Anda di halaman 1dari 8

TUGAS RESUME

PENGANTAR PENDIDIKAN ANAK BERKEBUTUHAN


KHUSUS

(PDGK 4407)

Tutor : Harjanto, M.Pd

Disusun oleh:
Martin Handoko (835038048)

Siska Kurnianti (835038198)

Siti Lestari (835038238)

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS TERBUKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

TAHUN 2019
Modul 5

(Pendidikan Anak Tunarungu dan Anak dengan Gangguan Komunikasi)

Kegiatan Belajar 1
Definisi dan Klasifikasi, Penyebab, serta Cara Pencegahan Terjadinya
Tunarungu dan Gangguan Komunikasi
A. Definisi dan Klasifikasi Tunarungu
1. Definisi
Tunarungu merupakan satu istilah umum yang menunjukkan
ketidakmampuan mendengar dari yang ringan samapai yang berat sekali
yang digolongkan kepada tuli dan kurang dengar.
2. Klasifikasi Tunarungu
Ketunarunguan dapat diklasifikasikan berdasarkan empat hal yaitu
a. Tingkat kehilangan pendengaran, diklasifikasikan sebagai tunarungu
ringan, tunarungu sedang,tunarungu agak berat, tunarungu berat, tuna
rungu berat sekali.
b. Berdasarkan saat terjadinya, diklasifikasikan sebagai ketunarunguan
prabahasa, ketunarunguan pasca bahasa.
c. Berdasarkan letak gangguan pendengaran secara anotomis,
diklasifikasikan sebagai tunarungu tipe konduktif, tunarungu tipe
sensorineural, tunarungu tipe campuran.
d. Berdasarkan etiologi, diklasifikasikan sebagai tunarungu endogen,
tunarungu eksogen.

B. Penyebab Terjadinya Tunarungu


1. Penyebab Terjadinya Tunarungu Tipe konduktif
a. Kerusakan yang terjadi pada telinga luar dapat disebabkan oleh:
- Tidal terbentuknya lubang telinga bagian luar
- Terjadinya peradangan pada lubang telinga luar
b. Kerusakan yang terjadi pada telinga tengah yang disebabkan oleh
- Ruda paksa, adanya tekanan yang keras pada telinga seperti karena
jatuh, tabrakan, tertusuk
- Terjadinya peradangan pada telinga tengah
- Otosclerosis, yaitu terjadinya pertumbuhan tulang pada kaki tulang
staples
- Tympanisclerosis, adanya lapisan kalsium pada gendang dengardan
tulang pendengaran
- Anomali congenital dari tulang pendengaran atau tidal
terbentuknya tulang pendengaranyang dibawa sejak lahir tetapi
tidal bersifat progresif
- Disfungsi tuba eustachii akibat alergi atau tumor pada nasopharynx
2. Penyebab terjadinya tunarungu Tipe Sensorineural
a. Ketunarunguan yang disebebkan oleh faktor genetic (keturunan)
b. Penyebab ketunarunguan faktor nongenetik antara lain:
- Rubela Campak Jerman, disebabkan oleh virus yang sering
berbahaya dan sulit didiagnosa secara klinis
- Ketidaksesuaian antara darah ibu dan anak
- Meningitis, yaitu radang selaput otak yang disebabkanoleh bakteri
yang menyerang labyrinth (telinga dalam) melalui sistem sel-sel
udara pada telinga tengah.
C. Cara pencegahan terjadinya tunarungu
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan sebagai upaya pencegahan
terjadinya tunarungu. Upaya tersebut dilakukan pada saat sebelum nikah,
hamil, persalinan, dan setelah kelahiran. Yang dijelaskan sebagai berikut:
1. Upaya yang dapat dilakukan pada saat sebelum nikah:
a. Menghindari pernikahan sedarah
b. Melakukan pemeriksaan darah
c. Melakukan konseling genetika
2. Upaya yang dapat dilakukan pada waktu hamil:
a. Menjaga kesehatan dan memeriksakan kehamilan secara teratur
kepada dokter kandungan
b. Mengonsumsi gizi yang seimbang
c. Tidal meminum obat sembarangan
d. Melakukan imunisasi anti tetanus
3. Upaya yang dapat dilakukan pada saat melahirkan:
a. Pada saat melahirkan diupayakan tidal menggunakan alat penyedot
b. Apabila Ibu tersebut terena virus herpes simpleks pada daerah
vaginanya, maka kelahiran harus melalui operasi Caesar
4. Upaya yang dapat dilakukan setelah lahir:
a. Melakukan imunisasi dasar serta imunisasi rubella
b. Apabila anak mengalami sakit influenza , harus diobati jangan sampai
terlalu lama.

D. Definisi Gangguan Komunikasi


Gangguan komunikasi adalah gangguan dalam berkomunikasi dengan
orang lain, baik dalam posisi sebagai komunikator maupun komunikan.
Gangguan komunikasi yang dialami komunikator antara lain kesalahan dalam
mengucapkan berbagai fonem, sehinga pesan yang disampaikan sulit
dipahami.

E. Klasifikasi Gangguan Komunikasi


a. Gangguan artikulasi (disorder of articulation)
b. Gangguan kelancaran (disorder of fluency)
c. Gangguan suara (disorder of voice)
d. Gangguan bicara yang dihubungkan dengan kelainan orofacial
e. Gangguan bicara yang dihubungkan dengan kerusakan saraf

F. Penyebab Gangguan Komunikasi


1. Kehilangan pendengaran
2. Kelainan organ bicara
3. Gangguan emosi
4. Keterlambatan perkembangan
5. Mental Retardasi
6. Kerusakan otak
7. Lingkungan

Kegiatan Belajar 2
Dampak Tunarungu dan Gangguan Komunikasi Bagi Perkembangan
Anak
A. Dampak Tunarungu Bagi Anak
1. Dampak tunarungu terhadap perkembangan bicara dan bahasa
Kesulitan berkomunikasi yang dialami anak tunarungu,
mengakibatkan mereka memiliki kosakat yang terbatas, sulit mengartikan
ungkapan-ungkapan bahasa yang mengandung kiasan, sulit mengartikan
kata-kata abstrak, serta kurang menguasai irama dan gaya bahasa.
2. Dampak tunarungu terhadap kemampuan akademis
Pada umumnya anak tunarungu yang tidal disertai kelainan lainnya
mempunyai intelegensi yang normal, namun sering ditemui prestasi
akademik mereka lebih rendah diabndingkan dengan anak mendengar
seusianya.
3. Dampak tunarungu terhadap aspek sosial-emosional
a. Pergaulan yang terbatas pada sesame tunarungu
b. Memiliki sifat egosentris yang melebihi anak normal
c. Memiliki perasaan takut terhadap lingkungan sekitar
d. Perhatian anak tunarungu sukar dialihkan
e. Memiliki sifat polos
4. Dampak tunarungu terhadap aspek fisik dan kesehatan
Pada sebagian tunarungu mengalami gangguan keseimbngan
sehingga cara berjalannya kaku dan agak membungkuk, gerakan mata
anak tunarungu lebih cepat,gerakan tangannya sangat cepat,
pernapasannnya pendek.
B. Dampak Gangguan Komunikasi Bagi Anak
Dampak yang ditimbulkan oleh adanya gangguan komunikasi
anatara lain adanya hambatan dalam berinteraksi sosial serta hambatan dalam
pengembangan kemampuan akademik

Kegiatan Belajar 3
Kebutuhan Khusus dan Profil Pendidikan Anak Tunarungu dan
Anak dengan Gangguan Komunikasi
A. Kebutuhan Khusus Anak Tunarungu dan Anak dengan Gangguan
Komunikasi
1. Kebutuhan Khusus Anak Tunarungu
a. Layanan bina komunikasi
b. Layanan bina bicara
c. Layanan membaca ujaran
2. Kebutuhan Khusus Anak dengan gangguan komunikasi
a. Kebutuhan khusus anak dengan gangguan artikulasi
b. Kebutuhan khusus abak gagap
c. Kebutuhan khusus anak yang mengalami keterlambatan dalam
komunikasi verbal
d. Kebutuhan anak dengan gangguan komunikasi karena autis

B. Profil Pendidikan Khusus Bagi Anak Tunarungu


1. Sistem Pendidikan bagi Anak Tunarungu
Pendidikan khusus bagi anak tunarungu dapat diselenggarakan.
Di Sekolah khusus atau melalui sistem segregasi, maupun disekolah
regular melalui sistem integrasi dan sistem inklusif atau pendidikan
inklusif
2. Metode Komunikasi
Keterbatasan utama yang dialami anak tunarungu adalah
terhambatnya kemampuan berbicara dan berbahasa, sehingga perlu
memahami metode komunikasi yang dapat dimengerti anak tunarungu
agar layanan yang diberikan dapat memenuhi kebutuhan pendidikannya.
Ada beberapa metode yang dapat digunkan dalam berkomunikasi
dengan anak tunarungu, yaitu metode oral, memabca ujaran, matode
manual, serta komunikasi total.
3. Prinsip-Prinsip Pembelajaran Siswa Tunarungu
Prinsip pembelajaran yang dilakukakan ada prinsip umum dan
prinsip khusus. Prinsip umum adalah prinsip pembelajaran sebagaimana
yang harus dilakukan terhadap siswa yang mendengar atau siswa pada
umumnya. Sedangkan prinsip khusus merupakan prinsip pembelajaran
yang dihubungkan dengan kebutuhan khusus anak tunarungu.
4. Strategi Pembelajaran
Beberapa strategi pembelajaran yang dapat diterakan pada anak
tunarungu:
a. Strategi individual
b. Strategi kooperatif
c. Strategi modifikasi perilaku
5. Media Pembelajaran
Media pembalajaran bagi anak tunarungu lebih menekankan pada media
yang bersifat visual antara lain: gambar, grafis, model tiruan objek.
6. Fasilitas Pendukung
Fasilitas pendukung anak tunarungu antara lain: adanya ruang
sumber yang dilengkapi dengan berbagai media untuk memfasilitasi
pemberian pelayanan khusus.
7. Penilaian
Penilaian terhadap kemampuan siswa tunarungu dapat dilakukan
dengan berbagai cara antara lain: tes,pengamatan, pemberian tugas,
protofolio dan sebagainya.
C. Profil Pendidikan Anak dengan Gangguan Komunikasi
Pendidikan untuk anak dengan gangguan komunikasi tergantung jenis
ganggan komunikasi dan hambatan lain yang dialami anak tersebut, karena
banyak gangguan komunikasi yang merupakan akibat dari hambatan utama
yang dialami anak.
Lebih lanjut, Smith, J.D. (2006:215-2017) mengemukakan bahwa
dalam berbahasa dan berbicara, guru perlu mengadakan kerja sama dengan
tenaga ahli , orang tua, serta menciptakan kerjasama dengan teman sebaya.

Anda mungkin juga menyukai