Naskah Role Play 3 Fix Oeke (1) - 1
Naskah Role Play 3 Fix Oeke (1) - 1
1.2 Evaluasi
Leader : bagaimana perasaan bapak dan ibu-ibu pada hari ini?
Pasien E : saya merasa agak mendingan ners
Leader : alhamdulillah jika begitu bu
Co Leader : lalu bapak bagaimana perasaannya?
Pasien D : saya sudah lumayan ners
Co Leader : syukurlah pak
Leader : kemudian dengan reny bagaimana perasaannya pada
hari ini?
Pasien B : (diem sambil menunduk menahan kekesalan)
Fasilitator (A) : bu, jangan menunduk terus, ayo dijawab pertanyaan
dari nersnya.
Pasien B : saya agak mendingan ners.
Lader : syukurlah bu reny
Co Leader : lalu dengan ibu bagaimana perasaannya?
Pasien C : (diam dan tampak menahan kesedihan)
Fasilitator (B) : bu, ayo direspon pertanyaan dari ners didepan
Pasien C : saya merasa sedih dan sangat kecewa dengan hidup
yang saya jalani rasanya saya masih ingin memukul
perempuan yang sudah berselingkuh dengan suami
saya.
Leader : kemudian dengan ibu bagaimana perasaannya pada hari
ini?
Pasien A : saya kadang masih sering marah ners.
Leader : apa penyebabnya sehingga ibu nadia masih sering
merasa marah?
Pasien A : karena saya gagal menikah ners calon suami saya pergi
gitu aja sehingga membuat malu keluarga, sampai-
sampai ayah saya mengalami gangguan jiwa.
Leader : apa yang sudah ibu nadia lakukan untuk mengatasi
perasaan marahnya?
Pasien A : kalo saya mau marah saya lampiaskan dengan
memukul bantal dan Kasur ners.
Leader : benar sekali Tindakan yang ibu nadia lakukan, dan
seperti sesi sebelumnya yang pernah dilatih ibu nadia
juga bisa merilekskan pikiran untuk mengurangi rasa
marah dengan cara menarik nafas dalam.
Pasein A : baik ners.
1.3 Vaildasi
Leader : baiklah ibu diah, apakah ibu masih sering berfikir
merasa gagal dalam segalanya bu?
Pasien D : terkadang masih ners.
Leader : apa penyebabnya sehingga ibu sering berfikir begitu
bu?
Pasien D : karena saya gagal menjadi calon legislatif ners, jadi
keluarga dan suami saya marah karena telah banyak
mengeluarkan uang.
Leader : apa saja yang sudah ibu diah lakukan untuk mengatasi
pikiran negatif ibu?
Pasien D : kadang saya memukul bantal atau Kasur atau saya coba
tenangin pikiran dgn menarik nafas dalam ners.
Leader : iyaa benar sekali ibu diah, karena ibu sudah
menerapkan Latihan-latihan yg sudah diajarkan pada
sesi sebelumnya ya.
Pasien D : iyaa ners.
Leader : baiklah, Lalu dengan pak gumay, apakah bapak masih
sering merasa kesal dan merasa tidak berarti dalam
hidup?
Pasien C : iya ners terkadang masih disaat saya sendirian
Co Leader : apa penyebabnya pak sehingga pak gumay bisa berfikir
bagitu?
Pasien C : karena saya tidak bekerja sehingga istri saya pergi
meninggalkan say aners.
Co Leader : lalu apa yang pak gumay lakukan saat merasa kesal?
Pasien C : saya menerapkan Latihan seperti di sesi sebelumnya
ners seperti Tarik nafas dalam dan melampiaskan rasa
kesal dengan memukul bantal atau Kasur, makanya udh
sedikit lebih baik ners.
Co leader : waahhh bagus sekali yaa pak gumay.
Leader : baiklah selanjutnya, ibu yayuapakah perasaan kesalnya
terhadap laki-laki masih sama atau sudah agak
berkurang?
Pasien B : masih terkadang ners
Leader : apa penyebabnya bu yayu sehingga sering kesal saat
melihat laki-laki?
Pasien B : saya trauma dengan kehidupan, dimana suami saya
meninggalkan saya karena tidak bisa memberikannya
keturunan makanya saya benci dan kesal kalo liat laki-
laki ners.
Leader : baiklah bu yayu, apakah yang ibu lakukan saat perasaan
kesal ibu mucul lagi?
Pasien B : saya mengikuti Latihan yang diberikan saat sesi
sebelumnya ners seperti Tarik nafas dalam dan
memukul bantal atau Kasur untuk pelampiasan.
Co leader : wahh ibu yayu sudah bagus sekali ya bu.
1.4 Kontrak
Leader : baiklah bapak dan ibu-ibu sekalian tujuan kegiatan ini
kami adakan yaitu untuk mengurangi perilaku
kekerasan yang biasa bapak atau ibu-ibu lakukan.
Dengan cara melatih bapak dan ibu dengan terapi
aktifitas kelompok. Adapun untuk mainnya yaitu : jika
diantara bapak dan ibu-ibu ada yang ingin
meninggalkan kelompok harus izin terlebih dahulu
kepada saya, untuk waktu kegiatan kita sekitar 45
menit, bapak dan ibu-ibu kami harapkan dapat
mengikuti kegiatan ini dari awal sampai selesai.
2. Fase Kerja
2.1 Pengkajian
Leader : baik lah bapak dan ibu kita akan melakukan terapi aktifitas
kelompok jadi disini, kita akan bermain sebuah permainan yaitu bermain
melempar bola.
Co leader : jadi permainan melempar bola ini , untuk melatih bapak dan
ibu dalam meminta, menolak serta mengungkapkan sesuatu dengan baik
dan benar, apakah ibu dan bapak faham apa yang saya jelaskan ?
Fasilitator B : bapak/ibu tolong dijawab Co leader nya menanyakan.
Pasien A dan B : faham sus
Fasilitator C : bagaimana dengan pasien C dan D apakah sudah faham ?
Pasien C dan D : faham
Leader : baiklah ibu dan bapak kita mulai untuk aktifitas kelompok nya,
cara bermainnya adalah nanti bola di berikan ke teman ibu dan bapak
disamping nya, secara berkeliling jika music nya berhenti maka orang
tersebut yang memegang bola harus melakukan cara meminta sesuatu,
menolak sesuatu dengan benar.
Co leader : sebelum nya, kami saya dan leader saya kan mempraktek kan
terlebih dahulu cara bermain nya, nanti setelah ini , bapak dan ibu yang
harus bermain ya , jadi bapak dan ibu perhatikan dengan baik ya.
(suara music)
leader : ibu dan bapak lihat ya saya memegang bola , nah bola ini saya
berikan kepada teman sebelah saya, dan teman saya memberikan kepada
teman yang sebelah lagi begitu seterusnya, namun jika musiknya berhenti
maka yang mendaapt kan bola tersebut ia lah yang akan melakukan cara
meminta dan menolak sesuatu. “bola di lempar ke teman sebelah leader
begitu seterus nya”. ( music pun berhenti)
co leader : nah bola tepat berada di tangan bu pasien D ya , bisa kah ibu
mencontohkan kepada saya cara meminta makanan dan mengungkap
perasaan menolak ibu terhadap orang yang menyakiti ibu ?
Fasilitator C : ayo bu, di ungkapkan saja bu, tidak apa-apa,
Pasien D : saya kalau mau minta makanan pasien B , saya langsung rebut
saya ambil paksa gitu ners B, karena saya juga sedang kelaparan.
Leader : oo begitu ya ibu, jika ada yang menyakiti ibu cara ibu menolak
nya bagaimana ?
Pasien D : saya hanya diam karena saya takut sama suami saya, karena
suami saya mara kepada saya atas apa yang saya perbuat, dan saya tidak
berbuat apa-apa.
Leader : ayokkk kita lanjutkan permainan nya ibuy dan bapak, sekarang
giliran pasien D melempar bola kepada teman nya sebelah, ( music)
Music berhenti
co leader : nah coba kita lihat siapa lagi yang mendapatkan bola tersebut,
pasien C : saya suss
leader : sekarang giliran bapak ya, jadi disini , bisakah bapak
mencontohkan kepada saya cara meminta maaf kepada istri bapak dan
mengungkap perasaan menolak bapak terhadap orang yang membuly
bapak ?
pasien C : Untuk apa saya minta maaf kepada istri saya, istri saya sudah
meninggalkan saya, dan saya merasa kesal dengan apa yang terjadi dengan
diri saya karena istri saya meninggalkan saya disebabkan saya
penganguran serta saya adalah mantan pengguna obat-obat terlarang, jadi
hal itu lah yang meyebabkan istri saya meninggalkan saya, saya merasa
sangat sakit hati dengan yang dilakukan oleh istri saya, jadi saya terpaksa
memukul istri saya waktu itu kerena saya tidak dapat lagi menahan amarah
saya.
Fasilitator D : bapak telah mengungkapkan apa yang bapak rasakan.
Co leader : kalau begitu kita lanjutkan ya permainan nya ya ( music)
( music berhenti )
Leader : nah bola nya ada ditangan pasien B, jadi sekarang giliran ibu lagi
ya mengungapkan perasaan ibu tentang yang ibu rasakan mengenai cara
meminta maaf kepada suami ibu dan juga mengungkapkan perasaan
menolak pada saat ada orang yang membuly ibu ?
Fasilitator A: ayo bu, ibu pasti mampu melakukannya
Pasien B : saya bingung harus meminta maaf bagaimana sus, saya tau ini
adalah kesalahan saya , hal ini membuat suami saya meninggalkan saya,
saya tidak tau apa yang harus saya lakukan pada saat itu, memilih untuk
diam saja.
Leader : kalau ibu dibully apa yang ibu lakukan ?
Pasien B : saya kesal dikatakan jelak dan gendut waktu saya masih sekolah
dulu, saya sering sekali dibully oleh teman –teman saya jadi saya hanya
diam dan menahan emosi saya kerana tidak bisa meluapkan nya.
Leader : ibu yang sabar dan kuat.
Co leader : kita lanjutkan permainan nya ya, ( music) , ini adalah putaran
terakhir dan Nampak nya yang mendapatkan bola tersebut pasien A
Pasien A : iya sus , saya
Leader ; gimana bu apakah ibu siap?
Fasilitator B : ayo bu dijawab bu
Pasien A : iya siap sus
Leader : ibu bisa melakukan cara meminta sesuatu ingin kan kepada orang
lain, dan cara ibu mengungkap perasaan penolakan ibu ?
Pasien A : baik sus, saya meminta sesuatu yang saya inginkan , saya ambil
paksa karena saya ingin mempunyainya juga, saya kesal dengan suami
saya karena suami saya ninggalin saya , karena dia bilang kalau ayah saya
itu gila, saya jadi marah.
Co leader : wah , bagus sekali ibu dapat mengungkapkan perasaan ibu.
Leader : baik permainan kita sudah selesai ya bapak dan ibu sekarang saya
dan co leader saya kan mencontohkan cara meminta dan menolak sesuatu
dengan baik dan benar.
2.2 Tindakan Keperawatan
Co Leader : baik bapak-bapak dan ibu-ibu, sepertinya saya sudah cukup
mengerti dengan keadaan yang terjadi , jadi dsini saya akan menjelaskan serta
mencontohkan cara meminta sesuatu/ meminta tolong dengan baik, untuk itu
tolong bapak dan ibu perhatikan ya, nanti akan saya suruh ibu dan bapak
mengulangi kembali apa yang saya ajarkan
Leader : baik bapak dan ibu saya ajar kan begini cara meminta maaf dan
meminta sesuatu kepada orang lain, misalkan, ( meminta maaf, saya minta
maaf saya tidak akan mengulangi nya lagi) , ( meminta sesuatu, bolehkah saya
meminta sesuatu ( makanan/ dll) karena saya menginginkan nya ?
Nah jadi sekarang silahkan bapak dan ibu memprakrekkan kembali cara
meminta maaf juga meminta sesuatu
Pasien D : bolehkan saya meminta makanan mu saya sangat lapar?
Pasien A : boleh , ambil saja tidak apa2
Pasien A : boleh saya meminta boneka mu, saya ingin bermain dengan
boneka mu ?
Pasien D : tentu saja boleh , silahakn saja
Leader : untuk pasien pasien C dan B mempraktekan kembali cara meminta
maaf
Pasien C : saya memninta maaf atas kesealahan saya , saya janji tidak akan
mengulanginya lagi.
Pasien B : Baiklah tidak apa2 .
Leader : baiklah silahkan pasien B mengulanginya kembali.
Pasien : saya memninta maaf atas kesealahan saya , saya janji tidak akan
mengulanginya lagi.
Co leader : wah benar sekali
Leader : terimakasih bapak dan ibu semua telah melakukan dengan baik dan
benar.
3. Fase Terminasi
3.1 Evaluasi Subjektif
Leader : Nah bapak-bapak dan ibu-ibu bagaimana perasaannya
setelah mengikuti kegiatan ini?
Pasien (A) : Saya sudah merasa tenang ners
Pasien (B) : Saya juga ners, terasa lebih rileks dan tidak ada beban lagi
setelah berbicang tadi
Pasien ( C, D, E ) : Saya juga ners