Naskah Role Play 3 Fix
Naskah Role Play 3 Fix
1. Fase Orientasi
1.1 Salam Terapeutik
Semua perawat sedang berdiri berjejer di hadapan pasien untuk
memperkenalkan dirinya setelah mengatur posisi duduk pasien dengan
rapi.
1.3 Vaildasi
Leader : baiklah ibu diah, apakah ibu masih sering berfikir
merasa gagal dalam segalanya bu?
Pasien D : terkadang masih ners.
Leader : apa penyebabnya sehingga ibu sering berfikir begitu
bu?
Pasien D : karena saya gagal menjadi calon legislatif ners, jadi
keluarga dan suami saya marah karena telah banyak
mengeluarkan uang.
Leader : apa saja yang sudah ibu diah lakukan untuk mengatasi
pikiran negatif ibu?
Pasien D : kadang saya memukul bantal atau Kasur atau saya coba
tenangin pikiran dgn menarik nafas dalam ners.
Leader : iyaa benar sekali ibu diah, karena ibu sudah
menerapkan Latihan-latihan yg sudah diajarkan pada
sesi sebelumnya ya.
Pasien D : iyaa ners.
Leader : baiklah, Lalu dengan pak gumay, apakah bapak masih
sering merasa kesal dan merasa tidak berarti dalam
hidup?
Pasien C : iya ners terkadang masih disaat saya sendirian
Co Leader : apa penyebabnya pak sehingga pak gumay bisa berfikir
bagitu?
Pasien C : karena saya tidak bekerja sehingga istri saya pergi
meninggalkan say aners.
Co Leader : lalu apa yang pak gumay lakukan saat merasa kesal?
Pasien C : saya menerapkan Latihan seperti di sesi sebelumnya
ners seperti Tarik nafas dalam dan melampiaskan rasa
kesal dengan memukul bantal atau Kasur, makanya udh
sedikit lebih baik ners.
Co leader : waahhh bagus sekali yaa pak gumay.
Leader : baiklah selanjutnya, ibu yayu apakah perasaan kesalnya
terhadap laki-laki masih sama atau sudah agak
berkurang?
Pasien B : masih terkadang ners
Leader : apa penyebabnya bu yayu sehingga sering kesal saat
melihat laki-laki?
Pasien B : saya trauma dengan kehidupan, dimana suami saya
meninggalkan saya karena tidak bisa memberikannya
keturunan makanya saya benci dan kesal kalo liat laki-
laki ners.
Leader : baiklah bu yayu, apakah yang ibu lakukan saat perasaan
kesal ibu mucul lagi?
Pasien B : saya mengikuti Latihan yang diberikan saat sesi
sebelumnya ners seperti Tarik nafas dalam dan
memukul bantal atau Kasur untuk pelampiasan.
Co leader : wahh ibu yayu sudah bagus sekali ya bu.
1.4 Kontrak
Leader : baiklah bapak dan ibu-ibu sekalian tujuan kegiatan ini
kami adakan yaitu untuk mengenal perilaku kekerasan
yang biasa bapak atau ibu-ibu lakukan. Adapun untuk
mainnya yaitu : jika diantara bapak dan ibu-ibu ada
yang ingin meninggalkan kelompok harus izin terlebih
dahulu kepada saya, untuk waktu kegiatan kita sekitar
45 menit, bapak dan ibu-ibu kami harapkan dapat
mengikuti kegiatan ibi dari awal sampai selesai.
2. Fase Kerja
2.1 Pengkajian
Leader : baiklah kepada Pasien A saya ingin menanyakn bagaimana cara
pasien A meminta makanan kepada pasien B.
Pasien A : saya kalau mau minta makanan pasien B , saya langsung rebut
saya ambil paksa gitu ners B, karena saya juga sedang kelaparan.
Pasien C : kalau saya ners, kalau minta tolong kepada pasien D , saya
marah marah kerana pasien D tidak mau di minta tolong jadi saya sangat
kesal.
Leader : bagaimana cara bapak bapak dan ibu ibu menolak dan
menyampaikan rasa sakit hati pada orang lain,?
Pasien B : saya kesal dikatakan jelak dan gendut waktu saya masih
sekolah dulu, saya sering sekali dibully oleh teman –teman saya jadi saya
hanya diam dan menahan emosi saya kerana tidak bisa meluapkan nya.
Pasien E : saya merasa gagal pada saat mencalon diri sebagai anggota
legislative, jadi saya menolak kekalahan tersebut, saya tidak dapat
menerima hal itu, saya merasa saya dapat menjadi anggota legislative,
namun di luar ekspetasi saya, saya kalah dalam hal tersebut, hal ini
membuat saya sakit hati kepada orang lain, kenapa sedikit orang yang
memilih saya pada waktu itu, padahal saya telah banyak mengeluarkan
uang, tenaga dan jiwa saya agar saya bisa menjadi anggota legislative,
Pasien E : semenjak itu suami saya juga sering marah –marah kepada saya,
karena saya telah menghabis banyak uang. Saya takut ners dengan suami
saya Cuma bisa menahan emosi saya waktu itu.
2.2 Diagnosa
Setelah pasien menjelaskan apa yang ditanyakan leader dan co leader,
ditegakkan lah diagnosa keperawatan yang terjadi pada pasien tersebut.
Leader : nah bapak dan ibu sekalian, sebelumnya saya bertanya , tanda
tanda fisiik apa saja yang muncul ketika bapak dan ibu mau marah dan
sedang marah ?
Pasien A : biasanya dada saya berdebar debar
Pasien B : sama ners, saya merasakan dada saya berdebar debar.
Pasien C : kalau saya ners tangan saya mengepal
Pasien D : saya merasakan muka saya panas dan mulut saya tertutup
Pasien E : mata saya melotot dan dada saya panas
Co leader ; benar sekali, tanda tanda marah seperti yang bapak dan ibu
sebut kan seperti dada berdebar debar, tangan menjadi mengepal dan juga
wajah juga bisa meraskan panas serta mata juga bisa melotot.
Leader : saya mengerti apa yang bapak dan ibu rasakan dengan apa yang telah
terjadi, jadi saya mohon agar ibu dan bapak mengerti dengan apa yang saya jelaskan
jadi , bapak dan ibu termasuk mengalami perilaku tindakan kekerasan , untuk itu
dengan adanya acara ini , supaya dapat membantu dalam mengatasi trauma yang ibu
dan bapak alami.
Pasien B : saya tidak dapat melakukan hal tersebut. Dan begini cara
menyampaikan rasa sakit hati, saya kesal jika dikatakan gendut dan jelek,
untuk itu saya tolong kepadamu untuk tidak mengulanginya lagi.
3. Fase Terminasi
3.1 Evaluasi Subjektif
Leader : Nah bapak-bapak dan ibu-ibu bagaimana perasaannya
setelah mengikuti kegiatan ini?
Pasien (A) : Saya sudah merasa tenang ners
Pasien (B) : Saya juga ners, terasa lebih rileks dan tidak ada beban lagi
setelah berbicang tadi
Pasien ( C, D, E ) : Saya juga ners