DISUSUN OLEH :
Risma Herman Dyanti
891211057
DOSEN PEMBIMBING :
Ns. Mimi Amiludin, M. Kep
KASUS:
Tn D berusia 35 tahun. Pasien datang sadar dengan keluhan utama diare.
Diare dikeluhkan muncul pertama kali sejak 6 jam SMRS. Diare dikatakan sudah
lebih dari 10 kali sejak 6 jam SMRS. Diare dikatakan dengan tinja konsistensi cair,
warna kekuningan, dengan sedikit ampas makanan, tanpa disertai darah dan lendir,
dan bau seperti tinja biasanya. Setiap kali berak, tinja yang keluar sebanyak ± 1
gelas aqua (± 240 cc). Diare muncul secara mendadak,pasien hanya minum 1 tablet
obat anti diare serta minum larutan air gula dan garam untuk meringankan diare
yang dialami pasien. Keluhan diare juga disertai mual dan muntah, nyeri perut, dan
demam.Mual dan muntah dirasakan sejak 6 jamSMRS, mual bersifat hilang timbul.
Muntah dikatakan terjadi sebanyak kurang lebih 5 kali dengan volume ± ½ gelas
aqua (±120 cc), isi muntahan berupa campuran air liur dan makanan yang telah
dimakan sebelumnya, dan tidak mengandung darah.Pasien juga mengeluh nyeri
perut sejak 1 hari SMRS. Nyeri dirasakan pada perut kanan dan kiri bagian bawah
terasa seperti melilit (dipelintir). Nyeri dirasakan setiap kali pasien merasa ingin
buang air besar.Pasien juga mengeluh demam. Demam dirasakan sejak sore hari
SMRS. Demam dikatakan mulai muncul setelah pasien mengalami diare dan
muncul secara mendadak tinggi. Demam dikatakan tidak sempat diukur
menggunakan termometer. Pasien mengaku tidak sempat mengkonsumsi obat
penurun panas untuk menghilangkan keluhan demamnya.Pasien juga mengeluhkan
Batuk. Batuk dikatakan dialami sejak 1hari sebelum masuk rumah sakit. Batuk
dikatakan disertai dahakyang berwarna putih kekuningan. Batuk dikatakan tidak
memberat pada malam hari dan tidak disertai dengan penurunan berat badan. Pasien
mengaku bibir dan lidahnya terasa kering setelah mengalami diare. Keluhan mata
terlihat cowong disangkal dan pasien mengaku merasa lemas di seluruh badan.
Pasien juga mengaku merasa kehausan sehingga pasien lebih sering minum. Pasien
mengaku telah menghabiskan air mineral sebanyak 1 botol sedang (± 600 cc) dan
1 gelas air garam dan gula (± 240 cc) sejak malam hari SMRS sampai saat
pemeriksaan dilakukan. Nafsu makan pasien dikatakan menurun karena pasien
sering merasakan mual dan muntah setiap makan. Aktivitas BAK diakui
pasienbuang air kecil dikatakan normal dengan frekuensi BAK 4-5x /hari. Pasien
sebelumnya tidak pernah mengalami keluhan diare yang sama seperti yang
dikeluhkan saat sakit pada saat itu. Riwayat diarelama juga disangkal oleh
pasien. Riwayat hipertensi, diabetes mellitus, penyakit jantung, penyakit ginjal dan
batuk lama disangkal oleh pasien. Pasien sempat mengkonsumsi 1 tablet obat
anti diare, namun pasien lupa nama obatnya. Pasien juga meminum 1 gelas larutan
air gula dan garam, namun keluhan diare yang dialami pasien tidak dapat membaik.
Pasien sehari-harinya tidak bekerjadan hanya membantu membersihkan rumah
saja. Pasien tinggal bersama anak, menantu, dan 3orang cucunya. Pasien sehari-hari
mengkonsumsi makanan yang dimasak sendiri, namun kadang pasien juga
mengkonsumsi makanan yang dibelinya di pasar. Kebiasaan merokok dan
minum minuman beralkohol disangkal oleh pasien.
A. Identitas
1. Identitas Klien
Nama : Tn. D
L/P : Laki-laki
Tempat/tgl lahir : 1 Januari 1986
Golongan darah : A/O/B/AB
Pendidikan terakhir : SD/SMP/SMA/DI/DII/DIII/DIV/S1/S2/S3
Agama : Islam
Suku : Melayu
Statusperkawinan :kawin/belum/janda/duda(cerai:hidup/mati)
Pekerjaan : Tidak bekerja
Alamat : Jalan Tanjung Raya II Gg Mulia II
Diagnosa medik : Diare
a) Tanggal Masuk: 18 Oktober 2021
5. Istirahat
a. Gejala (subyektif)
1) Kebiasaan tidur: Lama tidur: Lama tidur 4-5 jam Per hari
2) Masalah berhubungan dengan tidur
a) Insomnia : (√) tidak ada ( ) ada,
b) Kurang puas/segar setelah bangun tidur : (√) tidak ada ( ) ada,
Jelaskan
c) Lain-lain, sebutkan
b. Tanda (obyektif)
1) Tampak mengantuk/mata sayu : (√) tidak ada ( ) ada,
2) Mata merah : (√) tidak ada ( ) ada
3) Sering menguap : (√) tidak ada ( ) ada
4) Kurang konsentrasi : (√) tidak ada ( ) ada
6. Sirkulasi
a. Gejala (subyektif)
a) Riwayat hipertensi dan masalah jantung: (√) tidak ada ( ) ada,
b) Riwayat edema kaki : (√) tidak ada ( ) ada,
c) Flebitis: Tidak terkaji
d) Rasa kesemutan : T i d a k t e r k a j i
e) Palpitasi: Tidak terdapat palpitasi
b. Tanda (obyektif)
1) Tekanan darah : 120/80 mmHg
2) Mean Arteri Pressure/ tekanan nadi: 80 x/menit
3) Nadi/pulsasi : 80 x/menit
a) Karotis : Teraba (80x/menit)
b) Femoralis : Teraba (80x/menit)
c) Popliteal : Teraba (80x/menit)
d) Jugularis : Teraba (80x/menit)
e) Radialis : Teraba (80x/menit)
f) Dorsal pedis : Teraba (80x/menit)
g) Bunyi jantung : Normal Lub Dub
Frekuensi : 80x/menit
Irama : Reguler kualitas : normal
4) Friksi gesek : Tidak terkaji murmur : Tidak ada
5) Ekstremitas, suhu : 380 C
6) Tanda Ocus : Tidak terkaji
7) Pengisian kapiler: <2detik
Varises : Tidak ada phlebitis : Tidak ada
8) Warna : Membran mukosa pucat
Bibir : Kering
Konjungtiva : Kemerahan
Sklera : Putih
Punggung kuku : Normal tidak ada kelainan
7. Eliminasi
a. Gejala (subyektif)
1) Pola BAB : frekuensi : 1 kali konsistensi : Lunak
2) Perubahan dalam kebiasaan BAB (penggunaan alat tertentu misal
: terpasang kolostomi/ileostomy) : Tidak ada
3) Kesulitan BAB konstipasi : Tidak ada
Diare : Tidak ada
4) Penggunaan laksatif : (√) tidak ada ( ) ada, jelaskan
5) Waktu BAB terakhir : Pagi
6) Riwayat perdarahan : T i d a k a d a
Hemoroid : Tidak ada
7) Riwayat inkontinensia alvi : Tidak terdapat riwayat
inkontinensia alvi
8) Penggunaan alat-alat : misalnya pemasangan kateter : Tidak ada
9) Riwayat penggunaan diuretik : ada meminum 1 tablet obat anti
diare
10) Rasa nyeri/rasa terbakar saat BAK : Tidak ada nyeri
11) Kesulitan BAK : Tidak terdapat kesulitan BAK
b. Tanda (obyektif)
1) Abdomen
a) Inspeksi : abdomen membuncit ada/tidak, jelaskan : Abdomen
tidak membuncit
b) Auskultasi : bising usus : 20 x permenit
bunyi abnormal (√) tidak ada ( )
c) Perkusi
(1) Bunyi tympani ( ) tidak ada (√) ada
Kembung : (√) tidak ada ( ) ada
(2) Bunyi abnormal (√) tidak ada ( ) ada Jelaskan
d) Palpasi :
(1) Nyeri tekan : Nyeri terasa diperut kanan dan kiri bagian
bawah terasa seperti melilit (dipelintir)
(2) Nyeri lepas : Tidak terkaji
(3) Konsistensi : lunak/keras : Tidak ada
(4) Massa : (√) tidak ada ( ) ada Jelaskan:
(5) Pola BAB : 1 x sehari konsistensi: Lunak
Warna : Coklat
Abnormal : (√) tidak ada ( ) ada
Jelaskan.
(6) Pola BAK : 4-5 x sehari
Frekuensi : 4-5 x sehari
Retensi : Tidak ada
(7) Distensi kandung kemih : (√) tidak ada ( ) ada
Jelaskan
(8) Karakteristik urin : bening orange pucat tanpa endapan
Jumlah : 1500ml bau : Khas
(9) Bila terpasang colostomy atau ileustomy : Tidak terpasang
a. Gejala (subyektif)
1) Adanya nyeri
P = paliatif/provokatif (yang mengurangi/meningkatkan nyeri) :
Setiap buang air besar
Q = qualitas/quantitas (frekuensi dan lamanya keluhan dirasakan
serta deskripsi sifat nyeri yang dirasakan: Nyeri terasa seperti
melilit (dipelintir)
R = region/tempat (lokasi sumber & penyebarannya): Nyeri
dirasakan pada perut kanan dan kiri bagian bawah
S = severity/tingkat berat nyeri (skala nyeri 1-10): Skala 2
T = time (kapan keluhan dirasakan dan lamanya): Nyeri dirasakan
setiap kali klien ingin buang air besar
2) Rasa ingin pingsan/pusing (√) tidak ada ( ) ada
3) Sakit kepala : lokasi nyeri Tidak terkaji
Frekuensi: Tidak terkaji
4) Kesemutan/kebas/kelemahan (lokasi): Tidak ada
5) Kejang (√) tidak ada ( ) ada Jelaskan
Cara mengatasi:
6) Mata : penurunan penglihatan (√) tidak ada ( ) ada, jelaskan
7) Pendengaran : penurunan pendengaran (√) tidak ada ( ) ada
Jelaskan
8) Epistaksis : (√) tidak ada ( ) ada Jelaskan
b. Tanda (obyektif)
1) Status mental
Kesadaran : (√) composmentis, ( ) apatis. ( )somnolen, ( ) spoor, ( )
koma
2) Skala koma glasgow (gcs) : respon membuka mata (e) 4 Respon
motorik (m) 6 respon verbal 5
3) Terorientasi/disorientasi : waktu Tidak terkaji.
tempat Tidak terkaji
Orang Tidak terkaji
4) Persepsi sensori : ilusi Tidak terkaji
halusinasi Tidak terkaji
Delusi Tidak terkaji
Afek Tidak terkaji
5) Memori: Ingatan baik saat ini Masa lalu: ingatan baik
6) Alat bantu penglihatan/pendengaran (√) tidak ada ( ) ada
7) Reaksi pupil terhadap cahaya : ka/ki Miosis Ukuran pupil
normal: 2-4 mm
8) Fascial drop: Tidak terkaji Postur: Normal
Refleks: Baik
9) Penampilan umum tampak kesakitan : () tidak ada (√) ada,
Respon emosional: Tidak terkaji
9. Keamanan
a. Gejala (subyektif)
1) Alergi : (catatan agen dan reaksi spesifik): Tidak terkaji
2) Obat-obatan : Tidak terkaji
3) Makanan : Tidak terkaji
4) Faktor lingkungan :
a. Riwayat penyakit hubungan seksual : (√) tidak ada ( )
ada, jelaskan
2. Riwayat transfusi darah: Tidak terkaji
Riwayat adanya reaksi transfuse: Tidak terkaji
5) Kerusakan penglihatan, pendengaran : (√) tidak ada ( ) ada,
sebutkan
6) Riwayat cidera (√) tidak ada ( ) ada, sebutkan.
7) Riwayat kejang (√) tidak ada ( ) ada, sebutkan
b. Tanda (objektif)
1) Suhu tubuh: 380C
Diaforesi: Terdapat keringat
2) Integritas jaringan : Normal
3) Jaringan parut (√) tidak ada( ) ada, jelaskan
4) Kemerahan pucat (√) tidak ada ( ) ada, jelaskan
5) Adanya luka : luas Tidak terkaji kedalaman :Tidak terkaji
Drainase prulen : tidak terkaji, Peningkatan nyeri pada luka:
Tidak terkaji
6) Ekimosis/tanda perdarahan lain : tidak terkaji
7) Faktor resiko : terpasang alat invasive (√) tidak ada ( ) ada,
jelaskan
8) Gangguan keseimbangan (√) tidak ada ( ) ada, jelaskan:
9) Kekuatan umum: tonus otot: Normal
Data Fokus
Masalah (P) Etiologi (E)
Subyektif (S) & Obyektif (O)
kering
- Klien juga mengatakan Melepaskan
DO:
Mengiritasi otot dan
- Klien tampak lemah
lapisan mukosa
- Mukosa bibir kering
intestinum
- Suhu tubuh 38ºC
Menstimulus fleksus
submukosa
Mempercepat
peristaltik usus
Hiperperistaltik
Diare
Frekuensi BAB
meningkat
Peningkatan
kehilangan cairan
dan elektrolit
Kekurangan volume
cairan
- T: Nyeri dirasakan
setiap kali klien merasa Pelepasan mediator
DO:
Merangsang
- Klien tampak meringis
nosiseptor
- Klien tampak gelisah
karena nyeri yang
dirasakannya
- Klien tampak sulit
untuk tidur bila nyeri
yang dirasakan timbul
DS: Hipertermi Inflamasi
- Klien mengeluh demam
setelah klien mengalami Akumulasi monosit,
diare dan muncul secara sel T helper dan
mendadak tinggi fibroblast
DO:
- Suhu: 38ºC Pelepasan pyrogen
- Kulit teraba hangat endogen (Sitokin)
Merangsang saraf
vagus
Sinyal mencapai
system saraf pusat
Pembentukan
prostaglandin otak
Merangsang
hipotalamus
meningkatkan titik
patokan suhu
Meningkatkan suhu
basal
Hipertermi
B. Pathway Keperawatan Berdasarkan Masalah Keperawatan Yang
Muncul Pada Pasien
C. Diagnosa keperawatan-tulis sesuai prioritas
1. Ketidakseimbangan Cairan dan Elektrolit berhubungan dengan
Kekurangan Intake Cairan
2. Nyeri Akut berhubungan dengan Agen Pencedera Fisiologis
3. Hipertermi berhubungan dengan Proses Penyakit
D. Perencanaan
Waktu Tujuan & kriteria
No Perencanaan Rasional
(tgl/jam) Hasil
1 18-10-2021 Tujuan: Setelah - Monitor intake - Untuk
08.00 dilakukan tindakan dan output menjaga
keperawatan selama cairan keseimbangan
1x24 jam diharapkan cairan klien
keseimbangan cairan - Hitung - Untuk
dipertahankan kebutuhan membatasi
dengan kriteria hasil: cairan cairan
berlebihan
- Keluhan haus
selama
menurun (5)
mengobati
- Intake cairan
hipovolemia
cukup
- Berikan asupan - Agar
membaik (4)
cairan oral menunjang
(oralit) dalam
pemenuhan
cairan
- Kolaborasi - Pemberian
pemberian cairan IV
cairan IV untuk
isotonis memenuhi
kebutuhan
cairan
2 18-10-2021 Tujuan: Setelah - Identifikasi - Perubahan
14.00 dilakukan tindakan lokasi, lokasi atau
keperawatan selama karakteristik, karakteristik
1x24 jam diharapkan durasi, atau intensitas
nyeri berkurang frekuensi, nyeri dapat
dengan kriteria hasil: kualitas, meng-
intensitas nyeri identifikasi
- Keluhan nyeri
terjadinya
cukup
komplikasi
menurun (4)
atau
- Meringis
perbaikan
menurun (5)
- Berikan teknik - Untuk
- Gelisah
non- mengurangi
menurun (5)
farmakologis rasa nyeri
- Anjurkan - Agar
memonitor memudahkan
nyeri secara klien untuk
mandiri mengontrol
nyeri
- Kolaborasi - Untuk meng-
pemberian hilangkan
analgetik nyeri yang
berat serta
meningkatkan
kenyamanan
dan istirahat
3 18-10-2021 Tujuan: Setelah - Identifikasi - Untuk
20.00 dilakukan tindakan penyebab mengetahui
keperawatan selama hipertermia penyebab
1x24 keluhan demam hipertermia
teratasi dan suhu - Monitor suhu - Untuk
tubuh dalam rentang tubuh memonitor
normal dengan adanya
kriteria hasil: peningkatan
suhu tubuh
- Suhu tubuh
dan untuk
membaik (5)
merencanakan
- Suhu kulit
intervensi
membaik (5)
yang
diperlukan
untuk
mengatasi
masalah kien
pakaian membantu
mempercepat
proses
evaporasi dan
membuat
klien lebih
nyaman
baring memberikan
kenyamanan
pada klien
- Kolaborasi - Pemberian