Penulis,
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................................ii
BAB I......................................................................................................................................1
PENDAHULUAN..................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.........................................................................................................1
2.1 Tujuan.....................................................................................................................3
BAB II.....................................................................................................................................4
INOVASI KEPALA SMKN WINONGAN..........................................................................4
2.1 Inovasi Kepala Sekolah sebagai di Bidang Manajerial.............................................4
2.1.1 Pojok Net..........................................................................................................6
2.2.1 Zona Net...........................................................................................................7
2.2 Inovasi Kepala Sekolah Sebagai Bentuk Pengembangan Kewirausahaan............10
2.2.1 D’ART (Drawing, Architerture, Reward and Technologi)....................................13
2.2.2 JeBol Servis bekerja sama dengan AHASS (Jemput Bola Servis Bersama..........15
AHASS Karina Motor)...................................................................................................15
2.3 Inovasi Kepala Sekolah sebagai Supervisor.............................................................17
BAB III.................................................................................................................................24
PENUTUP............................................................................................................................24
3.1 Kesimpulan.................................................................................................................24
3.2 Saran...........................................................................................................................25
ii
i
BAB I
PENDAHULUAN
1
tugasnya, LPPKS memiliki fungsi sebagai (1) Penyusunan Program
Penyiapan, Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah, (2)
Pengelolaan Data dan Informasi mutu dan kompetensi kepala sekolah, (3)
Fasilitasi dan Pelaksanaan Penyiapan dan Peningkatan Kompetensi Kepala
Sekolah, dan (4) Evaluasi Program dan Fasilitasi Peningkatan Kompetensi
Kepala Sekolah.
Berdasarkan pasal 15 Permendikbud Nomor 6 Tahun 2018 tentang
Penugasan Guru Sebagai Kepala Sekolah, dinyatakan tugas pokok dan
fungsi Kepala sekolah meliputi, (1) Beban kerja kepala sekolah
sepenuhnya buat melaksanakan tugas pokok manajerial, pengembangan
kewirausahaan, dan supervisi pada guru dan tenaga kependidikan; (2) Kepala
sekolah yang melaksanakan tugas pembelajaran atau bimbingan, tugas
pembelajaran atau bimbingan itu adalah tugas tambahan di luar tugas
pokoknya; (3) Beban kerja kepala sekolah tujuannya buat mengembangkan
sekolah dan meningkatkan mutu sekolah berdasarkan 8 standar Nasional
Pendidikan; (4) Beban kerja kepala sekolah yang ditempatkan di SILN, selain
melaksanakan beban kerja, juga melaksanakan promosi kebudayaan Indonesia,
dan (5) Dalam hal kekurangan guru dalam satuan pendidikan, kepala sekolah
melaksanakan tugas pembelajaran dan bimbingan supaya proses pembelajaran
tetap berlangsung.
Berdasarkan Permendikbud di atas, khususnya ayat (1) disebutkan
bahwa kepala sekolah sepenuhnya melaksanakan tugas pokok manajerial,
pengembangan kewirausahaan, dan supervisi pada guru dan tenaga
kependidikan. Dalam menjalankan ketiga tugas pokok tersebut, kepala sekolah
harus terus melakukan inovasi, baik dalam menjalankan tugas pokoknya
sebagai manajerial, sebagai pengembang kewirausahaan, maupun sebagai
supervisor. Inovasi yang dimaksud di sini adalah sebuah proses atau hasil
pengembangan pemanfaatan /mobiisasi pengetahuan, keterampilan, dan
2
pengalaman untuk menciptakan atau memperbaiki produk, proses, dan/sistem
yang baru yang memberikan nilai yang berarti atau signifikan.
Inovasi kepala SMK Negeri Winongan di tahun 2020 meliputi ketiga
tugas pokoknya sebagai manajerial, yaitu (1) Akses Pojok Net, dan (2)
Penyediaan Zona Net. Inovasi di bidang pengembangan kewirausahaan lewat
D’Art Kompetensi keahlian DPIB serta JeBol Servis Kompetensi Keahlian
TBSM. Sementara itu, inovasi kepala sekolah sebagai supervisor, yaitu:
Pembuatan aplikasi E_Supervisi. Aplikasi ini berguna untuk mempermudah
kepala sekolah ketika melakukan supervisi.
Berbagai inovasi kepala SMK Negeri Winongan Kabupaten Pasuruan ini
tentunya dapat menunjukkan kreativitas seorang kepala sekolah, baik dalam
menjalankan tugasnya sebagai manajerial, pengembang kewirausahaan,
maupun sebagai supervisor. Dengan berbagai inovasi diharapkan visi sekolah
SMK Negeri Winongan bisa segera terwujud.
2.1 Tujuan
Laporan inovasi kepala sekolah ini memiliki tujuan sebagai berikut,
1) Meningkatkan kinerja kepala sekolah dalam menjalankan tugas
pokoknya.
2) Meningkatkan mutu sekolah menuju sekolah yang memenuhi delapan
Standar Nasional Pendidikan (SNP).
3) Mengetahui berbagai jenis inovasi kepala sekolah yang telah dilakukan
selama tahun 2020.
3
BAB II
Kepala sekolah adalah guru yang mendapat tugas tambahan sebagai kepala
sekolah. Meskipun sebagai guru yang mendapat tugas tambahan kepala sekolah
merupakan orang yang paling bertanggung jawab terhadap aplikasi prinsip-prinsip
administrasi pendidikan yang inovatif di sekolah. Sebagai orang yang mendapat tugas
tambahan berarti tugas pokok kepala sekolah tersebut adalah guru yaitu sebagai
tenaga pengajar dan pendidik, di sini berarti dalam suatu sekolah seorang kepala
sekolah harus mempunyai tugas sebagai seorang guru yang melaksanakan atau
memberikan pelajaran atau mengajar bidang studi tertentu atau memberikan
bimbingan. Berarti kepala sekolah menduduki dua fungsi yaitu sebagai tenaga
kependidikan dan tenaga pendidik.
4
Beralih ke konsep manajerial, manajerial merupakan kata sifat yang
berhubungan dengan kepemimpinan dan pengelolan. Dalam banyak kepustakaan,
kata manajerial sering disebut sebagai asal kata dari management yang berarti melatih
atau secara harfiah diartikan sebagaikan to handle yang berarti mengurus, menangani,
atau mengendalikan. Sementara itu, management merupakan kata benda yang dapat
berarti pengelolaan, tata pimpinan, atau ketatalaksanaan.
Berkaitan dengan hal tersebut tugas dan tanggung jawab kepala sekolah
adalah merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan, mengkoordinasikan,
mengawasi dan mengevaluasi seluruh kegiatan sekolah, yang meliputi bidang proses
belajar mengajar, administrasi kantor, administrasi siswa, administrasi pegawai,
administrasi perlengkapan, administrasi keuangan, administrasi perpustakaan,
administrasi hubungan masyarakat. Oleh sebab itu, dalam rangka mencapai tujuan
organisasional, kepala sekolah pada dasarnya mempunyai tugas dan tanggung jawab
untuk melakukan perencanaan, pengorganisasian, pergerakan, dan pengawasan
terhadap seluruh sumber daya yang ada dan kegiatan-kegiatan yang dilakukan di
sekolah.
5
Adapun inovasi kepala SMK Negeri Winonan sebagai seorang manajarial di
tahun 2020 yaitu Pojok Net dan Zona Net. Kedua inovasi ini diuraikan sebagai
berikut.
6
berbekal aplikasi tertentu sehingga dapat diakses dengan mudah kapanpun dan
dimanapun. Guna mempermudah literasi
dan penggalian informasi di wujudkanlah
inovasi Pojok Net, Pojok Net bisa diakses
disisi manapun sekolah.
7
1.1 Depan Perpustakaan
1.2 Gazebo Depan
2.2.1 Zona Net
Pandemi Covid-19 masih belum
menunjukan penurunan,
termasuk di Jawa Timur
Khususnya Kabupaten Pasuruan.
Alasan itulah yang membuat
pemerintah masih melarang
adanya kegiatan tatap muka di
lingkungan sekolah.
Pembelajaran dilakukan dengan
cara daring (dalam jaringan)
mulai dari pemberian bahan ajar sampai tugas yang harus dikerjakan sebagai
salah satu syarat aktivitas peserta didik di rumah. Pemindahan kegiatan belajar
dari sekolah ke rumah ini adalah sebagai upaya untuk menjaga jarak sosial,
mau tidak mau harus dilaksanakan. Dengan segala keterbatasan yang ada,
mulai dari jaringan data yang tidak dimiliki peserta didik dan terbatasnya
kemampuan orang tua membuat banyaknya peserta didik yang terhambat
dalam melaksanakan tugasnya.
Dari persoalan yang sulit terurai tersebut, SMK Negeri Winongan
meluncurkan program ”Zona Net” Program tersebut merupakan salah satu
dari program Spectakuler yang di usung Ibu Evi Ristiana Andayani, M.Pd.
selaku kepala SMK Negeri Winongan. Program wifi gratis ini dilaksanakan
untuk membantu peserta didik yang kesulitan dan terkendala jaringan internet.
Seluruh peserta didik yang tedaftar di SMK Negeri Winongan memilik hak
akses untuk jaringan tersebut. Saat ini sudah terpasang titik Wifi melalui
metode wireless dan berinduk dari jaringan internet SMK Negeri Winongan di
wilayah Kecamatan Winongan dan sekitarnya sesuai dengan pemetaan zonasi
8
peserta didik. Selain untuk membuka aplikasi BDR (Belajar dari Rumah),
Video pembelajaran, mencari materi tugas, Wifi ini juga digunakan peserta
didik untuk melaksanakan PTS (Penilaian Tengah Semester) dan Juga PAS
(Penilaian Akhir Semester)
Berikut adalah lokasi Zona Net Wifi tersebut :
1. Siti Ananda Khofifah, Alamat : Dusun Keden RT/RW 16/04, Desa
Pandanrejo Kec. Rejoso
2. Imam Aminulloh, Alamat : Dusun Getah Lor, Desa Minggir Kec.
Winongan
3. Fifi Lailatun Nikmah, Alamat : Dusun Qurban RT. 02/ RW. 07
Desa Gading Kec. Winongan
4. Sukma Aulia, Alamat : Dusun Jambean RT. 08/ RW. 01
Desa Sumberejo Kec. Winongan
5. Nur Cholifa, alamat : Dusun Karangasem, Desa Tenggilis
Kec. Gondang wetan
Dengan adanya fasilitas tersebut diharapkan dapat mempermudah bagi
siswa yang tidak memiliki akses internet.
9
2.1 Rumah Siti Ananda https://maps.app.goo.gl/jS6e7zRTaeM7HHqq8
10
rasional, 10) objektivitas, 11) pragmatisme, 12) kemam- puan menentukan peringkat
prioritas, 13) kemampuan membedakan yang urgen dan yang penting, 14) memiliki
naluri tepat waktu, 15) memiliki rasa kohesi yang tinggi, 16) memiliki rasa relevansi
yang tinggi, 17) keteladanan, 18) menjadi pendengar yang baik, 19) adatabilitas, 20)
fleksibilitas, 21) ketegasan, 22) keberanian, 23) orientasi masa depan, 24) sikap
yang antisipatif dan proaktif. Dalam dunia pendidikan kepala sekolah merupakan
pemimpin sekolah. Kepala sekolah merupakan tenaga fungsional guru yang diberi
tugas untuk memimpin sekolah. Kepala sekolah yang memiliki jiwa wirausaha
mempunyai tujuan dan pengharapan yang dijabarkan dalam visi, misi, tujuan dan
rencana strategis yang realistik. Sudrajat (2010) menyebutkan kepala sekolah yang
berjiwa wirausaha memiliki ciri-ciri sebagai berikut: 1) berpikir kreatif-inovatif, 2)
mampu membaca arah perkembangan dunia pendidikan, 3) dapat menunjukkan nilai
lebih, 4) perlu menumbuhkan kerjasama tim, 5) selalu mengupgrade ilmu
pengetahuan dan teknologi, 6) mampu membangun kedekatan personal, 7) bisa
menjawab tantangan masa depan.
Pada Pasal 15. Beban kerja Kepala Sekolah sepenuhnya untuk
kepada guru dan tenaga kependidikan. Tujuannya agar kepala sekolah dapat fokus
2. Pengembangan kewirausahaan;
11
Kepala sekolah harus dapat mengfungsikan perannya secara maksimal
dan mampu memimpin sekolah dengan bijak dan terarah serta mengarah pada
memadai dalam mengajar, dan siswa yang bisa belajar dan mampu menyerap setiap
tanggung jawab pribadi dan mengelola perubahan dalam lingkungan yang dinamis
sangat penting dalam mendorong guru untuk melakukan proses pembalajaran guna
masalah, berpikir kritis dan memiliki naluri jiwa kewirausahaan bagi siswa sebagai
sumberdaya manusia terampil, kreatif, inovatif, unggul, dan kompetitif di Era MEA.
perbaikan pada sector pendidikan Indonesia agar mampu menghasilkan SDM yang
yang memberikan semangat pada peserta didik untuk kreatif dan inovatif dalam
12
peserta didik untuk bisa cepat dalam merespon perubahan dan memahami kebutuhan
social ekonomi masyarakat. Pendidikan kewirausahaan yang baik akan terwujud jika
mempunyai tujuan dan pengharapan tertentu yang dijabarkan dalam visi, misi,
tujuan dan rencana strategis yang realistik. Realistik berarti tujuan disesuaikan
dengan sumber daya pendukung yang dimiliki. Semakin jelas tujuan yang ditetapkan
semakin besar peluang untuk dapat meraihnya. Dengan demikian, Kepala Sekolah
yang berjiwa wirausaha harus memiliki tujuan yang jelas dan terukur dalam
maka visi, misi, tujuan dan sasarannya dikembangkan ke dalam indikator yang lebih
terinci dan terukur untuk masing-masing aspek atau dimensi. Dari indikator tersebut
dahulu kita mengetahui apa itu arti dari Produk Kreatif dan Kewirausahaan. Produk
kreatif adalah produk yang berasal dari ide para wirausahawan yang bersifat baru
13
sehingga tidak ada yang menyamai baik itu model, atau bentuk atau teksturnya (jika
seperti kreatif, ber-orientasi pada masa depan, dan lain-lain. Dalam berwirausaha,
kita pasti memiliki fluktuasi kehidupan. Terkadang apa yang kita usahakan ini
terlihat berhasil, namun terkadang terlihat gagal juga. Pasti dalam berwirausaha kita
terbatas.
dalam memperluas bidang jasa. Desain gambar bangunan adalah karya jasa yang
terus diminati banyak kalangan, salah satunya Dewan Masjid Kabupaten Pasuruan.
Desain masjid dan musholah banyak di order sessuai keinginan dan bentuk yang
14
1.1 Penyerahan Desain Gambar
1.2
15
2.2.2 JeBol Servis bekerja sama dengan AHASS (Jemput Bola Servis Bersama
AHASS Karina Motor)
berikan layanan perawatan dan perbaikan sepeda motor di tempat umum. Layanan
terbaru yang menggunakan jasa antar jemput motor yang akan di servis
menggunakan standar AHASS tersebut akan dilakukan disekitar area SMK Negeri
Winongan. Tidak hanya fasilitas, Servis tersebut juga gratis biaya penjemputan dan
pengantara dan servis pun dilengkapi persediaan beragam jenis Honda Genuine Part
(HGP).
16
2.3 Kegiatan Servis Di Bengkel
17
2.3 Inovasi Kepala Sekolah sebagai Supervisor
(E_SUPERVISI)
18
Naegley (1980:198) mensyaratkan suatu kondisi dalam melakukan supervise
klinis, yakni : (1) menciptakan hubungan baik antara guru dan supervisor (dalam
hal ini kepala sekolah), (2) merencanakan aspek perilaku yang akan diperbaiki
pada sub bahasan tertentu, (3) merencanakan strategis observasi, (4)
mengobservasi guru mengajar, (5) menganalisis KBM oleh guru dan supervisor
(kepala sekolah) secara terpisah, (6) merencanakan pertemuan, guru diberi
kesempatan menanggapi cara mengajamya sebelum dibahas secara bersama, dan
(7) membuat rencana baru bila aspek perilaku itu belum dapat diperbaiki dan
mengulanggi dari langkah awal sampai akhir.
19
tanggung jawab itu ketangan guru diharapkan pada gilirannya kelak guru tetap
mengambil prakarsa untuk mengembangkan dirinya.
20
bentuk kognitif, afektif dan psikomotor serta aspek-aspek lain yang terkait dengan
proses pembelajaran.
21
misalnya dengan menghitung modus, median, mean, standart deviasi, perhitungan
prosen, analisis korelasi, regresi, analisis varians. Sedangkan analisis kulitatif
misalnya analisis kasus.
22
Pada tahap pelaksanaan observasi (observasi kelas) ada beberapa
aspek/komponen yang harus dianalisis. Proses observasi kelas, dimaksudkan
untuk mengamati dan mengevaluasi pelaksanaan proses belajar mengajar, yang
ditekankan kepada aspek-aspek yang telah disepakati pada saat tahap sebelum
observasi. Penekanan pada observasi kelas in adalah upaya perbaikan proses
belajar mengajar. Didalam pengamatan (observasi) ini, penilaian terhadap proses
belajar mengajar, berdasarkan instrumen yang dikembangkan untuk supervisi
akademik, informasi-informasi yang diperoleh dalam observasi kelas, adalah
kejelasan tentang konsep yang disajikan, tingkat keberhasilan pencapaian tujuan,
keberhasilan penyajian, sesuai langkah-langkah yang disepakati, pemanfaatan alat
Bantu mengajar-belajar, efektifitas proses interaksi guru-murid.
23
supervisi yang masih menggunakan media paper. Aplikasi ini dapat minimalisasi
penggunaan kertas dan mempermudah mengetahui kesiapan guru dan tenaga
pengajar. Melalui aplikasi ini, supervisor langsung dapat mengetahui kesiapan dan
pra observasi. Dengan demikian, kegiatan supervise akan lebih efektif, efisien,
dan hemat waktu.
Tampilan aplikasi
24
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari segala yang telah dijabarkan diatas, maka hal-hal yang dapat
disimpulkan sebagai berikut,
25
3) Sebagai seorang manajerial, kepala sekolah SMK Negeri Winongan
melakukan inovasi penyediaan jaringan Internet melalui program “Pojok
Net dan Zona Net”. Pojok Net adalah program dimana sekolah
menyediakan jarinagn internet yang dapat digunakan di setiap pojok dan
keseluruhan wilayah SMK. Sedangkan Zona Net adalah Program Wifi
gratis yang dapat digunakan pada titik zona yang telah ditentukan sekolah
disekitar wilayah Kecamatan Winongan dan sekitarnya.
4) Sebagai salah satu fungsi Pengembang kewirausahaan, inovasi kepala
SMKN Winongan adalah “d’art” jurusan DPIB serta “JeBol Servis”
TBSM. Inovasi ini berupa kegiatan kolaborasi dengan DUDI dan Dewan
Masjid Kabupaten Pasuruan. SMKN Winongan bekerjasama dengan
DUDI yang bergerak di bidang servis motor yaitu AHASS Karina Motor
Serta Lembaga Dewan Masjid Kabupaten Pasuruan, kerjasama ini untuk
melatih siswa SMKN winongan dalam menjalankan pembelajaran.
5) Sebagai supervisor, inovasi kepala SMKN Winongan berupa aplikasi
E_SUPERVISI. Aplikasi ini dikembangkan untuk menyederhanakan
proses dalam kegiatan supervise yang dilakukan kepala sekolah. Aplikasi
E_SUPERVISI digunakan kepala sekolah agar supervisor tidak lagi
diribetkan dengan serangkaian lembar supervisi yang masih menggunakan
media paper.
3.2 Saran
Beberapa saran yang dapat disampaikan dalam laporan ini adalah
sebagai berikut.
1) Bagi Kepala Cabang Dinas
Laporan inovasi kepala sekolah ini bisa didesiminasikan kepada kepala
sekolah lain agar bisa dikembangkan ke kepala sekolah lainnya.
2) Bagi Kepala Sekolah
Laporan inovasi kepala sekolah ini hendaknya digunakan sebagai
penyemangat untuk menghasilkan inovasi lain di sekolah yang
dipimpinnya.
26
3) Bagi Tenaga Pendidikan Lainnya
Laporan inovasi kepala sekolah ini bisa digunakan para pengawas agar
sekolah binaannya bisa lebih bersemangat untuk berinovasi.
27