setelah dilakukan uji statistik menggunakan uji paired t-test

didapatkan p-value = 0,000. Sehingga signifikansinya lebih kecil dari

Derajat kesalahan yang ditetapkan peneliti yaitu 5% (0,05) sehingga

menunjukkan adanya perbedaan kadar asam urat pre dan post yang

diberikan senam ergonomis dan terapi air putih pada kelompok perlakuan.

4.2.2 Perbedaan kadar asam urat pre dan post tanpa diberikan senam ergonomis

dan terapi air putih

Tabel 4.6 Kadar asam urat pre dan post tanpa diberikan senam ergonomis di
desa Jaddih Tengah II Kecamatan Socah Kabupaten Bangkalan.

Kode responden PRE POST


1 6.7 6.5
2 5.8 6
3 6.7 6.8
4 6.5 6.5
5 7.9 8.1
6 8.2 8.3
7 7.2 7.2
8 8.6 8.6
9 7.7 7.9
10 6.9 6.8
11 7 7.2
12 6.1 6
13 7 6.9
14 7.9 8
Mean (rata-rata) 7,157 7,200
Nilai minimum 5,8 6,0
Nilai maksimum 8,6 8,6
Std. Deviation ,8083 ,8494
p value normalitas 0,903 0,384
P-Value 0,254
Sumber: Data Primer Mei 2021
87

Berdasarkan tabel 4.5 setelah dilakukan analisa data didapatkan

bahwa dari 14 responden yang tanpa diberikan senam ergonomis dan terapi

air putih didapatkan bahwa rata-rata kadar asam urat pre 7,157 dan post

7,200. Nilai minimum sebelum diberikan perlakuan senam ergonomis dan

terapi air putih kepada kelompok perlakuan 5,8 dan nilai minimum setelah

diberikan perlakuan 6,0. Sedangkan untuk nilai maksimum sebelum

diberikan perlakuan 8,6 dan nilai maksimum sesudah diberikan perlakuan

8,6.

Hasil Uji Normalitas data p value > 0,05 sehingga data berdistribusi

normal sehingga untuk mengetahui pengaruh senam ergonomis dan terapi

air putih pada kelompok kontrol menggunakan uji paired T test.

Hasil uji beda yang menggunakan uji paired t-test karena kedua data

berdistribusi normal didapatkan p-value = 0,254 sehingga signifikasinya

lebih besar dari derajat kesalahan yang ditetapkan oleh peneliti yaitu 5%

(0,05) maka tidak ada perbedaan kadar asam urat pre dan post pada

kelompok kontrol.

4.2.3 Perbedaan kadar asam urat antara kelompok yang dilakukan senam

ergonomis dan terapi air putih (kelompok perlakuan) dan kelompok yang

tidak dilakukan senam ergonomis dan terapi air putih (kelompok kontrol)

Tabel 4.6 Distribusi frekuensi kadar asam urat antara kelompok yang
dilakukan senam ergonomis dan terapi air putih (kelompok
perlakuan) dan kelompok yang tidak dilakukan senam
ergonomis dan terapi air putih (kelompok kontrol) di wilayah
desa Jaddih Tengah II Kecamatan Socah Kabupaten Bangkalan.

Kelompok Perlakuan Kelompok Kontrol


Kode
Selisih Selisih
Responden Pre Post Pre Post
1 6.3 5.8 0,5 6.7 6.5 0,2
2 8.4 6.8 1,6 5.8 6 -0,2
88

3 6.9 6.1 0,8 6.7 6.8 -0,1


4 9.2 7.8 1,4 6.5 6.5 0,0
5 7.6 6.6 1,0 7.9 8.1 -0,2
6 6.3 5.6 0,7 8.2 8.3 -0,1
7 7.2 6.5 0,7 7.2 7.2 0,0
8 9 7.9 1,1 8.6 8.6 0,0
9 6.1 5.6 0,5 7.7 7.9 -0,2
10 8.5 7.8 0,7 6.9 6.8 0,1
11 8.1 7 1,1 7 7.2 -0,2
12 6.4 5.5 0,9 6.1 6 0,2
13 7.7 6.7 0,7 7 6.9 0,1
14 5.8 5.2 0,6 7.9 8 -0,1
Mean (rata- 7,393 6,679 0,879 7,157 7,200 -0,036
rata)
Std. Deviation 1,1296 1,0162 0,3286 ,8083 ,8494 0,1447
P-Value 0,000 0,179
Sumber: Data primer, Mei 2021

Berdasarkan tabel 4.6 dari 14 responden kelompok perlakuan (yang

dilakukan senam ergonomis dan terapi air putih) dan 14 kelompok kontrol

(yang tidak dilakukan senam ergonomis dan terapi air putih) didapatkan

bahwa nilai mean kadar asam urat post perlakuan 6,679 dan post kontrol

7,200.

Setelah dilakukan analisa data didapatkan bahwa dari selisih dua

kelompok yang diberikan senam ergonomis dan terapi air putih dan yang

tidak diberikan senam ergonomis dan air putih didapatkan bahwa rata-rata

selisih pada asam urat yang diberikan senam ergonomis dan terapi air

putih nilainya 0,879 dan yang tidak diberikan nilai ergonomis dan terapi

air putih nilainya -0,036.

Hasil Uji Normalitas data p value > 0,05 sehingga data

berdistribusi normal sehingga untuk mengetahui perbedaan pengaruh dari

ke dua kelompok tersebut menggunakan uji Independent t Test.

Setelah dilakukan uji Independent t test kelompok perlakuan dan

kelompok kontrol didapatkan p-value 0,000 sehingga signifikasinya lebih

kecil dari derajat kesalahan yang ditetapkan peneliti yaitu 0,05 (0,000 <
89

0,05). Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan setelah dilakukan

senam ergonomis dan terapi air putih dan yang tidak dilakukan pemberian

senam ergonomis dan terapi air putih.

Anda mungkin juga menyukai