Anda di halaman 1dari 13

Pengendalian Korupsi dengan Penerapan Transparansi dan

Akuntabilitas Pada Lembaga Penyelenggara Negara

Disusun Oleh :

Salsabila Riszki Anindita


Kelas E Hukum Administrasi Negara

Ilmu Hukum
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2020
Daftar Isi
Bab 1 : Pendahuluan ........................................................ 1

1.1 Latar Belakang ........................................................ 1


1.2 Rumusan Masalah ................................................... 3
1.3 Tujuan Makalah ...................................................... 3

Bab 2 : Pembahasan .......................................................... 4

2.1 Konsep Prinsip Transparansi dan Akuntabilitas .............. 4

2.2 Relasi Antara Prinsip Transparansi dan Korupsi ............... 5

2.3 Pengaruh Prinsip Akuntabilitas dalam Memerangi


Korupsi ............................................................................
........7

Bab 3 : Penutup .................................................................. 9

3.1 Kesimpulan .................................................................. 9

3.2 Saran .......................................................................... 9

Daftar Pustaka ................................................................... 10


BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia adalah negara hukum sebagaimana yang


tercantum dalam pasal 1 ayat (3) UUDNRI. Hal ini mempertegas
bahwa di dalam negara indonesia semua perbuatan hukum akan ada
akibat hukumnya. Konsep indonesia sebagai negara hukum sesuai
dengan konsep negara kesejahteraan (welfare state) yang secara
jelas tujuan negaranya adalah memajukan kesejahteraan umum.
Konsekuensi dari tujuan negara untuk memajukan kesejahteraan
umum adalah penyelenggaraan pemerintahan yang menganut
prinsip Good Government dan Clean Government yang juga dianut
oleh negara – negara welfare state, yang kesejahteraan umum
warga negaranya ada di tangan pemerintah 1.
Akan tetapi dewasa ini pemerintah malah menyengsarakan
rakyatnya, karena banyak uang rakyat yang dimanfaatkan dan
digunakan untuk kepentingan pribadi maupun golongan oleh
beberapa oknum pejabat pemerintahan. Korupsi seolah sudah
mendarah daging dalam masyarakat indonesia, hampir mustahil
untuk dihilangkan dari negeri ini. Korupsi merupakan suatu
kebiasaan yang sudah ada sejak jaman penjajahan di Indonesia yaitu
pada jaman penjajahan Belanda. Tepatnya jaman VOC banyak
pekerja – pekerjanya yang korupsi dan budaya itu diturunkan dan
diwarisi oleh pegawai - pegawai pemerintah dewasa ini. Hal ini
dibuktikan dengan maraknya operasi tangkap tangan (OTT) yang
dilakukan oleh KPK yang menyeret pejabat – pejabat pemerintahan.
Integritas, pengawasan ketat serta penerapan prinsip –
prinsip Good Governance khususnya pada prinsip transparansi dan

1
Ridwan HR, Hukum Administrasi Negara (Jakarta: Rajawali Pers,
2008), hlm. 243.

1
akuntabilitas disinyalir dapat memperkecil korupsi pada lembaga –
lembaga penyelenggara negara, apabila prinsip ini diterapkan
dengan sungguh – sungguh. Rondinelli mengatakan bahwa
karakteristik good governance adalah partisipasi, ketentuan hukum
yang berlaku, transparansi, orientasi konsesus, modal, efektif dan
efisien, akuntabilitas, dan tujuan strategis dan responsive 2. Dewasa
ini transparansi dan akuntabilitas dari lembaga - lembaga
penyelenggaraan sangat diperlukan untuk menuju pemerintahan
yang lebih baik.
Prinsip transparansi sendiri berarti pemerintah dan
lembaga penyelenggara negara harus terbuka dan memberi
informasi – informasi yang relevan secara jelas dan tepat kepada
pihak yang berwenang untuk mencegah praktek – praktek yang
dapat merugikan masyarakat. Transparansi menciptakan sistem
kontrol tersendiri yang mana semua kegiatan pemerintahan akan
dapat diketahui masyarakat. Sebagaimana yang di atur dalam
Undang-Undang No.14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi
Publik yang merupakan instrumen hukum yang mendukung
perwujudan transparansi3. Sedangkan prinsip akuntabilitas berarti
komitmen dan kesanggupan untuk bertanggung jawab terhadap apa
– apa saja yang telah diperbuat kepada pihak yang berwenang
sesuai dengan peraturan perundang – undangan.

1.2 Rumusan Masalah

2
Keban, Yeremias T. Enam Dimensi Strategis Administrasi Publik:
Konsep, Teori dan Isu (Yogyakarta:Gava Media, 2008) hlm. 83
3
Republik Indonesia. Undang-Undang No. 14 Tahun 2008 tentang
Keterbukaan Informasi Publik. Diundangkan di Jakarta pada tanggal
30 April 2008, Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 2
nomor 61
1. Bagaimana konsep prinsip Transparansi dan akuntabilitas
dijalankan?
2. Bagaimana relasi antara prinsip transparansi dan korupsi?
3. Bagaimana pengaruh prinsip akuntabilitas dalam memerangi
korupsi?

1.3 Tujuan Penulisan Makalah


1. Mengetahui konsep transparansi dan akuntabilitas yang seharusnya
dijalankan sehingga tercipta Good Governance
2. Mengetahui relasi atau hubungan antara pelaksanaan prinsip
transparansi dan perbuatan korupsi
3. Mengetahui pengaruh prinsip akuntabilitas dalam memerangi
korupsi
BAB 2
3
PEMBAHASAN

2.1 Konsep Prinsip Transparansi dan Akuntabilitas

Di era yang sudah maju ini, reformasi dalam pemerintahan


dan juga segala aspek pendukung jalannya pemerintahan semakin
ditingkatkan seperti perwujudan “Good Governance” atau bisa juga
disebut tata kelola pemerintahan yang baik. Ada beberapa prinsip di
dalam sistem good governance ini, dan yang sangat penting
diterapkan untuk dewasa ini adalah prinsip Transparansi dan
Akuntabilitas. Prinsip transparansi sendiri ialah penyediaan informasi
tentang aktivitas penyelenggaran pemerintahan yang harus disertai
dengan mudahnya masyarakat untuk dapat mengetahui suatu
informasi tertentu secara benar4. Dengan adanya prinsip
transparansi, masyarakat menjadi lebih dihargai karena mereka
mengetahui aktivitas yang dilakukan serta menjadi lebih objektif
menilai kinerja pemerintah selama ini.

Tidak jauh berbeda dengan prinsip transparansi, prinsip


akuntabilitas dapat diartikan sebagai kemampuan
pertanggungjawaban kinerja secara transparan dan wajar dengan
pengelolaan secara benar sesuai dengan pembagian tugas 5,
wewenang dan tanggungjawab masing – masing organ
pemerintahan.
4
Widya Nengsih, M.Fachri Adnan, Fitri Eriyanti, Penerapan Prinsip
Transparansi dan Akuntabilitas dalam Pelaksanaan Pelayanan
PUBLIK DI Kelurahan Alai Parak Kopi Kota Padang, jurnal ilmu
administrasi publik Vol.2 No.1 Maret 2019, hlm. 114.
5
Rinitami Njatrijani, Bagus Rahmanda,Reyhan Dewangga Saputra,
Hubungan Hukum dan Penerapan Prinsip Good Corporate
Governance dalam Perusahaan, Jurnal Gema Keadilan, Volume 6,
Edisi III, Oktober - November 2019, hlm. 250
Prinsip akuntabilitas sangat penting untuk disertakan dalam
penyelenggaraan pelayanan publik . Anggapan itu didasarkan pada
sebuah argumen yang mengatakan bahwa keberadaan dan
kemajuan sebuah negara, tergantung pada masyarakatnya.

Agar kinerja pemerintahan dalam menerapkan prinsip


transparansi dan akuntabilitas efektif, maka diperlukan kerjasama
dan komitmen yang kuat dari organisasi yang berwenang untuk
melakukan pengawasan dan melakukan chek and balances. Tapi 4
sampai saat ini masih ada beberapa pihak -pihak yang masih
membantu terwujudnya koruptifitas dengan membuat seolah prinsip
– prinsip tersebut telah dilaksanakan dengan baik dengan
memanipulasi laporan – laporan serta informasi yang diberikan
kepada lembaga yang berwenang. Sudah saatnya kita memutus
rantai korupsi dengan benar – benar menerapkan prinsip
transparansi dan akuntabiitas serta ikut mengawal jalannya
pemerintahan sehingga tercipta check and balances antar lembaga
penyelenggara negara.

2.2 Relasi Antara Prinsip Transparansi dan Korupsi

Sebagai badan publik, lembaga pemerintahan wajib


melaksanakan prinsip transparansi. Prinsip transparansi ini akan
menciptakan ruang bagi masyarakat untuk mengawasi kinerja
pemerintah menjadi tidak terbatas. Namun jika pelaksanaan
transparansi ditutup – tutupi maka kita patut mencurigai ada tindak
pidana korupsi. Korupsi tersebut dapat bersumber dari birokrasi
pemerintah maupun institusi politik6.
6
Sabrina Dyah Nayabarani, Membangun Transparansi Pengadaan
Barang dan Jasa Melalui Peningkatan Peran ICT dalam Mereduksi
Korupsi, Jurnal Hukum & Pembangunan 47 No. 4 (2017) hlm. 478
Prosedur dan aturan transparansi diterapkan diberlakukan
untuk pejabat penerintah agar bertanggungjawab dan memperkecil
peluang untuk korupsi. Bila semuanya terbuka untuk publik,
semuanya akan terlihat transparan dan memperkecil kemungkinan
pejabat pemerintahan untuk menyalahgunakan kewenangannya
untuk kepentingan pribadinya. Sebagaimana yang di atur dalam 5
Undang-Undang No.14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi
Publik yang merupakan instrumen hukum yang mendukung
perwujudan transparansi. Di era yang semakin maju ini, kemudahan
mendapatkan informasi sangat diharapkan bagi masyarakat untuk
mengawal kinerja pemerintah.
Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi memiliki peran
penting dalam mencegah korupsi, dengan memberi informasi yang
jelas aktivitas yang dilakukan antar instansi pemerintahan, antara
masyarakat dengan pemerintah, maupun antar sesama masyarakat
sehingga menciptakan gelombang demokrasi dalam masyarakat.
IPTEK yang maju mendorong perubahan positif pada pelaksanaan
prinsip transparansi, misalnya memungkinkan masyarakat untuk
melakukan pengawasan semua tindakan dan belanja pemerintah
maupun menyelidiki pejabat yang dicurigai melakukan korupsi.
Apabila hal ini berjalan dengan semestinya, maka demokrasi di
negara kita akan sesuai dengan konsep demokrasi sebenarnya.
Dengan meningkatnya rasa demokrasi dalam mewujudkan
transparansi akan mengurangi kasus korupsi yang ada di Indonesia.
2.3 Pengaruh Prinsip Akuntabilitas dalam Memerangi 6
Korupsi

Selama ini sanksi yang dijatuhkan pada tindak pidana korupsi


tidak begitu memberatkan pelakunya, yang pada akhirnya tidak
membuat pelakunya merasakan efek jera. Padahal, korupsi adalah
salah satu jenis kejahatan serius yang memengaruhi berbagai bidang
kehidupan. Tindak pidana ini dapat merusak stabilitas dan keamanan
serta memengaruhi pembangunan sosial, ekonomi, politik suatu
negara. Tak hanya itu, korupsi yang dilakukan terus – menerus
dapat merusak nilai demokrasi dan moralitas yang lambat laun
perbuatan ini akan menjadi budaya pada suatu negara yang akan
mengancam cita – cita negara Indonesia.
Reformasi birokrasi dibutuhkan untuk terwujudnya
penyelenggaraan pemerintahan yang bersih dan bebas Korupsi,
Kolusi, dan Nepotisme7. Reformasi birokrasi itu bisa diwujudkan
dengan penerapan Good Governance yang salah satunya adalah
prinsip akuntabilitas. Prinsip good governance itu dapat terwujud
melalui keterlibatan pemerintah, masyarakat dan pihak swasta yang
kompeten, komitmen dan konsisten serta memiliki peran check and
balance.8

Dalam rangka menjamin berjalannya prinsip akuntabilitas


secara jelas, tepat, efektif dikembangkan sistem yang dikenal

7
Disiplin F. Manao, Penyelesaian Penyalahgunaan Wewenang oleh
Aparatur Pemerintah dari Segi Hukum Administrasi Dihubungkan
dengan Tindak Pidana Korupsi, Jurnal Wawasan Yuridika Vol. 2 No.
1 Maret 2018 Hlm. 3
8
Lati Praja Delmana, Pengaruh Penerapan Good Governance dalam
E-Purchasing Untuk Mencegah Korupsi, JURNAL ILMU
PEMERINTAHAN WIDYA PRAJA Vol. 45, No. 1, Mei 2019, Hlm. 50 7
dengan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP)
yang diatur dalam Peraturan Presiden No. 29 Tahun 2014.

Di dalamnya diterangkan bahwa SAKIP merupakan suatu rangkaian


sistematik untuk segala aktivitas yang dilakukan oleh instansi –
instansi pemerintahan dalam rangka pertanggungjawaban kinerja
instansi pemerintah. Tujuan diadakannya sistem ini adalah untuk
memudahkan mekanisme kontrol dan penjatuhan sanksi terhadap
instansi atau lembaga pemerintah yang tidak dapat memenuhi
kewajiban dan tanggungjawabnya.

Sebelum adanya SAKIP pun pemerintah telah mewajibkan tiap


instansi pemerintahan agar menerapkan prinsip akuntabilitas yang
berlandaskan Instruksi Presiden (Inpres) No.7 Tahun 1999. Itu
merupakan perwujudan dari instansi pemerintah dalam rangka
pertanggungjawabannya terhadap pelaksanaan misi organisasi atau
badan tersebut dalam mencapai tujuan dan sasaran yang ditetapkan
secara periodik.
BAB 3
8
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Di era yang semakin maju ini dibutuhkan reformasi


pemerintahan yang mumpuni, yang mampu memperkecil peluang
korupsi. Yang patut diterapkan dengan sungguh – sungguh adalah
sistem Good Governance yang beberapa prinsipnya cocok diterapkan
di Indonesia, yaitu prinsip transparansi dan prinsip akuntabilitas.
Pada dasarnya prinsip transparansi yaitu keterbukaan informasi di
segala bidang. Keterbukaan informasi ini membuat masyarakat yakin
dengan pemerintah karena masyarakat dapat mengawal dan
mengontrol semua agenda dan aktivitas pemerintah. Begitu juga
dengan prinsip akuntabilitas yang pada dasarnya adalah kemampuan
dan komitmen bertanggungjawab tiap instansi pemerintah terhadap
apa – apa saja yang dilakukannya dalam suatu periode tertentu.
Dibutuhkan kerjasama yang baik antara instansi pemerintah, rakyat,
dan pihak swasta untuk menerapkan prinsip Good Governance
dengan efektif demi memutus rantai korupsi di Indonesia.

3.2 Saran

Pemerintah hendaknya menerapkan sanksi lebih untuk


pejabat merasakan efek jera serta agar mata rantai korupsi itu
terputus sedikit demi sedikit. Selain itu, dibutuhkan integritas, dan
penerapan Good Governance yang tegas dan efektif agar tercipta
gelombang pemerintahan yang baik dan demokratis. Kerjasama
antara masyarakat, instansi pemerintah dan pihak swasta sangat
diperlukan untuk membangun pemerintahan yang maju.
Daftar Pustaka 9
Buku

Keban, Yeremias T. 2008. Enam Dimensi Strategis Administrasi


Publik: Konsep, Teori dan Isu. Yogyakarta: Gava Media.
Ridwan HR. 2008. Hukum Administrasi Negara. Jakarta: Rajawali
Pers.

Jurnal

Disiplin F. Manao, Penyelesaian Penyalahgunaan Wewenang oleh


Aparatur Pemerintah dari Segi Hukum Administrasi Dihubungkan
dengan Tindak Pidana Korupsi, Jurnal Wawasan Yuridika Vol. 2 No.
1 Maret 2018

Lati Praja Delmana, Pengaruh Penerapan Good Governance dalam E-


Purchasing Untuk Mencegah Korupsi, JURNAL ILMU PEMERINTAHAN
WIDYA PRAJA Vol. 45, No. 1, Mei 2019

Rinitami Njatrijani, Bagus Rahmanda,Reyhan Dewangga Saputra,


Hubungan Hukum dan Penerapan Prinsip Good Corporate
Governance dalam Perusahaan, Jurnal Gema Keadilan, Volume 6,
Edisi III, Oktober - November 2019.

Sabrina Dyah Nayabarani, Membangun Transparansi Pengadaan


Barang dan Jasa Melalui Peningkatan Peran ICT dalam Mereduksi
Korupsi, Jurnal Hukum & Pembangunan 47 No. 4 (2017)

Widya Nengsih, M.Fachri Adnan, Fitri Eriyanti, Penerapan Prinsip


Transparansi dan Akuntabilitas dalam Pelaksanaan Pelayanan
PUBLIK DI Kelurahan Alai Parak Kopi Kota Padang, jurnal ilmu
administrasi publik Vol.2 No.1 Maret 2019,
Peraturan Perundang - Undangan

Republik Indonesia. Undang-Undang No. 14 Tahun 2008 tentang


Keterbukaan Informasi Publik. Diundangkan di Jakarta pada tanggal
30 April 2008, Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008
nomor 61
Pemerintah Indonesia. Peraturan Presiden No. 29 Tahun 2014
tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 nomor 80

10

Anda mungkin juga menyukai