Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH

Mengenal Penguin

Ditujukan untuk memenuhi tugas terstruktur mata kuliah Zoologi Vertebrata

Dosen : Sumiyati Sa’adah,M.Si

Oleh :
Yuli Sopianti (1152060130)

PENDIDIKAN BIOLOGI/C/4

TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI


BANDUNG

2015/2016
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Allah yang Maha Kuasa atas segala limpahan rahmat, inayah,
taufik dan hidayah-Nya. Shalawat dan salam semoga tercurah limpahkan kepada nabi
Muhammad SAW sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dengan judul
“ PENGUIN“ dalam bentuk maupun isinya yang sederhana.

Saya mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan makalah ini. Saya berharap semoga dengan disusunnya makalah ini dapat
menambah pengetahuan bagi para pembaca.

Saya berharap makalah ini sempurna dan bersih dari kekurangan. Oleh karena itu saya
harapkan kepada para pembaca untuk memberikan kritik dan saran yang membangun untuk
kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat khususnya kepada penulis
dan umumnya kepada semua pembaca.

Bandung, April 2017

i
Daftar Isi

Kata Pengantar.............................................................................................................i

Daftar Isi........................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................1

A. Latar Belakang..........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.....................................................................................................1
C. Tujuan Masalah.........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................3
2.1 Habitat ......................................................................................................................5
2.2 Jenis makanan ..........................................................................................................7
2.3 Klasifikasi ................................................................................................................8
2.4 Reproduksi................................................................................................................8
2.5 Jenis-jenis penguin....................................................................................................12
BAB III PENUTUP.......................................................................................................19
3.1 Simpulan...................................................................................................................19
Daftar Pustaka..............................................................................................................20

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Aves adalah vertebrata dengan tubuh yang ditutupi oleh bulu, sedangkan
hewan yang lainnya tidak ada yang berbulu. Aves adalah vertebrata yang dapat
terbang, karena mempunyai sayap yang merupakan modifikasi anggota gerak anterior.
Sayap pada aves berasal dari elemen-elemen tubuh tengah dan distal. Kaki pada aves
digunakan untuk berjalan, bertengger, atau berenang, Aves telah memberikan manfaat
luar biasa dalam kehidupan manusia. Beberapa jenis aves seperti ayam, kalkun, angsa
dan bebek telah didomestikasi sejak lama dan merupakan sumber protein yang
penting, yakni daging maupun telurnya.
Di samping itu, orang juga memelihara aves/burung untuk kesenangan dan
perlombaan. Contohnya adalah merpati, perkutut, murai batu dan lain-lain. Tidak
terkecuali dengan elang yang kerap dipelihara pula untuk gengsi, gagah-gagahan, dan
untuk olahraga berburu. Banyak jenis aves/burung telah semakin langka di alam,
karena diburu manusia untuk kepentingan perdagangan tersebut.
Salah satu jenis dari aves yaitu penguin, burung laut non-terbang yang unik ini
beradaptasi untuk berenang dan bertahan hidup di lingkungan yang sangat dingin.
Penguin menjalani mayoritas hidupnya di air, mendorong tubuh dengan sayap serupa
sisik untuk memperoleh ikan, krill dan cumi-cumi. Bulunya tebal, pendek, berlapis,
dan kaku. Bulu ini mengefesiensikan tubuh, menolak air dan mengawetkan panas.
Kebanyakan spesies pergi ke pantai selama musim hangat untuk berkembang biak,
biasanya membentuk koloni besar.
Di darat, mereka tidak bertengger, melainkan berdiri tegak serta bergerak
dengan langkah cepat dan bergoyang. Penguin hidup di laut bumi belahan selatan.
Kendati umumnya hidup di iklim dingin, beberapa spesies ditemukan di lokasi arus
dingin mengalir ke arah utara, ke kawasan tropis. Hanya dua spesies, penguin kaisar
dan Adelie, yang menghabiskan musim dingin di Antartika.
B. Rumusan
Adapun masalah yang sehingga dirasa penting dalam pembuatan makalah ini yaitu :
1. Apakah penguin itu secara umum?
2. Bagaimana anatomi dan fisiologi pada penguin?

1
3. Dimanakah habitat penguin?
4. Apa saja jenis-jenis penguin?
C. Tujuan
1. Mampu mendeskripsikan penguin secara umum
2. Mampu memahami anatomi dan fisiologi penguin
3. Mampu menjelaskan habitat penguin
4. Mampu memahami habitat penguin

2
BAB II
PEMBAHASAN

Penguin adalah burung yang menghabiskan lebih banyak terdapat di daerah kutub
selatan. Ada pula beberapa jenis penguin yang hidup di daerah tropis. Bentuk tubuh penguin
bervariasi. Ada penguin berukuran besar, ada pula penguin berukuran kecil. Penguin
berukuran kecil besar biasanya ditemukan di daerah dingin, sedangkan penguin berkuran
kecil ditemukan di daerah yang lebih hangat. Mengapa? Karena penguin berukuran besar
dapat menahan panas tubuhnya lebih lama dibandingkan dengan penguin berukuran kecil
(Gandjar,2010:42).
Dengan bentuk tubuhnya yang unik, penguin dapat bergerak lincah di dalam air.
Sayap penguin berfungsi sebagai pendayung ketika berenang. Adapaun ketika di daratan,
penguin menggunakan ekor dan sayapnya untuk menjaga keseimbangan ketika berjalan.
Penguin mampu berenang hingga kecepatan 12km/jam. Penguin mampu menyelam hingga
kedalaman 500 meter selama beberapa menit (Gandjar,2010:43).
Tubuh penguin berwarna hitam di bagian belakang dan putih di bagian depan. Warna
ini akan membantu penguin untuk meloloskan diri dari pemangsanya. Warna putih di
bagian dada akan menyulitkan pemangsa untuk melihat penguin karena tersamar oleh
cahaya matahari yang masuk kedalam air. Adapun warna hitam di belakang akan membantu
penguin meloloskan diri dari pemangsa di atas (Gandjar,2010:43).
Penguin merupakan burung peternak berbagai makhluk laut, seperti ikan, kerang dan
cumi-cumi. Penguin termasuk hewan yang tidak takut akan kehadiran manusia. Para peneliti
penguin tidak menemui kesulitan untuk mendekati hewan ini (Gandjar,2010:43).
Penguin merupakan burung laut yang masuk pada kelas Aves. Karena posisi kakinya
yang pendek, penguin biasanya berdiri tegak dan berjalan pelan diatas tanah. Untuk berjalan
lebih cepat, penguin melakukan toboggan (meluncur). Namun ketika didalam air, penguin
dapat berenang dengan cepat. Penguin hidup di kutub utara, dilaut lepas, dan dipesisir
pantai. Penguin yang hidup didekat pantai kebanyakan berburu ikan, cumi-cumi atau udang
kecil (Rukoyah,2007:19).

Penguin merupakan jenis burung yang terdapat didalam ordo Spencisformes, famili
Sphenciscidae. Jumlah spesies penguin di seluruh dunia adalah 17 hingga 19 spesies,

bergantung pada apakah dua spesies Eudyptula dihitung juga sebagai spesies. Penguin
merupakan jenis burung yang memiliki tubuh yang sangat sesuai untuk berenang dan hidup
di air. Sayapnya merupakan pendayung dan tidak mampu untuk terbang. Ketika di daratan,
penguin menggunakan ekor dan sayapnya untuk menjaga keseimbangan ketika berjalan.
Setiap penguin memiliki tubuh sebelah dalam berwarna putih dan warna gelap
disebelah luar tubuh. Warna pada tubuhnya berfungsi untuk kamuflase. Hewan pemangsa,
seperti singa laut dari dalam air akan sulit melihat penguin karena perutnya yang berwarna
putih bercampur dengan pantulan permukaan air laut, sedangkan permukaan gelap pada
punggungnya juga menyamarkan penguin dari pandangan hewan pemangsa diatas air.

Diantara 17 spesies penguin, penguin emperor (Antenodytes forsteri) merupakan


spesies penguin terbesar dengan tinggi mencapai 1,1 meter dan berat 35 kilogram atau lebih.
Spesies penguin terkecil adalah penguin peri (Eudyptula minor) dengan tingggi sekitar 40 cm
dengan berat satu kilogram. Secara umum, penguin yang berukuran besar dapat lebih
mempertahankan suhu tubuhnya sehingga dapat bertahan di daerah dingin dibanding dengan
penguin yang berukuran lebih kecil.

Burung laut non-terbang yang unik ini beradaptasi untuk berenang dan bertahan hidup
di lingkungan yang sangat dingin. Penguin menjalani mayoritas hidupnya di air, mendorong
tubuh dengan sayap serupa sisik untuk memperoleh ikan, krill dan cumi-cumi. Bulunya tebal,
pendek, berlapis, dan kaku. Bulu ini mengefesiensikan tubuh, menolak air dan mengawetkan
panas. Kebanyakan spesies pergi ke pantai selama musim hangat untuk berkembang biak,
biasanya membentuk koloni besar.

Di darat, mereka tidak bertengger, melainkan berdiri tegak serta bergerak dengan
langkah cepat dan bergoyang. Penguin hidup di laut bumi belahan selatan. Kendati umumnya
hidup di iklim dingin, beberapa spesies ditemukan di lokasi arus dingin mengalir ke arah
utara, ke kawasan tropis. Hanya dua spesies, penguin kaisar dan Adelie, yang menghabiskan
musim dingin di Antartika.

Penguin Spheniscus mendiculus dan Flightless Dandang Phalacrocorax harrisi


adalah endemik di Galápagos Islands, Ekuador (Harris 1973). Kedua spesies tertentu
karakteristik yang membuat mereka unik. Yang pertama adalah yang paling ke utara dari
spesies penguin (Boersma et al 2013.); yang terakhir adalah satu-satunya pinguin yang
terbang yang masih ada dan memiliki sekuensial sistem perkawinan polyandrous (Valle
4
1994) (Patricio D. 2014: 2)
A. Habitat
Kehidupan di air
Keenambelas spesies penguin yang masih hidup sekarang nampaknya agak serupa.
Kebanyakan mempunyai punggung berwarna biru tua atau abu-abu dan bagian depan putih.
Baik yang betina maupun jantan nampak serupa. Penguin muda warnanya biru-muda atau
cokelat.
Penguin bertubuh berat dan hal ini membantunya menyelam. Penguin jenis emperor
dapat berada di bawah air selama sembilan menit atau lebih dan dapat mencapai kedalaman
265 m.
Penguin yang makan di dekat pantai atau air yang dalam kebanyakan berburu ikan.
Beberapa spesies memakan cumi-cumi dan lainnya mempunyai makanan poko, yakni udang
kecil yang disebut kril.

Gambar : penguin di air


Sumber : Mbah Fakta – blogger

Hidup di es
Benua yang dingin di Antartika nampaknya merupakan tempat yang seram bagi
burung, tetapi bagi penguin jenis emperor dan adelie, tempat tersebut merupakan rumah dan
keduanya berkembang biak dan makan di sekitar pantai.
Penguin jenis gentoo, chinstrap, dan macaroni bersarang di Antartika, di luar
lingkaran Antartika, yakni didaratan yang paling dekat dengan Antatrtika Selatan. Spesies
lain bersarang di kepulauan sub-Antartika, Autralia, Selandia Baru, Afrika Selatan dan ujung
selatan Amerika Selatan.

5
Migrasi
Penguin yang ada didaerah tropis atau yang beriklim panas tidak bermigrasi, tetapi
banyak penguin yang sedang berkembang biak jauh di Selatan pindah ke Utara pada waktu
musim dingin tiba.

Gambar : penguin saat migrasi


Sumber : http://dic.academic.ru/dic.nsf/ruwiki/24461
Raja di Es
Penguin jenis emperor adalah penguin yang terbesar, yang jika berdiri tingginya
mencapai 1 m. Mereka bersarang jauh di Selatan dibandingkan penguin lain dan bertelur pada
awal musim dingin di Antartika, yang berarti bahwa mereka dapat hidup dalam kondisi cuaca
yang paling buruk.
Suhu dapat turun sampai di bawah minus 40 derajat C. Angin dapat mencapai
kekuatan topan. Salju terus menerus bertiup, dan tidak ada makanan. Penguin jantan
mengerami telurnya pada kakinya, tersembunyi di bawah kulit selama 60 hari atau lebih.
Selama saat ini, si betina sedang berada ditempat yang jauh untuk makan. Penguin jantan
yang sedang mengeram berkumpul bersama untuk berlindung dari cuaca. Pada waktu
telurnya menetas, si jantan sudah kehilangan hampir separuh berat tubuhnya, tetapi kemudian
si betina kembali untuk membantu si jantan memberi makan anaknya. Rata-rata hanya satu
dari lima anak penguin jenis emperor yang bertahan hidup (Collins dkk,1991:79-80).

Pada mulanya seluruh jenis penguin berasal dari belahan bumi selatan. Meskipun
demikian, penguin tidak hanya ditemukan di daerah dingin atau di Antartika saja. Terdapat
tiga spesies penguin yang hidup didaerah tropis. Salah satu spesies hidup di Kepulauan
Galapagos (penguin galapagos) dan biasanya menyebrangi garis khatulistiwa untuk mencari
makan.

6
Gambar : habitat penguin

Sumber : https://travelwild.com

B. Jenis makanan

Pada umumnya penguin bisa memakan krill (jenis karang), ikan, cumi-cumi dan
hewan air lainnya yang tertangkap ketika berenang dilaut. Penguin dapat minum air laut
karena memiliki kelenjar supraorbital pada tubuhnya, yang berfungsi untuk
menyaringkelebihan garam laut dari aliran darah. Garam tersebut kemudian dikeluarkan
dalam bentuk cairan lewat saluran pernafasan penguin. (Fathiya,2011:161).
C. Klasifikasi

Penguin atau biasa kita sebut pinguin (ordo Sphenisciformes, famili Spheniscidae)


adalah hewan akuatik jenis burung yang tidak bisa terbang. Pinguin umumnya hidup
dibelahan bumi bagian selatan. Diseluruh dunia terdapat 16 jenis pinguin, dari ke16 jenis
tersebut, ada 3 jenis pinguin yang hidup didaerah torpis, salah satunya adalah Pinguin
Galapagos.
         Pinguin penguin terbesar adalah Pinguin Kaisar dengan tinggi mencapai 1,1 meter dan
berat 35 kilogram atau lebih (besarnya). Sedangkan penguin terkecil adalah Penguin Peri
dengan tinggi sekitar 40 cm dan berat satu kg (kesil sekali kan?). Biasanya pinguin memakan
binatang laut seperti udang,cumi-cumi dan ikan. Penguin dapat meminum air laut karena
kelenjar supraorbitalpada tubuhnya menyaring kelebihan garam laut dari aliran darah. Garam
ini lalu dikeluarkan dalam bentuk cairan lewat saluran pernapasan penguin.
           Meskipun pinguin berbadan kecil, tetapi mereka binatang yang pemberani. Buktinya
adalah, pinguin terlihat tidak takut dengan kehadiran manusia.
7
Mereka akan mendekat pada kelompok peneliti yang sedang mempelajari mereka.
D. Reproduksi
Penguin atau pinguin (ordo Sphenisciformes, famili Spheniscidae) merupakan salah
satu spesies dari kelas Aves. Seperti burung kebanyakan, penguin juga memasuki periode
kematangan seksual ketika mencapai umur 3 sampai 8 tahun. Reproduksi penguin ini pun
tergolong cukup unik dan mengesankan. Penguin yang terkenal sebagai hewan paling setia di
bumi memperlihatkan tingkah laku yang membuktikan bahwa spesies ini memang pantas
mendapatkan julukan tersebut. Proses perkawinan hewan ini pun terlihat lucu. Di awali
dengan pemilihan oleh Pembahasan mengenai organ reproduksi dan perbedaan alat kelamin
penguin jantan dan penguin betina termasuk sulit untuk diperoleh.
a. Perkawinan
Proses perkawinan pada penguin hampir sama pada beberapa spesiesnya. Penguin
dengan indra yang baik mengetahui akan datangnya musim dingin dan bersama-sama dalam
kelompok besar mereka akan berpindah lebih ke selatan menuju Antartika yang dingin
membeku. Musim berpindah ini juga merupakan musim kawin bagi penguin.
1. Musim Kawin
Musim kawin bagi penguin pertama kali dilakukan dengan memilih pasangannya dan
berpacaran. Lucunya, yang memilih adalah penguin betina. Selanjutnya pasangan ini
mempelajari nyanyian pasangannya agar tidak kehilangan di tengah koloni penguin yang
begitu besar. Penguin jantan memiliki kemampuan utuk mengenali satu suara khusus di
antara suara-suara yang lain. Kemampuan mengenali suara juga dimiliki oleh bayi penguin.
Mereka dapat mengenali suara orang tuanya melalui suara saja.
Sebagian besar spesies memiliki musim kawin tahunan, yaitu dari musim semi ke
musim panas. Penguin kaisar memiliki siklus perkembangbiakan terpanjang dari semua
spesies penguin yang berlangsung selama 14 sampai 16 bulan. Untuk sebagian besar musim
dingin, penguin kutub selatan hidup dalam lingkungan yang gelap atau sedikit cahaya. Para
peneliti menyatakan bahwa penguin kaisar berkembang biak selama musim tersebut karena
ketika bayi penguin ditetaskan, 5 bulan kemudian (Januari dan Februari, musim panas di
kutub selatan) kondisi lingkungan akan lebih menguntungkan bagi penguin muda. Sebuah
insting yang tepat bagi seekor hewan. Spesies penguin lainnya seperti penguin peri
berkembang biak sepanjang tahun dan memiliki siklus terpendek, yaitu sekitar 50 hari.

8
Gambar : penguin saat kawin
Sumber : http://tentangpenguin.blogspot.co.id
2. Pacaran
Gaya berpacaran setiap spesies penguin ini juga berbeda-beda. Pada beberapa spesies,
penguin jantan membangun sebuah sarang untuk mulai menarik penguin betina dan
memperingatkan pejantan yang lain untuk menjauh dari sarang mereka. Penguin jantan
membuat sarang yang dapat menyenangkan sang betina. Selain itu, penguin jantan mulai
merendahkan kepala lalu meregangkan kepala dan lehernya ke atas dan kemudian bersuara.
Penguin jantan tiba pertama ke rookeries untuk membangun dan mempertahankan
lokasi sarang mereka. Spesies lainnya memperlihatkan gaya berpacaran yang lain, di mana
setelah dipasangkan, keduanya akan tampak selalu bersama, yang mungkin dijadikan sebagai
cara untuk memperkuat ikatan antar pasangannya. Keduanya berdiri berhadapan dan
melakukan kegiatan yang serupa, seperti bersuara meringkik.
Kebanyakan spesies penguin bersifat monogami, sehingga hewan ini dilambangkan
sebagai hewan paling setia di bumi. Namun, penelitian telah menunjukkan bahwa hal tersebut
tidak selalu benar, di mana penguin betina memiliki 1 – 3 pasangan dalam satu musim dan
beberapa penguin jantan mungkin memiliki 1 – 2 pasangan. Ketika sang betina memilih
pasangan yang lain untuk kawin, biasanya disebabkan karena pasangan dari musim kawin
sebelumnya gagal untuk mempertahankan sarangnya. Alasan yang lain mungkin karena
keterlambatan untuk kembali ke sarang. Jika pasangan penguin ini tiba di waktu yang
berbeda dan saling merindukan, maka salah satu atau kedua penguin dapat memperoleh
pasangan baru.

9
Gambar : penguin saat pacaran
Sumber : http://whotalking.com
Cape Adare adalah rumah bagi koloni tunggal terbesar penguin Adelie dengan
penduduk sekitar 282.000 pasang pembibitan. Penguin Gentoo bersarang di lahan atau di
semenanjung pesisir dan pulau-pulau. Kepulauan Sandwich Selatan memiliki populasi
terbesar chinstraps yang bersarang dengan 5 juta pasang diperkirakan. Beriklim penguin
sarang di liang bawah tanah. Penguin Adelie jantan dan betina membangun sarang mereka
keluar dari kerikil, tulang, dan lumut. Gentoo pinguin ini telah membangun sarangnya keluar
dari kerikil.Telur-telur penguin kaisar diinkubasi pada bagian atas kaki mereka dan di bawah
perut induk menambal mereka.
3. Telur
Ukuran dari telur penguin bervariasi. Ada yang putih kebiruan atau putih kehijauan.
Pada penguin Humboldt dan Adelie telurnya hampir bulat. Pada penguin kaisar dan penguin
raja raja telur agak berbentuk buah pir, dengan salah satu ujung meruncing. Dengan bentuk
elips, jika telur jatuh dari kaki induk burung, telur akan bergulir dalam lingkaran, bukan jauh
dari orangtua.

Gambar : telur penguin


Sumber : www.southernalpsphotography.com

10
Berat telur penguin pun bervariasi. Dari catatan penangkaran SeaWorld, telur penguin
kaisar memiliki ukuran 11,1-12,7 cm (4,4-5 in) panjang dan berat 345-515 g (12,1-18 oz.),
sedangkan telur penguin Adelie berukuran 5,5-8,6 cm ( 2,2-3,4 inci) panjang dan berat 61-
153,5 g (2,1-5,4 oz.).
b. Ketika bertelur
Bertelur membutuhkan waktu yang tepat. Mengapa penguin bertelur pada musim
dingin dan bukan musim panas? Salah satu alasannya adalah bila ia bertelur pada musim
panas, perkembangan anak berlangsung pada musim dingin dan laut saat itu membeku. Tentu
si induk akan kesulitan menemukan dan memberi makan anaknya akibat cuaca yang ganas
dan jauhnya jarak mereka dengan laut untuk sumber makanan penguin.
Penguin betina hanya menghasilkan 1 telur, dan ketika bertelur, penguin betina
memindahkan telur ke bagian atas kaki penguin jantan pasangannya. Sang betina ke laut
untuk memberi makan, sementara sang jantan melakukan inkubasi pada telurnya.
Penguin jantan mengerami telurnya selama empat bulan penuh. Ia membawa telur ini
di antara kedua kakinya dan sepanjang empat bulan ini, ia sekali pun tidak pernah
meninggalkan telur ini. Jika ia melakukannya, telur tersebut akan membeku dan mati di
dalam beberapa menit saja. Penguin jantan ini begitu sabar, sehingga sepanjang empat bulan
ini ia bergerak dengan telur berada di antara kedua kakinya. Kerana itulah ia tidak dapat
berburu dan hanya berpuasa.
Dia hidup dari timbunan cadangan lemak dalam tubuhnya yang cukup tebal (3 – 4
cm). ketika cuaca menjaditerlalu dingin, penguin-penguin jantan akan berkumpul bersama
walaupun mereka mambawa telur di kaki mereka. Mereka menghampiri satu sama lain,
membentuk bulatan, dan dengan cara ini, dapat memanaskan diri mereka. Mereka bertukar
kedudukan supaya penguin yang berada di luar bulatan akan merasa panas juga.

11
Gambar : penguin dan telur
Sumber : http://www.thepanicchannel.com
Ketika telur hampir menetas, ibu penguin pulang dari tempat berburu. Ia memberi
makan kepada anak kecilnya dengan makanan yang disimpan di dalam temboloknya. Untuk
mencegah bayi tersebut dari dingin, ibu bapanya membawanya di antara kaki mereka dan
memanaskan badannya dengan tubuh mereka.
c. Menetas
Setelah empat bulan, telur mulai menetas dan penguin betina tiba-tiba muncul
kembali. Selama masa tersebut, penguin betina tidak menyia-nyiakan waktu, tetapi mencari
dan menyimpan makanan di dalam tubuhnya. Meskipun terletak di antara ratusan penguin
lain, penguin betina dapat dengan mudah menemukan pejantan dan anaknya. Karena sang ibu
selalu berburu di masa pengeraman, perutnya kini penuh. Ia mengosongkan perutnya dan
mengambil alih tugas menjaga si kecil.
Saat musim semi tiba, gletser mulai mencair. Lubang bermunculan di es, yang
menampakkan laut di bawahnya. Pasangan induk penguin mulai berburu ikan lewat lubang
tersebut dan memberi makan anaknya. Memberi makan si bayi adalah tugas sulit. Kadang-
kadang pasangan induk tidak makan dalam jangka waktu lama demi memberi makan sang
anak. Sarang juga tidak mungkin dibuat karena semuanya tertutup oleh es. Satu-satunya cara
menjaga anak dari udara sedingin es adalah meletakkannya di atas kaki mereka dan
menghangatkannya dengan perut mereka.
E.Jenis-jenis Penguin
1. Penguin Kaisar (Aptenodytes farsteri)
Tinggi : 1,1 m
Berat : hingga 37 kg
Bulu : kedua jenis kelamin serupa
Migrasi : non-migran
status : umum lokal

12
Gambar : penguin kaisar
Sumber : https://www.google.co.id/
Terbesar di antara semua penguin, burung ini memiliki kebiasaan berkembang
biak yang tidak biasa. Pada musim dingin, betina bertelur satu butir dan pergi ke laut,
tidak kembali hingga musim semi. Jantan membawa telur di kaki dan melindunginya
dengan kulit berbulu “berkantong”, bergelung bersama jantan pengeram lain agar
tetap hangat. Si jantan berpuasa sampai pasangannya kembali. Ketika telur itu
menetas, ia pun pergi ke laut. Selanjutnya, jantan kembali untuk membantu
memelihara anak. Spesies ini dapat menyelam ke kedalaman 530 m selama 20 menit
dan menempuh jarak hingga 1.000 km untuk mencari makan.
2. Penguin adelie ( pygoscelis adeliae )
Tinggi : 46-61 cm
Berat : 4-5,5 kg
Bulu : kedua jenis kelamin serupa
Migrasi : migran
Status : umum

Gambar: penguin adelie


Sumber : http://www.kidzone.ws/animals
13
Satu dari sedikit penguin yang bersarang di daratan Antartika, di sepanjang
pantai yang bebas es selama musim panas. Kebanyakan penguin Adelie berwarna biru
hitam dengan bagian bawah putih bersih dan lingkaran putih khas di sekitar mata.
Mereka berkembang biak di musim panas dalam koloni besar hingga 200.000 pasang
atau lebih. Setiap betina bertelur 2 butir dengan jarak 2 hari. Jantan dan betina
mengerami telur bergantian. Penguin Adelie relatif agresif. Penguin dewasa kerap
tampak mencuri batu dari sarang tetangga.
3. Penguin chinstrap ( pygoscelis antartica )
Tinggi : 71-76 cm
Berat : 3-4,5 kg
Bulu : kedua jenis kelamin serupa
Migrasi : non-migran
Status : umum

Sumber : http://nzbirdsonline.org.nz

Bercirikan garis hitam tipis yang melintang dari telinga ke telinga dibawah
pipi. Penguin bergaris pipi ini kebanyakan berwarna biru hitam dengan bagian bawah,
pipi, dagu dan tenggorokan putih. Mereka menyukai daerah dengan sedikit es;
berkembang biak dalam koloni padat di kawasan pantai bebas es. Dasar sarang berupa
batu kecil berbentuk lingkaran, dengan cawan sarang dangkal, kerap tebuat dari
tulang dan bulu. Tingkat berkembang biak penguin ini sangat bervariasi; rendah
ketika es laut berada dekat koloni karena membatasi akses ke laut bagi penguin
dewasa yang akan mencari makan.
4. Penguin Humboldt ( Spheniscus humboldti )
Tinggi : 56-66 cm
Berat : 4-5,5 kg kg
14
Bulu : kedua jenis kelamin serupa
Migrasi : non-migran
Status : rentan

Gambar : penguin humboldt


Sumber : http://www.theanimalfiles.com
Koloni kecil penguin ini terdapat di sepanjang pantai barat Amerika Selatan,
di arus Humboldt yang dingin tapi kaya ikan. Sebagian besar bewarna abu-abu
kehitaman dengan bagian bawah putih. Tapi penguin dewasa berwarna hitam khas,
garis berbentuk tapal kuda di dada, dan garis putih di kepala. Penguin ini biasanya
berburu dalam kelompok di perairan dangkal, mengejar kawanan ikan kecil seperti
anchovy dan sardin. Mereka bersarang di liang bawah tanah, gua atau celah di antara
batu besar. Perburuan dan penangkapan ikan berlebihan telah memicu turunnya
populasi mereka.
Penguin Humboldt Spheniscus humboldti didistribusikan sepanjang tepi HCS,
mulai dari La Foca Island (05 ° 12'S, 81 ° 12'W) di Peru (Paredes et al. 2003) ke
Metalqui Island (42 ° 12'S, 74 ° 09'W) di Chile (Hiriart-Bertrand et al. 2010). ENSO
terjadi setiap 3-8 tahun, menyebabkan dampak variabel pada populasi Humboldt
Penguin bersama sebagian besar kisaran ini (Juliana A. 2014: 153)
5. Penguin kecil (Eudyptula minor)
Tinggi : 41 cm
Berat : 1 kg
Bulu : kedua jenis kelamin serupa
15
Migrasi : migran sebagian
Status : umum

Gambar : penguin kecil


Sumber : www.google.co.id
Burung yang mayoritas berwarna biru abu-abu ini adalah spesies penguin
terkecil. Satu dari sedikit yang tetap aktif sepenuhnya dalam gelap. Di siang hari,
penguin ini mencari makan di laut, tapi setelah matahari terbenam pada musim
berkembang biak, ia kembali ke darat dengan perlindungan kegelapan. Burung yang
sangat vokal ini bersuara di laut dan di darat. Penguin kecil biasanya bersarang di
liang bawah tanah; juga berkembang biak di gua, celah di antara batu besar, di bawah
tumbuhan diantara batu, dan di bawah bangunan. Bertelur 2 butir di atas hamparan
dahan atau rumput, dan orangtua bergantian mengerami. Telur dierami 7-10 hari. Di
laut, anak penguin mencari makan sendiri atau dalam kelompok kecil, menangkap
ikan dan menelannya di bawah permukaan laut.
6. Penguin makaroni (Eudyptes chrysolophus)
Seperti keenam spesies penguin berjambul, penguin makaroni memiliki bulu
jambul menyolok berwarna emas di kepala. Penguin ini berparuh jingga cokelat bulat
besar, kerap melengkung sewaktu dewasa. Penguin dikenal berisik, agresif dan
demonstratif. Mereka mengeluarkan suatu ringkikan lantang dalam koloni di darat
dan salakan pendek saat dilaut. Meski bertelur 2 butir, hanya 1 anak yang berhasil
meningggalkan sarang; biasanya yang menetas dari telur kedua yang lebih besar.
Kedua orangtua berbagi kewajiban mengerami.
16
Namun tidak seperti kebanyakan penguin lain, betina mengambil giliran pertama.

Gambar : Penguin makaroni


Sumber : http://nzbirdsonline.org.nz
F. Anatomi
Penguin memiliki tubuh bulat dengan tungkai pendek dan kaki berselaput
yang berada tidak jauh dari ekor, sehingga mereka harus berdiri tegak di darat,
diseimbangkan oleh kaki dan ekor pendek yang kaku. Saat berjalan, penguin
menempatkan bobot pada pada telapak kaki, memicu cara berjalan bergoyang yang
aneh. Di salju atau es, mereka dapat meluncur di atas perut, menggunakan kaki dan
sirip sebagai pendorong. Tubuh yang tertutup bulu sangat pendek yang membentuk
permukaan licin bebas gesekan membuat penguin bergerak efisien di air.
Sayapnya memipih menjadi sirip. Ketika di air, penguin menggunakan kaki
dan ekor sebagai kemudi. Tubuh penguin mempunyai tiga lapisan agar kedap air dan
sebagai penyekat:bulu tebal berlapis minyak:lapisan tebal lemak dibawah kulit: dan
diantaranya ada lapisan udara yang dihangatkan oleh tubuh. Bulu penguin berwarna
hitam atau abu-abu dibagian atas dan putih dibawah. Warna atau hiasan (seperti
jambul atau bulu mata) terbatas pada kepala dan leher.
17

Gambar : sistem peredaran darah penguin


Sumber : https://www.pinterest.se/pin
18
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Penguin merupakan jenis burung yang terdapat didalam ordo Spencisformes,
famili Sphenciscidae. Jumlah spesies penguin di seluruh dunia adalah 17 hingga
19 spesies, bergantung pada apakah dua spesies Eudyptula dihitung juga sebagai
spesies. Penguin merupakan jenis burung yang memiliki tubuh yang sangat sesuai
untuk berenang dan hidup di air. Sayapnya merupakan pendayung dan tidak
mampu untuk terbang. Ketika di daratan, penguin menggunakan ekor dan
sayapnya untuk menjaga keseimbangan ketika berjalan.
Penguin adalah burung yang menghabiskan lebih banyak terdapat di daerah
kutub selatan. Ada pula beberapa jenis penguin yang hidup di daerah tropis.
Bentuk tubuh penguin bervariasi. Ada penguin berukuran besar, ada pula penguin
berukuran kecil. Penguin berukuran kecil besar biasanya ditemukan di daerah
dingin, sedangkan penguin berkuran kecil ditemukan di daerah yang lebih hangat.
Mengapa? Karena penguin berukuran besar dapat menahan panas tubuhnya lebih
lama dibandingkan dengan penguin berukuran kecil.

Setiap penguin memiliki tubuh sebelah dalam berwarna putih dan warna gelap
disebelah luar tubuh. Warna pada tubuhnya berfungsi untuk kamuflase. Hewan
pemangsa, seperti singa laut dari dalam air akan sulit melihat penguin karena
perutnya yang berwarna putih bercampur dengan pantulan permukaan air laut,
sedangkan permukaan gelap pada punggungnya juga menyamarkan penguin dari
pandangan hewan pemangsa diatas air.
19

Daftar Pustaka

 Collins, Glasgow dkk. Oxford Ensiklopedi Pelajar.Indonesia:PT.Widyadara


 Fathiya,Alya.2011.Beraneka Ragam Burung(Aves).Bandung:PT Sandiarta Sukses
 Gandjar,Indrawati.2010.Ensiklopedia Biologi Dunia Hewan.Jakarta:PT Lentera Abadi
 Juliana A. 2014. Changes In Abundance And Distribution Of Humboldt Penguin
Spheniscus Humboldti
 Patricio D. 2014. Gastrointestinal Parasites In The Galápagos Penguin Spheniscus
Mendiculus And The Flightless Cormorant Phalacrocorax Harrisi In The Galápagos
Islands
 Rukoyah,dkk.2007.Mengenal laut untuk menjaga kelestarian laut.Bandung:CV
Graha Ilmu Mulia
 Tofe.2012.kehebatan dan keajaiban binatang.Jakarta Selatan:Laksana
20

Anda mungkin juga menyukai